Minggu, 19 April 2020

Bisakah Kita Menjadi Guru Kreatif !!!

Menjadi Guru Kreatif

ini pertama kalinya saya ikut kelas menulis
dan online pula. Sebelumnya tidak terbayang akan jadi seperti apa. Saya hanya mengikuti saja apa adanya.Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 24 Januari 2020 jam 20.00 WITA dengan narasumber Bapak Agus Sampurno. Beliau adalah sosok guru inspiratif yang profilnya bisa kita lihat di
https://gurukreatif.wordpress.com/ ,sedangkan Om Jay (Bapak Wijaya Kusumah,https://wijayalabs.wordpress.com/) bertindak selaku moderator.
Menurut Pak Agus, Saat ini seorang guru
diperlukan inovasinya dikarenakan semua katup yang sebabkan mandeknya Kreativitas sudah dibuka. Misalnya :
1. RPP menjadi lebih aplikatif
2. Kepemimpinan diupayakan agar dimiliki juga oleh guru sebagai guru penggerak.

Membuat blog erat kaitan nya dengan inovasi. Sebelum melanjutkan materi, peserta kelas menulis diminta mengisi surver di
https://www.menti.com/x2ahye8rn2,
Adapun salah satu pertanyaannya :
Sebutkan 3 hal yang merupakan tantangan dari inovasi/perubahan? Jawaban saya yang pertama lingkungan sekitar, kedua kurangnya motivasi, ketiga ketakutan akan gagal. Survey cepat yang diisi dalam 5 menit menampilkan hasil sebagai
berikut : Gambar bisa dilihat di
http://wijayalabs.wordpress.com

SALAH PAHAM MENGENAI INOVASI
1. Inovasi tidak melulu soal teknologi
2. Inovasi hanya lahir dari kepala sekolah yang hebat kemudian guru tinggal melaksanakan.
3. Inovasi adalah produk. Padahal inovasi adalah budaya.
4. Inovasi sama dengan kreativitas
5. Inovasi lahir dari sekumpulan orang pintar
6. Inovasi lahir dari kesulitan alias the power of kepepet.
7. Inovasi lahir begitu saja.
8. Inovasi lahir karena dipaksa

Hambatan inovasi menurut kaum pendidik dan pemimpin di sekolah
1. Ujian nasional
2. Pihak dinas
3. Rekan sekerja
4. Input siswa
5. Waktu yang sedikit
6. Bullying antar guru
7. Kepala sekolah atau rekan sekerja yang cuek
8. Biaya
9. Sarpras
10. Kurikulum
11. Orang tua siswa
12. Kewajiban membuat administrasi pengajaran

DUA JENIS PERUBAHAN yang TERJADI DI DUNIA
PENDIDIKAN

1. DISRUPTIVE. Perubahan bersifat memaksa.
Aplikasi Ruang Guru misalnya ia bukan
mengantikan peran guru. Aplikasi tersebut hanya menggantikan guru yang malas, yang mabuk akan status PNS namun malas belajar kembali, guru yang bahagia mengajar sekedarnya saja apalagi
ditunjang oleh kepsek yang cuek .

2. INCREMENTAL. Mungkin tafsirannya adalah perubahan yang terstruktur, melibatkan semua pihak, didokumentasikan dan dirayakan saat ada
perubahan/perbaikan sekecil apapun itu. Open minded terhadap kesalahan. Menjadikan kesalahan sebagai batu lompatan.

Lalu Pak Agus memulai cerita mengenai Google. Sebagai perusahaan mereka punya rasio 80:20. Artinya 80 persen waktu karyawan nya digunakan
utk mengerjakan tugas atau pekerjaan wajibnya. Sementara 20 persen digunakan utk bereksperimen yang difasilitasi oleh perusahaan dgn memberikan kesempatan utk berpresentasi di depan petinggi perusahaan. Karyawan yang inovasi nya dipandang berharga akan diberi pembiayaan.

