Minggu, 31 Januari 2021

Secarik Impian

 

Oleh : Junaidi,S.Pd.I

Berawal Dari Sebuah Tawaran Kepada Saya.Untuk Mengajar Sebagai Guru Honor Di Sekolah Dasar Negeri 12 Sindang Beliti Ulu, Yang Beralamatkan DiDesa Air Nau  Kecamatan Sindang Beliti Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. Dimana Kepala Sekolahnya Pada Saat Itu Bapak Kasumo, S.Pd.I. Pada Saat Tawaran Untuk Mengajar Itu Datang Kepada Saya Yang Dimana Pada Waktu Itu Saya Masih Menempuh Pendidikan Di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup Di Semester Akhir,Sehingga Saya Menunggu Sampai Pedidikan Saya Selesai.

Jujur Saya Sampaikan Pada Saat Itu Belum Ada Terlintas Di Hati Saya Untuk Mengajar, Kerena Yang Terpikirkan Saat Itu hanya Keinginan Untuk Merantau Ke Daerah Lain.Untuk Mencari Pengalaman Baru, Namun Semuanya Itu Tidak Dapat Diwujudkan Karena Terhalang Dari Restu Orang Tua.


Waktupun Berlanjut,Saya Pun Memulai Mengajar Di Sekolah Dasar Negeri 12 Sindang Beliti Ulu Yang Jarak Tempunya Kurang Lebih 1(Satu) Jam Dari Tempat Tinggal Saya, Dimana Jalan Yang Dilalui Cukup Menguras Tenaga Karena Jalannya Masih Rusak, Dan Sekitar 2 (Dua) Kilo Meter Sebelum Sampai Di Desa Air Nau,Kita harus Melalui Jalan Perkebunan Diantara Hutan Dan Perkebunan Warga.


Namun Apa Yang Terlintas Dipikiran Saya Saat Pertama Sekali Menginjakkan Kaki Di Desa Air Nau, Saya Berpikir Ternyata Ada Sekolah Yang Didirikan Di Tempat Yang Masih Bisa Dikatakan Terisolir, Karena Apa, karena Pada Saat Itu Didesa Air Nau Masih Bisa Di Katakan Wilayah Perkebunan Yang Tempat Tinggal Penduduk Masih Berkelompok Kecil, Tidak Adanya Aliran Listrik, Jalan Masih Jalan Tanah, Tak Terpikirkan Oleh Saya Bagaimana Rasanya Tinggal Disana?


Proses Mengajar Pun Mulai Saya Lakukan, Hari Demi Hari, Bulan Ke Bulan Hingga Sampai Bergantinya Tahun “Alhamdulillah” Saya Masih Mengajar Sampai Detik Ini Di Sekolah Dasar 163 Rajang Lebong Yang Berganti Nama Dari Sekolah Dasar 12 Sindang Beliti Ulu.Mengajar Adalah Suatu Tantang Yang Besar Bagi Saya Pribadi, Karena Beban Yang Harus Kita Emban Atau Dikerjakan Sangatlah Besar Dimana Masa Depan Anak Didik Adalah Tanggung Jawa Kita Sebagai Seorang Pendidik (Guru), Tanggung Jawab Terhadap Orang Tua.


Sekedar Berbagi Pengalaman Mengajar, Pernah Saat Itu Saya Ditunjuk Sebagai Wali Kelas 6 (Enam) Yang Dimana Siswanya Hanya 4 (Empat) Orang Yang Terdiri Dari 2 (Orang) Siswa Laki-Laki Dan 2 (Orang) Siswi Perempuan. Salah Satu Dari Siswa Laki-Laki Itu Mempunyai Keterbatasan Dalam Indra Penglihatan, Jangankan Melihat Tulisan Yang Ada Di Papan Tulis, Untuk Melihat Bacaan Yang Ada Di Buku Pelajaran.Siswa Tersebut Harus Dekat Sekali Dengan Buku Tersebut, Bisa Dikatakan Seperti Bukunya Mau  Menempel  Dikeningnya Baru bisa terlihat. 


Namun Itulah Keadaan Yang Saya Temui Saat Itu, Saya Harus Berusaha Bagimana Caranya Agar Anak Tersebut Menerima Dan Memahami Pelajaran yang Saya Sampaikan Walaupun Dalam Keadaan Keterbatasan Indra Penglihatan, Dengan Ilmu Yang Di Dapat Dari Bangku Pendidikan Merupakan Modal Awal Saya Untuk Mengajar, Mendidik Siswa-Siswa Khusus Di Sekolah Dasar 163 Rejang Lebong.


Dari Sebuah Tawaran Untuk Mengajar Saya Mendapatkan Ilmu Yang Sangat Berharga Yang Tak Pernah Saya Bayangkan Dalam Pikiran Saya Pada Saat Itu. Seperti Perjalan Untuk Mencapai Kesekolah Guna Untuk Mengajar Yang Perlu Kesabaran Dan Tenaga Yang Cukup Ekstra Kerana Kalau Tidak Hujan Barulah Saya Bisa Membawa Motor Ke Sekolah, Itupun Motor Harus Menggunakan Rantai Ban Supaya Bisa Mendaki Jalan Yang Tebing, Kalau Hujan Terpaksa Jalan Kaki Menujuh Kesekolah Karena Tidak Memungkinkan Untuk Mengendari Motor Mengingat Jalan Yang Cukup Rusak Dengan Medan Jalan Yang Masih Tanah.


Pernah Sutau Hari Saya Pulang Kerumah Dari Sekolah Dengan Kondisi Badan Yang Cukup Kotor Karena Saat Diperjalan Pulang Turan Hujan Yang Cukup Besar Sehingga Saya Ke Basahan Dan Pakaiun Ikut Kotor Terkena Tanah, Sesampai Dirumah Banyak Lah Omongan Orang-Orang Yang Mengatakan Kalau Saya Pulang Dari Kebun, Mengajar Apa Bertani, Banyaklah Omong-Omongan Yang Saya Dengarkan. Tapi Dari Semua Itu Saya Mendapat Ilmu Yang Berharga, Karena Dari Semuanya Omongan-Omongan Yang Terima Menjadi Motivasi Saya Kedepan Lebih Maju Lagi.

Dari Sekolah Dasar 12 Sindang Beliti Ulu Yang Dipimpin Oleh Kepala Sekolah Bapak Kasumo, S.Pd.I Selama 10 Tahun Yang Bertekad Untuk Memajukan Sekolah Sampai Berganti Nama Mmenjadi Sekolah Dasr 163 Rejang Lebong Yang Dipimpin Oleh Bapak Usman Alamsyah, S.Sos, S.Pd Pada Saat Ini Yang Berkeinginan Sama Seperti Kepala Sekolah Sebelumya Untuk Mewujidkan Sekolah Yang Lebih Maju Lagi, Dengan Inovasi-Inovasi Yang Beliau Lakukukan.



Jaya lah Selalu SDN 163 Rejang Lebong



Junaidi,S.Pd.I

   


Sabtu, 30 Januari 2021

Aku Juga Pernah Menjadi Guru Honorer


Oleh : Usman Alamsyah


Kalau berbicara mengenai guru honorer, saya langsung teringat dengan diri  saya sendiri,Waktu itu saya mengajar di salah satu sekolah tingkat Dasar di Desa Karang Pinang,Kecamatan Sindang Beliti Ulu.Dulu nama Sekolahnya SD Negeri 41 Karang Pinang.Kalau sekarang namanya sudah ganti menjadi SD Negeri 94 Rejang Lebong.Mungkin sudah lebih dari 16 tahun lamanya .Kalau di hitung dari sekarang.Saya menjalani Profesi sebagai guru honorer dari 01 Agustus 2005 sampai 01 September 2008.Jadi kalau di hitung Sekitar 3,1 Tahun lah.Sebulan setelah saya masuk sebagai Guru honorer,ada lagi guru yang daftar sebagai guru honerer saat itu yaitu "Ibu Kusmalenda,S.Pd.I.Yang akrab saya Panggil " Yuk Kusmalenda".Saat itu di SD Negeri 41 Karang Pinang Guru yang honor diantaranya:Pak Yubahar yang akrab di Pak Ul,Pak Sudirman yang akrab di Panggil Pak Dar,Saya Sendiri Usman Alamsyah yang akrab di Panggil Pak U'k dan terakhir Ibu Kusmalenda yang akrab di Panggil Ibu Malenda.Sedangkan Kepala Sekolahnya di Jabat oleh Bapak.Moh Yamin yang akrab di Panggil Pak Yamin.Guru yang PNS lain Pak Amir dan Ibu Lolita.


Banyak suka-duka yang kami alami saat itu sebagai guru honorer.Dukanya kami berempat pernah tidak  menerima gaji 4 Bulan.Karena saat itu masih Dana Komite.Menuggu wali murid bayar lamanya mintak ampun.Kadang-kadang ada yang bayar ,Kadang -kadang ada yang tidak bayar.Sering juga saat terkumpul,kalau di bagikan dengan kami honorer jumlahnya tidak sampai Rp.100.000,- Per Guru Honor.Saat itu termenung lah Kak Yamin.O,Ya karena Pak Moh.Yamin ini Kakak Ipar,saya sering memanggilnya "Kak Yamin".


Setelah berpikir lama kak Yamin,belum membagikan dengan kami Selaku guru honorer.Dalam hati Kak Yamin"di bagikan tidak seberapa,tidak di bagikan salah".Dalam keadaan bimbang,Kak Yamin mendapat Informasi dari Dikbud bahwa akan ada Dana Bantuan kesekolah dari Pemerintah Pusat.Dana tersebut di namai dana BOS yang kepanjangannya Bantuan Operasional Sekolah.Dana tersebut bisa di Alokasi untuk membayar gaji guru honor .Kak Yamin  pun menceritakan kepada kami berempat selaku guru honor.Kami pun menyambut dengan gembira.Dalam hati kami saat itu,Kalau boleh di utarakan dengan ucapan"Horeeeeeee honor kami akan di bayar"Akhirnya gaji kami di rapel,Setelah di hitung-hitung dengan penuh pertimbangan secara  matang,dapatlah kami Rp.250.000 Perbulan.Untuk setiap guru honorer.


Saya dan kawan-kawan menjadi tenaga pengajar disana,kekeluargaan pun sangat kami rasakan.Mungkin karena merasa senasib,seperjuangan dan sepenanggungan.saya masih ingat sekali waktu saya masih mengajar di sana.Pulang mengajar saya bisnis macam-macam,Yah memang tanpa bisa di pungkiri,manusia selalu kekurangan.Tapi itu saya lakukan,supaya tidak terlalu terbeban akan status saya sebagai guru honorer "Enjoy gitu lho".Saya selalu melakukan aktifitas dagang setelah jam sekolah bubar.Berdagang Cabe,daun kunyit,dan Cung Kripit.O,ya mungkin banyak di antara pembaca penasaran apu itu Cung Kripit ? Cung kripit yaitu kopi merah yang di tumbuk,lalu di jemur beras kalau orang kepahiang sering menyebutnya kopi gojer.


Sedangkan cerita gembiranya,setelah sekitar 8 Bulan Honor,Kami bertiga mendapat Tunjangan GTT (Guru Tidak Tetap ) dari Dikbud yang jumlahnya Rp.300.000 Per bulan.Yang di bayar melalui Kantor POS.Untuk yang terjaring GTT.Alhamdulillah,Saya Usman Alamsyah,Pak Sudirman dan Ibu Kusmalenda .Sedangkan Pak Yubahar alias Pak Ul tidak terjaring.Usut punya usut ternyata data Pak Yubahar tidak di laporkan sebagai tenaga honorer di Dikbud,karena Pak Yubahar melamar guru honor tanpa Ijazah.Menurut cerita beliau ijazahnya ikut kebakar saat Rumah Orang Tuanya kebakaran.Mendengar cerita tersebut sedih juga dalam hati kami.Akhirnya kami iuran bertiga kalau di bahasa lembak"ubat asek a"(ikut merasakan/mencicipi).Kekompakan kami pun tetap terjaga.


Saat honor,saya juga pernah mengikut Tes CPNS,kalau tidak salah di tahun 2006,hasilnya pun saya gagal.Pernah Putus asa,hampir semua ijazah mau saya bakar karena rasa kecewa yang mendalam.Akhirnya karena kekecewaan yang mendalam,saya laju sering Sholat 5 Waktu,di tambah Tahjud.Rupanya,jika pikiran kita kacau,kalut berserah dirilah Kepadanya.Yaitu sang Pencipta (Allah Swt),Pikiran kita akan damai kembali.Kesimpulan saya saat itu hanya kepada Allah lah tempat saya mengaduh supaya lebih kuat dan tegar menghadapi keaadaan.


