Rabu, 11 November 2020

Pengalaman Ibu Jamila Dalam Menulis Buku



Malam ini  mendengar pengalaman dengan narasumber hebat yaitu Ibu Jamila K. Baderan, M.Pd.tentang menulis buku.Beliau adalah salah satu guru di SDN No.30 Kota Gorantalo, Provinsi Gorontalo.


Menurut Ibu Jamila. Salah satu bentuk pengembangan diri dan mengeksplore kompetensi kita adalah dengan cara bergabung dalam satu komunitas positif seperti WA Grup Belajar Menulis. Bukan tanpa alasan, tentunya setiap kita yang bergabung disini punya harapan yang ingin dicapai. Terkait dengan hal tersebut maka hal yang ingin saya share malam ini tentang : Mengubah Ekspektasi Menjadi Prestasi.



Kata “ekspektasi” tentunya sudah sangat familiar di telinga kita. Setiap orang, setiap saat pasti memiliki ekspektasi terhadap berbagai hal yang di inginkan dalam hidup. Sebagai contoh, ekspektasi kita Ketika bergabung dalam grup ini adalah ingin menghasilkan sebuah karya berupa jejak literasi yang dapat dikenal dan dikenang meskipun kita sudah berkalang tanah. Sayangnya, ekspektasi kita tidak selalu sama dengan realita. Ekspektasi tak seindah kenyataan. Hal inilah yang kemudian menjadi inspirasi dalam tulisan buku ke-2 beliau yang diterbitkan pada tahun 2019.



Dalam hal menulis, harapan terbesar kita adalah mampu merangkai kata-kata menjadi sebuah paragraf menarik yang terus berangkai menjadi bab demi bab hingga akhirnya menjadi sebuah buku. Sekilas, menulis adalah hal yang sangat mudah. Bukankah kita sudah sering menulis sejak kecil? Tetapi, ketika kemampuan menulis tersebut disandingkan dengan ekspektasi sebuah karya yang bernilai bagi orang lain muncullah masalah besar. Diantaranya :
1. Bagaimana memulai sebuah tulisan?
2. Apa ide/topik yang harus kita tulis?
3. Apakah tulisan saya menarik?, dls.


Selanjutnya,Mewujudkan ekspektasi memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi bagi para penulis pemula . Dalam prosesnya kita harus berjuang melawan semua hambatan yang datang baik dari diri sendiri mapun dari lingkungan sekitar.


Sebenarnya, tantangan menulis terbesar itu ada pada diri kita sendiri. Yaitu mood dan kemauan alias niat. Oleh karena itu untuk mengubah ekspektasi menjadi prestasi kita harus berubah. Ada 2 hal penting yang harus kita ubah, yaitu mindset dan passion. Mindset adalah cara pikir tentang sesuatu yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan kita. Sementara passion adalah sesuatu yang membuat kita tidak pernah merasa bosan.Kedua hal ini di bahas secara detail dalam buku saya yang ketiga hasil kolaborasi bersama Prof. Eko Indrajit yang Alhamdulillah di terima dan diterbitkan oleh Penerbit Andi.



Saat menerima tantangan Prof. Eko untuk menulis buku dalam seminggu, ada sejuta keraguan yang menyelimuti hati dan pikiran beliau. Berbagai pemikiran negatif menghantui, namun berkat kenekatan, dibarengi niat, tekad, serta konsistensi yang kuat akhirnya ekspektasi  berubah menjadi sebuah prestasi. Saat Pak Joko mengumumkan bahwa tulisan beliau lolos tanpa revisi,Beliau seolah tak percaya. Tidak pernah menyangka bahwa tulisan yang menurut penilaian pribadi hanyalah tulisan biasa saja ternyata memiliki takdir luar biasa.



Pengalaman beliau dalam mewujudkan ekspektasi dalam menulis adalah berjuang membangun tekad  dan keyakinan yang kuat untuk mencapai realitas. Terkadang juga harus nekat mengambil keputusan yang jika dipikir dengan akal sehat pencapaiannya sangat mustahil. Untuk itulah beliau selalu berusaha konsisten terhadap ekspektasi yang susah payah saya bangun. Pantang mundur jika kaki sudah melangkah.