Pada saat pemaparan materi berlangsung peserta langsung aktif.bertanya dan menanggapi, berikut petikan Tanya jawab peserta dan narasumber:

1. Peserta dengan id Haryenti191017:
Tadi pak agus bilang kesalahan dalam memahami inovasi itu sebagai teknologi, Saya memahami nya memang seperti itu karena sesuai dengan tuntutan
zaman milineal, kata orang 4.0,

Tanggapan Narasumber :
Terima kasih atas tanggapannya.
Cakupan inovasi cukup luas, dan memang benar bahwa generasi saat ini menyukai teknologi. Saat yang sama guru bisa menggabungkan keduanya
misalnya dengan melakukan inovasi dalam proses pembelajaran dahulu baru dicari apakah ada teknologi yang bisa mendukung. Misalnya guru
yang berinovasi membuat siswanya rajin dan menjadi pandai menulis kemudian belajar cara membuat blog untuk kelasnya. Agar tulisan siswanya bisa dibaca lebih luas audiens nya.
Jadi mesti aspek pedagogik dahulu baru teknologi

2. Peserta dengan id Haryenti191017:
Saya ngajar aqidah akhlak MTs, kira-kira apa contoh inovasi yang bisa saya terapkan di sekolah terkait dengan bidang studi yang saya ampu pak?

Tanggapan Narasumber :
Ide mengenai inovasi datang dari masalah yang terjadi. Sebuah solusi pemecahan masalah hanya bisa disebut inovatif bila:
1. Memberikan solusi
2. Berbiaya murah
3. Mudah ditiru
4. Gampang dilacak bukti perubahannya

3. Peserta dengan id Haryenti191017:
Terkait dengan masalah yang saya alami ketika siswa saya ajak diskusi, mereka tidak mampu mengeluarkan pendapat dan tidak punya keberanian.

Tanggapan Narasumber :
Gunakan kertas post it, atau kalau tdk ada
potong kertas a4 jadi 4 bagian. Minta siswa menulis jawaban pertanyaan di kertas tersebut lalu ditempel di tembok dengan demikian semua nyaman dalam menjawab.

4.  Bagaimana dengan kreatifitas yang minim jika ingin melakukan inovasi pak Agus Sampurno ?

Tanggapan Narasumber :
Bisa mulai dengan prinsip ATM : Amati, Tiru, Modifikasi Cari hal yang menurut bapak menarik lalu terapkan prinsip ATM.

5. Peserta dengan id Tuti Agia :
Bukankah orang yang resisten merupakan hambatan dalam inovasi pak?

Tanggapan Narasumber :
Setuju . Sebaiknya jauh-jauh dari tipe seperti ini. Jika ibu adalah pemimpin di sekolah cukup pastikan ia tidak memprovokasi guru lainnya dalam menghadapi perubahan.

6.  Peserta dengan id Weyina :
Inovasi seringkali terhambat dengan no 7. Bagaimana solusinya, Pak?

Tanggapan Narasumber :
Maksudnya adalah rekan kerja yang cuek atau pimpinan sekolah yang cuek ya pak. Jika ini terjadi maka pastikan anda punya'tempat bermain di luar'.
Tempat bermain maksudnya adalah:
1. Komunitas
2. Follower
3. Teman di FB
Bergabunglah dengan masyarakat kreatif.
Banyak pendidik yang masuk jebakan pertemanan, misalnya di Facebook semata hanya masuk pada grup grup yang menyuarakan kesejahteraan tanpa
mau lebarkan sayap, belajar dari orang yang sudah lebih dulu berkembang.
Dengan menulis di blog maupun di media sosial, anda akan jadi orang yang 'terlihat' pintar dan kreatif. Jika anda lakukan berulang kali, maka dua sifat diatas akan melekat pada diri anda.


