Senin, 16 November 2020

Pada malam ini,saya merasa belum menemukan ide yang tepat untuk menulis buku sendiri.Padahal sudah tiga buah buku antologi  tercatat sebagai penulis.Mengikuti group Om Jay di tiga group,karena sudah empat bulan tidak menyimak group menulis lewat WA.Di sebabkan kesibukan berbisnis kopi dan tugas menjadi ketua PPS (Panitia Pemungutan Suara).Jadi saya berusaha mencari tips rombongan kawan yang juga ikut di WAG menulis Om Jay,yang sudah berhasil menulis dan menerbitkan buku sendiri.Di mana tulisannya di Blognya sebagai berikut

Menulis Buku Bersama Bu Iin

 

Narasumber                : Dra. Musiin, M.Pd.
Moderator                   : Bu Kanjeng
Penulis Resume          : Arnita Budi Siswanti

“Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai 

tetapi untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna

dengan cara yang sempurna”

Blog Kang Robby (http://robbie-alca.blogspot.com/)

Ibu Dra. Musiin, M.Pd., atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling  dan memasak. Beliau lahir di Kediri pada tanggal 6 Juli 1970  dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998.

Beliau pertama kali masuk sekolah di tahun 1977-1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan  melanjutkan ke SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Beliau kuliah di IKIP Negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009. 

Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015. Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.

Di lingkungan dunia pendidikan, Bu Iin aktif sebagai tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri. Selain mengajar, Bu Iin juga seorang founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991. Organisasi ini bergerak dalam bidang:

1.  Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.

2.  Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo

3.  Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam Departemen  Pertanian Amerika Serikat.

4.  Pelatihan Sekolah Ramah Anak  bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.

5.  Pendidikan  lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.

6.  Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP.

Beliau telah sukses menerbitkan bukunya di penerbit mayor dan berbagi pengalamannya kepada kita.

Proses mulai menulis sampai menerbitkan buku Bu Iin berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA, sama dengan yang telah disampaikan oleh Ibu Tere dan Bapak Roma. Beliau bertiga menerima tantangan dari Prof. Eko di saat beliau menjadi narsum dan malam itu juga Bu Iin membuat outline buku dari judul yang telah diberikan Prof. Eko.

Outline yang disampaikan oleh Bu Iin adalah sebagai berikut:

1.  Pengguna Internet di Indonesia

2.  Media Sosial

3.  Literasi Digital

4.  Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

5.  Literasi Digital untuk Membangun Digital Mindset Warga +62

Keesokan harinya Prof Eko memberi Bu Iin cover buku yang akan ditulis.

Cover edisi awal buku Bu Iin

Semangat Bu Iin langsung berkobar untuk segera menyelesaikan buku tersebut. Bekal yang digunakan untuk menulis buku adalah surat kabar, buku-buku dan penelusuran referensi di Internet. Bu Iin berusaha menyisihkan 10% dari TPP yang diterima untuk pengembangan diri yakni dengan berlangganan surat kabar, berlangganan Wifi dan membeli buku-buku yang menambah wawasan pengetahuan beliau. Beliau tidak hanya membeli buku-buku yang berhubungan dengan mapel Bahasa Inggris, namun semua buku dari berbagai bidang ilmu yang menarik untuk dibaca akan dibeli.

Selama ini Bu Iin hanya menjadi pembaca yang baik. Seandainya menulis, beliau menulis PTK, jurnal, proposal, laporan untuk kepentingan pekerjaan saja, tidak pernah terlintas di benak untuk menulis dan menerbitkan buku apalagi di Penerbit Mayor. Namun, di awal tahun 2020, beliau membuat perencanaan akan menulis buku di SKP. Dan keajaiban itu datang dengan mengikuti Kelas Menulis Om Jay. Bu Iin jadi ingat dengan buku yang berjudul  The Secret (Law of Attraction) karya Rhonda Byrne, buku ini bercerita tentang rahasia kekuatan pikiran atau gaya tarik menarik di alam semesta. Pikiran Bu Iin di awal tahun adalah menulis buku, atas kehendak Allah beliau dituntun mengikuti kelas menulis dan berhasil menulis buku di penerbit Mayor. Alhamdulillah.

Dalam kesempatan ini Bu Iin mengajak Bapak Ibu penulis hebat untuk mengikuti proses memasak buku berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA. Seandainya buku itu sepiring hidangan, kami diajak berbelanja, meracik dan memasaknya. Semoga bisa memberi pengalaman tersendiri.

Cover buku Bu Iin dari Penerbit Andi

Isi buku tersebut berasal dari materi yang disampaikan Prof Eko Indrajit di Ekoji Channel  (https://www.youtube.com/watch?v=8oMCQspJOII) yang berjudul Digital Mindset. Materi ini kemudian dikembangkan oleh Bu Iin berdasarkan referensi baik itu surat kabar, buku dan informasi yang ada di internet. Selain itu pengamatan dalam kehidupan sehari-hari juga sangat berperan dalam penulisan buku ini.

Bu Iin tertarik menulis materi ini karena berdasarkan data yang dirilis Data Statistika menunjukkan bahwa Indonesia masuk dalam 10 negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Indonesia berada di peringkat kelima dengan pengguna internet sebanyak 143,26 juta per Maret 2019.

Di Bab 1 ada 2 pembahasan yang ditulis oleh Bu Iin yakni:

Dalam memaparkan data-data tentang pengguna internet, Bu Iin menggunakan data hasil survey APJII. APJII adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Hasil survei tersebut digunakan sebagai data penulisan dan dipaparkan berdasarkan pengamatan dan referensi yang lain. Berikut adalah infografis yang dicantumkan di buku Bu Iin.

Berdasarkan data tersebut nampak pengguna terbesar adalah generasi Z (data tahun 2018). Kemungkinan besar karena PJJ di era pandemi Covid-19, generasi Apha juga mulai menjadi pengguna dalam prosentase yang besar.

Pembahasan tentang jumlah dan karakteristik masing-masing generasi ini sangat menarik karena berdasarkan tahun kelahiran dan kondisi tumbuh kembang mereka sangat mempengaruhi perilaku dalam berinternet.

Generasi yang lahir antara tahun 1995-2010 adalah Generasi Z atau dikenal dengan iGeneration atau Generasi Net. Mayoritas anggota generasi ini masih di bangku sekolah dan kuliah, hanya sebagian kecil saja yang masuk ke dunia kerja. Gadget dan internet telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sejak kecil. Implikasinya mereka menyukai hal yang instan, kenyamanan dan multi tasking. Popularitas diperoleh di berbagai media sosial melalui unggahan-unggahan yang menunjukkan style mereka. Hedonisme sudah menjadi urat nadi yang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Mereka menyukai berbelanja secara online sekaligus pelaku industri ekonomi kreatif di dunia maya. Uang tidak lagi untuk investasi seperti yang dilakukan generasi sebelumnya, namun untuk keperluan fashion, travelling dan kuliner.

Bab 2 buku Bu Iin berisi tentang Media Sosial, seperti gambar di bawah ini.

Berdasarkan hasil survei APJII tahun 2018, alasan warganet +62 menggunakan internet adalah berkomunikasi, bermedia sosial dan mencari informasi tentang pekerjaan. Murid-murid Bu Iin jika diajak menggunakan platform Google Classroom dalam pembelajaran selalu mengatakan bahwa paketan yang dibeli adalah paketan media sosial.

Di Bab 2, materi yang ditulis oleh Bu Iin adalah sebagai berikut.

Berdasarkan data yang dirilis We Are Social,Hootsuite, 2020 beberapa media sosial yang sering dipakai adalah sebagai berikut.

Pembahasan mengenai media sosial mencakup:

1.  Pengertian

2.  Jenis-jenis media sosial

3.  Kelebihan dan kekurangan media sosial

Menurut data yang diperoleh Bu Iin, penggunaan internet yang tidak dimbangi dengan kecerdasan digital akan mengakibatkan pengguna internet menjadi korban kejahatan digital atau bahkan menjadi pelaku kejahatan digital. Di Indonesia UU yang mengatur tentang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik disebut dengan UU ITE. UU ITE Pasal 27 adalah pasal pasal yang sering dilanggar oleh warganet, Isi dari UU ITE pasal 27 seperti gambar berikut ini.

Untuk melengkapi pembahasan tentang dunia media sosial, di bagian akhir Bab 2, Bu Iin memaparkan tentang jenis-jenis kejahatan siber yang mayoritas sasaran empuknya dalah anak-anak usia 15-19 tahun. Anak anak pada usia yang sangat rawan.

Daftar kejahatan di dunia maya

Penjelasan tentang masing-masing jenis kejahatan di dunia maya beserta contoh kasusnya akan ditemukan  di Bab 2 bagian akhir. Bagaimanakah isi Bab 3. 4 dan 5?

Pembaca dipersilahkan memesan BUKU CERDAS berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA untuk menambah wawasan dan koleksi buku kita.

Bu Iin yakin, Bapak Ibu peserta group menulis Gelombang 15 akan mampu menulis dan menerbitkan buku di Penerbit Mayor.  Sebagai penutup presentasi, Bu Iin mengutip ungkapan yang ditulis di blog Kang Robby (http://robbie-alca.blogspot.com/)


























- September 17, 2020 3 komentar: 

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

CLBK Bersama Pak Roma

Narasumber              : Yulius Roma Patandean, S.Pd.
Moderator                 : Bu Kanjeng
Penulis Resume        : Arnita Budi Siswanti

“Bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka MENULISLAH.

Sehingga hidup ini lebih mulia untuk sesama”.

(Al Ghazali)

Istilah CLBK sangat familiar di telinga kita. Penulis membayangkan singkatan dari CLBK adalah Cinta Lama Bersemi Kembali atau istilah anak zaman now, bisa diplesetkan menjadi Cita Lama Belum Kelar. Apakah demikian yang disampaikan oleh Pak Roma? Bapak yang murah senyum ini. Mari kita simak bersama. Berikut ini adalah profil dari Pak Roma.

Nama Lengkap                       : Yulius Roma Patandean, S.Pd.
Tempat/ Tanggal Lahir           : Tana Toraja, 6 Juli 1984
Unit Kerja                               : UPT SMAN 5 Tana Toraja
No. HP/WA                            : 0813 5563 2823
Email                                      : romapatandean@gmail.com
Facebook                                : Yulius Roma Patandean
YouTube                                 : Roma Patandean
Instagram                                : romapatandean
Blog                                        : https://romadean.blogspot.com  

  https://romapatandean.wordpress.com

Selain sebagai guru, sering pula Pak Roma diundang untuk menjadi juri pada Lomba-lomba Debat bahasa Inggris tingkat SMA dan Lomba Story Telling tingkat SMP di Kabupaten Tana Toraja. Pernah menjadi dosen tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, sebagai Tutor di Universitas Terbuka dan sebagai Fasilitator Belajar di Yayasan Trampil Indonesia.

Saat ini beliau diberi tugas tambahan di organisasi tercinta kita, PGRI, sebagai Wakil Sekretaris PGRI Kabupaten Tana Toraja dan Sekretaris Perwakilan YPLP PGRI Kabupaten Tana Toraja.

 

Pada kesempatan ini, Pak Roma bercerita perihal bisa menerbitkan buku di penerbit mayor.

Pada satu kesempatan, pemateri pelatihan adalah Prof. Richardus Eko Indrajit. Topik materinya adalah menulis dalam satu minggu. Pak Roma pun sempat bertanya ke Prof. Eko, dan diberi tantangan malam itu dari Prof. Eko, "Apakah Pak Yulius mau menulis bersama saya?" Tentu saja tawaran dan kesempatan emas itu disambut gembira oleh Pak Roma. Menurut beliau, proses menulisnya persis seperti yang telah disampaikan oleh Ibu Tere.

Ketika telah diumumkan oleh Penerbit ANDI bahwa naskah yang ditulis oleh Pak Roma lolos untuk diterbitkan, beliau menangis dan menghubungi Prof. Eko lewat pesan di WA, "Terima kasih Prof. Jujur saya menangis Prof,” beliau menyampaikan kepada Prof. Eko. Beliau berterima kasih atas bimbingan Prof. Eko. Pak Roma terharu karena merasa seorang anak kampung, ternyata bisa menulis buku. Berikut ini adalah buku Pak Roma bersama Prof. Eko Indrajit, berjudul “Digital Transformation.”

Belajar dari pengalaman dan berbagai kegiatan yang dilakukan selama ini hingga menulis, Pak Roma menyebutnya dengan istilah CLBK.

Istilah CLBK telah menjadi populer di era milenial ini. Terutama di kalangan kawula muda. Dalam afmofsir asmara, Cinta Lama Bersemi Kembali tentunya sah-sah saja. Selama kedua sejoli menikmati proses dan tujuannya.

CLBK ala Pak Roma, dipanjangkan menjadi sebuah ajakan sekaligus perintah untuk diri Pak Roma, yakni: COBA, LAKUKAN, BUDAYAKAN dan KONSISTEN. Frase ini sederhana, namun sangat mengikat beliau. Kalau Omjay mengatakan "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi", maka Pak Roma pasang alarm untuk diri sendiri, "Tuailah hasil selama masih sanggup CLBK."