Menjadi guru honorer terus saya jalani,Dengan upah sebagai guru honorer yang tak seberapa bahkan seringkali upah tersebut telat diberikan,maka saya sering mencari alternatif lain dengan berjualan cabe di pasar pagi,bisnis kripit,daun kunyit demi menambah penghasilan.Dengan seiring berjalannya waktu,menjalani Profesi sebagai guru honorer,saya lakukan dengan Enjoy.Tetapi saya sambil dagang alias bisnis.Akhirnya saya beralih ke bisnis Kopi besar-bersaran,saya bergabung dengan kakak Ipar yaitu kak Jun.Saat itu Opset saya dengan kak Jun 10 Ton Perhari.Sempat tidak terpikirkan lagi untuk menjadi Guru PNS.Tapi aktifitas mengajar sebagai guru honor tetap di jalani.Dalam hati supaya Ilmu Guru (mengajar) tidak hilang.


Pada tahun 2007 saya melengkapi berkas untuk ikut tes CPNS.Pelaksanaan tesnya di tahun 2008.Dengan persiapan yang matang belajar sampai "seme"(Flu) karena membaca buku he...he...membuat otak saya ter asah lagi.Saat Pelaksanaan Tes,ternyata materi yang saya baca hampir 80% masuk.Setelah sekitar hampir 8 bulan menunggu pengumuman hasil tes pun di terbitkan lewat Koran.Pas pagi mandi jam 05.00 Wib,untuk berangkat kecurup hanya untuk membeli koran.Sampai di Curup Koran Kehabisan, karena banjir Pembeli.Setelah lama duduk di depan Bang Mego.Ada yang membawa Koran,kebetulan yang beli tersebut tidak lulus.Jadi saya numpang membaca.Agak deg-degkan lah saat itu kalau boleh di utarakan denyut Jantung saat itu bunyinya"dug.dug.dug.dug.dug"berdetak begitu cepat.Setelah saya intip satu persatu "Triiiiiiiiiing"nama saya ada di situ.Perasaan seperti Terbang ke Langit.Badan terasa ringan dalam hati dapat juga"mecah beko keluarga"(Merubah sejarah keluarga).Lalu koran bekas tersebut saya beli dengan harga Rp.50.000,-Karena secara,nama saya ada situ..horeeeee sambil naik motor dari curup go ke Lubuk Alai.Sampai di Rumah,mau kasih kabar dengan keluarga sampai gagap.Tidak bisa di ungkapkan,perasaan saat itu saking senangnya "meca beko keluarga"(mengubah sejarah keluarga).Dalam hatiku terus terucap kata syukur "Alhamdulillah Puji syukur padamu Ya Allah".


Mungkin sampai disini dulu cerita saya kawan-kawan.intinya tetap semangat sebagai guru honorer.Qada dan Qadar memang sudah di tentukan oleh Allah swt,tetapi ada hadis yang berbunyi"Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kalau tidak kaum itu sendiri merubahnya). Menjadi guru honorer jika di jalani dengan Ikhlas.Kita akan mendapat Doa dari siswa-siswi kita.Insa Allah di ijabah oleh sang kuasa.Di sertai dengan usaha yang maksimal.Semangat para guru honorer karena akan ada hari esok yang indah .Bekerjalah dengan tulus dan ikhlas. 



Salam Literasi


Usman Alamsyah


Secercah Harapan

Dalam hening bersamaan dengan ayunan tangan membuatku untuk menulis sebuah cerita diatas kertas putih yang tiada noda. Tersentak dalam diamku, ku mendengar nada yang keluar dari mulut anakku, dia berkata “IBU” aku merasa bahagia sekali mendengar pertama kalinya anakku memanggil sebutan ibu. Namun saat itulah aku tersadar bawa aku telah menjadi panutan dari anak-anaku dan lama kelamaan akupun mulai berfikir mungkin ini bukan kehendak anak-anakku, bagaimana sekiranya aku dapat menjadi ibu ynag membanggakan untuk anakku begitupun ia bisa dengan meraih prestasinya “wah..!! itu pola pilar dan harapan yang masih jauh, karna anak ku baru bisa berbicara”.

Seiring berjalannya waktu akupun mengikuti jejak kaki suamiku, ya kami pulang kekampung halamannya, sudah terasa bosan menganggur dirumah  hidup ini terasa hampa tak ada warna warni, pernah berfikir untuk apa sekolah tinggi jika apa yang didapat dibangku kuliyah dulu tidak disalurkan, apakah sia-sia saja selama 4 tahun menempuh pendidikan. Dan pada akhirnya  ya saat itulah aku memutuskan untuk melamar menjadi guru dan mengabdi mengajar di SDN R/L di Desa Air Nau tersebut. Dimana berkat para pejuang terdahulu yang mengajarkan ilmunya hingga bisa berdiri sampai saat ini, “Ridhoilah kami sebagai penerusmu yang tiada lelahnya untuk mencetak kader yang membanggakan”.

Sekian hari berlalu akhirnya aku dapat mengajar di SDN 163 Rejang Lebong. Suatu kehormatan, aku sampaikan kepada bapak Kepala sekolah Bapak Usman Alamsyah yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengabdi, dan juga terima kasih kusampaikan kepada para senior yang telah menyambutku dengan hangat, harapan agar kita bisa berkerja sama dalam membina anak didik kita, agar bisa menjadi berguna bagi nusa dan bangsa.

Hari, bulan, bahkan tahunpun mulai berlalu, tak sedikit hambatan dan rintangan telah kulalui dalam proses mengajar  namun dibalik itu semua saya yakin disuatu hari pasti berbuah manis nantinya. Walau hanya secercah harapan.

Pada dasarnya seorang guru atau propesi sebagai guru tidak hanya berfikir waktu semata berangkat pagi pulang sore namun sebagai seorang guru banyak sekali tugas yang harus diempan tidak hanya dapat meluluskan anak-anak kita, namun  lebih apa yang akan di bawah setelah lulus sekolah. Mungkin bukan prestasi yang tinggi ataupun suatu kebanggaan yang lebih. Tetapi setidaknya kita dapat merubah pola pikir bahkan adab yang lebih baik yang dapat kita berikan untuk bekal dihari esok.

Tak banyak harapan dan keinginan kami semoga kedepannya ada titik terang, besar harapan kedepannya untuk kami para guru dapat merasakan kesejahteraan terutama guru honorer. Dan tersemogakan cepat diadakan P3K ataupun tes CPNS di daerah kita ini terkhusus Kabupaten Rejang Lebong.

Salam Literasi

Yuli Anita,S.Pd.I

Suara Hati Guru Honorer SBU 7

Profesi Aternatif Yang Kedua Yangku Pilih

Pada awalnya,saya bercita-cita menjadi seorang Bidan, lulus dari SMA melanjutkan pendidikan d Akademi kebidanan Nusantara, tapi apalah daya di tengah Perjalan berhenti faktor sakit, setiap berangkat ke kampus penyakitku kambuh.Tangan kram kaki keram sehingga tidak bisa berdiri. sedangkan Di opname ke rumah sakit tidak ada gejala Penyakit. tapi waktu tinggal di kampus penyakit tersebut kumat.

Setelah,keluar masuk Rumah Sakit.yang tak terhitung lagi.Sakit,langsung di bawa ke RS.sampai di RS,hasil opname kelelahan,banyak pikiran lalu infus sedikit sembuh.Kembali ke Asrama kambuh lagi penyakit.Ke RS lagi,sampai di RS tidak ada penyakit.Terus berulang-ulang.Akhirnya bertanyalah dengan orang Pintar.Setelah keorang Pintar di lihat ternyata.Di Asrama ada Makhluk yang senang dengan saya.Jika masih bertahan nyawa taruhannya.Mendengar berita tersebut keluarga kaget.Lalu keluarga Musyawarah,dari pada nyawa melayang lebih baik mundur secara tidak hormat alias berhenti.

Lalu,saya berhenti Kuliah di Kampus Akbid tersebut,dalam hati saya"nganggur deh,"Setelah 1 Tahun nganggur.Ayah mensuport supaya kuliah ke jurusan ke Pendidikan Sekolah Dasar di Universitas Terbuka(UT), yang kuliahnya seminggu dua kali.Kebetula Ayah saya seorang Guru SD,jadi di sarankan untuk mengikuti jejak beliau.


Pada tahun 2011 saya mengawali mengabdi di SD Negeri 55 Rejang Lebong sebagai Guru Honorer.Saya mengajar sambil kuliah.Dalam peroses kuliah tersebut,saya bolak balik Lembak curup kepahiang, walaupun pada awalnya gaji saya hanya Rp.200.000,- karena baru tahap mengajar.

Setelah sekian lama honor,gaji saya setara juga dengan Guru Honorer lainnya.Menjalani aktifitas  Mengajar sambil honor ku jalani selama 5 Tahun.Alhamdulillah pada tahun 2017 saya menyandang gelar Sarjana Pendidikan yang di singkat " S.Pd".Wah dalam hati.Gelar ini di dapat juga walau dengan Lika liku yang berat.

Sering terdengar di telinga cemohan orang bahwa kuliah di UT itu Kuliah-kuliah.Karena Kuliahnya seminggu cuman dua kali bertatap muka.Memang sakit mendengar ocehan orang tersebut.Tapi dalam pikiran saya"hidup ini tidak lepas dari komentar orang lain"tidak mungkin saya menutup mulut mereka karena mulut mereka banyak sedangkan tanganku hanya dua Jadi saya putuskan,hanya menutup kedua telinga saya dengan kedua tangan saya.selalu sabar anggap saja hujatan orang menjadi motivasi saya untuk kedepannya lebih baik lagi,.

Pada tahun 2019 Ada program Tenaga Sukarela yang di singkat TKS. Alhamdulillah Saya termasuk Guru honorer yang mendapat Program tersebut.Gaji TKS boleh di katakan hampir empat kali lipat dari gaji yang selama ini saya terima.Gaji yang saya terima selama ini cuman Rp.900.000 per tiga bulan.jadi kalau di bagi perbulan hanya Rp.300.000,-Perbulan.


Sedangkan gaji Tks,yang saya terima 1jt perbulan.Walaupun kadang nerima tiga bulan sekali dengan jumlah Rp.3.000.000,-.Program Ini sangat membantu bagi Kami yang honorer walaupun tidak menentu kadang 3 bulan sekali malah sampai 6 bulan sekali tapi tetap di syukuri, semoga untuk kedepannya ada keajaiban yg membawa kabar bahagia untuk seluruh Guru Honorer pantang menyerah selagi itu baik...

INTAN PURNAMA SARI,S.Pd
SD NEGERI 55 Rejang Lebong...

Akan Indah Pada Waktunya

Setiap tenaga pendidik ingin mendambahkan sekolahan yang bersih indah dan aman  seperti motto kota curup namun kadang kala harapan itu sulit terwujud mengingat sekolahan kami masih menyatu dengan lingkungan masyarakat yang boleh di katakan  kurang pedulih terhadap lingkungan karena masih ada warga sekitar yang membuang sampai d lingkungan sekolah

Pemandangan kurang sedap terkadang sering ku jumpa saat tiba di sekolah, menghela nafas panjang melihat sampah berserakan di depan ruangan guru dan kepada sekolah, melihat keadaan semacam ini rasanya tidak sampai hati jika di biarkan saja aku mengajak anak didik untuk membersihkanya.

Memang tidak semudah membalikan  telapak tangan untuk merubah suatu kebiasaan yang sudah mendarah daging
Pikir ku sesaat"inilah jika pendidikan hanya di nomor duakan" tidak  mau ambil pusing dengan lingkungan hanya mementingkan kepentingannya sendiri.Tidak ada rasanya memiliki .

Tidak hanya itu untuk menciptakan sekolah yang indah begitu susah ,mengingat setiap pohon yang kami tanam selalu mengalami gangguan banyak hama" sebut saja kambing"belum satu minggu ditanam daunnya sudah amblas dimakannya keadaan ini bukan dialami setahun dua tahun melainkan selama hewan-hewan ini masih di biarkan liar selama itu pula aku rasa tidak akan tercipta sekolahan yang indah penuh dengan bunga- bunga jika warga masyarakat di sekitar sekolah Tidak ikut menjaga 10 K(keindahan,keamanan, kebersihan,kedispilnan,kerindangan,kekeluargaan,keteladanan,ketertiban,ketaqwaan, kesehatan). namun lambat lain aku yakin mereka pasti sadar arti penting menjaga kebersihan dan keindahan di sekolah . sebagai tenaga pendidik aku tanamkan kesadaran kepada peserta didik sejak mereka duduk di bangku kelas 1(satu)jika tidak d tekankan sejak dini mereka akan lalai arti penting nya menjaga lingkungan yang bersih.

Problem begitu banyak salah satu nya adalah lalu lalang kendaraan warga yang suaranya sangat menusuk telinga ketika lg di kelas mengingat jalan berada di tengah lingkungan sekolah.

Kekhawatiran sering menhantui mengingat anak-anak kelas rendah perluh pengawasan ketika lg bermain  saat lagi istirahat.SD N 65 Rejang Lebong tepatnya,satu lingkungan dengan SMP N 36 Rejang Lebong dulu masih satu atap ,kini sudah mandiri, rasanya kurang kondusif jika keadaan ini terus berlanjut tapi apa mau dikata kondisi lahan untuk memisahkan kedua sekolah tersebut belum ada...