Dari pengalaman itu beliau belajar beberapa hal dalam menulis:
1. Tulislah apa yang ingin kita tulis.
2. Menulislah apa adanya, tanpa beban, dan tekanan.
3. Jadikan menulis sebagai suatu kebutuhan
4. Menulislah hingga tuntas, jangan memikirkan editing.
5. Menulis jangan terlalu lama.
6. Jangan memikirkan baik buruknya tulisan kita, karna yang akan menilai adalah pembaca



Tuliskan apa saja yang terlintas dalam pikiran. tidak perlu kita memikirkan tata bahasa, ejaan dls. Setiap kalimat yang terlintas segera di tulis. saya biasanya menulis di HP. kadang saat tidak pegang HP, beliau akan menuliskan di benda apa saja yang beliau temui. Pernah  nulisnya di telapak tangan, pernah juga di paha🙈🤭




Pembaca yang budiman Biasanya, kendala di awal kita menulis adalah bingung mencari ide. Tidak tahu apa yang akan kita tulis. Untuk mengatasinya, marilah kita mulai menuliskan hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Mis: tentang hobi memasak, kegiatan sehari-hari, atau tingkah lucu anak-anak kita.



Hal yang paling sulit untuk memenuhi ekspektasi menulis adalah ketika kita tidak punya hobi menulis. Kata orang hanya "Iseng-iseng" atau ikut-ikutan. Tidak masalah, jika kita tidak memiliki hobi, bukankah rasa iseng jika terus dilatih bisa menjadi suatu ketrampilan?



Beliau termasuk orang yang menulis tergantung mood. Ini sangat berat saya rasakan ketika menerima tantangan Prof. Eko.  Rasanya bulan dan matahari berpindah tempat. Disaat seperti inilah beliau menguatkan tekad dan niat untuk mencapai realitas. Jadi, menulis itu adalah sebuah perjuangan untuk melawan semua tantangan yang menggoyahkan niat.



Hal yang menjadi fokus beliau dalam menulis adalah kata TUNTAS. Jadi, menulislah hingga tuntas. Jangan sering menengok halaman yang sudah kita tulis, karena itu merupakan salah satu godaan yang membuat kita berpikir 1.000 kali tentang apa yang sudah kita tulis. kita akan berpikir untuk edit dan edit lagi. akhirnya tulisan kita tidak tuntas.


Sesi Tanya Jawab
 P1 
Asikin Wj.
Mohon ibu berbagi tips cara merangkai kata-kata menjadi sebuah paragraf menarik yang terus berangkai. Terimakasih

Jawab

Baik. Terima kasih. Salam kenal bapak/ibu Asikin ya? tips yang saya gunakan dalam merangkai kata cukup sederhana. Saya menggunakan kata apa saja yang terlintas dalam pikiran saya. Kata-kata yang digunakan tidak harus kata-kata rumit. Gunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh orang lain.


P2
Tini sumartini Lebak Banten
terkait dengan tantangan menulis terbesar itu ada pada diri kita sendiri yaitu mood dan niat, namun yg sy rasakan yg paling besar adalah kemampuan saya, Ini yg sering menghabiskan waktu lama ketika menulis Perlu waktu lama bagi saya untuk mengasah kemampuan itu.
2. Saya sering terjebak kebuntuan bila menulis kemudian menilai ada gak manfaatnya bagi orang lain,layak ngga ditulis., Karena untuk sekarang sy baru bisa menulis what to write dan blm what is it for. Jd rasanya masih jauh panggang dr api ttg ekspektasi itu.


Jawab

Hai Bu Tini. Menarik sekali pertanyaannya. Memang kendala terbesar dari diri kita sendiri bisa bermacam-macam. Masalah yang dihadapi bu Tini terkait dengan kemampuan itu disebabkan karena bu Tini menulis dengan beban. Beban tentang baik buruknya tulisan kita. Cobalah menulis seperti yang sudah saya paparkan tadi. Menulis secara lepas dan bebas. Lepas dari beban terkait penilaian orang terhadap tulisan kita, sehingga kita bisa bebas mengekspresikan diri kita dalam tulisan.


P3
Assalamualaikum Bu Jamila.

Salam kenal dari saya, bu Yanti Ambarawa. 

Pertama saya ucapkan terima kasih atas ilmu yang diberikan malam ini. 