COBA

Tak ada satu pun usaha yang berhasil jika tidak mencobanya lebih dahulu. Setiap tawaran pekerjaan dan amanah yang diberikan kepada pak Roma, beliau jarang menolaknya selama ada kaintannya dengan dunia mengajar. Sama halnya dengan menulis, memulainya kadang susah, terutama dalam membangun ide lalu mencurahkannya kalimat demi kalimat. Mencoba berulang-ulang akan melatih kita memproduksi untaian kata-kata yang menghasilkan kalimat bermakna.

LAKUKAN

Ketika kita sudah mencoba, telah menemukan rasa dan keunikan tulisan kita, maka harus terus dilakukan agar ide kita tidak mengendap seiring berlalunya waktu. Jika ada kendala, dan kita berhenti menulis saat itu, maka saat itu juga semangat menulis kita berhenti. Jadi Pek Roma memaksa diri untuk menulis, hingga kini. Menulis apa saja, intinya harus ada sesuatu yang tersimpan di draft tulisan blog beliau atau tersimpan di laptop.

BUDAYAKAN

Menulis harus menjadi budaya kita. Menjadi bagian dari cara hidup kita. Menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita. Jadi, budayakan menulis, sehingga menjadi panggilan beraktivitas setiap hari.

KONSISTEN

Tak ada karya yang terselesaikan dengan baik tanpa konsistensi. Konsisten dalam menulis adalah misi untuk mencapai visi seorang penulis, yakni menghasilkan sebuah karya tulisan yang bisa memberi inspirasi bagi banyak orang. Bagaimana cara Pak Roma konsisten? Memaksa menulis setiap hari, minimal menulis tugas untuk siswa di blog atau upload gambar. Selain itu, Pak Roma aktif membeli buku secara online. Jika kesulitan mengembangkan ide, maka beliau cari bukunya di OLSHOP.

Jadi, jangan takut CLBK, namun nikmatilah prosesnya dan syukuri hasilnya.

Pak Roma banyak terinspirasi oleh para narasumber di grup pelatihan kita ini. Beliau melakukan kiat prof Eko untuk menulis setiap hari, kalau bisa satu halaman sebelum tidur. Kemudian memaksimalkan waktu di hari Sabtu dan Minggu. Selain itu beliau juga praktikkan kiat dari bapak Budiman Hakim tentang Cerpenting. Menuliskan semua apa yang kita lihat yang nantinya akan sambung menyambung menjadi tulisan yang bermakna. Semoga di lain kesempatan beliau hadir di grup ini dengan materi tersebut. Selebihnya, Pak Roma mengetik satu paragraf di handphone sebelum tidur. Jam berapa pun beliau akan tidur, sebelum berlabuh ke pulau kapuk, pasti ada tulisan beliau di HP satu paragraf. Ketika ada kesempatan beliau melengkapinya.

Nah, inilah beberapa kiat yang dilakukan oleh Pak Roma, hingga beliau pun menyelesaikan tantangan kedua dari Prof. Eko. Beliau menyelesaikan tulisan dengan judul “Flipped Classroom” dalam jangka waktu satu bulan. Naskahnya sudah dikirimkan ke prof. Eko.

Berikut ini adalah dua sinopsis buku Pak Roma:

Buku DIGITAL TRANSFORMATION hadir dengan maksud membuka wawasan akan pentingnya mengubah mindset untuk bertransformasi, mengambil peran dan memposisikan diri dalam perubahan teknologi digital yang begitu pesat dalam dunia bisnis dan pendidikan. Selain itu buku ini memberi gambaran bagaimana membangun kampus dan sekolah yang cerdas ditinjau dari penggunaan teknologi digital, nature dan budaya. Serta bagaimana menerapkan cyber pedagogy dalam proses pembelajaran. Buku ini bisa dijadikan referensi untuk para pelaku bisnis, pelaku pendidikan, dosen, kepala sekolah, guru, dan mahasiswa terkait transformasi digital.

Sementara buku kedua Flipped Classroom

Belajar tanpa PR di rumah adalah kerinduan anak didik kita. PR dikerjakan di kelas tatap muka bisa saja menjadi hal baru bagi para pendidik. Flipped Classroom adalah buku tentang strategi membalikkan kelas dalam melakukan pembelajaran. Buku ini berisi berbagai tips bagaimana membalikkan kelas, sehingga siswa mampu berpikir kritis, lebih kreatif, mandiri dan mampu berkolaborasi. Peserta didik dimungkinkan untuk mampu menguasai konten pelajaran sesuai dengan kecepatan mereka masing-masing. Buku ini diperuntukkan bagi siapapun yang mencintai pendidikan, baik dosen, guru maupun para orang tua yang ingin mengetahui seperti apa model kelas terbalik.

Untuk menularkan literasi ke siswa, Pak Roma mulai membiasakan menulis materi pelajaran di blog kemudian mengirimkannya ke siswa untuk dipelajari dan ini sangat mendukung proses PJJ saat ini. Selebihnya, memberikan bahan bacaan ke siswa setiap malam sebelum pertemuan di kelas virtual esok hari. Ini bagian dari flipped classroom.

Bagaimana melawan malas dan kelelahan?

Terkadang kita sudah di depan laptop malah ketiduran. Saran Pak roma, bangun komitmen, semangat dan motivasi diri sendiri, bahwa ada hasil yang harus dicapai dalam proses menulis ini. Kalau kelelahan, biasanya Pak Roma tidur dulu. Walaupun itu jam 5 sore pulang dari sekolah. Diusahakan tidur. Bangun sekitar jam 7 malam. Saya merasa segar kembali.

Kesimpulan dari Pak Roma:

Jangan lelah untuk Coba, Lakukan, Budayakan dan Konsisten dalam menulis. Setiap usaha kita, pastinya akan bermuara pada hasil yang optimal mana kala kita senantiasa mau belajar, membangun komitmen dan memotivasi diri. Menulislah sebagai proses kehadiran kita untuk membawa kabar baik tentang ilmu kehidupan. Menulis adalah proses kehadiran kita untuk membawa kabar baik tentang ilmu kehidupan. Apa pun yang kita tulis pastinya ada hubungannya dengan proses hidup kita.

 

 

 

 

 

 

- September 17, 2020 1 komentar: 

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Minggu, 09 Agustus 2020

Sukses Meraih Impian

 

Belajar Menulis Gelombang 15

Pertemuan 3           : Jum’at, 7 Agustus 2020

Waktu                     : Pukul 19.00 – 21.00 WIB

Pemateri                 : Theresia Sri Rahayu, S.Pd, SD

Topik                      : Pengalaman Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor

Peresume               : Dra. Arnita Budi Siswanti, M.Hum

                                (arnita.znt@gmail.com)

Pertemuan malam ini dimoderatori oleh Mr. Bams. Dengan nara sumber Ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd, SD, dengan nama keren Cikgu Tere di FB beliau. Cikgu Tere lahir di Kuningan pada tanggal 13 September 1984. Sekarang bertugas di SDN Waihibur-Kab. Sumba Tengah NTT.

Cikgu Tere adalah seorang guru muda, yang cantik dengan segudang prestasi. Beliau sudah menorehkan 17 prestasi baik di tingkat daerah, nasional bahkan tingkat internasional berkat kerja keras beliau. Beliau memiliki motto bekerja, bekerja dan bekerja.

Prestasi Cikgu Tere

Prestasi luar biasa Cikgu Tere antara lain: Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Kecamatan Padalarang-Kab. Bandung Barat (2014), Juara 2 Lomba Guru Berprestasi tingkat Kab. Bandung Barat (2014), Juara 3 Lomba Guru MIPA tingkat Kec. Padalarang (2014), Juara 1 Olimpiade Guru Nasional tingkat Provinsi NTT (2018), Finalis Lomba Olimpiade Guru Nasional tingkat nasional (2018), Finalis Lomba Alat Peraga Matematika Sederhana tingkat nasional (2018), Peserta Short Course ke Luar Negeri dalam Program 1000 Guru ke Luar Negeri (2019), 40 besar penerima dana hibah penelitian pada program Teaching Challenge (2019), Finalis Course on Developing Lesson Study for Primary Mathematics Teacher tingkat internasional (2019), Guru Inti Terbaik dalam Pembekalan Guru Inti Program PKP tingkat Provinsi NTT (2019), Peserta Terbaik dalam Bimtek UKS Regional Bali, Sahabat Rumah Belajar Provinsi NTT (2019), Finalis Lomba Mathematics Teaching Learning Model (MTLM) tingkat internasional (2019), Kader Inti Gerakan Ajarmat / Ayo Belajar Matematika (2019), Resume terbaik dari KSGN dan Pelatihan Belajar Menulis Bersama Om Jay (2020), Blogger inspiratif dari Ikatan Guru TIK PGRI dengan Penerbit Andi Yogyakarta pada bulan (2020), 35 selected participants of Advance Online Course SEAMEO Qitep in Mathematics (2020). Prestasi luar biasa yang telah dicapai oleh seorang guru muda. 

Mimpi Cikgu Tere

Salah satu mimpi besar Cikgu Tere adalah dapat menerbitkan buku di penerbit mayor. Gayungpun bersambut ketika beliau mengikuti diklat belajar menulis bersama Om Jay dan PGRI gelombang 4. Ketika itu nara sumbernya adalah Prof. Richardus Eko Indrajit, yang beken dengan nama Ekoji di channel youtube beliau. Prof. Richardus Eko Indrajit memberikan tantangan untuk  menulis buku selama satu minggu. Cikgu Tere menjadi bersemangat untuk mengikuti tantangan tersebut.

Cikgu Tere mempelajari beberapa topik yang ditawarkan oleh Prof. Eko. Topik-topik tersebut dapat ditonton lewat channel Prof. Eko dengan nama Ekoji Channel. Link channel youtube Prof. Eko sebagai berikut:

https://www.youtube.com/channel/UCa3LCo2Zjy_h_NaWz1V2jOw

Karena topik-topik di atas berbahasa Inggris, maka Cikgu Tere mencari Topik berbahasa Indonesia. Beliau tertarik dengan salah satu topik yang ditawarkan oleh Prof. Eko yaitu tentang “Ubiquitous Learning” dari youtube dengan link:https://youtu.be/gIkUmTF0PwA

Setelah mempelajari dengan seksama materi yang disampaikan oleh Prof. Eko, Cikgu Tere mendaftar sebagai salah satu peserta penulis buku dan mengajukan judul “Belajar Semudah Klik, Membangun Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar” yang disambut hangat oleh Prof. Eko. Yang membuat Cikgu Tere terharu, bahwa keesokan harinya, Prof. Eko langsung membuat cover buku beliau untuk memotivasi guru - guru yang lain.

Prof. Eko menambahkan judul  dengan kata Ekosistem, sehingga menjadi Judul Buku yang keren, yaitu “Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar” dengan cover yang eye catching dari Prof. Eko. 

Menulis Buku di Penerbit Mayor

Setelah Mendaftar sebagai penulis buku, Cikgu Tere digabungkan dalam satu grup WA yaitu Menulis Bersama Prof. Ekoji. Dalam grup tersebut, para anggota saling memotivasi agar dapat menyelesaikan tantangan menulis dalam seminggu. Grup tersebut beranggotakan 20 orang termasuk Prof. Eko.

Ada perasan khawatir pada diri Cikgu Tere ketika ketika Prof. Eko mengatakan bahwa tanggal 25 April 2020, penulis akan melakukan presentasi karya, yang berarti draft buku sudah harus selesai.

Akhirnya, tanggal 25 April, para penulis bertemu secara virtual untuk mempresentasikan karya. Di akhir kegiatan, Prof. Eko menyampaikan ada sedikit perubahan jenis huruf ukuran huruf, ukuran spasi, ukuran kertas, dan dilengkapi dengan index dan daftar pustaka yang dibuat dibuat otomatis.

PR Cikgu Tere masih banyak karena buku harus dibuat minimum 100 halaman dengan jumlah minimal 5 bab. Sedangkan Cikgu Tere baru mambuat 3 bab dengan jumlah 60 halaman, menambah 40 halaman tidaklah mudah. Sedangkan di masa pandemi ini beliau harus melakukan kunjungan ke rumah siswa karena di daerah beliau tidak memungkinkan pembelajaran online, dan beliau harus menyusun LKS. Perjuangan yang luar biasa hebat, dan kerja keras yang pantang menyerah. Patut dijadikan contoh bagi kami, guru-guru yang berada di zona nyaman. Harus lebih semangat dari yang telah dilakukan oleh Cikgu tere. Cikgu Tere, you are awesome. Saya salut, kagum dan bangga. 

Mimpipun Akhirnya Terwujud

Ada pepatah yang mengatakan “Sudah terlanjur basah, ya sudah mandi sekalian”, menginspirasi Cikgu Tere untuk menyelesaikan bukunya dengan menambah 2 bab supaya menjadi 100 halaman. Pada tanggal 4 April 2020, para penulis dipertemukan secara virtual dengan Penerbit Andi. Jadi, naskah buku harus masuk ke Prof. Eko sebelum tanggal 4 April 2020.

Setelah naskah buku selesai dan diserahkan kepada Prof. Eko, Cikgu Tere gelisah sampai tidak dapat nyenyak tidur. Karena itulah saat penentuan takdir tulisan beliau.

Dan hari yg ditunggu-tunggu pun tiba. Setelah mendengarkan paparan dari Penerbit Andi, akhirnya naskah Cikgu Tere dinyatakan diterima dan akan diterbitkan oleh Penerbit Andi. Perjuangan tanpa mengenal lelah akhirnya berbuah manis.