Kalau diceritakan rasanya tidak cukup waktu dua hari, seperti inilah keadaan sekolah tempat ku mengajar semoga niat baik kami guru- guru dapat terwujud untuk menjadikan sekolah yang indah,rindang,dan bersih,semoga akan indah pada waktunya...!!!


Salam literasi
Soneta,S.Pd

Jumat, 29 Januari 2021

Trik Mengasah Kemampuan Menulis

Menulis adalah Kegiatan melatih daya pikir,imajinasi dan melatih aktifitas Otak.Menurut Pak Yulius Roma Patandean,S.Pd dalam belajar menulis berkesinambungan dengan berbagi.Dengan berbagi,Tips menulis.Akan menambah keahlian  kita dalam kegiatan tersebut.Dalam hal "Menulis dan Berbagi"adalah pengalaman Pak Yulius dalam menunjang produktifitas menulis.Ia meyakini bahwa kita semua memiliki ide dan pengalaman yang bisa dituliskan. Kita memiliki karunia untuk menulis. Tinggal bagaimana mengolah kedua hal ini untuk menjadi penopang tulisan yang terstruktur menjadi sebuah buku.

Salah satu Tips Pak Yuliaus dalam belajar menulis yaitu Membuat resume dari materi-materi yang disampaikan oleh narasumber dalam group menulis bersama Om Jay.Ini merupakan  salah satu cara melatih keaktifan untuk menulis. Jadikanlah menulis resume adalah menu wajib sekaligus alarm untuk konsisten menulis. Mengapa resume? Karena resume inilah yang paling mudah dibahasakan saat mulai belajar menulis. Kontennya sudah ada, tinggal diolah dan diberi bumbu kreatifitas mengolah kata-kata sehingga bahasanya renyah untuk dibaca (Kata Omjay dan Pak Mukminin).

Dalam hal Menulis.Menulislah tanpa beban, seperti air yang mengalir dari ketinggian, di mana ia akan berhenti di tempat yang datar untuk menjadi satu kumpulan yang besar.kata demi kata yang kita tuliskan, sedikit demi sedikit, pada akhirnya akan terkumpul menjadi naskah yang bisa dibukukan.Lalu,Berapa halaman supaya bisa menjadi buku?

Menurut format aturan UNESCO, minimal isi buku adalah 40 halaman. Nah, untuk mencoba membuat buku dengan standar ini, menulis minimal 20 resume dalam Pelatihan Belajar Menulis bersama Om Jay dan PGRI ini menjadi kewajiban yang harus di lakukan. Jika tiap resume menghasilkan masing-masing 5 halaman ukuran kertas A5, maka 20 resume sudah menghasilkan 100 halaman naskah buku.Maka,selesaikan resume saat belajar menulis dan segera miliki mahkota menulis, yaitu hasil karya ber-ISBN yang akan diabadikan oleh negara di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.Lalu kenapa menulis harus berbagi?

Menurut Pak Yulius,membagikan praktik-praktik baik tentang menulis kepada orang lain adalah pemberi motivasi untuk terus menulis. Walaupun harus diakui bahwa motivasi menulis guru-guru di tiap daerah itu berbeda-beda.Selain membagikan tulisan di blog ke grup WA sekolah dan media sosial,Beliau juga ikut menuliskan artikel di laman guruberbagi.kemdikbud.go.id.

Ada dua artikel beliau yang sudah diterbitkan di laman tersebut.Disamping tulisan dibaca oleh guru-guru, kemdikbud juga memberikan bonus paket data kepada Pak Yulius.

Sehingga bisa tambahan untuk mendukung PJJ di tempat beliau yang masih akan berlangsung hingga 1 April 2021, sesuai instruksi gubernur.

Ia bebrbagi tentang menulis hanya untuk memberikan motivasi ke rekan-rekan guru di sekolah dan daerah beliau, terlebih buat bapak/ibu sekalian yang ada di grup belajar menulis Om Jay ini, bahwa menulis itu bisa kita lakukan.Terlebih bagi guru-guru PNS yang ada di grup menulis PGRI ini, mari  menjadi pionir untuk mengkampanyekan naik pangkat secara bermartabat lewat karya tulis, salah satunya menulis buku ber-ISBN.

Banyak guru yang kesulitan untuk membuat buku yang bisa digunakan untuk naik pangkat.Padahal buku resume yang di tulis bisa di jadikan syarat untuk naik pangkat.Sebab 

buku kumpulan resume adalah buku yang berisi juga tentang pendidikan, yakni metode penulisan dan sebagainya, seperti yang termuat dalam Buku 4 Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru tentang Buku dalam Bidang Pendidikan, nah ketika kumpulan resume ini telah di olah sedemikian rupa kemudian diterbitkan jadi buku ber-ISBN, tentunya bisa digunakan untuk naik pangkat.Buku Kumpulan resume yang ber-ISBN Nilainya 4 

Sedangkan Buku dalam bidang pendidikan yang dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN, nilainya 3. Sementara buku yang dicetak oleh penerbit namun  tidak ber-ISBN nilainya 1,5.Lalu tentang Pembuatan artikel dilaman guru berbagi kemendikbud.Jika ingin mengirim artikel ke laman guru berbagi kemdikbud harus memperhatikan ketentuan berikut:

BERBAGI ARTIKEL REFLEKSI PEMBELAJARAN

Ketentuan Teknis

    Telah mengunggah RPP yang menjadi dasar refleksi.

    Jumlah kata dalam artikel minimal 300 kata dan maksimal 1000 kata.

    Artikel berupa refleksi pembelajaran atau praktik baik pengelolaan pembelajaran secara daring ataupun luring.

    Setelah klik SIMPAN, maka Artikel Anda akan berstatus DRAF.

    Klik Ajukan, untuk mengajukan ke Kurator Mapel terkait.

    Artikel Anda akan muncul di situs portal apabila telah disetujui oleh admin, dengan sebelumnya melalui mekanisme kurasi oleh pihak yang berkompeten. 


Artikel Refleksi


    Judul artikel menarik dan menggambarkan isi artikel

    Menceritakan pengalaman pembelajaran berkaitan dengan RPP yang diunggah.

    Refleksi pembelajaran yang dilakukan, misalnya keunggulan atau catatan penting dalam melaksanakan pembelajaran tersebut.

    Dilengkapi dengan respon/tanggapan siswa atau pihak yang terlibat dalam pembelajaran yang dilakukan. 


Ketentuan Lain-Lain


    Tidak memuat unsur SARA dan intoleransi.

    Tidak mengandung unsur pornografi.

    Bukan merupakan hasil plagiasi dari karya orang lain.

    Jika anda memasukan foto wajah murid ke dalam Artikel anda, pastikan anda sudah meminta izin pada anak dan orang tuanya.

    Konten Artikel yang dikirimkan adalah sepenuhnya tanggung jawab pengguna

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berhak membatalkan penayangan artikel yang tidak sesuai ketentuan. 


SOPnya bisa diunduh ketika sudah *log ini* di guru berbagi kemdikbud.



Lalu tentang Cerpen?  

Jumlah cerpen supaya bisa dibukukan berpedoman ke Buku 4 Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru tahun 2019, buku kumpulan cerpen minimal 10 cerpen.Buku dengan minimal 10 cerpen masuk dalam kategori kompleks dengan angka kredit *4*.Namun, kita juga bisa menulis buku cerpen ber-ISBN kategori sederhana sebanyak minimal 5 cerpen dengan angka kredit *2*Menulis cerpen yg bisa dinilaikan 5 cerpen mendapatkan nilai 2 termasuk karya sederhana

Dan 10 cerpen nilai 4 termasuk karya yg kompleks


Menurut Pak Yulius "menulis dan berbagi".

Di zaman yang serba canggih seperti sekarang, berbagi informasi atau tulisan tentang ilmu yang baru membutuhkan perjuangan yang ekstra jika dibanding membagi undangan makan-makan atau informasi barang diskonan.


Menurut bapak Yulius cara yang tepat,untuk menulis yaitu Menulislah seperti air mengalir, setiap ada kendala selalu ada jalan keluarnya, seperti air yang senantiasa mencari celah baginya untuk mengalir. Tantangan terbesar menulis adalah diri kita. Jadi mari kalahkan diri kita agar kita konsisten menulis di tengah keterbatasan yang melingkupi kita.


