KUMPULAN PANTUN ANAK
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Delva Alfa Rozi
Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 04 Desember 2011
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Eko Riyanto
Ibu : Deik Rosita Lampus
Pantun
Buah jeruk
Buah delima
Tulisanku buruk
Jangan di hina
Buah duku
Buah delima
Sepatuku buruk
Jangan di hina
Ke pasar beli balon udara
Di tengah jalan balonnya meletus
Betapa hati sangat gembira
Nilai ujian dapat seratus
Sangat tajam giginya bajing
Tajam seperti bambu runcing
Lihat Udin dikejar anjing
Delva takut sampai terkencing-kencing
Wangi nian kembang kenanga
Memanglah indah pohon ara
Naik gunung mencari bunga
Hati senang hati gembira
Dari mana buah salak
Dari kebun jauh di udik
Dari mana paham akhlak
Dari guru yang mendidik
Minum kopi di saat hujan
Memang nikmat sekali rasanya
Anak baik anak teladan
Jadi kebanggaan keluarganya
Ayam jantan burung jalak
Jagu siantar nama diberi
Rezeki tidak saya tolak
Musuh tidak saya cari
Indonesia negeri aman
Sama rasanya masih serumpun
Main bola barang teman-teman
Paling enak saat hujan turun
Kalau ada kaca di pintu
Ambillah bilah kandang selasih
Kalau ada kata keliru
Alhamdulillah terima kasih
Ikan hiu
Terbang ke sawah
I love you
Sambil tertawa
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Siwa
Tempat, Tanggal Lahir : Lubuk Linggau, 10 Oktober 2010
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : M. Yunus
Ibu : Satra
Pantun
Buah jeruk
Buah delima
Tulisan buruk
Jangan dihina
Buah jeruk
Buah kedondong
Tulisan buruk
Jangan dihina dong
Bunga mawar
Bunga melati
Aku melamar
Kau mati
Ikan paus
Ikan biasa
Kalau haus
Minum saja
Buah tomat
Dibelah dua
Sampai kiamat
Kita lah berdua
Berburu ke padang datar
Dapat rusa belang kaki
Kalau ingin pintar
Belajar terus sudahlah pasti
Bambu hitam
Bambu biasa
Gigimu hitam
Luar biasa
Satu titik
Dua koma
Nona cantik
Siapa yang punya
Kalau ada kayu yang patah
Jangan disimpan didalam lemari
Kalau ada pantun saya yang salah
Janganlah ditertawai
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Reno
Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 11 November 2010
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Untung Susanto
Ibu : Sri Wahyuni
Pantun
Kalau ada jarum yang patah
Jangan disimpan di dalam peti
Kalau ada kata yang salah
Jangan disimpan di dalam hati
Dari mana datangnya cinta
Dari tangan turun ke kaki
Dari mana datangnya cinta
Dari mata turun ke hati
Jalan-jalan ke Kota Padang
Tidak lupa membeli koran
Saya heran jaman sekarang
Dompetnya tebal isinya koran
Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umur yang panjang
Semoga kita berjumpa lagi
Cuci piring di bawah jembatan
Sisa nasi dimakan ikan
Entah jodohku entah bukan
Yang penting kita pacaran
Jalan-jalan ke Jakarta
Tidak lupa membeli ragi
Kalau ibu mau masak surga
Suruh bapak menikah lagi
Kalau ada lampu
Kenapa ada lilin
Kalau ada aku
Kenapa cari yang lain
Buah keramat
Dibelah dua
Sampai kiamat
Kita berdua
Buah jeruk
Buah delima
Tulisan buruk
Jangan dihina
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Carilah ilmu bersungguh-sungguh
Ada satu yang ketinggalan
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Muhamad Riduan
Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 28 Desember 2010
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Ahmad Suman
Ibu : Sriwati
Pantun
Kalau ada jarum yang patah
Jangan disimpan didalam peti
Kalau ada kata yang salah
Jangan disimpan didalam hati
Dari mana datangnya cinta
Dari tanah turun ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari mata turun ke hati
Jalan-jalan ke kota Padang
Tidak lupa membeli koran
Saya heran bujang sekarang
Dompetnya tebal isinya koran
Kalau ada lampu
Kenapa pakai lilin
Kalau ada aku
Kenapa cari yang lain
Patah dahan disambungkan
Jangan lupa direkatkan
Kepada Tuhan kita memohonkan
Agar cepat disatukan
Jeruk purut di rawa-rawa
Mau ke sana hari malam
Sakit perut menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Kalau ada sumur diladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umur yang panjang
Bolehlah kita berjumpa lagi
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu bersungguh-sungguh
Ada satu yang ketinggalan
Satu-satu pohon kelapa
Ada dua lima batang keladi
Hanya satu nama Allah
Ada dua lima nama Nabi
Ular sawah sangatlah besar
Tidak seperti ular biasanya
Tikus tikus dikejar ular
Jadi takut melihatnya
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Enggar Maulana
Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 24 April 2011
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Suparlan
Ibu : Eka Yuliana
Pantun
Ada lampu
Ada lilin
Kalau ada aku
Kenapa cari yang lain
Aku lahir karena ibu
Aku pintar karena guru
Aku bersin karena debu
Aku berjuang demi kamu
Jalan-jalan ke Jakarta
Tidak lupa membeli ragi
Kalau ibu mau masuk surga
Suruh papa menikah lagi
Ada burung pipit
Makan kedondong
Ada duit
Minta dong
Ada katak
Di atas pasir
Kepala mu botak
Banyak yang naksir
Ikan hiu
Melayang-layang
I love you
Sayang
Cuci piring di bawah jembatan
Sisa nasi dimakan ikan
Entah jodoh entah bukan
Yang penting kita pacaran
Burung pipit terbang ke bukit
Sampai sana bertelur dua
Hati siapa yang tidak sakit
Melihat kamu duduk berdua
Buah jeruk
Buah pepaya
Tulisanmu buruk
Jangan dihina ya
Jalan-jalan ke Jakarta
Tidak lupa membeli ragi
Kalau ibu mau mandi sana
Jangan lupa melihat sapi
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Ahmad Marsel
Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong , 11 Maret 2011
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Nick
Ibu : Rusmi Yana
Pantun
Kembang suket
Megare sore
Ndasku mumet
Mikiri kowe
Jalan-jalan ke Linggau
Tidak lupa membeli semangka
Hari ini zaman now
Persis semangka
Burung pipit
Terbang ke sawah
Ibu terjepit
Aku terrawa
Buah jeruk
Buah kedondong
Tulisanmu buruk
Jangan bohong
Jambu bol
Jambu merah
Bendungan jebol
Biasalah
Ikan paus
Ikan hiu
Bila haus
Jangan marah
Bintang jatuh
Hari kiamat
Sorry
Pak Somat
Ikan hiu
Di dalam tong
I love you
Tapi bohong
Ikan hiu
Numbur tiang
I love you
Sayang
Bambu kuning
Bambu biasa
Gigimu kuning
Luar biasa
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Keyla Leztri
Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 07 September 2011
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Umar Junaidi
Ibu : Erina
Pantun
Pisang emas dibawa berlayar
Masak sebiji diatas peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang Budi dibawa mati
Dimanakah hidupnya ikan
Di laut dalam mereka berenang
Salahnya orang dimaafkan
Jiwa besar hatimu lapang
Pantai Mersing Kuala Johor