Langkah-langkah Menyusun Naskah Buku

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Cikgu Tere untuk menyusun naskah buku antara lain:

1.   Memilih tema atau topik yang diminati masyarakat.

2.   Membuat mind mapping terkait topik.

3.   Mengembangkan judul menjadi outline naskah.

4.   Mengembangkan naskah sesuai dengan outline (mengandung unsur 5W + 1 H)

5. Mengenali dahulu seluk beluk (visi/ misi) penerbitnya, terlebih terkait syarat dan prosedur penerimaan naskahnya.

Tips dan Trik Cikgu Tere

Tips dan trik yang diterapkan oleh Cikgu Tere dalam membuat buku adalah sebagai berikut:

1.      Buat time schedule (sehari berapa bagian/ halaman,

2.      Kumpulkan referensi sebanyak mungkin,

3. Jauhkan HP (kecuali benar-benar dibutuhkan) karena cenderung mengecek notifikasi,

4.      Nulis dulu edit kemudian,

5.      Kerja sama dengan orang rumah (suami/ istri)

Perjalanan dan perjuangan Cikgu Tere dalam meraih impian, mengalami rintangan dan hambatan yang berat, namun berkat kegigihan, kedisiplinan, ketekunan dan konsistensi telah menghasilkan karya yang luar biasa. Cikgu Tere mengakhiri pemaparan dengan kalimat bijak:

“Hanya segelintir orang yang berani bermimpi besar. Namun mimpi itu laksana sebuah kunci untuk menaklukkan semua rintangan di dunia. Jadi, peliharalah mimpi itu dan segeralah bangun untuk mewujudkannya”.

Cikgu Tere

 

Demikianlah resume yang saya buat kali ini, semoga bermanfaat. Masukan dan saran dari rekan-rekan sangat saya harapkan demi perbaikan tulisan ini. Terima kasih. Salam Literasi.

 

- Agustus 09, 2020 2 komentar: 

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Kamis, 06 Agustus 2020

Menulis Blog di Wordpress.com

Belajar Menulis Gelombang 15

Pertemuan 2           : Rabu, 5 Agustus 2020

Waktu                     : Pukul 19.00 – 21.00 WIB

Pemateri                 : Bapak Bambang Purwanto, S.Kom., Gr.

Topik                      : Membangun Kebiasaan Menulis melalui Blog

Peresume               : Dra. Arnita Budi Siswanti, M.Hum

                                (arnita.znt@gmail.com)

Pertemuan malam ini dimoderatori oleh Om Jay. Dengan nara sumber Bapak Bambang Purwanto, yang biasa disapa Mr. Bams atau ayah Salwa. Mr. Bams lahir di Bandung pada tanggal 6 April 1974. Sebagai Guru tetap di SMP Taruna Bakti. No Kontak: 088809405468, 081322278305. Email pribadi:bangpurwa@gmail.com. Blog & Website: www.penamrbams.id. Instagram: @ayahnasalwa Pendidikan Akhir: STMIK AMIK BANDUNG, Jurusan Sistem Informasi. Hobi: Membaca Buku, mendongeng, berorganisasi, catur.

Mr. Bams mengawali pertemuan dengan sharing video pertama tentang menulis. Beliau berbagi pengalaman, menumbuh kembangkan minat menulis dan memanfaatkan blog sebagai sarana untuk menyimpan tulisan kita, sehingga blog bisa digunakan sebagai bahan untuk menulis buku.

Video kedua Mr. Bams berisi tentang “Bahagia Setiap Hari bersama Mr. Bams”. Setiap manusia memiliki potensi yang harus diasah supaya menjadi luar biasa. Kata atau kalimat bahagia yang kita dengar akan bermakna dan berdampak luar biasa, yang bisa menjadi kekuatan dalam menjalani hidup ini. Bahagia bisa kita ciptakan. Kalimat bahagia Mr. Bams hadir setiap hari untuk berbagi kebahagiaan yang bisa kita baca di pena Mr. Bams.

Pengalaman hidup Mr. Bams berawal dari pendongeng yang suka membaca buku dan menceritakan kepada anak-anak. Beliau sering mengumpulkan buku-buku, bahan bacaan sebagai referensi bahan mendongeng. Kebiasaan membaca merupakan salah satu pendorong kebiasaan menulis, sehingga pengalaman dalam hidup beliah dijadikan bahan tulisan.

Pada kegiatan Gerakan Literasi di SMP Taruna Bakti, Mr. Bams menjadi ketua tim literasi. Berkat kerja keras dan ketekunan beliau mengelola kegiatan literasi di SMP Taruna Bakti, maka pada tahun 2019, SMP Taruna Bakti berhasil mendapat anugerah dari Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai Sekolah Literasi kategori Utama.

Apakah Menulis di Blog itu Mudah?

Menulis itu bukan hal yang mudah pada awalnya, namun dengan berlatih dan terus berlatih, dan konsisten serta menjaga komitmen untuk menulis secara rutin, lama kelamaan akan terbiasa menulis dan tulisan kita akan lebih bermakna dan lebih menggigit, demikian yang disampaikan oleh ayah dari Salwa.

Peserta yang tergabung dalam group belajar menulis bersama Om Jay, sangat beruntung karena akan dipaksa untuk menulis dari pengalaman hidup yang dibagikan oleh para nara sumber, pengetahuan yang didapat secara cepat dengan menghadirkan para nara sumber hebat. Pengalaman hidup bisa ditulis di blog sebagai buku harian kita.

Kebiasaan menulis Mr. Bams dikembangkan dan terus diasah setelah ikut gabung bersama Om Jay di group belajar menulis gelombang 8, yang diprakarsai oleh Om Jay. Lama kelamaan, Mr. Bams mempunyai blog pribadi, bisa dibaca pada link:https://bepenamrbams.wordpress.com

Kekuatan MAU

Ayah Salwa mempunyai tiga kata motivasi yaitu MAU. Motivasi, Aksi dan Unggul. Hanya tiga huruf untuk melakukan sesuatu, namun maknanya luar biasa. Motivasi, impian, harapan dan cita-cita menjadi kekuatan. Jika tidak ada aksi hanya akan menjadi sebatas impian saja. Aksi yang dilakukan harus ada Unggulan, tidak hanya aksi yang biasa saja, tetapi harus bisa diterapkan dalam bidang apapun. Rumus MAU dapat diterapkan untuk memotivasi diri agar tetap konsisten dalam menulis. Mau menjadi penulis hebat harus pake MAU, mau menjadi guru hebat juga menerapkan MAU.

Saya jadi erinspirasi untuk memotivasi diri supaya mau menulis yaitu MNT,Motivasi, tidak ada orang lain yang bisa memotivasi selain diri kita sendiri. Nulis, mulai menulis dari hal-hal yang sederhana dan dikuasai, sehingga menulis dengan perasaan bahagia dan tanpa beban, huruf T, Terbitkan Buku, berawal dari buku antologi (keroyokan karya bersama) menjadi buku solo (karya sendiri).

Mulai dari yang Sederhana dan Ada di Kepala

Penulis pemula sering mengalami kesulitan untuk mengawali menulis. Ada keinginan kuat untuk mulai menulis, namun bingung harus mulai dari mana. Kadang sudah ada ide di kepala namun masih sulit untuk menuangkannya ke dalam tulisan. Mr. Bams memberikan solusi untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan cara mulai menulis dari hal-hal yang sederhana, ide-ide yang ada di kepala kita, dituangkan ke dalam bentuk tulisan apapun hasilnya. Beliau memberikan kalimat motivasi “Tulislah apa yang mudah. Mudahkanlah hati kita agar bisa memulai tulisan di blog”.

Mr. Bams memberikan saran kepada penulis pemula agar belajar menulis dan berlatih menulis secara bertahap. Dimulai dari menulis satu paragraf yang terdiri dari lima kalimat, dilanjutkan dengan membuat dua paragraf dengan pola yang sama, dan menjadi tiga paragraf. Kata kuncinya adalah “Lakukan secara bertahap”.

Berkaitan dengan gaya penulisan, Mr. Bams memberikan masukan supaya menulis apa yang kita sukai. Jadi setiap hari bisa menulis apa saja. Boleh bersambung ataupun tulisan dengan tema baru. Lama kelamaan kita akan menemukan gaya tulisan. Kita sebaiknya membiasakan diri untuk menulis di blog karena bisa membantu untuk tetap menjaga komitmen dan konsisten dalam menulis. Karena blog bisa disetting. “Tulislah apa yang ada dalam kepala baik berupa pengalaman atau apapun.  Latih setiap hari, posting di blog dan share ke berbagai media sosial”.

Rumus Hidup Bahagia

Pada tahun 2007, Mr. Bams membuat tulisan Rumus Hidup Bahagia, ide yang sangat cerdas dan kreatif. Beliau membuat singkatan yang dianalogikan dengan tingkatan (level) pendidikan dari tingkat TK sampai tingkat Master. TK singkatan dari Tanamkan Keimanan, hal mendasar yang harus dikuasai dan dijalani dalam hidup ini. Yang kedua adalah SD singkatan dari Sholat Didahulukan, sholat lima waktu dilakukan secara tertib dan tepat waktu di sela-sela kesibukan, karena sholat merupakan tiang agama (bagi Muslim). Langkah berikutnya adalah SMP, singkatan dari Selalu Menjalankan Perintah-Nya, sebagai manusia wajib mentaati perintah-Nya, supaya hidup lebih tenang dan damai, langkah selanjutnya adalah SMA, singkatan dari Selalu Mengingat Allah dan yang terakhir bergelar MM, singkatan dari Mengingat Mati. Filosofi hidup yang luar biasa maknanya, sesuai dengan perjalanan hidup manusia jika ingin dapat menyeimbangkan antara urusan dunia dan akherat.

Tips Menulis di Blog

Mr. Bams berbagi tips Kebiasaan menulis di blog, antara lain:

1.   Tentukan apa yang mau ditulis di blog.

2.   Mulai dari yang sederhana.

3.   Lakukan terus menerus, sehingga menjadi peka.

4.   Bahan tulisan kita bisa dijadikan buku.

5. Menulislah setiap hari, maka tulisan kita lama-lama akan lebih menggigit dan bermakna.

Blog yang Memikat

Seperti apakah blog yang menarik minat pembaca?

Blog ibarat etalase toko untuk memajang barang yang dijual. Pemilik toko membuat pajangan barang di etalase yang menarik minat pembeli. Demikian juga dengan blog. Kita buat blog yang menarik supaya blog kita banyak dikunjungi dan diberikan komentar yang positif dari teman-teman atau rekan-rekan kita sesama blogger atau pembaca.

Ayah Salwa memberikan tips supaya blog kita menarik. Ada dua hal yang membuat blog kita menarik, yang pertama adalah karena tampilannya. Kita buat blog yang tampilannya menarik (eye chatching) sehingga sejak awal, pembaca akan tertarik dan penasaran untuk membaca isinya. Yang kedua adalah karena tulisannya yang bermanfaat bagi pembaca. Jika tulisan kita menarik yang berisi panduan atau tips yang bermanfaat, maka akan membuat pembaca ingin membaca sampai tuntas.

Pesan dari ayah Salwa “Jadikan blog media latihan untuk menulis. Sharelah setiap tulisan kepada teman dan media sosial lainnya”. Akan tetapi Mr. Bams juga menyampaikan kepada peserta diklat belajar menulis bersama Om Jay gelombang 15, untuk selalu menulis di blog tanpa  terbebani oleh tampilan dan gaya tulisan. Yang penting mulai menulis dan menulis dengan konsisten.

Demikianlah resume yang saya buat kali ini, semoga bermanfaat. Masukan dan saran dari rekan-rekan sangat saya harapkan demi perbaikan tulisan ini. Terima kasih. Salam Literasi.

 

CARA MUDAH DALAM PJJ ( PEMBELAJARAN JARAK JAUH )


Cara Mudah dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Sekedar Berbagi saja_Boleh di coba atau tidak

Di abad 21 saat sekarang ini banyak sekali metode/media yang bisa kita pakai untuk pembelajaran di masa PJJ sekarang ini. Ada yang bertanya kepada saya, media apa yang saya pakai  pada saat pembelajaran jarak jauh. saya menggunakan whatsApp Group, google form, lalu powerPoint saya jadikan video/PDF menurut saya ini salah satu media yang paling simpel dan mudah cara menggunakannya, sebenarnya masih banyak media / cara cara lain yang bisa kita gunakan dalam pembelajaran jarak jauh.

langkah langkah yang saya gunakan dalam PJJ saat ini yaitu.

1. Bentuk dulu WhatsApp Group.

2. Saya membuat absen online menggunakan google form.

3. Saya menggunakan Power Point yang berisikan materi pembelajaran lalu saya jadikan video.

4. Saya menggunakan Power Point yang berisikan materi pembelajaran lalu saya ubah ke bentuk PDF.

5. Saya membuat kuis atau pertanyaan-pertanyaan yang berisikan materi yang telah saya sampaikan melalui google form, yang bertujuan sejauh mana pemahaman peserta didik tentang materi yang telah disampaikan.

6. Semua itu saya share ke dalam grup yang sudah dibuat.

7. Cara memantau nya nanti kita tinggal buka spreadshseet di googleform yang kita buat.

8. Saya juga membuat Panduan cara belajarnya, jadi bagi orang tua ataupun Siswa kita yang tidak paham bisa membaca panduan tersebut terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran.