GORESAN PENA ANAK SD NEGERI 163 REJANG LEBONG

KUMPULAN PANTUN ANAK


SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Delva Alfa Rozi

Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 04 Desember 2011

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : Eko Riyanto

Ibu : Deik Rosita Lampus


Pantun


Buah jeruk 

Buah delima 

Tulisanku buruk 

Jangan di hina


Buah duku

Buah delima

Sepatuku buruk

Jangan di hina 


Ke pasar beli balon udara 

Di tengah jalan balonnya meletus 

Betapa hati sangat gembira 

Nilai ujian dapat seratus


Sangat tajam giginya bajing 

Tajam seperti bambu runcing 

Lihat Udin dikejar anjing

Delva takut sampai terkencing-kencing


Wangi nian kembang kenanga

Memanglah indah pohon ara

Naik gunung mencari bunga 

Hati senang hati gembira 


Dari mana buah salak 

Dari kebun jauh di udik 

Dari mana paham akhlak 

Dari guru yang mendidik 


Minum kopi di saat hujan 

Memang nikmat sekali rasanya 

Anak baik anak teladan 

Jadi kebanggaan keluarganya 


Ayam jantan burung jalak 

Jagu siantar nama diberi 

Rezeki tidak saya tolak 

Musuh tidak saya cari 


Indonesia negeri aman 

Sama rasanya masih serumpun 

Main bola barang teman-teman 

Paling enak saat hujan turun 


Kalau ada kaca di pintu 

Ambillah bilah kandang selasih 

Kalau ada kata keliru 

Alhamdulillah terima kasih 


Ikan hiu 

Terbang ke sawah 

I love you 

Sambil tertawa





SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Siwa

Tempat, Tanggal Lahir : Lubuk Linggau, 10 Oktober 2010

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : M. Yunus

Ibu : Satra


Pantun


Buah jeruk 

Buah delima 

Tulisan buruk 

Jangan dihina 


Buah jeruk 

Buah kedondong 

Tulisan buruk 

Jangan dihina dong 


Bunga mawar 

Bunga melati 

Aku melamar 

Kau mati 


Ikan paus 

Ikan biasa 

Kalau haus 

Minum saja 


Buah tomat 

Dibelah dua 

Sampai kiamat 

Kita lah berdua 


Berburu ke padang datar 

Dapat rusa belang kaki 

Kalau ingin pintar 

Belajar terus sudahlah pasti 


Bambu hitam 

Bambu biasa 

Gigimu hitam 

Luar biasa 


Satu titik

Dua koma

Nona cantik

Siapa yang punya 


Kalau ada kayu yang patah 

Jangan disimpan didalam lemari 

Kalau ada pantun saya yang salah 

Janganlah ditertawai




SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Reno

Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 11 November 2010

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : Untung Susanto

Ibu : Sri Wahyuni


Pantun


Kalau ada jarum yang patah 

Jangan disimpan di dalam peti 

Kalau ada kata yang salah 

Jangan disimpan di dalam hati 


Dari mana datangnya cinta 

Dari tangan turun ke kaki 

Dari mana datangnya cinta 

Dari mata turun ke hati 


Jalan-jalan ke Kota Padang 

Tidak lupa membeli koran 

Saya heran jaman sekarang 

Dompetnya tebal isinya koran 


Kalau ada sumur di ladang 

Bolehlah kita menumpang mandi 

Kalau ada umur yang panjang

Semoga kita berjumpa lagi 


Cuci piring di bawah jembatan 

Sisa nasi dimakan ikan 

Entah jodohku entah bukan 

Yang penting kita pacaran 


Jalan-jalan ke Jakarta 

Tidak lupa membeli ragi 

Kalau ibu mau masak surga 

Suruh bapak menikah lagi 


Kalau ada lampu 

Kenapa ada lilin 

Kalau ada aku 

Kenapa cari yang lain 


Buah keramat 

Dibelah dua

Sampai kiamat 

Kita berdua 


Buah jeruk 

Buah delima 

Tulisan buruk 

Jangan dihina 


Anak ayam turun sepuluh 

Mati satu tinggal sembilan

Carilah ilmu bersungguh-sungguh 

Ada satu yang ketinggalan



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Muhamad Riduan

Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 28 Desember 2010

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : Ahmad Suman

Ibu : Sriwati


Pantun


Kalau ada jarum yang patah 

Jangan disimpan didalam peti 

Kalau ada kata yang salah 

Jangan disimpan didalam hati


Dari mana datangnya cinta 

Dari tanah turun ke kali 

Dari mana datangnya cinta 

Dari mata turun ke hati


Jalan-jalan ke kota Padang 

Tidak lupa membeli koran 

Saya heran bujang sekarang 

Dompetnya tebal isinya koran


Kalau ada lampu 

Kenapa pakai lilin 

Kalau ada aku 

Kenapa cari yang lain


Patah dahan disambungkan

Jangan lupa direkatkan 

Kepada Tuhan kita memohonkan 

Agar cepat disatukan


Jeruk purut di rawa-rawa 

Mau ke sana hari malam 

Sakit perut menahan tawa

Melihat katak memakai helm


Kalau ada sumur diladang 

Bolehlah kita menumpang mandi 

Kalau ada umur yang panjang 

Bolehlah kita berjumpa lagi


Anak ayam turun sepuluh 

Mati satu tinggal sembilan 

Tuntutlah ilmu bersungguh-sungguh 

Ada satu yang ketinggalan


Satu-satu pohon kelapa 

Ada dua lima batang keladi 

Hanya satu nama Allah 

Ada dua lima nama Nabi


Ular sawah sangatlah besar 

Tidak seperti ular biasanya 

Tikus tikus dikejar ular 

Jadi takut melihatnya



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Enggar Maulana

Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 24 April 2011

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : Suparlan

Ibu : Eka Yuliana


Pantun


Ada lampu 

Ada lilin 

Kalau ada aku 

Kenapa cari yang lain 


Aku lahir karena ibu 

Aku pintar karena guru 

Aku bersin karena debu 

Aku berjuang demi kamu 


Jalan-jalan ke Jakarta 

Tidak lupa membeli ragi 

Kalau ibu mau masuk surga 

Suruh papa menikah lagi 


Ada burung pipit 

Makan kedondong 

Ada duit 

Minta dong 


Ada katak 

Di atas pasir 

Kepala mu botak 

Banyak yang naksir 


Ikan hiu 

Melayang-layang 

I love you 

Sayang 


Cuci piring di bawah jembatan 

Sisa nasi dimakan ikan 

Entah jodoh entah bukan

Yang penting kita pacaran 


Burung pipit terbang ke bukit 

Sampai sana bertelur dua 

Hati siapa yang tidak sakit 

Melihat kamu duduk berdua 


Buah jeruk

Buah pepaya

Tulisanmu buruk 

Jangan dihina ya 


Jalan-jalan ke Jakarta 

Tidak lupa membeli ragi 

Kalau ibu mau mandi sana 

Jangan lupa melihat sapi



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Ahmad Marsel

Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong , 11 Maret 2011

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : Nick

Ibu : Rusmi Yana


Pantun


Kembang suket 

Megare sore

Ndasku mumet 

Mikiri kowe 


Jalan-jalan ke Linggau 

Tidak lupa membeli semangka 

Hari ini zaman now 

Persis semangka 


Burung pipit 

Terbang ke sawah 

Ibu terjepit 

Aku terrawa 


Buah jeruk 

Buah kedondong 

Tulisanmu buruk 

Jangan bohong 


Jambu bol 

Jambu merah 

Bendungan jebol

Biasalah 


Ikan paus

Ikan hiu 

Bila haus

Jangan marah 


Bintang jatuh 

Hari kiamat 

Sorry

Pak Somat 


Ikan hiu 

Di dalam tong

I love you

Tapi bohong


Ikan hiu 

Numbur tiang 

I love you 

Sayang


Bambu kuning 

Bambu biasa 

Gigimu kuning 

Luar biasa



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Keyla Leztri

Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 07 September 2011

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Umar Junaidi

Ibu : Erina


Pantun


Pisang emas dibawa berlayar

Masak sebiji diatas peti

Hutang emas boleh dibayar 

Hutang Budi dibawa mati


Dimanakah hidupnya ikan 

Di laut dalam mereka berenang 

Salahnya orang dimaafkan 

Jiwa besar hatimu lapang


Pantai Mersing Kuala Johor

Pantai nya bersih sangat bersukur

Mohonkan doa kita bersyukur 

Negara kita aman dan makmur


Memancing ikan di lautan 

Sembelih hewan bacalah doa 

Corona datang itu peringatan

Banyak amal ibadah doa


Pakai baju warna biru 

Pergi ke sekolah pukul satu

Murid selalu menghormati guru 

Karena guru pemberi ilmu


Bunga mawar bunga melati 

Ditanam di pinggir sungai 

Rajin-rajin lah kita mengaji 

Kelak tuanya menjadi pak kyai


Dalam semak ada duri 

Ayam kuning buat sarang 

Orang tamak selalu rugi 

Macam anjing dengan bayang


Pergi ke pasar membeli buku 

Tidak lupa beli pepaya 

Duhai belahan jiwaku 

Semoga allah memudahkan cita-cita


Keluar naik kapal 

Warna kuning warna merah 

Jadi anak jangan nakal 

Supaya guru tidak marah


Pisau tak akan tajam selalu 

Karena itu di asah 

Tuhan tak akan meninggalkanmu 

Di saat engkau kena masalah



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Ramadani

Tempat, Tanggal Lahir : Karya Teladan, 07 Agustus 2011

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : Budi Santoso

Ibu : Siti Rubingah


Pantun


Asam gadis asam glugur 

Kedua asam siangriang 

Menangis mayat di dalam kubur 

Teringat badan tidak sembahyang 


Kalau ada jarum yang patah 

Jangan disimpan di dalam peti 

Kalau ada kata yang salah 

Jangan disimpan di dalam hati 


Buah jeruk 

Buah kedondong

Tulisan ku buruk 

Jangan dihina dong 


Buah duku buah rambutan 

Masak satu di tengah hutan 

Aku pandai bukan buatan 

Bagaikan paku melekat di papan 


Burung nuri burung merpati 

Kedua burung sedang terbang 

Jangan menangis karena patah hati 

Menangislah karena tidak sembahyang 


Burung merpati terbang ke sawah 

Burung nuri terbang ke darat 

Merasa hati lagi susah 

Pergilah sholat 


Buat apa pergi ke sawah 

Kalau tidak mau bekerja 

Buat apa bersusah payah 

Kalau tidak ada gunanya 


Kalau ada sumur di ladang 

Boleh kita menumpang mandi 

Kalau ada waktu yang panjang 

Bolehlah kita bermain lagi 


Buah pepaya manis rasanya 

Buah pare pahit rasanya 

Janganlah suka menghina yaa

Karena sakit rasanya 


Kalau ada kayu yang patah 

Jangan disimpan di dalam lemari 

Kalau ada pantun saya yang salah 

Jangan di tertawai



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Nara Afiani

Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 10 Oktober 2011

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Widodo

Ibu : Ica Novi Lastari


Pantun



Ajak pacar pergi ke restoran 

Bertemu mantan yang sekarang teman 

Hati bingung dan enggak karuan 

Ternyata mantan minta balikan


Nenek sedang membuat santan 

Untuk makan di saat petang 

Mengapa lu mikirin mantan 

Mending lunasi itu utang


Jalan-jalan ke kota Paris 

Jangan lupa memberi keris 

Aku rela mati diujung keris 

Asal dapat nona yang manis


Burung pipit terbang ke bukit

Sampai bukit bertelur dua 

Hati siapa yang gak sakit 

Melihat pacar duduk berdua


Beli buku isinya tebal 

Habis itu beli paku 

Ini serius bukan gombal 

Mau nggak jadi pacarku


Kalau ada lampu 

Kenapa ada lilin 

Kalau ada aku 

Kenapa cari yang lain


Jalan-jalan ke Jakarta 

Tidak lupa membeli ragi 

Kalau ibu mau masuk surga 

Suruh bapak menikah lagi


Buah salak enak rasanya 

Serat tanda pohon berduri 

Orang galak seram rupanya

Tampang saja bukan dari hati


Buah duku buah rambutan 

Ku petik satu tinggal sembilan

Cintaku bukan cinta buatan 

Seperti paku melekat di papan


Di sini gunung di sana gunung 

Di tengah-tengah ada laut 

Di sana bingung di sini bingung 

Karena aku nyasar di tengah hutan



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Jahendra Wijaya

Tempat, Tanggal Lahir : Simpang Beliti, 16 April 2010

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : Jang

Ibu : Eta Lidia


Pantun


Film kartun film imajinasi 

Lampu mati di dalam ruang

Dengan berpantun dan berpuisi

Sedih hati berganti senang


Mau minum pakai lah gelas 

Minumlah segelas air tawar 

Kalau ingin naik kelas 

Maka harus rajin belajar


Kalau berburu pergilah ke hutan

Di sana banyaklah hewannya 

Janganlah kita bermalas-malasan 

Karena itu tak ada gunanya


Melajulah perahu ke perbatasan 