Pantai nya bersih sangat bersukur
Mohonkan doa kita bersyukur
Negara kita aman dan makmur
Memancing ikan di lautan
Sembelih hewan bacalah doa
Corona datang itu peringatan
Banyak amal ibadah doa
Pakai baju warna biru
Pergi ke sekolah pukul satu
Murid selalu menghormati guru
Karena guru pemberi ilmu
Bunga mawar bunga melati
Ditanam di pinggir sungai
Rajin-rajin lah kita mengaji
Kelak tuanya menjadi pak kyai
Dalam semak ada duri
Ayam kuning buat sarang
Orang tamak selalu rugi
Macam anjing dengan bayang
Pergi ke pasar membeli buku
Tidak lupa beli pepaya
Duhai belahan jiwaku
Semoga allah memudahkan cita-cita
Keluar naik kapal
Warna kuning warna merah
Jadi anak jangan nakal
Supaya guru tidak marah
Pisau tak akan tajam selalu
Karena itu di asah
Tuhan tak akan meninggalkanmu
Di saat engkau kena masalah
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Ramadani
Tempat, Tanggal Lahir : Karya Teladan, 07 Agustus 2011
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Budi Santoso
Ibu : Siti Rubingah
Pantun
Asam gadis asam glugur
Kedua asam siangriang
Menangis mayat di dalam kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Kalau ada jarum yang patah
Jangan disimpan di dalam peti
Kalau ada kata yang salah
Jangan disimpan di dalam hati
Buah jeruk
Buah kedondong
Tulisan ku buruk
Jangan dihina dong
Buah duku buah rambutan
Masak satu di tengah hutan
Aku pandai bukan buatan
Bagaikan paku melekat di papan
Burung nuri burung merpati
Kedua burung sedang terbang
Jangan menangis karena patah hati
Menangislah karena tidak sembahyang
Burung merpati terbang ke sawah
Burung nuri terbang ke darat
Merasa hati lagi susah
Pergilah sholat
Buat apa pergi ke sawah
Kalau tidak mau bekerja
Buat apa bersusah payah
Kalau tidak ada gunanya
Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada waktu yang panjang
Bolehlah kita bermain lagi
Buah pepaya manis rasanya
Buah pare pahit rasanya
Janganlah suka menghina yaa
Karena sakit rasanya
Kalau ada kayu yang patah
Jangan disimpan di dalam lemari
Kalau ada pantun saya yang salah
Jangan di tertawai
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Nara Afiani
Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 10 Oktober 2011
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Widodo
Ibu : Ica Novi Lastari
Pantun
Ajak pacar pergi ke restoran
Bertemu mantan yang sekarang teman
Hati bingung dan enggak karuan
Ternyata mantan minta balikan
Nenek sedang membuat santan
Untuk makan di saat petang
Mengapa lu mikirin mantan
Mending lunasi itu utang
Jalan-jalan ke kota Paris
Jangan lupa memberi keris
Aku rela mati diujung keris
Asal dapat nona yang manis
Burung pipit terbang ke bukit
Sampai bukit bertelur dua
Hati siapa yang gak sakit
Melihat pacar duduk berdua
Beli buku isinya tebal
Habis itu beli paku
Ini serius bukan gombal
Mau nggak jadi pacarku
Kalau ada lampu
Kenapa ada lilin
Kalau ada aku
Kenapa cari yang lain
Jalan-jalan ke Jakarta
Tidak lupa membeli ragi
Kalau ibu mau masuk surga
Suruh bapak menikah lagi
Buah salak enak rasanya
Serat tanda pohon berduri
Orang galak seram rupanya
Tampang saja bukan dari hati
Buah duku buah rambutan
Ku petik satu tinggal sembilan
Cintaku bukan cinta buatan
Seperti paku melekat di papan
Di sini gunung di sana gunung
Di tengah-tengah ada laut
Di sana bingung di sini bingung
Karena aku nyasar di tengah hutan
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Jahendra Wijaya
Tempat, Tanggal Lahir : Simpang Beliti, 16 April 2010
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Jang
Ibu : Eta Lidia
Pantun
Film kartun film imajinasi
Lampu mati di dalam ruang
Dengan berpantun dan berpuisi
Sedih hati berganti senang
Mau minum pakai lah gelas
Minumlah segelas air tawar
Kalau ingin naik kelas
Maka harus rajin belajar
Kalau berburu pergilah ke hutan
Di sana banyaklah hewannya
Janganlah kita bermalas-malasan
Karena itu tak ada gunanya
Melajulah perahu ke perbatasan
Bersama dengan nahkodanya
Tuntutlah ilmu janganlah bosan
Karena ilmu banyak gunanya
Haji berkumis pakai sandal
Jalannya agak malas-malas
Hati menangis penuh sesal
Karena tidak naik kelas
Izin berlayar ke bermuda
Layar perak sobek di tampal
Rajin belajar di saat muda
Agar kelak tidak menyesal
Para nelayan naik perahu
Pergi berlayar sampai merapat
Jangan bosan menimba ilmu
Karena ilmu sangat bermanfaat
Berlayar menuju barat
Pagi tiba mencari belanga
Belajar rajin memang berat
Tapi nanti kita akan bahagia
Betapa enaknya makan tahu
Tapi jangan campur merica
Jika kita ingin banyak tahu
Maka rajinlah kita membaca
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Belajarlah sungguh-sungguh
Agar tidak ketinggalan pelajaran
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Nurdiyanti
Tempat, Tanggal Lahir : Sinar Gunung, 16 Januari 2010
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Marwanto
Ibu : Ilawati
Pantun
Kalau sudah makan nangka
Jangan lupa makan tomat
Kalau merasa tua
Jangan lupa sholat jumat
Jika kamu pergi ke dusun
Jangan lupa bawa beras
Belajarlah dengan tekun
Agar kita naik kelas
Coba-coba menanam tomat
Siapa tahu buahnya lebat
Coba-coba kirim surat
Siapa tahu dapat sahabat
Selagi besi masih berat
Maka bangunan yang kuat
Selagi masih sehat
Maka dirikan shalat
Jika sudah makan tomat
Jangan lupa baca tulisan ukir
Jika sudah menunaikan sholat
Jangan lupa juga baca dzikir
Jika sudah ke Surabaya
Jangan lupa beli tikar
Jika sudah berusaha
Jangan lupa juga ikhtiar
Jangan suka makan mentimun
Karena timun banyak getahnya
Jangan suka melamun
Karena melamun tidak ada gunanya
Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah menumpang mandi
Kalau ada umur yang panjang
Berjumpa lagi
Asam gandis asam gelugur
Kedua asam siang riang
Menangis mayat di dalam kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Makan ketan
Buru-buru
Lupakan mantan
Cari yang baru
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Afgan Framuja
Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 21 Januari 2011
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Indera
Ibu : Sulaini Megawati
Pantun
Kalau ada sumur di ladang
Dapat lah menumpang mandi
Kalau ada umur panjang
Tentulah kita bertemu lagi
Membawa itik pulang petang
Dapat di rumput gak bilang-bilang
Melihat ibu sudah datang
Hati cemas menjadi hilang
Pisang emas bawa berlayar
Masak sebiji dalam peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati
Kalau tuan mandi dahulu
Ambilkan saya bunga kamboja
Kalau tuan mati dahulu
Nantikan saya di pintu surga
Burung pungguk terbang riuh
Hinggap di dahan mencari makan
Hidup jangan mencari musuh
Lebih baik mencari kawan
Gendang gendut
Tali kecapi
Kenyang perut
Hatiku sakit ditinggal pergi