Saya yakin cara seperti ini banyak kelebihan dan kekurangan nya, di awal sempat di ragukan juga apakah saya pakai metode ini di respon atau tidak. Setelah saya coba respon nya luar biasa, walaupun saya tidak tahu siapa yang mengerjakannya, setidaknya ada kepedulian orang tua atau siswa tentang pembelajaran.

# Bagi yang tidak punya HP/whatsapp, saya sudah menyediakan Foto copyan nya untuk di jemput ke sekolah.

# Indahnya Berbagi



Sejatinya belajar daring adalah sebuah alternatif pembelajaran ketika pembelajaran tatap muka belum mungkin dilaksanakan, tentu saja ini sifatnya temporary, reaktifitas atas aturan topdown untuk pencegahan cluster sekolah dalam penularan covid-19, yang tentu saja melalui pertimbangan maslahah dan mudaratnya.
Belajar daring (online) dinilai sebagai pilihan paling tepat karena tidak ada kontak fisik guru dengan murid atau antar sesama murid.

Ada pendapat sekarangkan masa new normal,  mall, pasar, tempat wisata sudah ramai kenapa sekolah masih belum buka? Kita juga harus buka mata dan pikiran bahwa di beberapa sekolah kembali ditutup karena ada guru reaktif covid-19.

Guru adalah orang yang paling bertanggung jawab di kelas, paling mengerti karakteristik murid, perkembangan fisik dan psikis anak didiknya. Maka guru juga harus diberikan kebebasan memilih dan mengimplementasikan media atau flatform pembelajaran online yang paling tepat menurutnya.

Boleh jadi dalam satu kelas ia memilih lebih dari satu media belajar online, atau mungkin untuk beberapa orang murid guru langsung visit atau mengunjungi rumahnya, yang terpenting adalah tujuan pembelajaran tercapai dan terpusat pada murid.  Sekali lagi paling tepat menurut guru bukan menurut kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan. Ini sejalan dengan interpretasi konsep merdeka belajar.

Bahwa dinas pendidikan atau sekolah mengadakan bimtek atau pelatihan guru dalam pemanfaatan e-learning itu bagus. Tapi mengatur bahkan menenapkan salah satu flatform e-learning yang harus dipakai oleh semua guru itu kurang tepat. Laporan hasil pembelajaran daring oleh guru juga hendaknya disampaikan kepada pimpinan hanya secara berkala, artinya tidak mewajibkan untuk hadir setiap hari ke sekolah untuk melaporkan kegiatan mengajarnya. Atau memerintahkan guru untuk melaksanakan pembelajaran daring dari sekolah sesuai jam masuk sekolah normal. Hendaknya pimpinan sekolah memberikan kebijakan-kebijakan pada masa sulit seperti ini yang mengedepankan sisi kemanusiaan.

Di satu sisi guru adalah pendidik yang memiliki kewajiban mendidik muridnya,  di sisi lain ia juga memiliki anak di rumahnya yang perlu dibimbing dalam menyelesaikan tugas daring dari sekolahnya. Terakhir, bahwa foto selfi guru sebagai bukti sedang berada di sekolah adalah hal yang tidak semestinya dilakukan. Karena berada di sekolah bukan berarti melaksanakan pembelajaran daring seperti juga sebaliknya guru berada di rumah bukan berarti tidak melaksanakan pembelajaran daring. Di sinilah dituntut profesionalnya guru.

Lalu apakah pembelajaran secara daring ini sudah sempurna? Tentu saja jawabannya belum. Ia juga memiliki berbagai kelemahan dan masalah. Hanya saja sebagai pilihan agar murid tetap bisa belajar dalam pantauan cukup efektif. Masih banyak daerah yang jaringan internet lemah bahkan buruk,  banyak juga murid tidak memiliki handphone / android.

Keluhan orang tua murid akan melonjaknya belanja pulsa dan kuota data sering didengar, kesulitan orang tua dalam hal membimbing anaknya ketika belajar daring dari rumah juga belakangan viral. Tentu saja ini normal karena latar belakang para orang tua sebagian besar bukan dari pendidikan.

Begitupun kondisi psikologi anak yang jenuh dan beberapa faktor lain. Maka komunikasi yang baik antara orang tua dan guru adalah hal yang sangat penting, berkolaborasi bersama sebagai partner. Akan tetapi kembali kepembahasan awal bahwa kondisi ini adalah sebuah alternatif, yang akan berakhir setelah sekolah buka kembali.

Satu hal yang pasti sejak beberapa tahun terakhir, pentingnya pemanfaatan teknologi dan informasi pada dunia pendidikan sudah dirasakan, adapun covid-19 ini hanya mempercepat menyadarkan kita akan hal tersebut....

~

[13/11 19.13] +62 857-1099-6088: Sebelum kita mulai kelas ini, marilah kita berdoa sejenak untuk kesehatan Om Jay. Alfatihah..
[13/11 19.13] +62 857-1099-6088: Malam ini kita akan mendapatkan pencerahan dari narasumber hebat yaitu Bapak Nur Aliem Halvaima, SH, MH. Beliau adalah seorang wartawan,  sekaligus penulis buku.
[13/11 19.13] +62 857-1099-6088: BIODATA PENULIS NUR TERBIT

Anak Bugis-Makassar yang dilahirkan 10 Agustus 1960 ini namanya
Nur Aliem Halvaima, SH, MH. Nama pena dan media sosial adalah Nur Terbit. Anak ke-3 dari 7 bersaudara pasangan Haji Muhammad Bakri Puang Boko - Hajjah Sitti Maryam Puang Mene.

Tahun 2015 dia menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Jakarta, program S2 ilmu hukum dengan tesis "Pola Pemberian Upah Untuk Kesejahteraan Wartawan Media Cetak di Provinsi DKI Jakarta". Sedang S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syari'ah dan Hukum. Sementara Sarjana Muda di IAIN Alauddin Makassar.

Nur menjalani profesi wartawan daerah di Makassar sejak masih kuliah, berlanjut jadi koresponden Harian Terbit (Pos Kota Grup) di Sulawesi Selatan. Tahun 1984 hijerah ke Jakarta bergabung jadi reporter kemdian redaktur. Tahun 2014 saat koran tempatnya bekerja "dijual", Nur pensiun dini tapi tetap menulis dan jadi redaktur media online www.possore.com sampai saat ini.

Pengalaman jurnalis Nur sebagai pemegang kartu Wartawan Utama dari Dewan Pers - PWI Pusat ini, antara lain : Wartawan/Editor Surat Kabar Harian Terbit (Pos Kota Grup) 1980-2014. Pemred Vonis Tipikor versi  majalah dan online 2014-2017. Pemred Corong versi majalah dan online 2019-2020. Pemred Telescope versi majalah dan online 2020. Redaktur Eksekutif Possore.com 2015 s/d Sekarang. Redaktur/Admin tamu sejumlah media online, majalah, tabloid 2014 s/d sekarang.

Prestasi menulis antara lain : Dua kali berturut-turut Juara Lomba Menulis Artikel Bertema Pramuka antar wartawan dan Umum Tingkat Nasional 2011 dan 2013, yang digelar Kwarnas Pramuka. Juara Lomba Menulis Pengalaman Mudik Asyik Republika Online. Juara di beberapa lomba menulis blog antara lain: Online Shop Kudo, Lomba Menulis Puisi Spontan Pedas, Lomba Blog Teacher Writing Camp IGI Bekasi, Smartphone Oppo, Dompet Duafa, Asuransi Raksa Online, Online Shop Shofie Martin, Restauran Bebek Kaleyo, BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir), Tokoh Populer, Suara Konsumen.

Di tengah kesibukannya itu, Nur sebagai blogger masih sempat menulis di blog pribadi www.nurterbit.com, Kompasiana, Kumparan, Viva, Blogdetik (alm), PepNews, Tokoh Populer, Suara Konsumen, Risalah Misteri, Terbitkan Buku Gratis, bahkan aktif membuat konten video di channelnya YouTube.com/nurterbit. Tahun 2019 Nur meraih Juara Utama Lomba Video YouTube Asuransi Mobil Raksa Online.

Berbekal pendidikan formal dan pengalamannya meliput berita hukum selama jadi wartawan, Nur juga sesekali bersidang mendampingi kliennya di pengadilan sebagai lawyer (pengacara). Buku "Wartawan Bangkotan" adalah karya kedua Nur mengenai dunia pers. Sebelumnya kumpulan tulisannya "Lika-Liku Kisah Wartawan" diterbitkan PWI Pusat memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2020.
[13/11 19.13] +62 857-1099-6088: Malam ini kelas masih kita bagi dalam 2 sesi yaitu sesi materi dan sesi tanya jawab.
[13/11 19.13] +62 857-1099-6088: Untuk mempersingkat waktu, saya persilakan narasumber untuk memasuki kelas.
Terima kasih.
[13/11 19.13] +62 857-1099-6088: Baik. Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh dan selamat malam
[13/11 19.13] +62 857-1099-6088: Dari biodata penulis yang dishare ibu Aam (tks Bu), jelas bahwa pekerjaan saya selama ini menulis
[13/11 19.13] +62 857-1099-6088: Bangga dan bahagia sekali saya mendapat kehormatan hadir di sini utk berbagi pengalaman
[13/11 19.13] +62 857-1099-6088: Menulis berita, peristiwa, laporan pandangan mata dari lapangan. Ataus istilah jurnalistiknya reportase
[13/11 19.15] +62 857-1099-6088: Secara tertulis atau (kadang) dilengkapi foto dari TKP (istilah kepolisian tempat kejadian perkara) ke kantor redaksi koran/media
[13/11 19.15] +62 857-1099-6088: Kebetulan media saya waktu itu (1980-2014) adalah media cetak (koran)
[13/11 19.18] +62 857-1099-6088: Tentu beda lagi jika menulis utk karangan ilmiah, skripsi, makalah, tesis atau disertasi
[13/11 19.18] +62 857-1099-6088: Nah, ada perbedaan pola penulisan berita di koran/media dengan menulis bebas utk artikel di media
[13/11 19.18] +62 857-1099-6088: Baik ketika masih wartawan daerah di Makassar, maupun setelah bergabung di Jakarta sebagai reporter di Harian Terbit (Pos Kota Grup)
[13/11 19.18] +62 857-1099-6088: Tapi si wartawan ingin menyampaikan pendapat, gagasan, pemikiran, boleh saja. Ada tempat khusus yakni opini, artikel, yang by name...
[13/11 19.18] +62 857-1099-6088: Di media, ada format atau standar baku, yakni berita tdk boleh (dilarang) memasukkan opini penulisnya atau wartawannya
[13/11 19.22] +62 857-1099-6088: Utk rubrik artikel di media, sdh disiapkan, baik koran, majalah, tabloid, dll.
[13/11 19.22] +62 857-1099-6088: Selain wartawan sbg tugas utamanya, rubrik opini ini bisa diisi oleh orang luar. Maksudnya pembaca, sesuai kehalian dan bidang yang dikuasainya.
[13/11 19.22] +62 857-1099-6088: Utk tulisan ini, ada kompensasi dari redaksi media tsb, berupa honorarium yg besarnya tergantung kemampuan media ybs
[13/11 19.22] +62 857-1099-6088: Mrk yg ahli/pakar satu bidang ilmu, bahkan menjadi penulis tetap, yg tentu honornya juga lumayan.
[13/11 19.24] +62 857-1099-6088: Saat ini media besar seperti Kompas, Majalah Tempo, Republika, Media Indonesia dan beberapa majalah menerapkan standar honor.
[13/11 19.24] +62 857-1099-6088: Sayangnya dgn datangnya era digital ini, media cetak dan sebangsanya, banyak yang tiarap lalu tidur utk selamanya haha...
[13/11 19.24] +62 857-1099-6088: Kini era berganti dengan online
[13/11 19.24] +62 857-1099-6088: Satu sisi mengurangi pasar media cetak, sisi lain membuka peluang baru sebagai netizen, atau citizen jurnalism
[13/11 19.27] +62 857-1099-6088: Itu sekedar perkenalan sekitar dunia yang saya geluti selama ini sejak 1980-an
[13/11 19.27] +62 857-1099-6088: Media Informasi pun makin banyak pilihan
[13/11 19.27] +62 857-1099-6088: Dulu harus ke lapak K5, lampu merah, pengecer, agen utk dapat membeli koran/majalah, skrg cukup dgn gadget atau hp, dunia sudah terbentang luas.
[13/11 19.27] +62 857-1099-6088: Menulis, sudah mulai saya coba2 wkt msh SD
[13/11 19.37] +62 857-1099-6088: Kebetulan ayah kerja di P dan K (kini Kemendikbud) Kab Maros Sulsel
[13/11 19.37] +62 857-1099-6088: Dulu ada namanya buku inpres, berbagai jenis buku bacaan, pelajaran, dongeng, cerita petualangan. Termasuk majalah anak2 Si Kuncung. Mungkin ada yg masih ingat, tapi Kuncung sdh "wafat" diteruskan majalah Bobo dan rekan-rekannya
[13/11 19.37] +62 857-1099-6088: Ayah saya bertanggungjawab membagikan buku2 tsb ke sekolah2, terutama Dikdas, pendidikan dasar di daerah tsb
[13/11 19.37] +62 857-1099-6088: Dari sinilah saya terbiasa membaca buku2. Dimana kemudian sgt berguna  pada kehidupan selanjutnya saat mulai belajar menulis
[13/11 19.37] +62 857-1099-6088: Di bangku SD itu pula, saya mulai berani mengirim tulisan ke media, tepatnya di koran daerah tempat saya tinggal di Makassar.
[13/11 19.37] +62 857-1099-6088: Jadi benar kata orang,  utk mahir menulis hrs banyak membaca. Ya minimal membaca ulang tulisan sendiri hahaha...(dimana kekurangannya, ejaannya dll)
[13/11 19.37] +62 857-1099-6088: Tulisannya tentu yg ringan sesuai usia pelajar SD
[13/11 19.37] +62 857-1099-6088: Ada koran Pedoman Rakyat (PR), koran tertua di Makassar, bahkan se Indonesia Timur.
[13/11 19.47] +62 857-1099-6088: Puisi Anak, Cerita Anak, bahkan ngirim gambar di rubrik Anak
[13/11 19.47] +62 857-1099-6088: *dikit = dikir
[13/11 19.47] +62 857-1099-6088: Tentu bangga ketika pertama kali tulisan kita dimuat di koran. Yg lebih bangga lagi dapat honor, dikit.via wesel pos
[13/11 19.47] +62 857-1099-6088: Setelah tulisan sdh berani dikirim ke koran dan dimuat, mulai tambah berani ikut lomba menulis. Beberapa kali saya mewakili sekolah utk lomba menulis antarsekolah dan Alhamdulillah...menang
[13/11 19.47] +62 857-1099-6088: Wow, cepat sekali ngetiknya pak. Terasa sekali kalau Bapak ini jurnalis yang sudah mengetik ribuan artikel. Sangat terasah. Baiklah, jika ada yang mau bertanya, silakan kirim pertanyaan dengan format nama, alamat dan pertanyaan kirim ke 085710996088.
Terima kasih.
[13/11 19.47] +62 857-1099-6088: Hahahahw..tks bu