Bersama dengan nahkodanya

Tuntutlah ilmu janganlah bosan 

Karena ilmu banyak gunanya


 Haji berkumis pakai sandal 

Jalannya agak malas-malas 

Hati menangis penuh sesal 

Karena tidak naik kelas


Izin berlayar ke bermuda 

Layar perak sobek di tampal 

Rajin belajar di saat muda 

Agar kelak tidak menyesal


Para nelayan naik perahu 

Pergi berlayar sampai merapat

Jangan bosan menimba ilmu 

Karena ilmu sangat bermanfaat


Berlayar menuju barat 

Pagi tiba mencari belanga 

Belajar rajin memang berat 

Tapi nanti kita akan bahagia


Betapa enaknya makan tahu 

Tapi jangan campur merica 

Jika kita ingin banyak tahu 

Maka rajinlah kita membaca


Anak ayam turun sepuluh 

Mati satu tinggal sembilan 

Belajarlah sungguh-sungguh 

Agar tidak ketinggalan pelajaran



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Nurdiyanti

Tempat, Tanggal Lahir : Sinar Gunung, 16 Januari 2010

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Marwanto

Ibu : Ilawati


Pantun


Kalau sudah makan nangka 

Jangan lupa makan tomat 

Kalau merasa tua 

Jangan lupa sholat jumat 


Jika kamu pergi ke dusun 

Jangan lupa bawa beras 

Belajarlah dengan tekun 

Agar kita naik kelas 


Coba-coba menanam tomat 

Siapa tahu buahnya lebat 

Coba-coba kirim surat 

Siapa tahu dapat sahabat 


Selagi besi masih berat 

Maka bangunan yang kuat 

Selagi masih sehat 

Maka dirikan shalat 


Jika sudah makan tomat 

Jangan lupa baca tulisan ukir 

Jika sudah menunaikan sholat 

Jangan lupa juga baca dzikir 


Jika sudah ke Surabaya 

Jangan lupa beli tikar 

Jika sudah berusaha 

Jangan lupa juga ikhtiar 


Jangan suka makan mentimun 

Karena timun banyak getahnya 

Jangan suka melamun 

Karena melamun tidak ada gunanya 


Kalau ada sumur di ladang 

Bolehlah menumpang mandi 

Kalau ada umur yang panjang 

Berjumpa lagi 


Asam gandis asam gelugur 

Kedua asam siang riang 

Menangis mayat di dalam kubur 

Teringat badan tidak sembahyang 


Makan ketan 

Buru-buru 

Lupakan mantan 

Cari yang baru



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Afgan Framuja

Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 21 Januari 2011

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : Indera

Ibu : Sulaini Megawati


Pantun


Kalau ada sumur di ladang 

Dapat lah menumpang mandi 

Kalau ada umur panjang 

Tentulah kita bertemu lagi 


Membawa itik pulang petang 

Dapat di rumput gak bilang-bilang 

Melihat ibu sudah datang 

Hati cemas menjadi hilang 


Pisang emas bawa berlayar 

Masak sebiji dalam peti 

Hutang emas boleh dibayar 

Hutang budi dibawa mati 


Kalau tuan mandi dahulu 

Ambilkan saya bunga kamboja 

Kalau tuan mati dahulu 

Nantikan saya di pintu surga


Burung pungguk terbang riuh 

Hinggap di dahan mencari makan 

Hidup jangan mencari musuh 

Lebih baik mencari kawan


Gendang gendut 

Tali kecapi

Kenyang perut

Hatiku sakit ditinggal pergi 


Jalan-jalan ke kota 

Hendak singgah di pohon randu 

Sungguh sakit dikata 

Berhenti di jalan beli es tebu 


Dahulu perang 

Sekarang besi 

Dahulu sayang 

Sekarang benci 


Berakit-rakit dahulu 

Berenang berenang ke tepian 

Bersakit-sakit dahulu 

Bersenang-senang kemudian


Kayu lurus 

Dalam ladang 

Kerbau kurus 

Banyak tulang


SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Mutiara

Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 03 Oktober 2009

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Kasmia

Ibu : Suryani


Pantun


Buah manggis 

Buah kedondong 

Adek menangis 

Pengen digendong 


Anak ayam turun sepuluh 

Mati satu tanggal sembilan

Belajarlah sungguh-sungguh 

Bekal hidup kemudian 


Buah semangka 

Buah manggis 

Nggak nyangka 

Aku manis 


Buh jeruk 

Buah delima 

Tulisanku buruk

Jangan dihina 


Bambu kuning 

Bambu biasa 

Gigimu kuning 

Luar biasa 


Pengen jeruk 

Tapi rasa kelapa 

Pengen dipeluk 

Tapi sama siapa 


Hari kamis 

Rasanya hari minggu 

Kamu manis 

Rasanya aku rindu 


Beli gelang 

Di pasar baru 

Pacarku hilang 

Cari yang baru 


Layang-layang di depan halaman 

Jangan lupa membeli paku 

Ada salam buat mantan 

Semoga engkau nggak laku-laku 


Burung pipit terbang ke bukit 

Sampai bukit bertelur dua 

Hati siapa yang tidak sakit 

Lihat dia duduk berdua 


Anak gembala mencari rumput

Teriknya panas di siang hari 

Kalau malaikat Izrail telah menjemput 

Kemanakah tempat kita berlari 


Burung merpati burung dara 

Terbang tinggi jauh melayang 

Hati ini amat gembira 

Sebentar lagi ayah pulang 


Jika petang suasana sepi 

Hanya angin yang menderu

Ada juga karapan sapi 

Sapi balapan tambah seru 


Air dan api selalu berlawanan 

Langit dan bumi berjauhan 

Jika hati penuh kedengkian 

Siapa orang yang hendak berteman 


Anak menari tarian melayu 

Rentak irama hitungan delapan

puasa ramadhan di ambang pintu 

Salah dan khilaf tolong maafkan



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Lusiana

Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 29 Agustus 2010

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Parmono

Ibu : Masriana


Pantun


Aku lahir karena ibu 

Aku pintar karena guru 

Aku bersin karena debu 

Aku berjuang demi kamu 


Kalau ada jarum yang patah 

Jangan disimpan didalam peti 

Kalau ada kata yang salah 

Jangan disimpan didalam hati 


Cuci piring di bawah jembatan 

Sisa nasi dimakan ikan 

Entah jodoh entah bukan 

Yang penting kita pacaran 


Kalau ada lampu 

Kenapa ada di lilin

Kalau ada aku 

Kenapa cari yang lain 


Ada kotak 

Di atas pasir 

Kepalamu botak 

Banyak yang naksir 


Buah manggis 

Buah kedondong 

Adik menangis 

Minta digendong 


Jalan-jalan ke Jakarta 

Tidak lupa membeli ragi 

Kalau ibu mau masuk surga 

Suruh bapak menikah lagi 


Buah jeruk 

Buah delima 

Tulisan buruk 

Jangan dihina 


Kalau ada sumur diladang 

Bolehlah kita menumpang mandi 

Kalau ada umur yang panjang 

Bolehlah kita berjumpa lagi 


Dari pada main layang-layang 

Lebih baik main di kali 

Daripada pikiran melayang 

Lebih baik tidur bermimpi



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Mersi Ashari

Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 11 Agustus 2009

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Djemikan

Ibu : Fitri


Pantun


Kalau sudah makan pelam 

Jangan lupa makan coklat 

Kalau kamu umat islam 

Jangan lupa dirikan shalat 


Kalau aku beli selada 

Jangan lupa beli singkong 

Kalau mau membaca 

Jangan lupa baca doa dong 


Jalan-jalan ke bukit kaba 

Kalau mau mendaki 

Jangan lupa baca doa 

Kalau kita beramai-ramai 


Naik batang buah jambu 

Lempar buahnya ke bawah 

Kalau kamu suka aku 

Mari kita berjumpa 


Main di taman sama adek 

Jangan lupa pakai topi 

Cuaca ini cantik 

Seperti pakai topi ini 


Makanlah buah duku 

Jangan lupa makan strawberry 

Belajarlah dengan sungguh-sungguh 

Untuk bekal masa depan nanti 


Jalan-jalan ke kebun kopi 

Jangan lupa pakai sepatu 

Kalau kamu mimpi 

Jangan lupa kasih tahu aku 


Cari daun cincau 

Di kebun kopi 

Haai burung kicau 

Mari kita menari 


Isilah PR mu 

Untuk dibawa ke sekolah 

Agar di ponten ibu guru 

Carilah ilmu dengan sungguh-sungguh 


Buat apa kita nyabu 

Lebih baik kita sholat 

Daripada kita ketipu 

Ayo kita sholat



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Aisyah Nursifa

Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 25 Maret 2011

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Sapriawan

Ibu : Wasriah


Pantun


Kerbau dungu Jalan berputar

Berputarnya tiada menentu

Kalau kamu ingin pintar

Jangan lah bosan menuntut ilmu


Membuat arang kayu terbelah 

4 dan 5 adalah angka 

Lihatlah orang tak bersekolah 

Saat tua hidupnya menderita 


Elok rupa si burung merak 

Sungguh indah bulu-bulunya 

Lihat si Murung tergeletak

Menangis menyesali hidupnya


Betapa enaknya makan tahu 

Tapi jangan campur merica 

Jika kita ingin banyak tahu 

Maka rajinlah kita membaca 


Mau belanja pergi ke pasar

Jangan lupa membeli terasi 

Kita harus rajin belajar 

Jika ingin berprestasi


Manis memang gula aren 

Tapi kadang agak pahit 

Buat apa tampang keren 

Kalau otaknya tulalit 


SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Aulia Rahmah

Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 26 Februari 2010

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Ramino

Ibu : Jamila


Pantun


Jalan-jalan bersama kakak 

Di tengah jalan lihat kepompong 

Aku tertawa terbahak-bahak 

Melihat kucing makan kedondong


Burung terbang memakai topi 

Terbang ke awan seperti mimpi 

Tertawa karena hati geli 

Melihat kuda asik bernyanyi 


Buah pisang buah tomat 

Disimpan di dalam lumbung padi 

Pantas tercium bau menyengat 

Rupanya kamu yang belum mandi 


Baca koran sambul bergolek 

Rambut panjang dipotong pendek 

Kalau kamu merasa jelek 

Janganlah suka saling mengejek 


Bunga mawar bertangkai berduri

Laris manis pedagang cendol 

Aku tersenyum manis sekali 

Ingat dulu suka mengompol 


Mangga muda jatuh di ranah 

Dimakan semua dan juga kodok 

Bagaimana tawa terpecah 

Melihat gigi palsu jatuh ke mangkok 


Hari minggu sudahlah siang 

Setelah siang menuju petang 

Ditunggu-tunggu nggak juga datang 

Sekali datang kok nagih utang 


Sungguh indah bunga melati 

Setiap pagi disiram mama 

Jadi anak yang baik hati 

Berbagai senyum ke sesama 


Jangan makan kacang panjang 

Kacang itu banyak ulatnya 

Jangan suka mendekati bujang 

Bujang itu tidak ada duitnya 


Jangan suka makan timun 

Timun itu banyak ulatnya 

Jangan suka duduk melamun 

Melamun itu banyak setannya 


Burung pipit 

Makan kedondong 

Minta duit 

Dong 


Ada kayu dikelilingi bukit

Bukit dikelilingi kayu jati 

Rindu dan sayang hanya sedikit 

Selain kamu tiada lagi 


Adik menangis minta ikut 

Jalan jauh tak pernah lelah 

Minta maaflah jangan takut 

Jika kita berbuat salah 


Panjang kereta karena gerbong 

Pergi tamasya ke Pariaman 

Jadi anak jangan sombong 

Agar kita disayang teman 


Gunung tinggi berbatu batu 

Pergi mendaki bersama papa 

Jika kita diberi sesuatu 

Terimakasih jangan lupa




Berangkat membeli jamu 

Jamu untuk tambah tenaga 

Ayolah kita mencari ilmu

Untuk bekal di hari tua 


Pergi ke kota naik kereta api 

Tidak akan mungkin akan terkejar 

Untuk menjadi anak yang pandai 

Maka rajinlah untuk belajar 


Duduk-duduk diatas bangku 

Sambil duduk kita belajar 

Ayo kita membaca buku 

Supaya jadi anak yang pintar 


Berbicara pakai lah topik 

Jangan bicara tidak karuan 

Jadilah kita anak yang baik 

Agar kita banyak teman



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Nabil Prasetiya

Tempat, Tanggal Lahir : Gunung Tapa, 29 April 2009

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : Aris Munandar

Ibu : Nuryani


Pantun


Kemana kancil akan dikejar 

Ke dalam pasar cobalah cari 

Ketika kecil rajin belajar 

Sesudah pasar senanglah nanti 


Asam kandis asam gelugur 

Kedua masam siang riang 

Menangis mayat di dalam kubur 

Teringat badan tidak sembahyang 


Membawa itik pulang petang 

Dapat di rumput bilang-bilang 

Melihat ibu sudah datang 

Hati cemas jadi hilang


Di sini kosong di sana kosong 

Tak ada batang tembakau 

Bukan saya berkata bohong 

Ada katak memukau 


Kalau ada kembang yang baru 

Bunga kenanga dikupas jangan 

Kalau ada sahabat baru 

Sahabat lama ditinggal jangan 


Bumbu merah 