Jalan-jalan ke kota
Hendak singgah di pohon randu
Sungguh sakit dikata
Berhenti di jalan beli es tebu
Dahulu perang
Sekarang besi
Dahulu sayang
Sekarang benci
Berakit-rakit dahulu
Berenang berenang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Kayu lurus
Dalam ladang
Kerbau kurus
Banyak tulang
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Mutiara
Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 03 Oktober 2009
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Kasmia
Ibu : Suryani
Pantun
Buah manggis
Buah kedondong
Adek menangis
Pengen digendong
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tanggal sembilan
Belajarlah sungguh-sungguh
Bekal hidup kemudian
Buah semangka
Buah manggis
Nggak nyangka
Aku manis
Buh jeruk
Buah delima
Tulisanku buruk
Jangan dihina
Bambu kuning
Bambu biasa
Gigimu kuning
Luar biasa
Pengen jeruk
Tapi rasa kelapa
Pengen dipeluk
Tapi sama siapa
Hari kamis
Rasanya hari minggu
Kamu manis
Rasanya aku rindu
Beli gelang
Di pasar baru
Pacarku hilang
Cari yang baru
Layang-layang di depan halaman
Jangan lupa membeli paku
Ada salam buat mantan
Semoga engkau nggak laku-laku
Burung pipit terbang ke bukit
Sampai bukit bertelur dua
Hati siapa yang tidak sakit
Lihat dia duduk berdua
Anak gembala mencari rumput
Teriknya panas di siang hari
Kalau malaikat Izrail telah menjemput
Kemanakah tempat kita berlari
Burung merpati burung dara
Terbang tinggi jauh melayang
Hati ini amat gembira
Sebentar lagi ayah pulang
Jika petang suasana sepi
Hanya angin yang menderu
Ada juga karapan sapi
Sapi balapan tambah seru
Air dan api selalu berlawanan
Langit dan bumi berjauhan
Jika hati penuh kedengkian
Siapa orang yang hendak berteman
Anak menari tarian melayu
Rentak irama hitungan delapan
puasa ramadhan di ambang pintu
Salah dan khilaf tolong maafkan
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Lusiana
Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 29 Agustus 2010
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Parmono
Ibu : Masriana
Pantun
Aku lahir karena ibu
Aku pintar karena guru
Aku bersin karena debu
Aku berjuang demi kamu
Kalau ada jarum yang patah
Jangan disimpan didalam peti
Kalau ada kata yang salah
Jangan disimpan didalam hati
Cuci piring di bawah jembatan
Sisa nasi dimakan ikan
Entah jodoh entah bukan
Yang penting kita pacaran
Kalau ada lampu
Kenapa ada di lilin
Kalau ada aku
Kenapa cari yang lain
Ada kotak
Di atas pasir
Kepalamu botak
Banyak yang naksir
Buah manggis
Buah kedondong
Adik menangis
Minta digendong
Jalan-jalan ke Jakarta
Tidak lupa membeli ragi
Kalau ibu mau masuk surga
Suruh bapak menikah lagi
Buah jeruk
Buah delima
Tulisan buruk
Jangan dihina
Kalau ada sumur diladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umur yang panjang
Bolehlah kita berjumpa lagi
Dari pada main layang-layang
Lebih baik main di kali
Daripada pikiran melayang
Lebih baik tidur bermimpi
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Mersi Ashari
Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 11 Agustus 2009
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Djemikan
Ibu : Fitri
Pantun
Kalau sudah makan pelam
Jangan lupa makan coklat
Kalau kamu umat islam
Jangan lupa dirikan shalat
Kalau aku beli selada
Jangan lupa beli singkong
Kalau mau membaca
Jangan lupa baca doa dong
Jalan-jalan ke bukit kaba
Kalau mau mendaki
Jangan lupa baca doa
Kalau kita beramai-ramai
Naik batang buah jambu
Lempar buahnya ke bawah
Kalau kamu suka aku
Mari kita berjumpa
Main di taman sama adek
Jangan lupa pakai topi
Cuaca ini cantik
Seperti pakai topi ini
Makanlah buah duku
Jangan lupa makan strawberry
Belajarlah dengan sungguh-sungguh
Untuk bekal masa depan nanti
Jalan-jalan ke kebun kopi
Jangan lupa pakai sepatu
Kalau kamu mimpi
Jangan lupa kasih tahu aku
Cari daun cincau
Di kebun kopi
Haai burung kicau
Mari kita menari
Isilah PR mu
Untuk dibawa ke sekolah
Agar di ponten ibu guru
Carilah ilmu dengan sungguh-sungguh
Buat apa kita nyabu
Lebih baik kita sholat
Daripada kita ketipu
Ayo kita sholat
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Aisyah Nursifa
Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 25 Maret 2011
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Sapriawan
Ibu : Wasriah
Pantun
Kerbau dungu Jalan berputar
Berputarnya tiada menentu
Kalau kamu ingin pintar
Jangan lah bosan menuntut ilmu
Membuat arang kayu terbelah
4 dan 5 adalah angka
Lihatlah orang tak bersekolah
Saat tua hidupnya menderita
Elok rupa si burung merak
Sungguh indah bulu-bulunya
Lihat si Murung tergeletak
Menangis menyesali hidupnya
Betapa enaknya makan tahu
Tapi jangan campur merica
Jika kita ingin banyak tahu
Maka rajinlah kita membaca
Mau belanja pergi ke pasar
Jangan lupa membeli terasi
Kita harus rajin belajar
Jika ingin berprestasi
Manis memang gula aren
Tapi kadang agak pahit
Buat apa tampang keren
Kalau otaknya tulalit
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Aulia Rahmah
Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 26 Februari 2010
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Ramino
Ibu : Jamila
Pantun
Jalan-jalan bersama kakak
Di tengah jalan lihat kepompong
Aku tertawa terbahak-bahak
Melihat kucing makan kedondong
Burung terbang memakai topi
Terbang ke awan seperti mimpi
Tertawa karena hati geli
Melihat kuda asik bernyanyi
Buah pisang buah tomat
Disimpan di dalam lumbung padi
Pantas tercium bau menyengat
Rupanya kamu yang belum mandi
Baca koran sambul bergolek
Rambut panjang dipotong pendek
Kalau kamu merasa jelek
Janganlah suka saling mengejek
Bunga mawar bertangkai berduri
Laris manis pedagang cendol
Aku tersenyum manis sekali
Ingat dulu suka mengompol
Mangga muda jatuh di ranah
Dimakan semua dan juga kodok
Bagaimana tawa terpecah
Melihat gigi palsu jatuh ke mangkok
Hari minggu sudahlah siang
Setelah siang menuju petang
Ditunggu-tunggu nggak juga datang
Sekali datang kok nagih utang
Sungguh indah bunga melati
Setiap pagi disiram mama
Jadi anak yang baik hati
Berbagai senyum ke sesama
Jangan makan kacang panjang
Kacang itu banyak ulatnya
Jangan suka mendekati bujang
Bujang itu tidak ada duitnya
Jangan suka makan timun
Timun itu banyak ulatnya
Jangan suka duduk melamun
Melamun itu banyak setannya
Burung pipit
Makan kedondong
Minta duit
Dong
Ada kayu dikelilingi bukit
Bukit dikelilingi kayu jati
Rindu dan sayang hanya sedikit
Selain kamu tiada lagi
Adik menangis minta ikut
Jalan jauh tak pernah lelah
Minta maaflah jangan takut
Jika kita berbuat salah
Panjang kereta karena gerbong
Pergi tamasya ke Pariaman
Jadi anak jangan sombong
Agar kita disayang teman
Gunung tinggi berbatu batu
Pergi mendaki bersama papa