Saya kurang tahu, kenapa lomba menulis antar murid, sekolah ada lagi ya sekrang?
[13/11 19.47] +62 857-1099-6088: Yang ada.malah lomba menulis.blog bagi guru ya? Salut utk KSGN
[13/11 19.47] +62 857-1099-6088: "penyakit" suka menulis ini terus menjangkiti saya stleh di SLTP-SLTA
[13/11 19.47] +62 857-1099-6088: Saya kebetulan sekolah di PGA (Pendidikan Guru Agama)
[13/11 19.47] +62 857-1099-6088: Utk ujian akhir, semua siswa hrs praktek di SD
[13/11 19.47] +62 857-1099-6088: Saya kebagian praktek mengajar di SD Muhammadiyah Maros Sulsel
[13/11 19.47] +62 857-1099-6088: Saya dapat kelas 6 yg muridnya badan besar, sementara badan saya kecil
[13/11 20.08] +62 857-1099-6088: Pengalaman berkesan mengajar kelas 6 SD yg muridnya seperti GIANT (teman Doraemon - Nabita itu), saya tulis dan kirim ke lomba mengarang pengalaman ke majalah remaja HAI (Kompas grup)
[13/11 20.08] +62 857-1099-6088: Hadiah kamus Indonesia-Inggris M Sadeli dan kaos HAi
[13/11 20.08] +62 857-1099-6088: Alhamdulillah, walau hanya juara harapan 1 (tahun 1980-an) tp bangganya luar biasa
[13/11 20.08] +62 857-1099-6088: Juaranya Leila S Chodori, GolaGong, AGS Arya Dwipayana, semua penulis.cerpen dan novel terkenal di zamannya
[13/11 20.08] +62 857-1099-6088: menjadi.wartawan resmi saat sudah.kuliah di IAIN Makassar. Selain jadi pengelola.koran kampus
[13/11 20.08] +62 857-1099-6088: Terus berlanjut ke Jakarta bergabung di Harian Terbit (grup Poskota)
[13/11 20.08] +62 857-1099-6088: 2014 saat pensiun dini, mulai fokus.menulis blog, Kompasiana, mengenal medsos (FB, Twitter, Instagram dan YouTube)
[13/11 20.08] +62 857-1099-6088: Mulai pula belajar menulis opini, tulisan feature, laporan bersambung, sesekali cerpen percintaan atau tema keluarga
[13/11 20.08] +62 857-1099-6088: 1984 seingat saya
[13/11 20.08] +62 857-1099-6088: Ikut berbagai lomba nulis, beberapa diantaranya menang. Hadiah laptop, kamera, hamdphonez dan yang sering flashdisk, atau voucher belanja hehe...
[13/11 20.08] +62 857-1099-6088: Dari sekian banyak tulisan yg tercecer di mana-mana itulah setelah dikumpulkan akhirnya jadi buku. Yg terbaru diterbitkan YPTD-nya Pak Thamrin dahlan adalah "Wartawan Bangkotan". Tadi diantar TIKI dari percetakan ke rumah
[13/11 20.11] +62 857-1099-6088: Sebelumnya ada "Lika-Liku Kisah Wartawan" terbitan PWI Pusat 2020
[13/11 20.11] +62 857-1099-6088: Akan menyusul buku bacaan ringan : MATI KETAWA ALA NETIZEN
[13/11 20.12] +62 857-1099-6088: Wow mantap sekali perjalanannya. Saya tertarik dengan kalimat "Untuk mahir menulis, harus banyak membaca."
Ini kadang salah satu yang menjadi masalah penulis pemula dan kurangnya minat baca di Indonesia. Bagaimana pendapat Bapak untuk meningkatkan daya baca masyarakat? Sebentar lagi kita akan masuk sesi tanya jawab. Mohon izin bertanya dahulu sebelum kita buka sesi tanya jawab.
[13/11 20.12] +62 857-1099-6088: Baik. Menurut saya, dengan banyak membaca :
1. Memperkaya perbendaharaan kata
2. Belajar EYD
3. Menambah wawasan, terutama bgmn format menulis: belajar nyusun pragfraf, huruf sambung dll
[13/11 20.12] +62 857-1099-6088: Kita bisa.tiru.utk kemudian akan muncul Gaya khas kita sendiri
[13/11 20.12] +62 857-1099-6088: Yg lebih terasa lagi, dgn banyak membaca tulisan orang lain,.kita belajar style (gaya) penulisan orang.
[13/11 20.12] +62 857-1099-6088: Nah, dari pengalaman saya selama ini, saya temukan "kunci" yg mungkin bisa jadi ini hanya duplikat dari penulis sebelumnya saya
[13/11 20.12] +62 857-1099-6088: Yg gak boleh meniru 100 persen tulisan orang, ibarat nya sampai tirik komanya. Ini sih copy paste ya alias jiplak bin plagiat
[13/11 20.12] +62 857-1099-6088: 1. Menulis dengan kunci 3D. Tulislah yang D-ialami sendiri, yg D-isukai, yg D-ikuasai
[13/11 20.23] +62 857-1099-6088: Selain yg sdh disebutkan sebelumnya. Rajin baca, nonton TV/film, dengar radio utk memperkaya wawasan sbg tabungan ide kalau mau menulis, terutama genre fiksi
[13/11 20.23] +62 857-1099-6088: 3. TBTO = Terus Belajar atau Baca (dari) Tulisan Orang
[13/11 20.23] +62 857-1099-6088: 2. PDLS = Peka Dengan Lingkungan Sekitar (KEPO)
[13/11 20.23] +62 857-1099-6088: 4. TLMM = Terus Latihan Menulis di Media (Medsos)
[13/11 20.23] +62 857-1099-6088: 5. TILM = Terus Ikut Lomba Menulis, sebagai uji coba sejauh mana kualitas tulisan kita
[13/11 20.23] +62 857-1099-6088: Untuk para peserta, mohon perhatikan kode antrian pertanyaan yang saya kirimkan kembali ke inbok masing2. Bapak mohon berikann kode "N" artinya "Next" untuk melanjutkan pertanyaan. Kita mulai dari kode P1.
[13/11 20.23] +62 857-1099-6088: P1
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Punteuun Bun mau tanya  sama Bapak yg luar Biasa ini Bang Nur Terbit.. yang selalu terbit tulisannya di media masa terkenal..
Perkenalkan nama saya Siti Khodijah, guru MI di Jakarta Selatan..

Sungguh beruntung kami Pak bertemu langsung walau DARING dg orang yg kita tahunya ada nama tapi gak kenal orangnya.. sekarang bisa silaturrahmi lewat media WA ini..
Bisa jadi pertnayaan saya sama dg temen2 yg masih baru terjun di dunia penulisan ini.. butuh ilmu dr pengalaman Bapak dan trik2 sukses supaya bisa tulisan kita bagus dan orang mau baca.. dan kalau bisa ditunggu2 oleh pemirsah.. eh para pembaca.. maksudnya..
Terima kasih.  ๐Ÿ™๐Ÿคฒ๐Ÿป๐Ÿ’ช๐Ÿป
[13/11 20.23] +62 857-1099-6088: Kalau sudah banyak tulisan dimuat dimana-mana, ya tinggal kontak Pak Thamrin Dahlan utk dibukukan. Gratis lagi kalau dgn beliau ...hehe colek @⁨Tamrin Dahlan group menulis gel 5⁩
[13/11 20.23] +62 857-1099-6088: Ibu Siti Khodijah...
Ya itu tadi. Selain materi atau isi tulisannya bagus, ya banyak belajar dgn membaca tulisan orang lain yg sdh sering menulis.
[13/11 20.36] +62 857-1099-6088: Kalau kriteria bagus dan mau dibaca orang, relatif sih Bu. Tp di media sosial, media online, blog,nKompasiana.dll, kan ada kode brp jumlah viewer atau pembacanya, yg komenz yg share. Itu sdh indikator tulisan tsb bagus, minimal banyak dibaca
[13/11 20.36] +62 857-1099-6088: Minta pendapat keluarga, suami, anak, nih tulisan saya sdh bagus gak. kalau.bekum disempurnakan lagi..lagi..dst
[13/11 20.36] +62 857-1099-6088: Terus latihan menulis
[13/11 20.36] +62 857-1099-6088: Saya kira itu bu
[13/11 20.36] +62 857-1099-6088: N
[13/11 20.36] +62 857-1099-6088: Siap
[13/11 20.36] +62 857-1099-6088: Silakan pak
[13/11 20.36] +62 857-1099-6088: P2
Assalamualaikum wr wb
Perkenalkan pak saya Budi Idris s.pd dari Kotapinang - Sumatera Utara

Izin bertanya pak!
1. Bagaimana tipsnya agar artikel yg tulis dimuat di media cetak.
2. Dalam menulis artikel apakah ada ketentuan persentase perbandingan isi kutipan dengan tulisan ide asli kita?
[13/11 20.36] +62 857-1099-6088: Pak Budi Idris.

Setiap media punya kriteria dan standar tulisan yg bisa dimuat. Rubrik atau tulisan jenis apa yg ada di media tsb.
Itu hrs dipelajari dan disesuaikan dengan tulisan yg kita mau kirim.
[13/11 20.36] +62 857-1099-6088: Misalnya koran Kompas, hrs sesuai misi koran tsb.
[13/11 20.36] +62 857-1099-6088: Yg bpk kuasai, sukai, alami sendiri
[13/11 20.36] +62 857-1099-6088: 2. Ya sebaiknya lbh banyak pendapat BPK sendiri. Adapun kutipan pakar, sbg pendukung dan penguat pendapat bapak (60 pendpt sendiri - 40 teori pakar)
[13/11 20.36] +62 857-1099-6088: 1. Kalau di Sumut misalnya, ada media cetak koran dan ada rubrik pendidikan, pak Budi mgkn menulis pengalaman masalah pendidikan di daerah bapak terkait masa pandemi
[13/11 20.46] +62 857-1099-6088: Jangan lupa ikut data, atau ada hasil survei dll terkait materi tulisan malah lbh bagus lagi. Selamat mencoba pak Budi..
Smg berhasil..
[13/11 20.46] +62 857-1099-6088: N
[13/11 20.46] +62 857-1099-6088: Siap
[13/11 20.46] +62 857-1099-6088: P3
Didi dari Serang assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pertanyaannya:
Ada wartawan yang hanya mengejar keuntungan finansial kemudian memberitakan sesuatu tidak sesuai faktanya bahkan menambah-nambahi dengan bumbu-bumbu tertentu di dalam tulisannya. Sebagai objek pemberitaan yang diberitakan tidak benar,. Apakah kita bisa menuntut balik wartawan tersebut?
bagaimana pendapat bapak dengan wartawan yang abal-abal mendatangi instansi-instansi hanya untuk mengumpulkan pundi-pundi uang dengan ancaman akan memberitakan kekurangan yang ada di instansi tersebut?