Yang ingin saya tanyakan : 

Bagaimana proses kreatif ibu sehingga bisa menghasilkan sebuah buku dalam seminggu? Terima kasih


Jawab

Wa alaikumussalam. Salam kenal balik Bu Yanti. Semoga selalu semangat dalam menulis. Proses kreatif yang saya lakukan dalam menghasilkan buku tidak terlepas dari kegiatan membaca. Jadi, menulis dan membaca ibarat dua sisi mata uang yang harus dimiliki oleh seorang penulis. Menulis tanpa pernah membaca akan pincang. Artinya tulisan kita kurang menarik. Menghasilkan buku dalam seminggu terdengar mustahil. Prosesnya jungkir balik, hingga siang dan malampun ikut terbalik😁. Hal pertama yang saya lakukan di awal adalah mencari menentukan judul dan kerangka tulisan. lalu berburu referensi sambil menyusun paragraf demi paragraf. Ya itu tadi, pokoknya tuntas dulu semua bab, terakhir sesi editing.



P4
Nendisyah Putra
Pulau Banyak Barat.

untuk di jaman Milineal saat ini,bagaimanakah mempublikasikan buku kita yang sudah di cetak,agar klayak ramai banyak yg membaca dan meminati nya..terimakasih


Jawab

Terima kasih. Di Jaman sekarang, publikasi sangat dipermudah karena ada begitu banyak jejaring sosial yang bisa kita manfaatkan. Disamping menawarkan door to door, kita bisa posting melalui WA, Instag, FB, Youtube, dll. jangan lupa buat flyer + kata-kata menarik dan foto ekslusif, seperti orang jualan gitu. Namanya juga menawarkan 😁. Yang penting harus jujur dan tidak ada kebohongan publik dalam iklan buku kita


P5
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Perkenalkan nama saya Marinan dari kabupaten Tangerang yang ingin saya tanyakan; 
yang pertama 
1. Bagaimana cara merangsang potensi diri kita, sehingga potensi itu bisa merangsang pikiran .

2. Bagaimana caranya penulis pemula  bisa merangsang setiap pemikiran atau penglihatan yang dilihat itu menjadi sebuah tulisan. 
terima kasih


Jawab

Wa alaikumussalam, bu Marinah. Semoga sehat selalu ya. Berbicara tentang potensi diri. Kembali lagi ke 2 hal yang harus kita ubah dalam hidup kita yang sudah saya jelaskan di atas. yaitu Mindset dan passion. saat keduanya seiring sejalan, dengan sendirinya kita akan happy enjoy dalam menulis. Mulailah dengan melihat apa saja yang ada di depan kita, lalu cobalah untuk mendeskripsikannya. Saat jemari kita mulai menulis, maka ide lain akan datang dengan sendirinya. Kuncinya adalah percaya diri. Setiap kita memiliki potensi, dan potensi kita perlu di asah agar menjadi kompetensi.  Terima kasih. 


P6

Izin bertanya Bu perkenalkan saya Budi Idris dari SMA N 2 Kotapinang kab. Labuhanbatu Sumatera Utara
Pertanyaan saya
Apakah dalam menyelesaikan naskah buku ibu melibatkan orang lain untuk edit naskah ibu? Sebelum dikirim ke penerbit



Jawab

Halo Budi yang cerdas. Salam kenal ya..proses editing bisa dilakukan sendiri dan dapat pula menggunakan jasa orang lain. Untuk buku yang saya tulis, sebelum di kirim ke penerbit saya melakukan swasunting/edit sendiri. Kita tidak perlu khawatir masalah editing, karena biasanya pihak penerbit juga melakukan editing sebelum buku tsb naik cetak.


P7
Malam Guru Hebat se-Nusantara.

Terima kasih Narsum kita hari ini dan moderator.
Doa semoga Omjay lekas sembuh.

Mohon tanggapannya

Hal yang sering mengganggu bahkan bisa sebagai pemupus harapan dalam menulis.
1. Jadikan menulis 
     sebagai suatu 
     kebutuhan
     Bgm pandangan Bu Jamila berkaitan dgn budaya baca tulis kita secara umum.yang masih rendah, sehingga bisa menulis sbg kebutuhan ?