Jika kita diberi sesuatu
Terimakasih jangan lupa
Berangkat membeli jamu
Jamu untuk tambah tenaga
Ayolah kita mencari ilmu
Untuk bekal di hari tua
Pergi ke kota naik kereta api
Tidak akan mungkin akan terkejar
Untuk menjadi anak yang pandai
Maka rajinlah untuk belajar
Duduk-duduk diatas bangku
Sambil duduk kita belajar
Ayo kita membaca buku
Supaya jadi anak yang pintar
Berbicara pakai lah topik
Jangan bicara tidak karuan
Jadilah kita anak yang baik
Agar kita banyak teman
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Nabil Prasetiya
Tempat, Tanggal Lahir : Gunung Tapa, 29 April 2009
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Aris Munandar
Ibu : Nuryani
Pantun
Kemana kancil akan dikejar
Ke dalam pasar cobalah cari
Ketika kecil rajin belajar
Sesudah pasar senanglah nanti
Asam kandis asam gelugur
Kedua masam siang riang
Menangis mayat di dalam kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Membawa itik pulang petang
Dapat di rumput bilang-bilang
Melihat ibu sudah datang
Hati cemas jadi hilang
Di sini kosong di sana kosong
Tak ada batang tembakau
Bukan saya berkata bohong
Ada katak memukau
Kalau ada kembang yang baru
Bunga kenanga dikupas jangan
Kalau ada sahabat baru
Sahabat lama ditinggal jangan
Bumbu merah
Jambu biasa
Gigimu merah
Luar biasa
Burung perkutut
Burung kutilang
Kamu kentut
Nggak bilang-bilang
Bunga jam
Bunga dahlia
Kamu kejam
Aku bahagia
Burung pipit terbang ke Jawa
Sampai di Jawa bertelur dua
Hati siapa yang tidak ketawa
Ketawa itu membuat bahagia
Buah delima
Dibelah dua
Sampai tua
Kita berdua
Elok rupanya kembang jati
Dibawa itik pulang
Tidak berkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
Ramai orang bersorak-sorak
Menumpuk gendang dengan rebana
Alangkah besar hati awak
Mendapat baju dan celana
Daripada main layang-layang
Lebih baik main di kali
Daripada pikiran melayang
Lebih baik tidur bermimpi
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Falela Puspita Sari
Tempat, Tanggal Lahir : Sri Agung, 10 Januari 2010
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Ahmad Beni
Ibu : Sulastri
Pantun
Bambu kuning
Bambu biasa
Gigimu kuning
Luar biasa
Jalan-jalan ke Jakarta
Jangan lupa membeli al-Quran
Karena al-Quran milik kita
Al-Quran adalah ayat-ayat Allah
Bunga jeruk
Bunga delima
Tulisanku buruk
Jangan dihina
Burung pipit
Burung kutilang
Gigimu kejepit
Nggak bilang-bilang
Burung kenari
Burung elang
Kamu berlari
Nggak bilang-bilang
Emak-emak bajuku basah
Kehujanan di alun-alun
Emak-emak hatiku susah
Jadi janda bertahun-tahun
Satu titik
Dua koma
Kamu cantik
Aku yang punya
Ada katak
Di atas pasir
Kepalamu botak
Banyak yang naksir
Sayur tomat
Dipotong empat
Sampai kiamat
Kita berempat
Daripada main layang-layang
Lebih baik mandi di kali
Daripada pikiran melayang
Lebih baik tidur bermimpi
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Melati
Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 10 September 2008
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Supriadi
Ibu : Lina
Pantun
Di dekat rumah ada Mushalah
Mushalah itu punya pak camat
Rajin-rajin lah beribadah
Bekal hidup di akhirat
Jalan-jalan ke Kota Padang
Singgah ke sungai lalu mencuci
Marilah kita saling menolong
Agar menjadi anak yang baik budi
Jalan-jalan bersepeda
Sampai sana melihat gajah
Rajin-rajin lah mengeja
Biar bisa membaca
Tepung gandum
Tepung selai
Jangan kagum
Memang santai
Jalan-jalan ke rumah Camat
Tidak sengaja bertemu Pak Lurah
Mari kita saling menghormat
Agar baik balasannya
Buah manggis
Buah kedondong
Adik nangis
Pengen digendong
Buah keramat
Dibelah dua
Sampai kiamat
Kita berdua
Burung pipit
Terbang ke sawah
Ibu terjepit
Tahun tertawa
Lubuk Alay kabarnya ramai
Sembijak dapat besirah baru
Ranting mati dahan ngeralay
Bung jangan disangka layu
Po ame-ame
Belalang kupu-kupu
Jangan rame-rame
Dulu pacar kamu bekas aku
Jendela terbuka
Ada kupu-kupu
Jangan disangka
Ranting layu
Strawberry
Mangga apel
I'm sorry
Nggak level
Satu satu
Dua dua
Hatiku hanya untukmu
Mati pun aku rela
Tiga empat
Satu dua
Sampai kiamat
Kita berdua
Buah pinang
Dibelah dua
Tenanglah sayang
Kita kan berdua
Daging ayam
Dipotong-potong
Rajinlah menyulam
Bekal hidup denganmu sayang
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Khotimatul Lutfian
Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 01 Januari 2009
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Jani
Ibu : Tiani
Pantun
Buah kiwi
Dibelah dua
Persahabatan sejati
Takkan terpisah
Teman baru
Teman lama
Cari teman baru
Jangan lupain yang lama
Selimut itu
Sangatlah hangat
Seperti kasih sayang ibu
Akan selalu diingat
Burung elang
Berjaga-jaga
Janganlah bimbang
Lupakan semua masalah
Walau mata tak menatap
Teetapi telepon tetap diangkat
Walau tangan tak berjabat
Tetapi kasih sayang tetap didapat
Jalan-jalan ke Kota Semarang
Pulangnya naik kereta api
Hari ini hatiku senang
Karena sering mendapat dipuji
Buah strawberry
Dibelah tiga
Cinta sejati
Akan diingat sepanjang masa
Jalan-jalan ke Kota Padang
Pulangnya membeli makanan
Jangan suka begadang
Jika tidak diperlukan
Jalan-jalan ke Bengkulu
Jangan lupa membeli mainan
Belajarlah dengan sungguh-sungguh
Agar sukses di masa depan
Jangan lihat buku
Dari sampulnya
Lihatlah temanmu
Dari hatinya
Pengen jeruk
Tapi rasa kelapa
Pengen dipeluk
Tapi nggak ada pasangannya
Di otak bawaannya
Pengen cari uang terus
Tapi di hati pengennya
Cari kasih sayang terus
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Selfa Juliyanti
Tempat, Tanggal Lahir : Kepala Curup, 25 Juli 2009
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Ansori
Ibu : Noprianti
Pantun
Kalau ada sumur diladang
Dapatlah kita menumpang mandi
Kalau ada umur panjang
Tentulah kita bertemu lagi
Kalau tuan mandi dahulu
Ambilkan saya bunga kamboja
Kalau tuan mati dahulu
Nantikan saya di pintu surga
Ibu ayah segera datang
Datang membawa buah mangga
Janganlah lupa kebaikan orang
Kebaikan orang sangat berharga
Dahulu parang
Sekarang besi
Dahulu sayang
Sekarang benci
Ada seekor burung pelatuk
Cari makan di kayu buruk
Tuan umpama ayam pungguk
Segan mencakar rajin mematuk
Haai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli Insan
Perteguh juga alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh disitu
Supaya laju perahumu itu
Sudahlah hasil kayu dan akar
Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir
Perteguh juga alat perahumu
Muaranya sempit tempatmu lalu
Banyaklah di disana ikan dan hiu
Menanti perahumu lalu dari situ
Muaranya dalam ikan pun banyak
Disanalah perahumu karam dan rusak
Kedengarannya tajam seperti tombak
Ke dalam pasir kamu tersesak
Empat lima enam dan tujuh
Di tambah dua jadi sembilan