Maaf pertanyaannya agak menyimpang dari teknik menulis
[13/11 20.46] +62 857-1099-6088: Siap...Pak Didi
[13/11 20.46] +62 857-1099-6088: 1. Berita tdk sesuai fakta, adalah merugikan orang lain dan tentu wartawan serta koran yg muat.
[13/11 20.46] +62 857-1099-6088: Makanya ada koridor dan kode etik dalam menulis.berita
[13/11 20.46] +62 857-1099-6088: Jadi berita akan berimbang.
[13/11 20.46] +62 857-1099-6088: Harus cross cek, konfirmasi ke pihak yg bertanggung jawab dgn berita yg mau ditulis.
[13/11 20.46] +62 857-1099-6088: Menuntut balik media beritakan tdk sesuai fakta, ya ada salurannya pak. Bisa...
[13/11 20.46] +62 857-1099-6088: Namun sesuai kode etik dan UU Pers, ada namanya hak jawab. Pihak yg dirugikan/diberitakan hrs diberi ruang yang sama utk menjelaskan atau mengklarifikasi
[13/11 20.46] +62 857-1099-6088: Jika medianya bandel, ada Dewan Pers. Media ybs disidang disana. Kalau melanggar ada sanksi.
[13/11 20.52] +62 857-1099-6088: Jika yg diberitakan tetap belum puas, boleh ke ranah hukum. Lapor ke polisi. Tp msy lebih suka ke polisi drpd Dewan Pers hehehe..
[13/11 20.52] +62 857-1099-6088: Wartawan abal2, ini nih yg merusak citra wartawan.hehe..
[13/11 20.52] +62 857-1099-6088: Kalau dia ngancam, minta duit, itu sdh pemerasan. Sdh pidana pak.
[13/11 20.52] +62 857-1099-6088: Kalau perlu jebak aja pak. Siapkan duitnya, panggil oknum wartawan itu datang, siapkan polisi utk menangkap, biar tertangkap tangan, ada barang bukti
[13/11 20.52] +62 857-1099-6088: Tks pak Didi, semoga terjawab pertanyaan bpk.
[13/11 20.52] +62 857-1099-6088: N
[13/11 20.52] +62 857-1099-6088: P4
Min Hermina,
SMPN 1 Cikampek Karawang.

Selamat malam,
Senang sekali saya membaca kisah Bapak yg begitu mengalir. Pengalaman yg luar biasa dan sangat berharga.
Pertanyaan saya:
Bagaimana kiatnya agar tulisan kita bisa tembus media massa ? Apakah ada pakem tertentu ? Terima kasih.
[13/11 20.52] +62 857-1099-6088: Siap
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Min Hermina, malam..
Seperti jawaban saya sebelumnya (ke Pak Budi), msg2 media ada aturan baku yg spesifik. Tapi pada umumnya, media sama melihat tulisan yg dikirim ke redaksi dari sisi : tema, isi, aktualitas, cara penyampaian, kepakaran dr penulisnya.
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Tiap hari ada rubrik tetap, sesuai bidang: hukum, politik, keuangan, kesra, olah raga dll
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Ambil contoh koran Kompas.
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Menulis pendidikan, ya biasanya pakar pddk, dosen, prof, rektor dll.. Begitu bidang ilmu.lainnua
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Yang nulis juga dilihat latarbelakang penulisnya.
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Karena kita di grup guru, saran saya lbh pas jika kita menulis masalah pendidikan. Cari juga media yg menyiapkan rubrik pendidikan. Kan keren kalau misalnya judul artikelnya : "Kecenderungan Minat Siswa Belajar Daring di Karawang di Masa Covid-19" oleh Min Hermina, Guru SMPN 1 Cikampek.

Wow...namanya sekolahnya viral, penulisnya juga dicari. Siapa sih dia? Ciiieeeh..
Gitu ya Bu.
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Aktualitas beritanya juga dilihat. Misalnya jelang Pilpres, Pilkada, tentu gak cocok kalau kita nulis soal pemilihan RT, Kades dll. Kecuali jika studi komparasi. Misalnya, kita mengibaratkan Pilkada seperti pemilihan RT atau Kades, buktikan perbedaan dan persamaannya
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Siap
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: N
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Bagaimana Bu @⁨AAM NURHASANAH⁩ kepanjangan nggak.jawabannya? Hehe
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: P5
Ahsanuddin dari MTsN 2 Jombang, moderator dan narsum yang hebat. Melihat background pendidikan Bang Nur dari fakultas syar’iah hukum sangat paham dengan hukum, terutama hukum islam. Didalam agama tidak dianjurkan menyebarkan gosip walau itu fakta adanya. Apa hukumnya bekerja sebagai wartawan?
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Mantap
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Iya betul itu pak Ahsanuddin
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Kalau gak salah itu namanya GHIBAH
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Gosip
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Wartawan adalah profesi. Dari profesi inilah saya hidup dan menghidup anak istri. Kalau saya ditanya apa hukumnya bekerja sbg wartawan, ya tergantung bagaimana ybs menjalaninya.
[13/11 21.12] +62 857-1099-6088: Pak Ahsan ini ustad๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Wah kalau ustadz, tentu lebih paham lagi hukumnya hehe..
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Bagi saya, bekerja sbg wartawan adalah bagian dari ibadah
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Makanya, saya hindari menulis gosip
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Sekali sewaktu, saya dpt tugas dari kantor menulis "gosip" tentang cinta segitiga Latief (mantan Menaker, bos Sarinah) Desi Ratnasari, dan pemuda Makassar, Onasis putera Ande Latief (Tiga Utama, biro haji)
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Bapak, mohon izin bertanya sebentar sebelum melanjutkan. Biasanya kuliah kita selesai jam 21.00 WIB. Sedangkan pertanyaan yang masuk sudah ada 11 pertanyaan. Ada 6 lagi yang belum terjawab. Apakah lanjut atau cukup sampai di sini???
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Terserah.teman2
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Saya.sih senang banget nih
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Siap
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Dgn secuil pengalaman yg tak seberapa utk dibagi.hehe.
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Lanjut ya..
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Tugas itu tdk bisa ditolak
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Saya kumpulkan informasi yg banyak ttg yg mau ditulis
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Saya ingat, ayah pria "pacar" Desi adalah Onasis, ayahnya Pak Ande Latief (Tiga Utama) sering ketemu kalau.ada.acara manasik haji. Kebetulan lagi.sekampung
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Waktu itu repotnya belum ada Mbah Google. Infotainment TV msh terbatas. Pak Latief dan Desi Ratnasari juga "ngumpet" dari.incaran media
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Saya pura2 ikut manasik
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Dia menolak jawab. Off the record, katanya
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Pas ketemu pak Ande, saya tanya gosip putranya dgn si pelantun "Tenda Biru" itu
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Saya bhs Bugis dgn beliau, eh dia mau cerita. Rupanya pendekatan kedaerahan hahaha...
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Pulang kantor saya tulis, esoknya naik beritanya.
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Pak Ande marah, saya datangi kantor beliau minta maaf, berusaha familiar. Waktu dia bilang, "kemarin saya bilang off the record, koq tetap dimuat?". Betul Pak Ande, tapi itukan dalam bahasa Inggris, wktu saya tanya bapak kan bahasa Bugis, akhirnya beliau ketawa
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Artinya, dari kasus ini, berita gosip jadi layak diberitakan
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Mantap Pak.. Pendekatan bahasa daerah, bisa dicoba๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜. Mohon jawaban berikutnya dipersingkat saja. ๐Ÿ™๐Ÿ™
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Siap
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Oke Next
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Pak Ahsanuddin, cerita gosip Desi - Latief - Onasis, ada di buku Wartawan Bangkotan pak, promosi sedikit hehe
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: P6
Sriwati, SMPN 1CIPANAS, terimakasi atas ilmu dan pengalaman supernya Bang Nur Terbit. Pertanyaan saya, bagaimana cara yang mudah dan cepat agar kita bisa langsung menuangkan ide dalam tulisan?
Terimakasi.
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Ibu Sriwati. Bagus pertanyaannya bu
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Bisa pakai kertas, bisa di komputer, bisa di hp. Saya banyak di hp, lbh praktis, lbh cepat bisa dibawa kemana2, sambil tiduran.juga bisa
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Langsung ditulis bu
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Kalau idenya mandeg,  tulis aja apa yang terlintas. Kata orang Medan, libas...
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: nanti kalau betul2 macet, berhenti, tinggalkan, besok lanjut lagi, biasanya sdh ketemu kata yg macet itu
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: N
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Tks ya Bu.
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Atau cari literatur yg satu tema ygau ditulis, biasanya sih ketemu...
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Siap
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: P7
Ass. Hai bunda moderator kece, saya  Iis Safuroh, mhn izin semoga tulisan sy ditanggapi Bang Nur Terbit..seperti cahaya terbit yg mnyinari kebimbangan ahihi..pernahkah tulisan Bang Nur tidak dianggap oleh redaktur dsb. Bagaimana agar tulisan kita dilirik orang lain selain head line nya bagus..atw memilih lead yg bagus harus bagaimana..? Trimakasih banyak sy sudah diberi ksempatan berinteraksi dgn wartawan kawakan berkelas dan eksklusive..๐Ÿ™๐Ÿป
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Wow...bisa aja nih Bu Iis hehe
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Sering bu tdk dianggap
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: dimana kekurangannya. Saya perbaiki kekurangan itu.
[13/11 21.37] +62 857-1099-6088: Kalau redakturnya di kantor sendiri, saya ajak diskusi
[13/11 21.39] +62 857-1099-6088: Sama ketika nulis di Kompasiana, saya pertanyakan di email atau japri adminnya, apa yg perlu saya perbaiki dr tulisan itu
[13/11 22.01] +62 857-1099-6088: Lead atau teras berita (tulisan) itu perlu menarik, selain tentu judul jika di online.
[13/11 22.01] +62 857-1099-6088: Di media dikenal Pirmida Terbalik.
[13/11 22.01] +62 857-1099-6088: Yang terpenting di atas, lalu penting, kemudian yang gak penting di bawah
[13/11 22.01] +62 857-1099-6088: Latihan yg berulang-ulang dan belajar dari tulisan yang viral,.banyak dibaca, Insya Allah akan membantu. Boleh dicoba bu
[13/11 22.01] +62 857-1099-6088: Jadi tdk kehilangan aktualitas dari yg kita tulis
[13/11 22.01] +62 857-1099-6088: Kalau di koran, redaktur bisa potong tulisan paling bawah jika kolom terbatas, ada iklan misalnya
[13/11 22.01] +62 857-1099-6088: N
[13/11 22.01] +62 857-1099-6088: Siap
[13/11 22.01] +62 857-1099-6088: P8
Perkenalkan
Nurhamudin SMPN 1 Purwantoro Wonogiri

Kunci menulis D3, khususnya Di-alami.
P ; kalo saya termasuk orang yang biasa, gak ada lebihnya dibanding yg lain.. Tentu yg Di-alami adalah biasa2 saja.. Gimana mau jadi penulis hebat, kalo saya biasa2 saja?
[13/11 22.01] +62 857-1099-6088: Jangan juga judul menjebak (clikbait), judulnya horor, isinya melankolis hehehe...
Judul dgn isi gak nyambung
[13/11 22.01] +62 857-1099-6088: Nurhamudin..
Hehehe.. jangan pesimisi dulu bro...
[13/11 22.01] +62 857-1099-6088: Pak Nurhamudin ini merendah sekali pak. Padahal sudah 5 bukunya
[13/11 22.02] +62 857-1099-6088: Yang namanya perisitiwa yang dialami sendiri, pengalaman pribadi (true story kata orang bule), kan tdk sama dgn yg dialami orang lain. Pasti beda kan?
[13/11 22.02] +62 857-1099-6088: Hehehe.. Pak Nurhamuddin bisa aja. Memang org yang punya nama awalan Nur, suka merendah. Termasuk saya, merendah karena gak tinggi hehe..
[13/11 22.02] +62 857-1099-6088: Wah,  Lucu juga nih. Saya juga ada Nur nya, NURHASANAH๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ
[13/11 22.02] +62 857-1099-6088: Nah, lanjut...
Perbedaan itulah yang kalau kita tulis, tentu menarik bagi orang lain.
[13/11 22.02] +62 857-1099-6088: Contohnya 2 buku saya (baru 2 loh pak..banyak lebih banyak lagi). Itu semua kan pengalaman pribadi saya waktu meliput di lapangan. Pengalaman recehan semua. Tdk seperti Mochtar Lubis yang bongkar korupsi di Pertamina era Ibnu Sutowo zaman Soeharto. Lalu korannya dibredel. Wartawan lain, tentu beda pengalamannya dgn saya. Mochtar Lubis mungkin tak tembus ke Andi Latief jika berbahasa Indonesia, saya Alhamdulilah karena BHS Bugis hahahaha...
[13/11 22.02] +62 857-1099-6088: N
[13/11 22.02] +62 857-1099-6088: Pasti suka merendah hehe
[13/11 22.02] +62 857-1099-6088: Siap๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜
[13/11 22.02] +62 857-1099-6088: P9

Dari Suyati, Purbalingga, Jateng๐Ÿ™

Assalamu'alaikum wr wb
Izin bertanya kepada Pak Nur.
1. Sy selalu kagum dg wartawan karena jeli thd keadaan sekitar shg bisa menjadi berita. Bagaimana kita bisa memiliki kejelian itu Pak?
2. Tentang kunci 3D dalam penulisan artikel, misalnya. Karena  sifatnya ilmiah. Bagaimana bahasa yg digunakan jika menceritakan yg dialami sendiri agar tetap ilmiah tp enak dibaca juga.
[13/11 22.07] +62 857-1099-6088: Suyati..