7. Peserta dengan id Weyina : Oh ya Pak...
Terima kasih. Alhamdulillah selama ini saya sudah memiliki tempat bermain yang nyaman dan menyenangkan, Salah satunya di sini.

8. Peserta dengan id Hendra Pas 2.0 :
Kenapa inovasi bsa lahir karena dipaksa ?

Tanggapan Narasumber :
Itu justru menjadi Salah paham ya pak. Inovasi lahir karena kebiasaan baik yang diulang terus menerus. Peserta dengan id Hendra Pas 2.0 : Saya setuju pak dengan jawabannya .Harusnya bisa menjadikan sebuah kebiasaan. Bukan menjadi sebuah
terpaksa.


9. Peserta dengan id Tuti Agia :
Dijadikan motivasi .Kemudian Pak Agus bertanya lagi Bagaimana cara anda belajar sebuah hal atau keterampilan yang baru? Peserta dengan id Bergita Kapan menjawab Mengamati, mencoba dan berusaha sampai sukses.


Om Jay menambahkan Berani mencoba dan fokus mempelajarinya. Peserta dengan id indri juga menjawab Mempelajari dan mencobanya. Pak Agus menyambut baik tanggapan para peserta, terkait dengan era kekinian, semua hal menjadi lebih cepat. Termasuk dalam hal mempelajari kegiatan menulis di blog.
Jika anda guru SD Anda bisa belajar dari:
1. YouTube
2. Rekan yang sudah membuat
Jika anda guru SMP dan SMA. Anda bisa
sibukkan diri dgn menulis lalu ajak atau tunjuk siswa yang mahir IT untuk mempelajari dan membuatkannya untuk anda. Sampai akhir nya anda bisa memposting tulisan anda sendiri.

Diskusi cukup menarik meskipun baru beberapa peserta yang bertanya dan yang lain menyimak, bahkan ada peserta yang bertanya lebih dari satu kali. Hal ini membuktikan tekad para peserta
untuk belajar.Di bagian akhir pemaparan materi narasumbermenyampaikan pengalaman beliau menulis di blog.Begini katanya :
Ada beberapa jenis blog,anda bisa menambahkan jika berkenan :
1. Review produk
2. Memberikan tips dan trik
3. Bercerita pengalaman (personal branding)
(Menurut saya ini tinggal buka di Wikipedia ada buanyaakkkk sekali jenisnya) Saat saya memulai menulis, motivasi nya lebih pada karena saya dilanda 'burn out' atau kelelahan menjalankan profesi sebagai pendidik.
Waktu itu Facebook masih sangat baru di dunia maya. Karena Facebook belum terkenal maka belum ada istilah 'curhat di dunia maya'. Jadilah saya melakukan curhat lewat platform blog yaitu wordpress.

Namun saya berpikir, akan sangat sayang jika saya semata curhat namun tidak berbagi solusi. Maka hal yang saya lakukan waktu itu adalah
1. Mulai dengan berpikir kesulitan apa sebagai guru.
2. Mencari atau riset di internet mengenai
solusi keluhan saya itu
3. Mengujicobakan di kelas
4. Menulis hasilnya di blog

Terima kasih Om Jay  ada banyak
manfaat yang saya rasakan dalam menulis di blog:
1. Makin mencintai dunia pendidikan
2. Promosi dalam bidang pekerjaan.
Waktu memulai menulis blog saya adalah guru, kemudian menjadi kepala sekolah dan saat ini menjadi konsultan, pembicara serta pemimpin program peningkatan kualitas pendidikan di beberapa provinsi di Indonesia.
3. Menjadi pembicara
Nomor 3 saya tandai secara khusus
dikarenakan seorang pembicara tidak akan menjadi seorang yang handal tanpa ia menjadi penulis. Dikarenakan saat menulis ia akan melakukan riset yang akan membuat materi yang dibawakan
sebagai pembicara menjadi bernas dan bermakna.