Jambu biasa 

Gigimu merah 

Luar biasa 


Burung perkutut 

Burung kutilang 

Kamu kentut 

Nggak bilang-bilang 


Bunga jam

Bunga dahlia 

Kamu kejam 

Aku bahagia 


Burung pipit terbang ke Jawa 

Sampai di Jawa bertelur dua 

Hati siapa yang tidak ketawa

Ketawa itu membuat bahagia 


Buah delima 

Dibelah dua 

Sampai tua 

Kita berdua


Elok rupanya kembang jati 

Dibawa itik pulang 

Tidak berkata besar hati 

Melihat ibu sudah datang 


Ramai orang bersorak-sorak 

Menumpuk gendang dengan rebana 

Alangkah besar hati awak 

Mendapat baju dan celana 


Daripada main layang-layang 

Lebih baik main di kali 

Daripada pikiran melayang 

Lebih baik tidur bermimpi


SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Falela Puspita Sari

Tempat, Tanggal Lahir : Sri Agung, 10 Januari 2010

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Ahmad Beni

Ibu : Sulastri


Pantun


Bambu kuning 

Bambu biasa 

Gigimu kuning 

Luar biasa 


Jalan-jalan ke Jakarta 

Jangan lupa membeli al-Quran 

Karena al-Quran milik kita 

Al-Quran adalah ayat-ayat Allah 


Bunga jeruk 

Bunga delima 

Tulisanku buruk

Jangan dihina 


Burung pipit 

Burung kutilang 

Gigimu kejepit 

Nggak bilang-bilang 


Burung kenari 

Burung elang 

Kamu berlari 

Nggak bilang-bilang 


Emak-emak bajuku basah 

Kehujanan di alun-alun 

Emak-emak hatiku susah 

Jadi janda bertahun-tahun 


Satu titik 

Dua koma 

Kamu cantik 

Aku yang punya 


Ada katak

Di atas pasir

Kepalamu botak 

Banyak yang naksir 


Sayur tomat 

Dipotong empat 

Sampai kiamat 

Kita berempat 


Daripada main layang-layang 

Lebih baik mandi di kali 

Daripada pikiran melayang 

Lebih baik tidur bermimpi


SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Melati

Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 10 September 2008

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Supriadi

Ibu : Lina


Pantun


Di dekat rumah ada Mushalah 

Mushalah itu punya pak camat 

Rajin-rajin lah beribadah 

Bekal hidup di akhirat 


Jalan-jalan ke Kota Padang 

Singgah ke sungai lalu mencuci 

Marilah kita saling menolong 

Agar menjadi anak yang baik budi 


Jalan-jalan bersepeda 

Sampai sana melihat gajah 

Rajin-rajin lah mengeja 

Biar bisa membaca 


Tepung gandum 

Tepung selai 

Jangan kagum 

Memang santai 


Jalan-jalan ke rumah Camat 

Tidak sengaja bertemu Pak Lurah 

Mari kita saling menghormat 

Agar baik balasannya 


Buah manggis

Buah kedondong 

Adik nangis 

Pengen digendong 


Buah keramat 

Dibelah dua 

Sampai kiamat 

Kita berdua 


Burung pipit 

Terbang ke sawah 

Ibu terjepit 

Tahun tertawa 


Lubuk Alay kabarnya ramai 

Sembijak dapat besirah baru 

Ranting mati dahan ngeralay 

Bung jangan disangka layu 


Po ame-ame 

Belalang kupu-kupu 

Jangan rame-rame 

Dulu pacar kamu bekas aku 


Jendela terbuka 

Ada kupu-kupu 

Jangan disangka 

Ranting layu 


Strawberry 

Mangga apel 

I'm sorry 

Nggak level 


Satu satu

Dua dua

Hatiku hanya untukmu 

Mati pun aku rela 


Tiga empat

Satu dua

Sampai kiamat 

Kita berdua 


Buah pinang 

Dibelah dua 

Tenanglah sayang 

Kita kan berdua 


Daging ayam 

Dipotong-potong 

Rajinlah menyulam 

Bekal hidup denganmu sayang



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Khotimatul Lutfian

Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 01 Januari 2009

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Jani

Ibu : Tiani


Pantun


Buah kiwi 

Dibelah dua 

Persahabatan sejati 

Takkan terpisah 


Teman baru 

Teman lama 

Cari teman baru 

Jangan lupain yang lama 


Selimut itu 

Sangatlah hangat 

Seperti kasih sayang ibu 

Akan selalu diingat 


Burung elang 

Berjaga-jaga 

Janganlah bimbang 

Lupakan semua masalah 


Walau mata tak menatap

Teetapi telepon tetap diangkat 

Walau tangan tak berjabat 

Tetapi kasih sayang tetap didapat 


Jalan-jalan ke Kota Semarang 

Pulangnya naik kereta api 

Hari ini hatiku senang 

Karena sering mendapat dipuji 


Buah strawberry 

Dibelah tiga 

Cinta sejati 

Akan diingat sepanjang masa 


Jalan-jalan ke Kota Padang 

Pulangnya membeli makanan 

Jangan suka begadang 

Jika tidak diperlukan 


Jalan-jalan ke Bengkulu 

Jangan lupa membeli mainan 

Belajarlah dengan sungguh-sungguh 

Agar sukses di masa depan 


Jangan lihat buku 

Dari sampulnya 

Lihatlah temanmu 

Dari hatinya 


Pengen jeruk 

Tapi rasa kelapa 

Pengen dipeluk 

Tapi nggak ada pasangannya 


Di otak bawaannya 

Pengen cari uang terus 

Tapi di hati pengennya 

Cari kasih sayang terus



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Selfa Juliyanti

Tempat, Tanggal Lahir : Kepala Curup, 25 Juli 2009

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Ansori

Ibu : Noprianti


Pantun


Kalau ada sumur diladang 

Dapatlah kita menumpang mandi 

Kalau ada umur panjang 

Tentulah kita bertemu lagi 


Kalau tuan mandi dahulu 

Ambilkan saya bunga kamboja 

Kalau tuan mati dahulu 

Nantikan saya di pintu surga


Ibu ayah segera datang

Datang membawa buah mangga 

Janganlah lupa kebaikan orang 

Kebaikan orang sangat berharga 


Dahulu parang 

Sekarang besi 

Dahulu sayang 

Sekarang benci 


Ada seekor burung pelatuk

Cari makan di kayu buruk 

Tuan umpama ayam pungguk 

Segan mencakar rajin mematuk 


Haai muda arif budiman 

Hasilkan kemudi dengan pedoman 

Alat perahu jua kerjakan 

Itulah jalan membetuli Insan 


Perteguh juga alat perahumu 

Hasilkan bekal air dan kayu 

Dayung pengayuh taruh disitu 

Supaya laju perahumu itu 


Sudahlah hasil kayu dan akar 

Angkatlah pula sauh dan layar 

Pada beras jantanlah taksir 

Niscaya sempurna jalan yang kabir


Perteguh juga alat perahumu 

Muaranya sempit tempatmu lalu 

Banyaklah di disana ikan dan hiu 

Menanti perahumu lalu dari situ 


Muaranya dalam ikan pun banyak 

Disanalah perahumu karam dan rusak

Kedengarannya tajam seperti tombak 

Ke dalam pasir kamu tersesak 


Empat lima enam dan tujuh

Di tambah dua jadi sembilan

Adik jauh kakanda jauh 

Kalau rindu sama renungkan



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Muhammad Rifki Mulyadi

Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 30 Mei 2008

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : Rohadi

Ibu : Martini


Pantun


Bambu kuning 

Bambu biasa 

Gigiku kuning 

Luar biasa 


Jalan-jalan ke Austria 

Lihat cewek berbaju merah 

Aku jadi tergila-gila 

Karena melihat senyumannya yang menggoda 


Jalan-jalan ke Kota Padang 

Melihat bujang membawa pedang 

Aku jadi terheran-heran 

Karena kakiku sakit terpincang-pincang 


Buah keramat 

Dibelah dua 

Sampai kiamat 

Kita berdua 


Cuci piring di bawah jembatan 

Sisa nasi dimakan ikan 

Entah jodoh entah bukan 

Yang penting kita pacaran 


Bunga mawar 

Bunga melati 

Yang paling cantik 

Hanya sang kekasih 


Satu titik 

Dua permen 

Pala botak

Silau men


Jangan suka makan mentimun 

Mentimun itu banyak getahnya 

Jangan suka duduk melamun

Melamun itu tiada gunanya 


Burung pipit terbang ke bukit 

Sampai bukit bertelur dua 

Hati siapa yang tidak sakit 

Melihat dia duduk berdua


Buah manggis 

Buah delima 

Aku menangis 

Kamu merana 


Burung pipit 

Terbang ke sawah 

Ibu terjepit 

Aku tertawa 


Beribu-ribu ular di sawah 

Hanya satu yang berbisa 

Beribu-ribu wanita di dunia 

Hanya satu yang ku suka 


Burung kutilang 

Menumbur elang 

Ada orang hilang 

Gak bilang-bilang 


Buah apel 

Buah jeruk 

Aku ngapel 

Kamu merajuk 


Kembang suket

Megkare sore

Aku mumet

Mikiri kowe



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Sayidina Akasah

Tempat, Tanggal Lahir : Apur, 17 April 2007

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : Nick

Ibu : Rusmi Yana


Pantun


Cempedak di luar pagar 

Tarik kalah tolong tonjokkan 

Saya budak mau belajar 

Kalau salah tolong tunjukan 


Dimana padi takkan luluk

Padi basah tidak di tampi 

Di mana hati takkan rusuk 

Bunda hilang bapak berbini 


Rame orang bersorak-sorak 

Menepuk gendang dengan rebana 

Alangkah besarnya hati awak 

Mendapat baju dengan celana 


Elang dipanah sari ramah 

Mati di panah pedang sakti 

Mati hidup kita bersama 

Begitu pinta di dalam hati 


Cincin berduri dalam puan 

Jalan sebentuk dalam doa 

Bukan jauh hari kiranya tuan 

Maka tak mau masak berniaga 


Dari bayang ke batang kapas 

Kapas dipetik tengah hari 

Abang di hati tak pernah lepas 

Adik rindukan setiap hari 


Jalan-jalan ke pasar 

Tidak lupa membeli kue 

Duit siapa yang jatuh 

Saya permisi wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 


Jalan-jalan ke bukit 

Tidak lupa belikan duit 

Saya baru ke rumah sakit 

Tapi asik 


Jalan-jalan 

Ke kota keramat 

Saya datang 

Dengan selamat 


Jalan-jalan ke bukit batu 

Saya terpeleset hampir jatuh 

Saya menemui uang dua ribu

Beserta yang maha tahu 


Hati-hati dengan malapetaka 

Hatilah orang disana 

Jangan ngebut nanti celaka 


Manisnya cinta di dalam hati 

Jangan cari yang cantik 

Kita tidak tahu rasanya tapi 

Yang cantik punya saya 


Burung tilang 

Burung gereja 

Duit siapa yang hilang 

Panggil sang raja wahai kawan saya 


Bunga derita 

Bunga duri 

Saya menderita 

Disakiti oleh kekasih hati



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Dewi Aprita Sarteli

Tempat, Tanggal Lahir : Apur, 19 April 2009

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Amri Un

Ibu : Ratna Juita


Pantun


Beli parfum 

Di pasar minggu 

Assalamualaikum 

Yang lagi menunggu


Orang Melayu 

Orang Jawa 

Yang baca 

Orang mana 


Warna tugu kusam rapuh

Ganti pilar warna ungu 

Lama menunggu terasa jenuh 

Hati tak sabar ingin bertemu 


Ikan teri 

Makan saos 

Iri 

Bilang bos 


Telur dadar 

Ada semut 

Aku nggak nyadar 

Kamu itu imut 


Ada kaca 

Di atas bubur 

Yang baca 

Semoga panjang umur 


Sir mendidih 

Tiba-tiba mati lampu 

Aku sendiri 

Tanpamu 


Buah kentang 

Buah mengkudu 

Aku datang

Hanya untukmu 


Sepatu bola 

Dari mesir 

Cinta allah 

Bilang hadir 


Naruh peti 

Di ruang tamu 

Sakit hati 

Mikirin kamu 


Buah mangga 

Buah manggis

Yang baca 

Pasti habis nangis tapi manis 


Balonku ada lima 

Aku pegang erat-erat 

Sholat itu tiang agama 

Agar selama dunia akhirat 


Uang kertas 

Uang seribu 

Yang mau balas 

Pasti sayang ibu 


Satu titik 

Dua koma 

Cewek cantik 

Efek semua 


Anak ayam 

Masuk kolam 

Assalamualaikum 

Orang islam 


Buah labu 

Buah naga 

Yang sayang ibu 

Masuk surga 


Buah manggis 

Buah kecapi 

Yang manis 

Dicium sapi 


Ikan cupang 

Ikan gabus 

Baru bilang sayang 

Besoknya putus 


Ikan hiu 

Giginya ompong 

I love you 

Tapi bohong 


Burung gelatik 

Makan kawat 

Cewek cantik 

Numpang lewat 


Ngambil kaca 

Dekat sumur 

Semoga yang baca 

Panjang umur 


Telur dadar 

Soto babat 

Pilih pacar 

Atau sahabat 


Aku ingin punya gitar 

Gitar dari Asia 

Aku ingin punya pacar 

Pacar yang setia 


Aku takut sama lintah

Karena lintah menghisap darah 

Aku takut bermain cinta 

Karena aku masih sekolah 


Nasi uduk 

Pakai ketan 

Kalau duduk 

Harus sopan 


Jangan menyentuh tubuh wanita 

Jika kamu bukan suaminya 

Jangan mengetuk hati wanita 

Jika kamu tak serius padanya 


Buat apa lemari kaca 

Kalau bukan buat tempat buku 

Buat apa kita sekolah 

Untuk mencari ilmu 


Beli paku sama batu 

Beli jambu sama si Anya 

Cintaku cukup satu 

Untuk kamu selamanya 