1. Kepekaan thdp lingkungan. Setiap informasi, dicek ulang, gak ditelan mentah2. Itu sebabnya ada rumus baku : 5 W 1 H + S.

Salah satunya why, what, hrs dijawab dulu setiap ada informasi. Jika tdk ada kesesuaian antara info dan fakta lapangan, nah itu menarik. Lalu sebelum ditulis, ada tambahan S tadi, security = keamanan. Baik penulisnya, keluarganya, kantornya, medianya, jika berita tsb diturunkan tanpa crosscek
[13/11 22.07] +62 857-1099-6088: 2. Itulah bedanya dgn tulisan di media memakai bahasa populer, atau bahasa sehari-hari
[13/11 22.07] +62 857-1099-6088: Contoh tulisan Dahlan Iskan bos Jawa Pos. Persoalan kesehatan, kedokteran, dia bisa tulis dgn bahasa yg bisa dimengerti pembaca awan saat dia mengalami cangkok hati
[13/11 22.10] +62 857-1099-6088: Alm Bondan Winarno (Maknyous) dari Tempo. Sebelum rajin menulis kuliner, beliau penulis ekonomi dan manajemen, bahasanya sederhana, gak pakai istilah cas cis cus.
[13/11 22.10] +62 857-1099-6088: Ok? N
[13/11 22.10] +62 857-1099-6088: Baik pak Syam
[13/11 22.10] +62 857-1099-6088: P10
Syamsuddin_Bogor

Tabe Pak, Kiranya berkenan berbagi tips menjaga konsistensi dalam dalam menulis
[13/11 22.10] +62 857-1099-6088: Harus dipaksa pak
[13/11 22.15] +62 857-1099-6088: Omjay, guru, itu beliau menulis hari. Pak Thamrin Dahlan, yang sudah senior bilang, the old writers never gate tired (maaf kalau salah nulis, bukan kunci Inggris sih hehe..). Beliau terus menulis. Ada teman penulis novel, dia paksakan dirinya menulis 5 layar komputer setiap hari.
[13/11 22.15] +62 857-1099-6088: Jadi kalau terbiasa, sehari tdk nulis rasanya ada yg kurang. Terus lah menulis pak Syam. Jangan takut salah, typo atau salah ketik, biarin aja pak. Nanti diedit belakangan
[13/11 22.15] +62 857-1099-6088: N
[13/11 22.15] +62 857-1099-6088: Siap
[13/11 22.15] +62 857-1099-6088: P11
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Saya Sudomo dari SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat. Mohon izin bertanya, bagaimana langkah-langkah yang bisa kita lakukan selaku pendidik untuk mengenalkan dunia jurnalisme di kalangan siswa terutama siswa SMP. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
[13/11 22.15] +62 857-1099-6088: Baik
[13/11 22.15] +62 857-1099-6088: Waalaikumussalam pak Sudomo...(kayak nama ini terkenal di masa lalu hehe...becanda pak)
[13/11 22.15] +62 857-1099-6088: Setelah menjawab pertanyaan ke 11, langsung kalimat penutup ya pak๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช
[13/11 22.15] +62 857-1099-6088: Siap
[13/11 22.36] +62 857-1099-6088: Pak Sudomo, mungkin diberikan tugas menulis berita di lingkungan sekitarnya dgn tetap menggunakan rumus 5 W 1 H
[13/11 22.36] +62 857-1099-6088: Misalnya bagaimana penanganan sampah di tempat tinggalnya, kesibukan tenaga medis dan upaya warga memutus rantai penyebaran Covid-19
[13/11 22.36] +62 857-1099-6088: Atau, ambil satu format berita di media, lalu siswa mengakuti format itu disesuaikan dgn lingk dan fakta lapangan. Wawancara dgn pihak yg terkait. Itu sudah melatih siswa pak. Kalau gak jauh Lombok, saya siap ngasih materi pengenalan jurnalistik utk siswa. Waktu Neng Corona belum datang, beberapa kali saya diminta SMK utk itu. Saya kira begitu pak.
[13/11 22.36] +62 857-1099-6088: Sebagai PENUTUP, menulis itu harus dimulai. Namanya juga menulis. Ya TULIS sekarang juga.
Jangan biarkan mengendap di kepala. Kepala sdh penuh oleh beban pikiran dan beban hidup.
[13/11 22.36] +62 857-1099-6088: Anggun C Sasmi, penyanyi rock yg sdh go internasional. Ditanya wartawan, apa kunci sukses dia? "Kalau mau sukses, mandi aja dulu. Karena sukses, peluang dan rezeki, kita tidak tahu kapan datangnya"...

Terima kasih
Semoga materi dari saya "berbagi pengalaman yang gak penting2 banget" ini bisa bermanfaat. Aamiin.

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam
Nur Terbit
[13/11 22.36] +62 857-1099-6088: Terimakasih atas ilmunya  yang panjang lebar. Semoga para peserta semakin termotivasi dan semakin terinspirasi.
[13/11 22.36] +62 857-1099-6088: ๐Ÿ™๐Ÿ™
[13/11 22.36] +62 857-1099-6088: Wassalamualaikum Wr. Wb. Luar biasa materinya. Sampai Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22.27 WIB. Pak Nur telah memecahkan rekord, narasumber terlama dan materi terpanjang di kelas belajar menulis gelombang 16.
[13/11 22.36] +62 857-1099-6088: Jangan lupa follow dan like ya IG, YouTube (+ subscribes) ya..

Semua pakai nama Nur Terbit
[13/11 22.36] +62 857-1099-6088: Saya sebagai moderator, izin pamit. Mohon maaf apabila ada kekurangan dalam tata atau bahasa. Salam blogger inspiratif.
Aam Nurhasanah, S.Pd.
Lebak-Banten.

Rabu, 11 November 2020

Pengalaman Ibu Jamila Dalam Menulis Buku



Malam ini  mendengar pengalaman dengan narasumber hebat yaitu Ibu Jamila K. Baderan, M.Pd.tentang menulis buku.Beliau adalah salah satu guru di SDN No.30 Kota Gorantalo, Provinsi Gorontalo.


Menurut Ibu Jamila. Salah satu bentuk pengembangan diri dan mengeksplore kompetensi kita adalah dengan cara bergabung dalam satu komunitas positif seperti WA Grup Belajar Menulis. Bukan tanpa alasan, tentunya setiap kita yang bergabung disini punya harapan yang ingin dicapai. Terkait dengan hal tersebut maka hal yang ingin saya share malam ini tentang : Mengubah Ekspektasi Menjadi Prestasi.



Kata “ekspektasi” tentunya sudah sangat familiar di telinga kita. Setiap orang, setiap saat pasti memiliki ekspektasi terhadap berbagai hal yang di inginkan dalam hidup. Sebagai contoh, ekspektasi kita Ketika bergabung dalam grup ini adalah ingin menghasilkan sebuah karya berupa jejak literasi yang dapat dikenal dan dikenang meskipun kita sudah berkalang tanah. Sayangnya, ekspektasi kita tidak selalu sama dengan realita. Ekspektasi tak seindah kenyataan. Hal inilah yang kemudian menjadi inspirasi dalam tulisan buku ke-2 beliau yang diterbitkan pada tahun 2019.



Dalam hal menulis, harapan terbesar kita adalah mampu merangkai kata-kata menjadi sebuah paragraf menarik yang terus berangkai menjadi bab demi bab hingga akhirnya menjadi sebuah buku. Sekilas, menulis adalah hal yang sangat mudah. Bukankah kita sudah sering menulis sejak kecil? Tetapi, ketika kemampuan menulis tersebut disandingkan dengan ekspektasi sebuah karya yang bernilai bagi orang lain muncullah masalah besar. Diantaranya :
1. Bagaimana memulai sebuah tulisan?
2. Apa ide/topik yang harus kita tulis?
3. Apakah tulisan saya menarik?, dls.


Selanjutnya,Mewujudkan ekspektasi memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi bagi para penulis pemula . Dalam prosesnya kita harus berjuang melawan semua hambatan yang datang baik dari diri sendiri mapun dari lingkungan sekitar.


Sebenarnya, tantangan menulis terbesar itu ada pada diri kita sendiri. Yaitu mood dan kemauan alias niat. Oleh karena itu untuk mengubah ekspektasi menjadi prestasi kita harus berubah. Ada 2 hal penting yang harus kita ubah, yaitu mindset dan passion. Mindset adalah cara pikir tentang sesuatu yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan kita. Sementara passion adalah sesuatu yang membuat kita tidak pernah merasa bosan.Kedua hal ini di bahas secara detail dalam buku saya yang ketiga hasil kolaborasi bersama Prof. Eko Indrajit yang Alhamdulillah di terima dan diterbitkan oleh Penerbit Andi.



Saat menerima tantangan Prof. Eko untuk menulis buku dalam seminggu, ada sejuta keraguan yang menyelimuti hati dan pikiran beliau. Berbagai pemikiran negatif menghantui, namun berkat kenekatan, dibarengi niat, tekad, serta konsistensi yang kuat akhirnya ekspektasi  berubah menjadi sebuah prestasi. Saat Pak Joko mengumumkan bahwa tulisan beliau lolos tanpa revisi,Beliau seolah tak percaya. Tidak pernah menyangka bahwa tulisan yang menurut penilaian pribadi hanyalah tulisan biasa saja ternyata memiliki takdir luar biasa.



Pengalaman beliau dalam mewujudkan ekspektasi dalam menulis adalah berjuang membangun tekad  dan keyakinan yang kuat untuk mencapai realitas. Terkadang juga harus nekat mengambil keputusan yang jika dipikir dengan akal sehat pencapaiannya sangat mustahil. Untuk itulah beliau selalu berusaha konsisten terhadap ekspektasi yang susah payah saya bangun. Pantang mundur jika kaki sudah melangkah.



Dari pengalaman itu beliau belajar beberapa hal dalam menulis:
1. Tulislah apa yang ingin kita tulis.
2. Menulislah apa adanya, tanpa beban, dan tekanan.
3. Jadikan menulis sebagai suatu kebutuhan
4. Menulislah hingga tuntas, jangan memikirkan editing.
5. Menulis jangan terlalu lama.
6. Jangan memikirkan baik buruknya tulisan kita, karna yang akan menilai adalah pembaca



Tuliskan apa saja yang terlintas dalam pikiran. tidak perlu kita memikirkan tata bahasa, ejaan dls. Setiap kalimat yang terlintas segera di tulis. saya biasanya menulis di HP. kadang saat tidak pegang HP, beliau akan menuliskan di benda apa saja yang beliau temui. Pernah  nulisnya di telapak tangan, pernah juga di paha๐Ÿ™ˆ๐Ÿคญ




Pembaca yang budiman Biasanya, kendala di awal kita menulis adalah bingung mencari ide. Tidak tahu apa yang akan kita tulis. Untuk mengatasinya, marilah kita mulai menuliskan hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Mis: tentang hobi memasak, kegiatan sehari-hari, atau tingkah lucu anak-anak kita.



Hal yang paling sulit untuk memenuhi ekspektasi menulis adalah ketika kita tidak punya hobi menulis. Kata orang hanya "Iseng-iseng" atau ikut-ikutan. Tidak masalah, jika kita tidak memiliki hobi, bukankah rasa iseng jika terus dilatih bisa menjadi suatu ketrampilan?



Beliau termasuk orang yang menulis tergantung mood. Ini sangat berat saya rasakan ketika menerima tantangan Prof. Eko.  Rasanya bulan dan matahari berpindah tempat. Disaat seperti inilah beliau menguatkan tekad dan niat untuk mencapai realitas. Jadi, menulis itu adalah sebuah perjuangan untuk melawan semua tantangan yang menggoyahkan niat.



Hal yang menjadi fokus beliau dalam menulis adalah kata TUNTAS. Jadi, menulislah hingga tuntas. Jangan sering menengok halaman yang sudah kita tulis, karena itu merupakan salah satu godaan yang membuat kita berpikir 1.000 kali tentang apa yang sudah kita tulis. kita akan berpikir untuk edit dan edit lagi. akhirnya tulisan kita tidak tuntas.


Sesi Tanya Jawab
 P1 
Asikin Wj.
Mohon ibu berbagi tips cara merangkai kata-kata menjadi sebuah paragraf menarik yang terus berangkai. Terimakasih

Jawab

Baik. Terima kasih. Salam kenal bapak/ibu Asikin ya? tips yang saya gunakan dalam merangkai kata cukup sederhana. Saya menggunakan kata apa saja yang terlintas dalam pikiran saya. Kata-kata yang digunakan tidak harus kata-kata rumit. Gunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh orang lain.


P2
Tini sumartini Lebak Banten
terkait dengan tantangan menulis terbesar itu ada pada diri kita sendiri yaitu mood dan niat, namun yg sy rasakan yg paling besar adalah kemampuan saya, Ini yg sering menghabiskan waktu lama ketika menulis Perlu waktu lama bagi saya untuk mengasah kemampuan itu.
2. Saya sering terjebak kebuntuan bila menulis kemudian menilai ada gak manfaatnya bagi orang lain,layak ngga ditulis., Karena untuk sekarang sy baru bisa menulis what to write dan blm what is it for. Jd rasanya masih jauh panggang dr api ttg ekspektasi itu.