Ada hal yang tidak akan anda duga saat
menjadi penulis. Keterampilan anda menjadi berbuah dengan tambahan profesi sebagai pemateri/pembicara dan fasilitator. Anda hanya harus belajar sedikit lagi mengenai andragogy (pendidikan orang dewasa).

Narasumber berkesimpulan bahwa :
1. Menulislah singkat singkat saja. Saya
terinspirasi betul dengan Seth Godin yang tiap hari menulis diblognya dengan singkat namun padat pengetahuan dan intisari pengalaman.
2. Jika sudah terbiasa menulis maka akan merasa kurang jika belum menutup hari dengan menulis.
3. Menuliskah dimana saja dan dengan alat apa saja.


Saat saya menulis tulisan ini saya gunakan
fasilitas notes di smart phone saya, sambil
menikmati perjalanan berangkat kerja dengan komuter di pagi hari. Jadi tidak mesti menunggu berhadapan dengan laptop atau komputer baru menulis.Jika demikian mengapa bagi sebagian pendidik menulis di blog itu menjadi hal yang memberatkan,padahal dengan terampil dan menarik mereka menulis status di update media sosial mereka dengan tulisan menyentuh dan menggugah semangat ?

hal-hal berikut ini adalah bisa menjadi
kemungkinan jawabannya.
a). Menulis di blog perlu waktu lama untuk bisa dikenal publik atau bahkan bisa 'tercium' oleh mesin pencari google. Tidak ada instant gratification seperti kita menulis di facebook yang dalam waktu sekejap bisa dapatkan 'jempol' atau likes.
b). Menulis di blog dianggap perlu punya latar belakang teori padahal tidak selalu. Blog lebih bernuansa 'diary' atau refleksi pengalaman.
c). Menulis blog dianggap seperti menulis
makalah ilmiah yang membuat pendidik merasa mesti tampil 'sempurna'.Jika pendidik itu kemudian berhasil menulis biasanya kemudian blognya menjadi lama diisi kembali dikarenakan energinya habis dan menjadi kehilangan selera untuk mengisinya kembali.Lebih baik menulis singkat. padat dan jelas daripada sekali menulis sempurna lalu setelah itu hilang.


Bayangkan jika semua pendidik berkenan
berbagi pengalamannya lewat tulisan, singkat dan bersemangat, dijamin pendidikan Indonesia menjadi maju dan berkembang dalam waktu yang
cepat.Hal ini dikarenakan cerita dari 'lapangan' bisa dibagi dan dibaca dan dijadikan inspirasi oleh si pembaca untuk diterapkan di sekolahnya masing-masing.

Menulis di blog berarti anda bersedia untuk keluar dari zona nyaman, Hal ini dikarenakan :
1. Anda secara tidak sadar akan menekuni hal baru yang diperlukan kesabaran dan kesadaran dalam berbuat
2. Anda akan tersenyum saat ingat pertama kali anda memulai
3. Anda akan menginspirasi orang lain

Menarik sekali sesi pertama ini, saya tidak
sabar menunggu esok hari untuk menulis
(sebenarnya khawatir chat tertumpuk kiriman tugas peserta lain yang mulai bisa dikumpulkan besok pagi).Saya menyelesaikan tugas ini di jam 2 malam dengan hati lega karena hari ini sudah belajar ilmu baru.Thanks to Bapak Agus Sampurno dan Bapak Wijaya Kusumah yang sangat inspiratif. Semoga kedepan semakin bersemangat untuk mempublish tulisan-tulisan yang masih ada di draft.

*(di kutip dari Buku :Catatan Harian Seorang Guru Blogger,yang di tulis Bpk Wijaya Kusuma,M.Pd)*

Pereview

Usman Alamsyah

2 komentar:

Mondang mengatakan...

Resume nya lengkap sekali.
Slm.sukses y

Usman Alamsyah mengatakan...

Terima Kasih Bu

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...