Burung gelatik 

Di kepala 

Dia cantik 

Rajin pula 


Ada bubur 

Ada jamu 

Aku nggak bisa tidur 

Mikirin kamu 


Hari ini hari selasa 

Besoknya hari rabu 

Jika ingin masuk surga 

Ingat ibadah nomor satu 


Ada terigu 

Dibungkus kain 

Malam minggu 

Kamu ngapain 


Buah stroberi 

Buah nangka 

Kita bergaya 

Banyak yang nanya



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Destyo Dwi Saputra

Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 21 Desember 2008

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : A. Teriyanto

Ibu : Elpi Sukaesi


Pantun


Buah duku buah rambutan 

Masak satu di tengah hutan 

Cintaku bukan buatan 

Seperti paku lekat di papan 


Jangan menulis di atas kaca 

Menulis lah di atas meja 

Jangan menangis karena cinta 

Menangislah karena dosa 


Anak ayam turun sepuluh 

Mati satu tinggal sembilan 

Menuntut ilmu bersungguh-sungguh 

Satupun jangan ketinggalan 


Buah duku 

Buah kedondong 

Belajar dulu 

Dong 


Air kopi di atas meja 

Kurang manis ditambah gula 

Aku belum pintar membaca 

Karena aku masih sekolah 


Cik Siti mengarang rambut

Rambut di karang nabi sulaiman 

Kalau sudi surat disambut 

Tak sudi dibuang di halaman 


Burung pipit mati terjepit 

Burung elang terbang melayang 

Hati siapa yang tidak sakit 

Teringat badan tidak sembahyang


Duduk goyang di kursi goyang 

Benduk subuh hampir siyang 

Bangunkan ibu suruh sembahyang

Jadilah anak yang disayang 


Kembang suket 

Megare sore 

Ndasku mumet 

Mikiri kowe


Pergi ke laut 

Lihat ikan-ikan hiu 

Hai kamu 

I love you 


Buah keramat 

Dibelah dua 

Sampai kiamat 

Kita berdua 


Cuci piring di bawah jembatan 

Sisa nasi dimakan ikan 

Cintaku bukan buatan 

Seperti paku lekat di papan


Burung kutilang 

Burung merpati 

Cukup sekian 

Terima kasih



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Novaril Eka Saputra

Tempat, Tanggal Lahir : Air Rusa, 28 November 2008

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : Supiyanto

Ibu : Sunarti


Pantun


Ada ikan 

Makan kerikil 

Perkenalkan 

Nama saya Novaril


Ada paku 

Ada buaya 

Boleh tahu 

Nama kamu siapa yaa 


Jalan-jalan ke Air Nau 

Tidak lupa membeli nangka 

Jaman ini jaman nau

Tarik Sis semangka 


Ada motor ninja 

Ada mobil spot 

Nama kucing saya 

Copot dan comot 


Naik panggung 

Sama mbak Sis 

Saya ganteng 

Kayak artis


Jangan membuang air beras 

Pada bunga kita siramkan 

Ayo mandi lekas-lekas 

Shalat jumat kita ditegakkan 


Panen ikan dilautan 

Sembelih hewan bacalah doa 

Corona itu datang peringatan 

Kuatkan iman selalu berdoa 


Sampan melaju dari hulu 

Pergi ke hulu mengambil limau 

Aku ini gendut dari dulu 

Biarpun gendut banyak yang mau 


Mau berenang carilah kolam 

Bukalah baju sebelum bercebur 

Buat tersayang selamat malam 

Berdoa dahulu sebelum tidur 


Berakit-rakit ke hulu 

Berenang renang ke tepian 

Bersakit-sakit dahulu 

Bersenang-senang kemudian 


Ada buaya 

Nonton kartun 

Saya ini anaknya 

Jago pantun 


Kambing utan 

Makan pepaya 

Kalau salah perbuatan 

Maafin kita yaa 


Ada macan

Makan buah jeruk 

Ketemuan di taman 

Yuuuk 


Ada lemari 

Buat kandang macan 

Pada malam ini 

Akan datang hujan 


Anak miskin 

Bapaknya raja 

Kamu bikin 

Kaget


Kembang suket

Megare sore 

Ndasku mumet 

Mikiri kowe


Buah keramat 

Dibelah dua 

Sampai kiamat 

Kita berdua 


Anak gajah 

Main gendang 

Tentulah saya 

Yang jadi pemenang 


Kupas manggis buanglah kulit 

Kenapa tawar buah dimakan 

Umat menangis tidak sedikit 

Tetaplah sabar kuatkan iman


Jalan-jalan 

Ke Bekasi 

Cukup sekian 

Terima kasih



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Mukti Cahyo Utomo

Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 25 Desember 2008

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : Sutarwin

Ibu : Ira Nopiani


Pantun




SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Kiki Hidayat

Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 25 Januari 2009

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Ayah : Tukiman 

Ibu : Sopiyah


Pantun


Jangan suka makan mentimun 

Mentimun itu banyak getahnya 

Jangan suka duduk melamun 

Duduk melamun itu tiada gunanya 


Bunga kenanga di atas kubur 

Pucuk sari pandang Jawa 

Apa gunanya hidup takabur 

Rusak hati badan binasa 


Kemana kancil akan dipenjara 

Ke dalam pasar cobalah cari 

Ketika kecil rajin lah belajar 

Sesudah besar senanglah hati 


Berakit-rakit dahulu 

Berenang renang ketepian b

Bersakit-sakit dahulu 

Bersenang-senang kemudian 


Jalan-jalan ke Semarang 

Bawa bandeng tanda duri 

Belajar mulai sekarang 

Untuk hidup kemudian hari 


Biar di ranting belum masak 

Sakit perut sebab tertawa 

Melihat kucing duduk berbedak 

Aku tertawa 


Anak ayam turun sepuluh 

Mati satu tinggal sembilan 

Tuntutlah ilmu bersungguh-sungguh 

Satupun jangan ketinggalan 


Babi hutan 

Makan pepaya 

Kalau salah perbuatan 

Maafin kita yaa 


Kotak-kotak 

Di atas pasir 

Kepalaku botak 

Banyak yang naksir 


Buah keramat 

Dibelah dua 

Sampai kiamat 

Kita berdua


SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Siska Dwi Hidayah

Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 14 Desember 2009

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Kasdianto

Ibu : Warsih



Pantun Pendidikan


Dua mei hari pendidikan 

Hari lahir Ki Hajar Dewantara 

Jika orang tidak berpendidikan 

Sungguh hidup bakal sengsara 


Hayam Wuruk raja termasyhur 

Gajah mada pemersatu bangsa 

Cinta ilmu sepanjang umur 

Cinta bangsa sepanjang masa 


Ucapkan kata dengan suara 

Kata jelas suarapun jernih 

Jika bicara lihatlah suasana 

Gunakan kata secara terpilih 


Orang bijak cinta bahasa

Bahasa lunas bahasa masyarakat 

Bahasa itu menunjukkan bangsa

Bangsa terhormat punya martabat 


Pergi tamasya ke kota Bogor 

Jangan lupa ke kebun raya 

Meski engkau sudah tersohor 

Janganlah lupa ayah dan ibunda 


Kain tenun dari Sumbawa 

Kain batik dari Pekalongan 

Jika ingin jadi mahasiswa 

Sekolah dasar jangan diabaikan 


Tinta hitam untuk menulis 

Pensil warna untuk melukis 

Ilmu itu takkan pernah habis 

Turun temurun ke ahli waris 


Ada pepatah ada peribahasa 

Ada pantun ada gurindam 

Orang bijak cinta bahasa 

Semangat hidup tiada padam 


Menanam padi di tengah sawah 

Sawah subur selalu basah 

Pagi hari ke sekolah 

Sore hari ke madrasah 


Tanpa bahasa kita jadi tumpul 

Kenali bahasa semenjak kecil 

Dengan bahasa kita bergaul 

Tanpa bahasa kita terpencil 


Di taman banyak bunga yang mekar 

Di hutan banyak pohon durian 

Rajin lah kita belajar 

Demi meraih masa depan


Ada daratan ada lautan 

Laut dalam tentang airnya 

Hidup tak perlu ketakutan 

Sumber daya tiada habisnya 


Malam hari udaranya dingin 

Pergi berlayar ke laut lepas 

Udara bergerak bernama angin 

Udara bersih untuk bernapas 


Air gunung sungguh jernih 

Masak air dengan kompor 

Kaum tani takkan sedih 

Kalau beras tidak diekspor 


Masak air dengan kompor 

Kompor elpiji tiga kilogram 

Kalau pupuk tidak ekspor 

Nasip petani tidak akan suram 


Tempuh hidup dengan semangat 

Semangat juang tiada akhir 

Tanpa lautan kita sekarat 

Bagaikan ikan kehilangan air 


Jangan abaikan kaum wirausaha 

Kaum pencipta lapangan kerja 

Untuk makmurkan ekonomi bangsa 

Laut dan darat tetaplah di jaga 


Baca puisi di unjung dermaga 

Teriring nyanyian burung camar 

Ekonomi bangsa akan terjaga 

Jika nelayan mampu berlayar 


Petani terus hasilkan padi 

Nelayan terus hasilkan ikan 

Akan makmur bangsaku ini 

Semua bangsa berpenghasilan 


Jangan masuk mulut buaya 

Jangan pula mulut singa 

Bahasa itu jembatan budaya 

Penghubung sesama umat manusia 


Bahasa perlu gunakan lidah 

Berbicara perlu gerakan bibir 

Mencari ilmu janganlah lelah 

Itu kewajiban semenjak lahir 


Segitiga bersudut tiga 

Lingkaran pula tiada bersudut 

Teruslah kejar cita-cita 

Nasib baik tak akan luput 


Ada otak untuk berfikir 

Ada mulut untuk bicara 

Dalam hidup janganlah kikir 

Orang kikir banyak curangnya 


Kata disusun jadi kalimat

Kalimat indah jadi puisi 

Hidup harus berani berkeringat 

Walau untuk sesuap nasi



Pantun Agama


Ada jagung dimakan ayam 

Ada tupai memakan pisang 

Rajin lah sholat lima kali sehari semalam 

Biar Allah makin sayang 


Bila todak melanda Singapura 

Habis dikerat dicincang lumat

Bila khianat pada manusia 

Dunia akhirat akan selamat 


Habis dikerat dicincang lumat 

Patinya diaduk dijadikan obat 

Dunia akhirat akan selamat 

Kecuali minta ampun Nasuhan tobat 


Surat ditulis dalam gelap 

Salah huruf banyak tak kena 

Jagalah diri dan silap 

Jika silap dapat bencana 


Kemuning daunnya lampai 

Tubuh dijerat paduka tuan 

Di atas dunia kau tak sampai 

Di dalam surga ada penantian 


Sungguh lah besar taman sari 

Mahkota tempat bermain bidadari lela utama 

Sungguh lah bener bagi orang yang taqwa 

Pada tempat aman dan bahagia 


Kain basurek kain tertulis 

Pakaian raja Bugis Makassar 

Di Luh Mahfuz sudah tertulis 

Janji sudah tak dapat ditukar 


Cari lebah bersarang besar 

Jangan tersengat racun berbisa 

Janji Allah adalah benar 

Jangan tertipu kehidupan dunia 


Harban dewa anaknya Zhanggi

Manis rupanya elok bercahaya 

Jika perempuan taatkan laki 

Peroleh surga Jannatul Mahwa 


Menantunya pula Laila Sari 

Semua melihat jatuh berani 

Selama agama tidak di ingkari 

Sembahyang perintah wajib dipatuhi



Pantun Teka-teki


Terbang tinggi si burung elang 

Hinggap di atas pohon meranti 

Anak namai ibunya seorang 

Bila bergeser berapi-rapi? (mancis) 


Pisau lipat di mainnya kena

Tangannya luka lalu terjun 

Makan kuat tidak terkira 

Kenyangnya tidak tahu tertimbun? (api)


Cik Limah bersama anak lelaki 

Duduk makan kerupuk lekor 

Yang mengejar tidak berkaki 

Yang dikejar tiada berekor? (ular dan katak)


Tuan putri belajar menari 

Tari diajar oleh pak Harun 

Kalau tuhan bijak lestari 

Apa yang naik tak pernah turun? (umur)


Burung nuri burung dara 

Terbang ke sisi taman kayangan 

Cobalah peka wahai saudara 

Semakin diisi semakin ringan? (balon) 


Anak-anak ramai di pekan 

Hari raya membakar petas 

Kalau adik pandai kiasan 

Buah apa yang gugur ke atas? (buah melaka)


Icha tertawa terjerat jerit 

Melihat koyak pada seluar 

Orang putih duduk sederet 

Pagar di dalam tebing di luar? (gigi)


Ada sebiji roda pedati 

Bentuknya bulat daripada besi 

Bila bermain diikat sekuat hati 

Dilempar hidup di pegang mati? (gasing) 


Walau dibungkus bukan kiriman 

Sudah takdir tuhan yang satu 

Meski ditanam bukan tanaman 

Cobalah tebak apakah itu? (mayat)


Bila kecil boleh ditiup 

Sudah besar janganlah lagi 

Kalau tercukupi ya meletup 

Kalau terlepas terbangnya tinggi? (balon) 


Tinggi duduk di atas sekali 

Bukan bulan bukan matahari 

Bila malam ya berseri 

Bila siang ya berganti? (bintang) 


Mulut manis hati anak baik 

Itulah amalan turun-temurun 

Benda apa yang akan naik 

Apabila hujan turun? (payung) 


Pergi umroh setiap tahun 

Semoga senantiasa murah rejeki 

Dalam batang ada daun 

Dalam daun ada isi? (lemang) 


Kalau tuan bawa keladi

Bawakan pula si pucuk rebung 

Kalau tuan bijak lestari 

Binatang apa tanduk di hidung? (badak) 


Anak-anak bermain batu

Batu dikira satu persatu 

Badannya kurus bermata satu 

Ekornya tajam apakah itu? (ikan pari)