Adik jauh kakanda jauh
Kalau rindu sama renungkan
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Muhammad Rifki Mulyadi
Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 30 Mei 2008
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Rohadi
Ibu : Martini
Pantun
Bambu kuning
Bambu biasa
Gigiku kuning
Luar biasa
Jalan-jalan ke Austria
Lihat cewek berbaju merah
Aku jadi tergila-gila
Karena melihat senyumannya yang menggoda
Jalan-jalan ke Kota Padang
Melihat bujang membawa pedang
Aku jadi terheran-heran
Karena kakiku sakit terpincang-pincang
Buah keramat
Dibelah dua
Sampai kiamat
Kita berdua
Cuci piring di bawah jembatan
Sisa nasi dimakan ikan
Entah jodoh entah bukan
Yang penting kita pacaran
Bunga mawar
Bunga melati
Yang paling cantik
Hanya sang kekasih
Satu titik
Dua permen
Pala botak
Silau men
Jangan suka makan mentimun
Mentimun itu banyak getahnya
Jangan suka duduk melamun
Melamun itu tiada gunanya
Burung pipit terbang ke bukit
Sampai bukit bertelur dua
Hati siapa yang tidak sakit
Melihat dia duduk berdua
Buah manggis
Buah delima
Aku menangis
Kamu merana
Burung pipit
Terbang ke sawah
Ibu terjepit
Aku tertawa
Beribu-ribu ular di sawah
Hanya satu yang berbisa
Beribu-ribu wanita di dunia
Hanya satu yang ku suka
Burung kutilang
Menumbur elang
Ada orang hilang
Gak bilang-bilang
Buah apel
Buah jeruk
Aku ngapel
Kamu merajuk
Kembang suket
Megkare sore
Aku mumet
Mikiri kowe
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Sayidina Akasah
Tempat, Tanggal Lahir : Apur, 17 April 2007
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Nick
Ibu : Rusmi Yana
Pantun
Cempedak di luar pagar
Tarik kalah tolong tonjokkan
Saya budak mau belajar
Kalau salah tolong tunjukan
Dimana padi takkan luluk
Padi basah tidak di tampi
Di mana hati takkan rusuk
Bunda hilang bapak berbini
Rame orang bersorak-sorak
Menepuk gendang dengan rebana
Alangkah besarnya hati awak
Mendapat baju dengan celana
Elang dipanah sari ramah
Mati di panah pedang sakti
Mati hidup kita bersama
Begitu pinta di dalam hati
Cincin berduri dalam puan
Jalan sebentuk dalam doa
Bukan jauh hari kiranya tuan
Maka tak mau masak berniaga
Dari bayang ke batang kapas
Kapas dipetik tengah hari
Abang di hati tak pernah lepas
Adik rindukan setiap hari
Jalan-jalan ke pasar
Tidak lupa membeli kue
Duit siapa yang jatuh
Saya permisi wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jalan-jalan ke bukit
Tidak lupa belikan duit
Saya baru ke rumah sakit
Tapi asik
Jalan-jalan
Ke kota keramat
Saya datang
Dengan selamat
Jalan-jalan ke bukit batu
Saya terpeleset hampir jatuh
Saya menemui uang dua ribu
Beserta yang maha tahu
Hati-hati dengan malapetaka
Hatilah orang disana
Jangan ngebut nanti celaka
Manisnya cinta di dalam hati
Jangan cari yang cantik
Kita tidak tahu rasanya tapi
Yang cantik punya saya
Burung tilang
Burung gereja
Duit siapa yang hilang
Panggil sang raja wahai kawan saya
Bunga derita
Bunga duri
Saya menderita
Disakiti oleh kekasih hati
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Dewi Aprita Sarteli
Tempat, Tanggal Lahir : Apur, 19 April 2009
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Amri Un
Ibu : Ratna Juita
Pantun
Beli parfum
Di pasar minggu
Assalamualaikum
Yang lagi menunggu
Orang Melayu
Orang Jawa
Yang baca
Orang mana
Warna tugu kusam rapuh
Ganti pilar warna ungu
Lama menunggu terasa jenuh
Hati tak sabar ingin bertemu
Ikan teri
Makan saos
Iri
Bilang bos
Telur dadar
Ada semut
Aku nggak nyadar
Kamu itu imut
Ada kaca
Di atas bubur
Yang baca
Semoga panjang umur
Sir mendidih
Tiba-tiba mati lampu
Aku sendiri
Tanpamu
Buah kentang
Buah mengkudu
Aku datang
Hanya untukmu
Sepatu bola
Dari mesir
Cinta allah
Bilang hadir
Naruh peti
Di ruang tamu
Sakit hati
Mikirin kamu
Buah mangga
Buah manggis
Yang baca
Pasti habis nangis tapi manis
Balonku ada lima
Aku pegang erat-erat
Sholat itu tiang agama
Agar selama dunia akhirat
Uang kertas
Uang seribu
Yang mau balas
Pasti sayang ibu
Satu titik
Dua koma
Cewek cantik
Efek semua
Anak ayam
Masuk kolam
Assalamualaikum
Orang islam
Buah labu
Buah naga
Yang sayang ibu
Masuk surga
Buah manggis
Buah kecapi
Yang manis
Dicium sapi
Ikan cupang
Ikan gabus
Baru bilang sayang
Besoknya putus
Ikan hiu
Giginya ompong
I love you
Tapi bohong
Burung gelatik
Makan kawat
Cewek cantik
Numpang lewat
Ngambil kaca
Dekat sumur
Semoga yang baca
Panjang umur
Telur dadar
Soto babat
Pilih pacar
Atau sahabat
Aku ingin punya gitar
Gitar dari Asia
Aku ingin punya pacar
Pacar yang setia
Aku takut sama lintah
Karena lintah menghisap darah
Aku takut bermain cinta
Karena aku masih sekolah
Nasi uduk
Pakai ketan
Kalau duduk
Harus sopan
Jangan menyentuh tubuh wanita
Jika kamu bukan suaminya
Jangan mengetuk hati wanita
Jika kamu tak serius padanya
Buat apa lemari kaca
Kalau bukan buat tempat buku
Buat apa kita sekolah
Untuk mencari ilmu
Beli paku sama batu
Beli jambu sama si Anya
Cintaku cukup satu
Untuk kamu selamanya
Burung gelatik
Di kepala
Dia cantik
Rajin pula
Ada bubur
Ada jamu
Aku nggak bisa tidur
Mikirin kamu
Hari ini hari selasa
Besoknya hari rabu
Jika ingin masuk surga
Ingat ibadah nomor satu
Ada terigu
Dibungkus kain
Malam minggu
Kamu ngapain
Buah stroberi
Buah nangka
Kita bergaya
Banyak yang nanya
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Destyo Dwi Saputra
Tempat, Tanggal Lahir : Rejang Lebong, 21 Desember 2008
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : A. Teriyanto
Ibu : Elpi Sukaesi
Pantun
Buah duku buah rambutan
Masak satu di tengah hutan
Cintaku bukan buatan
Seperti paku lekat di papan
Jangan menulis di atas kaca
Menulis lah di atas meja
Jangan menangis karena cinta
Menangislah karena dosa
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Menuntut ilmu bersungguh-sungguh
Satupun jangan ketinggalan
Buah duku
Buah kedondong
Belajar dulu
Dong
Air kopi di atas meja
Kurang manis ditambah gula
Aku belum pintar membaca
Karena aku masih sekolah
Cik Siti mengarang rambut
Rambut di karang nabi sulaiman
Kalau sudi surat disambut
Tak sudi dibuang di halaman
Burung pipit mati terjepit
Burung elang terbang melayang
Hati siapa yang tidak sakit
Teringat badan tidak sembahyang
Duduk goyang di kursi goyang
Benduk subuh hampir siyang
Bangunkan ibu suruh sembahyang
Jadilah anak yang disayang
Kembang suket
Megare sore
Ndasku mumet
Mikiri kowe
Pergi ke laut
Lihat ikan-ikan hiu
Hai kamu
I love you
Buah keramat
Dibelah dua
Sampai kiamat
Kita berdua
Cuci piring di bawah jembatan
Sisa nasi dimakan ikan
Cintaku bukan buatan
Seperti paku lekat di papan
Burung kutilang
Burung merpati
Cukup sekian
Terima kasih
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Novaril Eka Saputra
