Selasa, 21 April 2020

Cerita Om Jay Membuatku Terharu

Ketika Buku Terendam Banjir

Hari itu adalah hari kelima Om Jay dan Keluarganya beres beres rumah. Tahun baru 2020 menyisakan kisah yang tak pernah terlupa.Setelah urusan baju yang terendam beres,kini urusan buku. Hampir semua buku terendam air.



Banjir yang datang tiba tiba tidak memberi kesempatan  pemiliknya   untuk berbenah.
Sedih juga melihat buku buku itu terendam
banjir. Om Jay sempat keluar air mata. Sebab buku bagi seorang penulis adalah harta yang tak ternilai harganya.Diam dan hanya merenung tidak menyelesaikan persoalan.


Cari solusi adalah keputusan yang
sangat berarti dalam melanjutkan beres beres rumah ini.Hujan kembali mengguyur bumi. Tak mungkin bisa menjemur lagi. Tinggal keikhlasan hati yang membuat damai di hati.Istri beliau langsung ambil kantong plastik besar berwarna hitam. Semua buku yang basah terendam
air dimasukkan dan tinggal menunggu pemulung mengambilnya.Ketika bukumu terendam banjir, jangan terlalu banyak mikir. Supaya engkau tak disebut kikir.waduuuh tersirat pesan  yang mendalam !! aha


Bagikan saja dengan senyuman. Itulah tanda orang beriman. Belajar dan berbagi teruslah dilanjutkan. Tingkatkan terus kebersamaan.Era digital mengharuskan para penulis mulai membuat buku digital. Buku yang tidak terendam banjir. Buku yang membuat pembaca berlama lama
dengan ponsel atau tablet pintarnya sampai akhir.Itulah tanda orang yang selalu berpikir.Ketika buku terendam banjir tak usah nyinyir.Teruslah berkarya sampai akhir. Berpikir positif akan membuatmu melahirkan karya yang positif.


Salam Blogger persahabatan


Om Jay
Guru Blogger Indonesia
Blog: wijayalabs.com


Kesimpulan:
Ketika Buku kita Terendam Banjir
1). jangan terlalu banyak mikir. Supaya engkau tak disebut kikir.
2).Era digital mengharuskan para penulis mulai membuat buku digital. Buku yang tidak terendam banjir.
3).Berpikir positif akan membuatmu melahirkan karya yang positif.




Peresensi


Usman Alamsyah

15 komentar:

Wijaya kusumah mengatakan...

Ketika Buku kita Terendam Banjir
1). jangan terlalu banyak mikir. Supaya engkau tak disebut kikir.
2).Era digital mengharuskan para penulis mulai membuat buku digital. Buku yang tidak terendam banjir.
3).Berpikir positif akan membuatmu melahirkan karya yang positif.

Master Elearning mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Busahman Sarjana mengatakan...

Pikiran positif melahirkan karya positif

Usman Alamsyah mengatakan...

Kata sederhana tp pesannya menyentu hati Om Jay

Usman Alamsyah mengatakan...

Benar Pak,namun sebaliknya.pikiran negatif menghasilkan Karya yang Negatif🤝🤝🤝

DUNIA BELAJAR mengatakan...

Mantap

Sumarjiyati mengatakan...

Berpikir positif akan mlhirkan karya positif.

Fatimah,S.Si mengatakan...

tepat sekali sekarang eranya zaman now ,zaman yang serba digital

Fatimah,S.Si mengatakan...

dengan berpikir positif perjalanan hidup kita insya allah akan aman dan bahagia,buktikan segera dengan mulailah berpikir positif

Usman Alamsyah mengatakan...

Setuju thnks sudah berkunjung

Usman Alamsyah mengatakan...

🤝🤝🤝

Sarastiana mengatakan...

Blog kita salah satu bentuk buku itu...hehr

Cakinin mengatakan...

Mantab, betul om Jay pesan kita buat buku kedua2 nya. Tulis di blog biar TDK kena banjir dan cetak buku.

trini mengatakan...

Kerenn

Mha_Ma mengatakan...

kreatif ... kereennn !!!

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...