Jawab

Hai Bu Tini. Menarik sekali pertanyaannya. Memang kendala terbesar dari diri kita sendiri bisa bermacam-macam. Masalah yang dihadapi bu Tini terkait dengan kemampuan itu disebabkan karena bu Tini menulis dengan beban. Beban tentang baik buruknya tulisan kita. Cobalah menulis seperti yang sudah saya paparkan tadi. Menulis secara lepas dan bebas. Lepas dari beban terkait penilaian orang terhadap tulisan kita, sehingga kita bisa bebas mengekspresikan diri kita dalam tulisan.


P3
Assalamualaikum Bu Jamila.

Salam kenal dari saya, bu Yanti Ambarawa. 

Pertama saya ucapkan terima kasih atas ilmu yang diberikan malam ini. 

Yang ingin saya tanyakan : 

Bagaimana proses kreatif ibu sehingga bisa menghasilkan sebuah buku dalam seminggu? Terima kasih


Jawab

Wa alaikumussalam. Salam kenal balik Bu Yanti. Semoga selalu semangat dalam menulis. Proses kreatif yang saya lakukan dalam menghasilkan buku tidak terlepas dari kegiatan membaca. Jadi, menulis dan membaca ibarat dua sisi mata uang yang harus dimiliki oleh seorang penulis. Menulis tanpa pernah membaca akan pincang. Artinya tulisan kita kurang menarik. Menghasilkan buku dalam seminggu terdengar mustahil. Prosesnya jungkir balik, hingga siang dan malampun ikut terbalik๐Ÿ˜. Hal pertama yang saya lakukan di awal adalah mencari menentukan judul dan kerangka tulisan. lalu berburu referensi sambil menyusun paragraf demi paragraf. Ya itu tadi, pokoknya tuntas dulu semua bab, terakhir sesi editing.



P4
Nendisyah Putra
Pulau Banyak Barat.

untuk di jaman Milineal saat ini,bagaimanakah mempublikasikan buku kita yang sudah di cetak,agar klayak ramai banyak yg membaca dan meminati nya..terimakasih


Jawab

Terima kasih. Di Jaman sekarang, publikasi sangat dipermudah karena ada begitu banyak jejaring sosial yang bisa kita manfaatkan. Disamping menawarkan door to door, kita bisa posting melalui WA, Instag, FB, Youtube, dll. jangan lupa buat flyer + kata-kata menarik dan foto ekslusif, seperti orang jualan gitu. Namanya juga menawarkan ๐Ÿ˜. Yang penting harus jujur dan tidak ada kebohongan publik dalam iklan buku kita


P5
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Perkenalkan nama saya Marinan dari kabupaten Tangerang yang ingin saya tanyakan; 
yang pertama 
1. Bagaimana cara merangsang potensi diri kita, sehingga potensi itu bisa merangsang pikiran .

2. Bagaimana caranya penulis pemula  bisa merangsang setiap pemikiran atau penglihatan yang dilihat itu menjadi sebuah tulisan. 
terima kasih


Jawab

Wa alaikumussalam, bu Marinah. Semoga sehat selalu ya. Berbicara tentang potensi diri. Kembali lagi ke 2 hal yang harus kita ubah dalam hidup kita yang sudah saya jelaskan di atas. yaitu Mindset dan passion. saat keduanya seiring sejalan, dengan sendirinya kita akan happy enjoy dalam menulis. Mulailah dengan melihat apa saja yang ada di depan kita, lalu cobalah untuk mendeskripsikannya. Saat jemari kita mulai menulis, maka ide lain akan datang dengan sendirinya. Kuncinya adalah percaya diri. Setiap kita memiliki potensi, dan potensi kita perlu di asah agar menjadi kompetensi.  Terima kasih. 


P6

Izin bertanya Bu perkenalkan saya Budi Idris dari SMA N 2 Kotapinang kab. Labuhanbatu Sumatera Utara
Pertanyaan saya
Apakah dalam menyelesaikan naskah buku ibu melibatkan orang lain untuk edit naskah ibu? Sebelum dikirim ke penerbit



Jawab

Halo Budi yang cerdas. Salam kenal ya..proses editing bisa dilakukan sendiri dan dapat pula menggunakan jasa orang lain. Untuk buku yang saya tulis, sebelum di kirim ke penerbit saya melakukan swasunting/edit sendiri. Kita tidak perlu khawatir masalah editing, karena biasanya pihak penerbit juga melakukan editing sebelum buku tsb naik cetak.


P7
Malam Guru Hebat se-Nusantara.

Terima kasih Narsum kita hari ini dan moderator.
Doa semoga Omjay lekas sembuh.

Mohon tanggapannya

Hal yang sering mengganggu bahkan bisa sebagai pemupus harapan dalam menulis.
1. Jadikan menulis 
     sebagai suatu 
     kebutuhan
     Bgm pandangan Bu Jamila berkaitan dgn budaya baca tulis kita secara umum.yang masih rendah, sehingga bisa menulis sbg kebutuhan ?

2. Jangan memikirkan baik buruknya tulisan kita, karena yang akan menilai adalah pembaca.

Perasaan ini sering mengganjal diri saya, sehingga sering selesai menulis menjadi mentok akibat menanggung rasa malu akan hasil karya kita.

Apa resepnya agar bisa keluar dari zona tidak nyaman itu.

Bli Made , Bali.
๐Ÿ™

Jawab

Aamiin YRA. Baik Terima kasih Bli Made, Pertanyaan yang sangat kritis. Secara nasional, memang minat dan budaya baca kita masih rendah. Disinilah peran kita sebagai guru, orang tua,  dan orang yang peduli dengan kependidikan untuk kembali membangun budaya membaca generasi kita yang selalu pasang surut. Membaca dan menulis adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. semakin suka membaca, maka semakin mudah menulis. Menjadikan menulis sebagai kebutuhan, artinya kita menjadikan membaca sebagai makanan kita.



Agar kita bisa keluar dari zona tidak nyaman, menulislah seperti air mengalir. Maksudnya tulislah apa yang ingin kita tulis. Abaikan penilaian orang tentang tulisan kita. Biarkan tulisan tersebut selesai kita tulis secara tuntas, lalu biarkan orang lain menilai. Karena penilaian orang lain biasanya lebih baik dari kita. Yang bli rasakan pernah saya alami. Saat menulis buku ke-3 saya adalah orang yang paling tidak percaya diri dengan tulisan saya. Tulisan saya berbeda dengan semua tulisan teman-teman. Saya tidak tahu jenis tulisan, apalagi yang namanya gaya selingkung. Saya baru tahu, saat saya mempresentasikan buku saya, dan diberi apresiasi luar biasa oleh Prof. Eko.



P8
Didi
Serang
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Terima kasih atas materi yang sangat bermanfaat ini.
Pertanyaannya :
terkadang saya sudah memiliki ide/tema menulis tapi saya suka bingung mau menulis dari mana dan pengetahuan akan tema tersebut masih minim padahal saya sangat tertarik untuk menulis hal tersebut. Bagaimana solusinya?


Jawab

wa alaikumussalam pak Didi. Terima kasih kembali. Punya ide, tapi bingung mau mulai menulis dari mana. Jangan bingung, mulai saja menulis dengan kata yang terlintas dalam pikiran. jangan memikirkan tulisan ini cocoknya di pendahuluan, atau di bab 1, dst. Tulis dan tulis saja setiap kita punya ide. saat kita benar-benar bingung dalam menulis, maka berhentilah menulis dan membacalah. Saat kita membaca, kita akan menemukan kembali ide yang terbang entah kemana. Saat ide itu muncul, jangan di tunda segeralah di tulis.


P9
Selamat malam ibu Jamila, saya Dasirah dari SDN Pancur-Rembang. Jateng. Mohon pencerahanya Ibu bagaimana membuat judul tulisan yg baik, sehingga mampu menarik pembaca . Mohon tipe dan triknya. Terimakasih.


P10
Assalammu'alaikum Bunda Aam.
Saya Bu Dewi dari SMPN 142 Jakarta Barat.

Saya merasa senang sekali dapat bertemu di grup ini dengan moderator  dan narasumber yang hebat, Bunda  Aam dan Bunda Jamila.

Saya ingin mengajukan paertanyaan untuk Bunda Jamila.
 Ini Pertanyaannya:

1. Sejak kapan awal mula Bunda Jamila menulis buku?

 2. Tips-tips apa saja agar kita  tidak merasa bosan dalam menulis?

3. Dari mana saja ide-ide yang Bunda Jamila tuangkan untuk sebuah tulisan? 

Terima kasih Bunda ๐Ÿ™๐Ÿ™


Jawab

Terima kasih bu Dewi. Awal menulis buku tahun 2017. adapun tips yg saya lakukan dalam menulis agar tidak bosan sudah saya uraikan sebelumya. Ide menulis bisa datang dari mana saja. Kebanyakan dari lingkungan sekitar.


 P11

Ass
 Ibu Nara sumber .. saya   Iis Safuroh dari cisnjur. Bagaimana agar usaha kita utk menghasilkan karya juga karyanya menjadi menarik sesuai ekspektasi ..? Apakah jenis buku yang menarik itu harus berwarna misalnya atau penbahasannya yg up trending bgitu..? Mhn gambaran agar pemetaan pikirannya jelas. Trimakasih


Jawab

Wa alaikumussalam, agar karya kita menarik sebelum menulis buku kita harus cari tahu hal/isu yang menjadi trending topik dan tidak akan ketinggalan jaman. dipertemuan sebelumnya sudah dijelaskan oleh Pak Joko tekniknya. terima kasih



P12
Assalamu'alaikum wr wb
Saya Suyati dari Purbalingga ingin bertanya kepada Ibu Jamila.
1. Bagaimana mengatasi keinginan mengedit tulisan kita padahal tulisan belum selesai?
2. Berada di lingkungan pendidikan kita dituntut menulis dg kaidah bahasa yg benar. Ini kadang membayangi saat kita mengeluarkan ide-ide. Merasa tidak pd dan kurang pas sehingga jadi macet. Bagaimana mengatasinya?
Terima kasih atas responnya๐Ÿ™๐Ÿ™


Jawab

waalaikumussalam, Bu Suryati. pertanyaan yang bagus sekali. hal yang perlu kita lakukan adalah berusaha fokus di halaman-halaman berikutnya. Tahan diri semaksimal mungkin untuk tidak membuka/membaca halaman yang sudah kita tulis. Terkait kaidah penulisan, saat menulis abaikan saja dulu. Nanti akan ada saatnya kita mengedit ketika tulisan kita sudah benar-benar tuntas.



P13

Bunda Aam  izin bertanya kepada ibu Jamilah cantik dan hebbat..  
Mohon berikan kiat-kiat  sukses supaya bisa menghasilkan tulisan yang  menginspirasi saya dan juga teman-teman. 
syukron ya Bun..๐Ÿ™


Jawab


Terima kasih pertanyaannya bund, kiat yang saya lakukan sudah saya uraikan semua di atas bund. Intinya ubah mindset, passion, bangun tekad, kuatkan niat, dan harus konsisten menulis. jangan lupa banyak membaca. sering-sering blog walking



P14
Bu Erry
Jakarta

Saya mampir di blog Ibu.
Pas baca profil singkat bagian bawah "About Jamila" ada tulisan seperti ini:
Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat.


Boleh tahu itu bahasa apa ya dan artinya? 
Maaf, kepo banget.
Terima kasih.

Jawab

 saya malah tidak tahu Bu Erry. Mungkin tulisan itu by sistem, karna pakai templete yang diunduh dari browser๐Ÿ˜๐Ÿ™




P15
Assalamu'alaikum Wr. Wb. 
Saya Sudomo dari SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat. Mohon izin bertanya pada Bu Jamila. 
1. Bagaimana cara Ibu menghargai dan merayakan keberhasilan dalam menerbitkan buku?
2. Dalam penerbitan buku, apakah Ibu pernah memiliki ekspektasi yang tidak sesuai harapan? Bagaimana cara Ibu mengatasinya?
3. Mohon pencerahan tentang cara yang bisa kita lakukan untuk menularkan hobi menulis kepada rekan sejawat di sekolah?

Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jawab

waalaikumussalam wr wb. Terima kasih Pak Sudomo. Alhamdulillah saya selalu berucap syukur kepada Allah, karena tidak pernah menyangka ternyata bisa menulis seperti sekarang. sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. setiap keberhasilan saya tidak pernah merayakan secara wah, hanya tunduk sujud saja kepada sang khalik atas semua nikmat yang diberikan. Dalam hal ekspektasi menerbitkan buku tentu saja pernah merasakan yang tidak sesuai harapan. cara mengatasinya kembali kepada : bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, kesempurnaan hanyalah milik Dia. cara kita menularkan hobi menulis  yang paling efektif adalah dengan bukti. Tunjukkan bahwa kita bisa berkarya, dan merekapun bisa seperti kita. tidak ada hal yang tidak bisa, dan tidak ada hal yang tidak mungkin.



Kesimpulannya : Menulis merupakan suatu tantangan antara harapan dan kenyataan. Ekspektasi dalam menulis harus terus kita perjuangkan dengan niat, tekad, nekad dan konsisten. Realitas berupa prestasi adalah buah dari perjuangan. Maka berjuanglah menuntaskan karyamu, agar jejak yang ditinggal bermanfaat bagi generasi setelah kita



Itulah pengalaman menulis Ibu Jamila.semoga kita bisa memulai menulis buku.aminn

BARQODE BIMTEK LITERASI