Tempat, Tanggal Lahir : Air Rusa, 28 November 2008
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Supiyanto
Ibu : Sunarti
Pantun
Ada ikan
Makan kerikil
Perkenalkan
Nama saya Novaril
Ada paku
Ada buaya
Boleh tahu
Nama kamu siapa yaa
Jalan-jalan ke Air Nau
Tidak lupa membeli nangka
Jaman ini jaman nau
Tarik Sis semangka
Ada motor ninja
Ada mobil spot
Nama kucing saya
Copot dan comot
Naik panggung
Sama mbak Sis
Saya ganteng
Kayak artis
Jangan membuang air beras
Pada bunga kita siramkan
Ayo mandi lekas-lekas
Shalat jumat kita ditegakkan
Panen ikan dilautan
Sembelih hewan bacalah doa
Corona itu datang peringatan
Kuatkan iman selalu berdoa
Sampan melaju dari hulu
Pergi ke hulu mengambil limau
Aku ini gendut dari dulu
Biarpun gendut banyak yang mau
Mau berenang carilah kolam
Bukalah baju sebelum bercebur
Buat tersayang selamat malam
Berdoa dahulu sebelum tidur
Berakit-rakit ke hulu
Berenang renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Ada buaya
Nonton kartun
Saya ini anaknya
Jago pantun
Kambing utan
Makan pepaya
Kalau salah perbuatan
Maafin kita yaa
Ada macan
Makan buah jeruk
Ketemuan di taman
Yuuuk
Ada lemari
Buat kandang macan
Pada malam ini
Akan datang hujan
Anak miskin
Bapaknya raja
Kamu bikin
Kaget
Kembang suket
Megare sore
Ndasku mumet
Mikiri kowe
Buah keramat
Dibelah dua
Sampai kiamat
Kita berdua
Anak gajah
Main gendang
Tentulah saya
Yang jadi pemenang
Kupas manggis buanglah kulit
Kenapa tawar buah dimakan
Umat menangis tidak sedikit
Tetaplah sabar kuatkan iman
Jalan-jalan
Ke Bekasi
Cukup sekian
Terima kasih
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Mukti Cahyo Utomo
Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 25 Desember 2008
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Sutarwin
Ibu : Ira Nopiani
Pantun
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Kiki Hidayat
Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 25 Januari 2009
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Tukiman
Ibu : Sopiyah
Pantun
Jangan suka makan mentimun
Mentimun itu banyak getahnya
Jangan suka duduk melamun
Duduk melamun itu tiada gunanya
Bunga kenanga di atas kubur
Pucuk sari pandang Jawa
Apa gunanya hidup takabur
Rusak hati badan binasa
Kemana kancil akan dipenjara
Ke dalam pasar cobalah cari
Ketika kecil rajin lah belajar
Sesudah besar senanglah hati
Berakit-rakit dahulu
Berenang renang ketepian b
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Jalan-jalan ke Semarang
Bawa bandeng tanda duri
Belajar mulai sekarang
Untuk hidup kemudian hari
Biar di ranting belum masak
Sakit perut sebab tertawa
Melihat kucing duduk berbedak
Aku tertawa
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu bersungguh-sungguh
Satupun jangan ketinggalan
Babi hutan
Makan pepaya
Kalau salah perbuatan
Maafin kita yaa
Kotak-kotak
Di atas pasir
Kepalaku botak
Banyak yang naksir
Buah keramat
Dibelah dua
Sampai kiamat
Kita berdua
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Siska Dwi Hidayah
Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 14 Desember 2009
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Kasdianto
Ibu : Warsih
Pantun Pendidikan
Dua mei hari pendidikan
Hari lahir Ki Hajar Dewantara
Jika orang tidak berpendidikan
Sungguh hidup bakal sengsara
Hayam Wuruk raja termasyhur
Gajah mada pemersatu bangsa
Cinta ilmu sepanjang umur
Cinta bangsa sepanjang masa
Ucapkan kata dengan suara
Kata jelas suarapun jernih
Jika bicara lihatlah suasana
Gunakan kata secara terpilih
Orang bijak cinta bahasa
Bahasa lunas bahasa masyarakat
Bahasa itu menunjukkan bangsa
Bangsa terhormat punya martabat
Pergi tamasya ke kota Bogor
Jangan lupa ke kebun raya
Meski engkau sudah tersohor
Janganlah lupa ayah dan ibunda
Kain tenun dari Sumbawa
Kain batik dari Pekalongan
Jika ingin jadi mahasiswa
Sekolah dasar jangan diabaikan
Tinta hitam untuk menulis
Pensil warna untuk melukis
Ilmu itu takkan pernah habis
Turun temurun ke ahli waris
Ada pepatah ada peribahasa
Ada pantun ada gurindam
Orang bijak cinta bahasa
Semangat hidup tiada padam
Menanam padi di tengah sawah
Sawah subur selalu basah
Pagi hari ke sekolah
Sore hari ke madrasah
Tanpa bahasa kita jadi tumpul
Kenali bahasa semenjak kecil
Dengan bahasa kita bergaul
Tanpa bahasa kita terpencil
Di taman banyak bunga yang mekar
Di hutan banyak pohon durian
Rajin lah kita belajar
Demi meraih masa depan
Ada daratan ada lautan
Laut dalam tentang airnya
Hidup tak perlu ketakutan
Sumber daya tiada habisnya
Malam hari udaranya dingin
Pergi berlayar ke laut lepas
Udara bergerak bernama angin
Udara bersih untuk bernapas
Air gunung sungguh jernih
Masak air dengan kompor
Kaum tani takkan sedih
Kalau beras tidak diekspor
Masak air dengan kompor
Kompor elpiji tiga kilogram
Kalau pupuk tidak ekspor
Nasip petani tidak akan suram
Tempuh hidup dengan semangat
Semangat juang tiada akhir
Tanpa lautan kita sekarat
Bagaikan ikan kehilangan air
Jangan abaikan kaum wirausaha
Kaum pencipta lapangan kerja
Untuk makmurkan ekonomi bangsa
Laut dan darat tetaplah di jaga
Baca puisi di unjung dermaga
Teriring nyanyian burung camar
Ekonomi bangsa akan terjaga
Jika nelayan mampu berlayar
Petani terus hasilkan padi
Nelayan terus hasilkan ikan
Akan makmur bangsaku ini
Semua bangsa berpenghasilan
Jangan masuk mulut buaya
Jangan pula mulut singa
Bahasa itu jembatan budaya
Penghubung sesama umat manusia
Bahasa perlu gunakan lidah
Berbicara perlu gerakan bibir
Mencari ilmu janganlah lelah
Itu kewajiban semenjak lahir
Segitiga bersudut tiga
Lingkaran pula tiada bersudut
Teruslah kejar cita-cita
Nasib baik tak akan luput
Ada otak untuk berfikir
Ada mulut untuk bicara
Dalam hidup janganlah kikir
Orang kikir banyak curangnya
Kata disusun jadi kalimat
Kalimat indah jadi puisi
Hidup harus berani berkeringat
Walau untuk sesuap nasi
Pantun Agama
Ada jagung dimakan ayam
Ada tupai memakan pisang
Rajin lah sholat lima kali sehari semalam
Biar Allah makin sayang
Bila todak melanda Singapura
Habis dikerat dicincang lumat
Bila khianat pada manusia
Dunia akhirat akan selamat
Habis dikerat dicincang lumat
Patinya diaduk dijadikan obat
Dunia akhirat akan selamat
Kecuali minta ampun Nasuhan tobat
Surat ditulis dalam gelap
Salah huruf banyak tak kena
Jagalah diri dan silap
Jika silap dapat bencana
Kemuning daunnya lampai
Tubuh dijerat paduka tuan
Di atas dunia kau tak sampai
Di dalam surga ada penantian
Sungguh lah besar taman sari
Mahkota tempat bermain bidadari lela utama
Sungguh lah bener bagi orang yang taqwa
Pada tempat aman dan bahagia
Kain basurek kain tertulis
Pakaian raja Bugis Makassar
Di Luh Mahfuz sudah tertulis
Janji sudah tak dapat ditukar
Cari lebah bersarang besar
Jangan tersengat racun berbisa