Pantun Nasehat


Kalau keladi sudah ditanam 

Kangan lupa meminta talas 

Kalau budi sudah ditanam 

Jangan lupa meminta balas 


Kalau ada jarum yang patah 

Jangan simpan di dalam peti 

Kalau ada kata yang salah 

Jangan simpan di dalam hati 


Jangan mengipas-ngipas arang 

Karena arang banyak baranya 

Jangan memanas-manaskan orang 

Kalau panas banyak marahnya 


Kalau memagar rumpun bawang 

Pagar dulu lapis berlapis 

Kalau mendengar pengaduan orang 

Dengarkan dulu habis-habis 


Jangan suka makan mentimun 

Mentimun itu banyak getahnya 

Jangan suka banyak melamun 

Melamun itu tiada gunanya 


Kalau kita tidak bersalah 

Jangan takut membentang kajang 

Kalau kita tidak bersalah 

Jangan takut ditantang orang 


Kalau harimau sedang mengaung 

Bunyinya sangat berirama 

Kalau ada ulangan umum 

Marilah kita belajar bersama 


Hati-hati jika menyeberang 

Jangan sampai jembatannya patah 

Hati-hati di rantau orang 

Jangan sampai berbuat salah 


Manis jangan lekas ditelan 

Pahit jangan lepas di muntahkan 

Mati semut karena manisan 

Manis itu bahaya makanan 


Tumbuh merata pohon tebu 

Pergi ke pasar membeli daging 

Banyak harta miskin ilmu 

Bagai rumah tak berdinding 


Anak ayam turun sembilan

Mati satu tinggal delapan

Ilmu boleh sedikit ketinggalan 

Tapi jangan sampai putus harapan 


Jalan kelam disangka terang 

Hati kelam disangka suci 

Akal pendek banyak dipandang 

Janganlah hati kita dikunci 


Jalan-jalan ke Kota Bali 

Jangan lupa beli buah duku 

Kalau besar jangan mencuri 

Agar orang menghargaimu 


Bunga mawar bunga melati 

Kalau dicium harum baunya 

Banyak cara sembuhkan hati 

Baca Quran paham maknanya 


Puisi itu harus berjajar 

Seperti bunga-bunga teratai 

Kalau kita rajin belajar 

Cita-cita pasti tercapai 


Bunga mawar berwarna merah 

Sungguh indah walau di luar 

Daripada kita marah-marah 

Lebih baik kita belajar 


Masak angsa di kuali 

Buka saja di pagi hari 

Hendaklah kamu mengabdi

Di pangkuan ibu pertiwi 


Buat apa punya kuku 

Kalau tak punya jari 

Buat apa punya buku 

Kalau tak dipelajari 

Buat apa makan mentimun 

Lebih baik makan nasi 

Buat apa duduk melamun 

Lebih baik kita mengaji 


Buat apa beli ikan 

Kalau tidak dipelihara 

Buat apa beli Al-Quran 

Kalau tidak suka dibaca 


Burung garuda terbangnya tinggi 

Terbang jauh tiada tara 

Apabila kita sukses nanti 

Jangan melupakan guru yang sudah berjasa



Pantun Jenaka


Bunga mawar tangkai berduri 

Laris manis pedang cendol 

Aku tersenyum malu sekali 

Ingat dulu sering mengompol 


Memasak ikan dalam peti 

Paling enak di campur terasi 

Gayanya aja kayak selebriti 

Tetapi dompetnya nggak berisi 


Lebih baik warna kuning 

Daripada warna ungu 

Lebih baik lagi kuning 

Daripada putih tapi palsu 


Buah manggis 

Buah rambutan 

Itu kumis 

Apa hutan 


Ada boboho 

Ketemu batman 

Biar maho 

Yang penting keren 


Buat apa panen kelapa 

Kalau belum tumbuh tunas 

Buat apa beli vespa 

Cicilan kompor aja belum lunas 


Malam hari main kulintang 

Ditemani teman tersayang 

Di mana hati nggak bimbang 

Kepala botak minta dikepang 


Seorang anak bernyanyi ria 

Sambil bernyanyi menari pula 

Siapa yang tidak bakal tertawa 

Disangka waras ternyata gila 


Hari minggu sudahlah siang 

Setelah siang menuju petang 

Ditunggu-tunggu nggak juga datang 

Sekali datang kok nagih utang 


Ikan gabus di rawa-rawa 

Ikan belut nyangkut di jaring 

Perut nenek sakit menahan tawa 

Gigi palsu kakek loncat ke piring



Pantun Romantis


Bila dingin sedang mengusik 

Bakar tungku di pinggir kayu 

Jika angin sedang berbisik 

Untuk calon imamku I love you 


Beribu-ribu pohon beringin 

Hanya satu si pohon randu 

Saat malam terasa dingin 

Hanya wajahmu yang aku rindu 


Beli kain warnanya merah 

Dari Bengkulu yang disiapkan

Di godain jangan marah 

Salah sendiri punya wajah tampan 


Walau banyak bunga di taman 

Bunga mawar masih dikenang 

Walau banyak ku punya teman 

Di dalam hatiku hanya kamu seorang 


Hujan deras habis pun basah 

Duduk sendiri tidak mengapa 

Sudah lama kita berpisah 

Baru kini kita berjumpa 


Rumput ku berantas habis rata 

Burung serindit mematuk papan 

Beribu melintas di depan mata 

Hanyalah kakak yang paling tampan 


Membawa peti dari Malaka 

Berisi pakaian si anak raja 

Kalau hati sudah merasa suka 

Semua keadaan indah di mata 


Ikan batu di atas bara 

Pohon selasih di tepi kota 

Pikiran buntu diri sengsara 

Bila kekasih jauh di mata 


Jika aku seorang guru 

Anak-anak akan ku didikki 

Jika kakak merasa cemburu 

Tanda cinta masih sejati 


Kalau mau menanam tebu 

Tanamlah di dekat pohon jambu 

Kalau kakak cinta padaku 

Bilang saja I love you 


Paling cakep bunga yang di taman 

Di atas pot yang gambar layangan 

Memang banyak cowok tampan 

Cuman kakak yang adek sayang 


Pohon sagu jatuh di tebang 

Pohon duku dibikin sarang 

Jangan ragu jangan bimbang 

Cintaku hanya untukmu seorang


SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Asma Wati

Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 08 Desember 2008

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Ahmad Suman

Ibu : Sriwati


Pantun


Ayo kawan pergi berlayar 

Jangan lupa saat bertemu 

Memang belajar membuat pintar 

Kita juga peroleh ilmu 


Satu satu ditambah dua

Dua dus dikurang tiga 

Aku dan kamu hidup bersama 

Sekarang esok dan selamanya 


Buah mangga buah kedondong 

Tumbuh lebat di tepi jalan 

Janganlah teman suka berbohong 

Karena berbohong dilarang tuhan 


Pergi ke pasar membeli pepaya 

Sampai pasar jadi bingung 

Bolehkan teman aku bertanya 

Tapi jangan kamu tersinggung 


Jangan suka makan mentimun 

Mentimun itu banyak getahnya 

Jangan suka duduk melamun 

Melamun itu tiada gunanya 


Paling lezat makan pepaya 

Jangan lupa dicuci dan bilas 

Jika sudah membaca pesan saya 

Harap untuk segera dibalas 


Pergi ke toko membeli buku 

Buku simpan di atas meja 

Sedih nian rasa hatiku 

Sepedaku hilang entah kemana


Satu dua tiga dan lima 

Lihat tali di pilin-pilin 

Mari kawan kita bersama 

Bersama-sama lakukan disiplin 


Sungguh senang dapat baju baru 

Senangnya hati teramat sangat 

Bersekolah kok terburu-buru 

Apa kalian sudah terlambat 


Jalan-jalan di semak belukar 

Melihat indah si burung nuri 

Sungguh indah bunga yang mekar 

Berbau harum menarik hati


SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Tasya Afrilia Anggraeni

Tempat, Tanggal Lahir : Kuripan, 07 April 2009

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Subadi

Ibu : Desi Arisanti



Pantun Pendidikan


Jalan-jalan ke kota Blitar 

Jangan lupa membeli sukun 

Kalau ingin menjadi pintar 

Kamu harus belajar dengan tekun 


Enak benar tinggal di Banjar 

Segar udaranya indah dan permai 

Anak sekolah rajin belajar 

Agar cita-citanya kelak tercapai 


Petik mangga dengan galah 

Mangga dijual di pasar baru 

Sebagai pelajar di sekolah 

Kamu penuhi tanggung jawabmu 


Dari seram ke pulau baru 

Dalam perjalanan membeli pepaya 

Anak baik menghormati guru 

Berbakti juga kepada orang tua 


Padi kering karena dijemur 

Masukkan karung diikat tali 

Jika kamu berbudi luhur 

Tentu tahu balas budi 


Cari papan kayu persegi 

Sampai sakat di pulau angsa 

Indah tampan karena budi 

Tinggi derajat karena bahasa 


Pergi ke pasar membeli batik 

Jangan lupa pula beli durian 

Duhai muridku tampan dan cantik 

Bagaimana kabar kalian 


Lumba-lumba ikan pintar 

Pandai bermain lingkaran api 

Dari kecil hingga tunggu besar 

Harus taat abi dan umi 


Sultan Leman di pekan sabtu 

Pengawalnya membeli lada 

Jangan melawan kepada guru 

Orang pelawan hatinya buta 


Anak orang Tanjung Palu 

Senja hati pasang pelita 

Luka tangan karena sembilu 

Luka hati karena kata 


Pergi ke toko membeli gelas

Gelas dibeli sebanyak empat

Ayo laksanakan piket kelas 

Biar semua tampak sehat 


Ayam berkokok sangatlah kuat 

Sinar mentari mulai terpapar 

Sungguh senang jantungku sehat 

Peredaran darah menjadi lancar 


Pagi-pagi membuka tirai 

Tampak hijau daun di dahan 

Jika warga tercerai-berai 

Masyarakat akan menjadi terpecahkan


Jalan-jalan membeli salasi 

Dibuat es aduh segarnya 

Ketua RW telah terpilih 

Semoga hidup damai sentosa



Pantun Jenaka


Ada madu dan jamu 

Nonton tv sambil minum susu 

Gara-gara rindu tak ketemu 

Lihat sapi pun mirip kamu 


Wajahmu memang imut 

Body mu kayak siput 

Tingkahmu membuatku salut 

Tapi sayang hobimu kentut 


Buaya putih hidup di rawa 

Meronta-ronta terjepit jaring 

Perut sakit menahan tawa 

Gigi nenek loncat di piring 


Bambu kuning 

Bambu biasa 

Gigimu kuning 

Luar biasa 


Burung gelatik 

Ulat kepompong 

Dia cantik 

Sayang giginya ompong



SDN 163 Rejang Lebong

Nama : Icha Damayanti

Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 28 Mei 2009

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Ayah : Wakiman

Ibu : Riana


Pantun Nasehat


Si Dayu beli buah rambutan 

Harganya kemahalan 

Bersihkan lingkungan 

Demi kesehatan 


Beli jambu beli stroberi

Di perjalanan lihat pemandangan 

Virus corona harus dihindari 

Dengan cara mencuci tangan 


Pergi ke pasar beli celana 

Jangan lupa beli lemari 

Jika ingin terhindar virus corona 

Makanlah asupan bergizi 


Pergi ke pasar beli semangka

Si Edo jalannya bersemangat 

Buanglah sampah pada tempatnya 

Agar lingkungan tetap sehat 


Si Siti naik kapal

Kapalnya warna merah 

Jadi anak jangan nakal 

Supaya guru tidak marah 


Si Edo lagi menggambar 

Menggambar sama Dayu 

Datang sekolah untuk belajar 

Pulang sekolah dapat ilmu 


Ada nenek cuci piring 

Saya beliin minuman kopi 

Sudah tahu jembatan miring 

Mengapa kau lewati 


Bu Siti jualan jamu 

Yang beli pak guru 

Hormatilah gurumu 

Karena guru pemberi ilmu 


Merah warna buah tomat 

Yang jualan bapak Somat

Mari kita mencari sahabat 

Supaya hidup punya manfaat



Pantun Lucu


Burung kutut

Burung kutilang 

Kamu kentut 

Nggak bilang-bilang 


Jalan-jalan ke Air Nau 

Di perjalanan melihat bangau 

Kalau hati sedang galau 

Orang gendut kusangka kerbau 


Merah warna baju Dadang 

Ibunya membeli rambutan 

Siapa suka hutang 

Itulah pacar orang hutan 


Buah manggis 

Buah kedondong 

Mantan menangis 

Minta gendong 


Bunga mawar harum baunya 

Melihat Edo memanjat pohon kelengkeng 

Nenek menangis tertawa 

Melihat kakek main kelereng 


Ada katak di dalam parit 

Ada ular di pohon mangga 

Kakak berlari terbirit-birit 

Dikejar anjing tetangga 


Pergi ke pasar beli semangka 

Jangan lupa beli kepiting 

Perut nenek sakit menahan tawa 

Gigi palsunya loncat di piring



Pantun Cinta


Makan piscok 

Pakai tangan kanan 

Kita cocok

Yuuk ke pelaminan 


Minum jamu 

Pinggir kali 

Dekat kamu 

Nyaman sekali 


Minum jamu 

Makan nangka 

Lihat kamu 

Langaung suka


Anak ayam

Mandi di kolam 

Assalamualaikum 

Calon imam 


Ikan hiu 

Pakai lipstik 

I love you 

Cantik 


Burung puyuh 

Bawa batu 

I love you 

Buat kamu 


Sarapan pagi pakai tahu 

Tahu goreng ditambah bumbu 

Gadis manis berwajah ayu 

Ingin kenal tapi malu 


Beli kain warna merah 

Dari Kediri pakai batik 

Digodain jangan marah 

Salah sendiri punya wajah cantik 


Beli buku isinya tebal 

Habis itu beli paku 

Ini serius bukan gombal 

Mau nggak jadi pacar aku



Pantun Teka-teki


Si kaya pergi ke laut melihat kura-kura 

Si miskin pergi ke kebun 

Makan kuat tidak terkira 

Kenyangnya tidak tahu bertimbun? (gigi) 


Si Dayu dan si Siti 

Membeli stroberi

Bila bermain di ikat sekuat hati 

Dilempar hidup dipegang mati? (gasing) 


Ada katak di dalam parit 

Ada ular dekat sapu 

Hidupnya susah dan sempit 

Tapi masih bisa tumbuh? (bulu ketiak)


Bu Irma beli stroberi

Bu Santi beli hello kitti 

Bila malam ia bersedih 

Bila siang ia berganti? (bintang)


Buah semangka 

Segar rasanya 

Jika engkau berilmu katanya 

Buah apa yang gurih rasanya? (kelapa)


Si Siska berolahraga dengan mentari 

Jalannya naik turun 

Kalau tuan bijak bestari 

Apa yang naik tak bisa turun? (umur) 


Ada duku ada naga 

Ada kucing ada kelinci 

Kalau tuan bijaksana 

Binatang apa tanduk di kaki? (ayam)


Pergi ke pasar beli celana 

Jangan lupa beli durian 

Jikalau tuan bijaksana 

Benda apa yang diisi makin ringan? (balon)



TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...