2. Jangan memikirkan baik buruknya tulisan kita, karena yang akan menilai adalah pembaca.

Perasaan ini sering mengganjal diri saya, sehingga sering selesai menulis menjadi mentok akibat menanggung rasa malu akan hasil karya kita.

Apa resepnya agar bisa keluar dari zona tidak nyaman itu.

Bli Made , Bali.
🙏

Jawab

Aamiin YRA. Baik Terima kasih Bli Made, Pertanyaan yang sangat kritis. Secara nasional, memang minat dan budaya baca kita masih rendah. Disinilah peran kita sebagai guru, orang tua,  dan orang yang peduli dengan kependidikan untuk kembali membangun budaya membaca generasi kita yang selalu pasang surut. Membaca dan menulis adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. semakin suka membaca, maka semakin mudah menulis. Menjadikan menulis sebagai kebutuhan, artinya kita menjadikan membaca sebagai makanan kita.



Agar kita bisa keluar dari zona tidak nyaman, menulislah seperti air mengalir. Maksudnya tulislah apa yang ingin kita tulis. Abaikan penilaian orang tentang tulisan kita. Biarkan tulisan tersebut selesai kita tulis secara tuntas, lalu biarkan orang lain menilai. Karena penilaian orang lain biasanya lebih baik dari kita. Yang bli rasakan pernah saya alami. Saat menulis buku ke-3 saya adalah orang yang paling tidak percaya diri dengan tulisan saya. Tulisan saya berbeda dengan semua tulisan teman-teman. Saya tidak tahu jenis tulisan, apalagi yang namanya gaya selingkung. Saya baru tahu, saat saya mempresentasikan buku saya, dan diberi apresiasi luar biasa oleh Prof. Eko.



P8
Didi
Serang
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Terima kasih atas materi yang sangat bermanfaat ini.
Pertanyaannya :
terkadang saya sudah memiliki ide/tema menulis tapi saya suka bingung mau menulis dari mana dan pengetahuan akan tema tersebut masih minim padahal saya sangat tertarik untuk menulis hal tersebut. Bagaimana solusinya?


Jawab

wa alaikumussalam pak Didi. Terima kasih kembali. Punya ide, tapi bingung mau mulai menulis dari mana. Jangan bingung, mulai saja menulis dengan kata yang terlintas dalam pikiran. jangan memikirkan tulisan ini cocoknya di pendahuluan, atau di bab 1, dst. Tulis dan tulis saja setiap kita punya ide. saat kita benar-benar bingung dalam menulis, maka berhentilah menulis dan membacalah. Saat kita membaca, kita akan menemukan kembali ide yang terbang entah kemana. Saat ide itu muncul, jangan di tunda segeralah di tulis.


P9
Selamat malam ibu Jamila, saya Dasirah dari SDN Pancur-Rembang. Jateng. Mohon pencerahanya Ibu bagaimana membuat judul tulisan yg baik, sehingga mampu menarik pembaca . Mohon tipe dan triknya. Terimakasih.


P10
Assalammu'alaikum Bunda Aam.
Saya Bu Dewi dari SMPN 142 Jakarta Barat.

Saya merasa senang sekali dapat bertemu di grup ini dengan moderator  dan narasumber yang hebat, Bunda  Aam dan Bunda Jamila.

Saya ingin mengajukan paertanyaan untuk Bunda Jamila.
 Ini Pertanyaannya:

1. Sejak kapan awal mula Bunda Jamila menulis buku?

 2. Tips-tips apa saja agar kita  tidak merasa bosan dalam menulis?

3. Dari mana saja ide-ide yang Bunda Jamila tuangkan untuk sebuah tulisan? 

Terima kasih Bunda 🙏🙏


Jawab

Terima kasih bu Dewi. Awal menulis buku tahun 2017. adapun tips yg saya lakukan dalam menulis agar tidak bosan sudah saya uraikan sebelumya. Ide menulis bisa datang dari mana saja. Kebanyakan dari lingkungan sekitar.