Janji Allah adalah benar
Jangan tertipu kehidupan dunia
Harban dewa anaknya Zhanggi
Manis rupanya elok bercahaya
Jika perempuan taatkan laki
Peroleh surga Jannatul Mahwa
Menantunya pula Laila Sari
Semua melihat jatuh berani
Selama agama tidak di ingkari
Sembahyang perintah wajib dipatuhi
Pantun Teka-teki
Terbang tinggi si burung elang
Hinggap di atas pohon meranti
Anak namai ibunya seorang
Bila bergeser berapi-rapi? (mancis)
Pisau lipat di mainnya kena
Tangannya luka lalu terjun
Makan kuat tidak terkira
Kenyangnya tidak tahu tertimbun? (api)
Cik Limah bersama anak lelaki
Duduk makan kerupuk lekor
Yang mengejar tidak berkaki
Yang dikejar tiada berekor? (ular dan katak)
Tuan putri belajar menari
Tari diajar oleh pak Harun
Kalau tuhan bijak lestari
Apa yang naik tak pernah turun? (umur)
Burung nuri burung dara
Terbang ke sisi taman kayangan
Cobalah peka wahai saudara
Semakin diisi semakin ringan? (balon)
Anak-anak ramai di pekan
Hari raya membakar petas
Kalau adik pandai kiasan
Buah apa yang gugur ke atas? (buah melaka)
Icha tertawa terjerat jerit
Melihat koyak pada seluar
Orang putih duduk sederet
Pagar di dalam tebing di luar? (gigi)
Ada sebiji roda pedati
Bentuknya bulat daripada besi
Bila bermain diikat sekuat hati
Dilempar hidup di pegang mati? (gasing)
Walau dibungkus bukan kiriman
Sudah takdir tuhan yang satu
Meski ditanam bukan tanaman
Cobalah tebak apakah itu? (mayat)
Bila kecil boleh ditiup
Sudah besar janganlah lagi
Kalau tercukupi ya meletup
Kalau terlepas terbangnya tinggi? (balon)
Tinggi duduk di atas sekali
Bukan bulan bukan matahari
Bila malam ya berseri
Bila siang ya berganti? (bintang)
Mulut manis hati anak baik
Itulah amalan turun-temurun
Benda apa yang akan naik
Apabila hujan turun? (payung)
Pergi umroh setiap tahun
Semoga senantiasa murah rejeki
Dalam batang ada daun
Dalam daun ada isi? (lemang)
Kalau tuan bawa keladi
Bawakan pula si pucuk rebung
Kalau tuan bijak lestari
Binatang apa tanduk di hidung? (badak)
Anak-anak bermain batu
Batu dikira satu persatu
Badannya kurus bermata satu
Ekornya tajam apakah itu? (ikan pari)
Pantun Nasehat
Kalau keladi sudah ditanam
Kangan lupa meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lupa meminta balas
Kalau ada jarum yang patah
Jangan simpan di dalam peti
Kalau ada kata yang salah
Jangan simpan di dalam hati
Jangan mengipas-ngipas arang
Karena arang banyak baranya
Jangan memanas-manaskan orang
Kalau panas banyak marahnya
Kalau memagar rumpun bawang
Pagar dulu lapis berlapis
Kalau mendengar pengaduan orang
Dengarkan dulu habis-habis
Jangan suka makan mentimun
Mentimun itu banyak getahnya
Jangan suka banyak melamun
Melamun itu tiada gunanya
Kalau kita tidak bersalah
Jangan takut membentang kajang
Kalau kita tidak bersalah
Jangan takut ditantang orang
Kalau harimau sedang mengaung
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
Hati-hati jika menyeberang
Jangan sampai jembatannya patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lepas di muntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tak berdinding
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan
Jalan kelam disangka terang
Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci
Jalan-jalan ke Kota Bali
Jangan lupa beli buah duku
Kalau besar jangan mencuri
Agar orang menghargaimu
Bunga mawar bunga melati
Kalau dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya
Puisi itu harus berjajar
Seperti bunga-bunga teratai
Kalau kita rajin belajar
Cita-cita pasti tercapai
Bunga mawar berwarna merah
Sungguh indah walau di luar
Daripada kita marah-marah
Lebih baik kita belajar
Masak angsa di kuali
Buka saja di pagi hari
Hendaklah kamu mengabdi
Di pangkuan ibu pertiwi
Buat apa punya kuku
Kalau tak punya jari
Buat apa punya buku
Kalau tak dipelajari
Buat apa makan mentimun
Lebih baik makan nasi
Buat apa duduk melamun
Lebih baik kita mengaji
Buat apa beli ikan
Kalau tidak dipelihara
Buat apa beli Al-Quran
Kalau tidak suka dibaca
Burung garuda terbangnya tinggi
Terbang jauh tiada tara
Apabila kita sukses nanti
Jangan melupakan guru yang sudah berjasa
Pantun Jenaka
Bunga mawar tangkai berduri
Laris manis pedang cendol
Aku tersenyum malu sekali
Ingat dulu sering mengompol
Memasak ikan dalam peti
Paling enak di campur terasi
Gayanya aja kayak selebriti
Tetapi dompetnya nggak berisi
Lebih baik warna kuning
Daripada warna ungu
Lebih baik lagi kuning
Daripada putih tapi palsu
Buah manggis
Buah rambutan
Itu kumis
Apa hutan
Ada boboho
Ketemu batman
Biar maho
Yang penting keren
Buat apa panen kelapa
Kalau belum tumbuh tunas
Buat apa beli vespa
Cicilan kompor aja belum lunas
Malam hari main kulintang
Ditemani teman tersayang
Di mana hati nggak bimbang
Kepala botak minta dikepang
Seorang anak bernyanyi ria
Sambil bernyanyi menari pula
Siapa yang tidak bakal tertawa
Disangka waras ternyata gila
Hari minggu sudahlah siang
Setelah siang menuju petang
Ditunggu-tunggu nggak juga datang
Sekali datang kok nagih utang
Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan belut nyangkut di jaring
Perut nenek sakit menahan tawa
Gigi palsu kakek loncat ke piring
Pantun Romantis
Bila dingin sedang mengusik
Bakar tungku di pinggir kayu
Jika angin sedang berbisik
Untuk calon imamku I love you
Beribu-ribu pohon beringin
Hanya satu si pohon randu
Saat malam terasa dingin
Hanya wajahmu yang aku rindu
Beli kain warnanya merah
Dari Bengkulu yang disiapkan
Di godain jangan marah
Salah sendiri punya wajah tampan
Walau banyak bunga di taman
Bunga mawar masih dikenang
Walau banyak ku punya teman
Di dalam hatiku hanya kamu seorang
Hujan deras habis pun basah
Duduk sendiri tidak mengapa
Sudah lama kita berpisah
Baru kini kita berjumpa
Rumput ku berantas habis rata
Burung serindit mematuk papan
Beribu melintas di depan mata
Hanyalah kakak yang paling tampan
Membawa peti dari Malaka
Berisi pakaian si anak raja
Kalau hati sudah merasa suka
Semua keadaan indah di mata
Ikan batu di atas bara
Pohon selasih di tepi kota
Pikiran buntu diri sengsara
Bila kekasih jauh di mata
Jika aku seorang guru
Anak-anak akan ku didikki
Jika kakak merasa cemburu
Tanda cinta masih sejati
Kalau mau menanam tebu
Tanamlah di dekat pohon jambu
Kalau kakak cinta padaku
Bilang saja I love you
Paling cakep bunga yang di taman
Di atas pot yang gambar layangan
Memang banyak cowok tampan
Cuman kakak yang adek sayang
Pohon sagu jatuh di tebang
Pohon duku dibikin sarang
Jangan ragu jangan bimbang
Cintaku hanya untukmu seorang
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Asma Wati
Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 08 Desember 2008
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Ahmad Suman
Ibu : Sriwati
Pantun
Ayo kawan pergi berlayar
Jangan lupa saat bertemu
Memang belajar membuat pintar
Kita juga peroleh ilmu
Satu satu ditambah dua
Dua dus dikurang tiga
Aku dan kamu hidup bersama
Sekarang esok dan selamanya
Buah mangga buah kedondong
Tumbuh lebat di tepi jalan
Janganlah teman suka berbohong
Karena berbohong dilarang tuhan
Pergi ke pasar membeli pepaya
Sampai pasar jadi bingung
Bolehkan teman aku bertanya
Tapi jangan kamu tersinggung
Jangan suka makan mentimun
Mentimun itu banyak getahnya
Jangan suka duduk melamun
Melamun itu tiada gunanya
Paling lezat makan pepaya
Jangan lupa dicuci dan bilas
Jika sudah membaca pesan saya
Harap untuk segera dibalas
Pergi ke toko membeli buku
Buku simpan di atas meja
Sedih nian rasa hatiku
Sepedaku hilang entah kemana
Satu dua tiga dan lima
Lihat tali di pilin-pilin
Mari kawan kita bersama
Bersama-sama lakukan disiplin
Sungguh senang dapat baju baru
Senangnya hati teramat sangat
Bersekolah kok terburu-buru
Apa kalian sudah terlambat
Jalan-jalan di semak belukar
Melihat indah si burung nuri
Sungguh indah bunga yang mekar
Berbau harum menarik hati
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Tasya Afrilia Anggraeni
Tempat, Tanggal Lahir : Kuripan, 07 April 2009
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Subadi
Ibu : Desi Arisanti
Pantun Pendidikan
Jalan-jalan ke kota Blitar
Jangan lupa membeli sukun
Kalau ingin menjadi pintar
Kamu harus belajar dengan tekun
Enak benar tinggal di Banjar
Segar udaranya indah dan permai
Anak sekolah rajin belajar
Agar cita-citanya kelak tercapai
Petik mangga dengan galah
Mangga dijual di pasar baru
Sebagai pelajar di sekolah
Kamu penuhi tanggung jawabmu
Dari seram ke pulau baru
Dalam perjalanan membeli pepaya
Anak baik menghormati guru
Berbakti juga kepada orang tua
Padi kering karena dijemur
Masukkan karung diikat tali
Jika kamu berbudi luhur
Tentu tahu balas budi
Cari papan kayu persegi
Sampai sakat di pulau angsa
Indah tampan karena budi
Tinggi derajat karena bahasa
Pergi ke pasar membeli batik
Jangan lupa pula beli durian
Duhai muridku tampan dan cantik
Bagaimana kabar kalian
Lumba-lumba ikan pintar
Pandai bermain lingkaran api
Dari kecil hingga tunggu besar
Harus taat abi dan umi
Sultan Leman di pekan sabtu
Pengawalnya membeli lada
Jangan melawan kepada guru
Orang pelawan hatinya buta
Anak orang Tanjung Palu
Senja hati pasang pelita
Luka tangan karena sembilu
Luka hati karena kata
Pergi ke toko membeli gelas
Gelas dibeli sebanyak empat
Ayo laksanakan piket kelas
Biar semua tampak sehat
Ayam berkokok sangatlah kuat
Sinar mentari mulai terpapar
Sungguh senang jantungku sehat
Peredaran darah menjadi lancar
Pagi-pagi membuka tirai
Tampak hijau daun di dahan
Jika warga tercerai-berai
Masyarakat akan menjadi terpecahkan
Jalan-jalan membeli salasi
Dibuat es aduh segarnya
Ketua RW telah terpilih
Semoga hidup damai sentosa
Pantun Jenaka
Ada madu dan jamu
Nonton tv sambil minum susu
Gara-gara rindu tak ketemu
Lihat sapi pun mirip kamu
Wajahmu memang imut
Body mu kayak siput
Tingkahmu membuatku salut
Tapi sayang hobimu kentut
Buaya putih hidup di rawa
Meronta-ronta terjepit jaring
Perut sakit menahan tawa
Gigi nenek loncat di piring
Bambu kuning
Bambu biasa
Gigimu kuning
Luar biasa
Burung gelatik
Ulat kepompong
Dia cantik
Sayang giginya ompong
SDN 163 Rejang Lebong
Nama : Icha Damayanti
Tempat, Tanggal Lahir : Air Nau, 28 Mei 2009
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Wakiman
Ibu : Riana
Pantun Nasehat
Si Dayu beli buah rambutan
Harganya kemahalan
Bersihkan lingkungan
Demi kesehatan
Beli jambu beli stroberi
Di perjalanan lihat pemandangan
Virus corona harus dihindari
Dengan cara mencuci tangan
Pergi ke pasar beli celana
Jangan lupa beli lemari
Jika ingin terhindar virus corona
Makanlah asupan bergizi
Pergi ke pasar beli semangka
Si Edo jalannya bersemangat
Buanglah sampah pada tempatnya
Agar lingkungan tetap sehat
Si Siti naik kapal
Kapalnya warna merah
Jadi anak jangan nakal
Supaya guru tidak marah
Si Edo lagi menggambar
Menggambar sama Dayu
Datang sekolah untuk belajar
Pulang sekolah dapat ilmu
Ada nenek cuci piring
Saya beliin minuman kopi
Sudah tahu jembatan miring
Mengapa kau lewati
Bu Siti jualan jamu
Yang beli pak guru
Hormatilah gurumu
Karena guru pemberi ilmu
Merah warna buah tomat
Yang jualan bapak Somat
Mari kita mencari sahabat
Supaya hidup punya manfaat
Pantun Lucu
Burung kutut
Burung kutilang
Kamu kentut
Nggak bilang-bilang
Jalan-jalan ke Air Nau
Di perjalanan melihat bangau
Kalau hati sedang galau
Orang gendut kusangka kerbau
Merah warna baju Dadang
Ibunya membeli rambutan
Siapa suka hutang
Itulah pacar orang hutan
Buah manggis
Buah kedondong
Mantan menangis
Minta gendong
Bunga mawar harum baunya
Melihat Edo memanjat pohon kelengkeng
Nenek menangis tertawa
Melihat kakek main kelereng
Ada katak di dalam parit
Ada ular di pohon mangga
Kakak berlari terbirit-birit
Dikejar anjing tetangga
Pergi ke pasar beli semangka
Jangan lupa beli kepiting
Perut nenek sakit menahan tawa
Gigi palsunya loncat di piring
Pantun Cinta
Makan piscok
Pakai tangan kanan
Kita cocok
Yuuk ke pelaminan
Minum jamu
Pinggir kali
Dekat kamu
Nyaman sekali
Minum jamu
Makan nangka
Lihat kamu
Langaung suka
Anak ayam
Mandi di kolam
Assalamualaikum
Calon imam
Ikan hiu
Pakai lipstik
I love you
Cantik
Burung puyuh
Bawa batu
I love you
Buat kamu
Sarapan pagi pakai tahu
Tahu goreng ditambah bumbu
Gadis manis berwajah ayu
Ingin kenal tapi malu
Beli kain warna merah
Dari Kediri pakai batik
Digodain jangan marah
Salah sendiri punya wajah cantik
Beli buku isinya tebal
Habis itu beli paku
Ini serius bukan gombal
Mau nggak jadi pacar aku
Pantun Teka-teki
Si kaya pergi ke laut melihat kura-kura
Si miskin pergi ke kebun
Makan kuat tidak terkira
Kenyangnya tidak tahu bertimbun? (gigi)
Si Dayu dan si Siti
Membeli stroberi
Bila bermain di ikat sekuat hati
Dilempar hidup dipegang mati? (gasing)
Ada katak di dalam parit
Ada ular dekat sapu
Hidupnya susah dan sempit
Tapi masih bisa tumbuh? (bulu ketiak)
Bu Irma beli stroberi
Bu Santi beli hello kitti
Bila malam ia bersedih
Bila siang ia berganti? (bintang)
Buah semangka
Segar rasanya
Jika engkau berilmu katanya
Buah apa yang gurih rasanya? (kelapa)
Si Siska berolahraga dengan mentari
Jalannya naik turun
Kalau tuan bijak bestari
Apa yang naik tak bisa turun? (umur)
Ada duku ada naga
Ada kucing ada kelinci
Kalau tuan bijaksana
Binatang apa tanduk di kaki? (ayam)
Pergi ke pasar beli celana
Jangan lupa beli durian
Jikalau tuan bijaksana
Benda apa yang diisi makin ringan? (balon)
2 komentar:
Cakep pantunnya
Makasih Om,melatih Literasi Mereka
Posting Komentar