 P11

Ass
 Ibu Nara sumber .. saya   Iis Safuroh dari cisnjur. Bagaimana agar usaha kita utk menghasilkan karya juga karyanya menjadi menarik sesuai ekspektasi ..? Apakah jenis buku yang menarik itu harus berwarna misalnya atau penbahasannya yg up trending bgitu..? Mhn gambaran agar pemetaan pikirannya jelas. Trimakasih


Jawab

Wa alaikumussalam, agar karya kita menarik sebelum menulis buku kita harus cari tahu hal/isu yang menjadi trending topik dan tidak akan ketinggalan jaman. dipertemuan sebelumnya sudah dijelaskan oleh Pak Joko tekniknya. terima kasih



P12
Assalamu'alaikum wr wb
Saya Suyati dari Purbalingga ingin bertanya kepada Ibu Jamila.
1. Bagaimana mengatasi keinginan mengedit tulisan kita padahal tulisan belum selesai?
2. Berada di lingkungan pendidikan kita dituntut menulis dg kaidah bahasa yg benar. Ini kadang membayangi saat kita mengeluarkan ide-ide. Merasa tidak pd dan kurang pas sehingga jadi macet. Bagaimana mengatasinya?
Terima kasih atas responnya🙏🙏


Jawab

waalaikumussalam, Bu Suryati. pertanyaan yang bagus sekali. hal yang perlu kita lakukan adalah berusaha fokus di halaman-halaman berikutnya. Tahan diri semaksimal mungkin untuk tidak membuka/membaca halaman yang sudah kita tulis. Terkait kaidah penulisan, saat menulis abaikan saja dulu. Nanti akan ada saatnya kita mengedit ketika tulisan kita sudah benar-benar tuntas.



P13

Bunda Aam  izin bertanya kepada ibu Jamilah cantik dan hebbat..  
Mohon berikan kiat-kiat  sukses supaya bisa menghasilkan tulisan yang  menginspirasi saya dan juga teman-teman. 
syukron ya Bun..🙏


Jawab


Terima kasih pertanyaannya bund, kiat yang saya lakukan sudah saya uraikan semua di atas bund. Intinya ubah mindset, passion, bangun tekad, kuatkan niat, dan harus konsisten menulis. jangan lupa banyak membaca. sering-sering blog walking



P14
Bu Erry
Jakarta

Saya mampir di blog Ibu.
Pas baca profil singkat bagian bawah "About Jamila" ada tulisan seperti ini:
Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat.


Boleh tahu itu bahasa apa ya dan artinya? 
Maaf, kepo banget.
Terima kasih.

Jawab

 saya malah tidak tahu Bu Erry. Mungkin tulisan itu by sistem, karna pakai templete yang diunduh dari browser😁🙏




P15
Assalamu'alaikum Wr. Wb. 
Saya Sudomo dari SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat. Mohon izin bertanya pada Bu Jamila. 
1. Bagaimana cara Ibu menghargai dan merayakan keberhasilan dalam menerbitkan buku?
2. Dalam penerbitan buku, apakah Ibu pernah memiliki ekspektasi yang tidak sesuai harapan? Bagaimana cara Ibu mengatasinya?
3. Mohon pencerahan tentang cara yang bisa kita lakukan untuk menularkan hobi menulis kepada rekan sejawat di sekolah?

Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jawab

waalaikumussalam wr wb. Terima kasih Pak Sudomo. Alhamdulillah saya selalu berucap syukur kepada Allah, karena tidak pernah menyangka ternyata bisa menulis seperti sekarang. sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. setiap keberhasilan saya tidak pernah merayakan secara wah, hanya tunduk sujud saja kepada sang khalik atas semua nikmat yang diberikan. Dalam hal ekspektasi menerbitkan buku tentu saja pernah merasakan yang tidak sesuai harapan. cara mengatasinya kembali kepada : bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, kesempurnaan hanyalah milik Dia. cara kita menularkan hobi menulis  yang paling efektif adalah dengan bukti. Tunjukkan bahwa kita bisa berkarya, dan merekapun bisa seperti kita. tidak ada hal yang tidak bisa, dan tidak ada hal yang tidak mungkin.



Kesimpulannya : Menulis merupakan suatu tantangan antara harapan dan kenyataan. Ekspektasi dalam menulis harus terus kita perjuangkan dengan niat, tekad, nekad dan konsisten. Realitas berupa prestasi adalah buah dari perjuangan. Maka berjuanglah menuntaskan karyamu, agar jejak yang ditinggal bermanfaat bagi generasi setelah kita



Itulah pengalaman menulis Ibu Jamila.semoga kita bisa memulai menulis buku.aminn

Tidak ada komentar:

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...