Jumat, 05 Maret 2021

Supervisi, Monev Program Pendidikan#3

 


Manfaat Mata Kuliah

Mata kuliah Supervisi Pendidikan, Monitoring dan Evaluasi Program memberikan bekal wawasan teoritik dan praktis tentang konsep dasar, prinsip-prinsip, model, pendekatan, proses supervisi, monitoring dan evaluasi program pendidikan sebagai acuan dalam mendesain tercapainya tujuan pendidikan secara akuntabel, transparan, dan memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.

Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah Supervisi Pendidikan, Monitoring dan Evaluasi Program mengkaji teori tentang konsep dasar, prinsip-prinsip, model, pendekatan, proses supervisi, monitoring dan evaluasi program pendidikan sebagai acuan dalam mendesain tercapainya tujuan pendidikan secara akuntabel, transparan, dan memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan


Standar Kompetensi

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa prodi MAP Unib mampu mendeskripsikan konsep dasar, makna, fungsi, substansi, prinsip-prinsip, model, pendekatan, proses supervisi, monitoring dan evaluasi program pendidikan sebagai acuan dalam mendisain tercapainya tujuan pendidikan secara akuntabel, transparan, dan memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.


Straegi  Perkuliahan

  • Pembelajaran yang menyenangkan, menantang, pendekatan andragogi, kemandirian dan kreativitas.
  • Penugasan : 
> Book-Report/Chapter Repot
> Karya Tulis Ilmiah / Makalah
> Studi Kasus
  • Presentasi & Diskusi
  • Ujian Tengah Semester
  • Ujian Akhir Semeter

BAHAN  BACAAN

  • Alfonso, Robert J; Firth, G.R; and Neville, R.F., (1981). Instructional Supervision; A Behavior System. Boston., Allyn and Bacon, Inc.
  • Arikunto S. dan Jabar, SA., (2004), Evaluasi Program Pendidikan. Pedoman teoritik dan praktis bagi praktisi pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. 
  • Bush, Tony and Bell, Les, (2002). The Principles and Practice of Educational Management, London: Paul Champman Publishing. 
  • Dharma, Agus. (2003). Manajemen Supervisi (Petunjuk Praktis Bagi Supervisor). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 
  • Depdikbud. (1999). Panduan Monitoring dan Evaluasi Program; Monev Pengadaan Buku Ajar SD/MI dan SMP/MTS. Jakarta. 
  • Fernandes HJX. (1994. Evaluation of Educational Program Beverly Hills, CA: Sage 
  • Mark, Sir James; Stop Emery: and Stoops, Joice King. 1985. Hand Book of Educational Supervision: A Guide for the Practicioner. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
  • Olivia, Feter F. 1984. Supervision for Todays Schools. New York: Loman.
  • Sergiovani, TJ. 1982. Supervision of Teaching. Washington: ASCD
  • Tayib Nafis, F.Y. 2000. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta.

Tujuan Perkuliahan

Pada akhir perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu:
  1.   mendeskripsikan konsep dasar supervisi pendidikan. 
  2.   membedakan berbagai model dan pendekatan supervisi
  3.   menyusun program supervisi, 
  4.   mendeskripsikan landasan penelitian tindakan supervisi. 
  5.   mendeskripsikan konsep dasar monev program
  6.   membedakan model dan rancangan monev program
  7.   menyusun rencana monev program
  8.   menjelaskan pelaksanaan monev program
  9.   mendisain analisis data dan penyusunan hasil monev program
  10.  mendisain kegiatan monev program di sekolah

MATERI  PERKULIAHAN

  1. Konsep  dasar supervisi pendidikan
  2. Model dan pendekatan supervisi pendidikan
  3. Penyusunan program supervisi, 
  4. Penelitian tindakan supervisi.
  5. Konsep dasar monev program
  6. Model-model rancangan monev program
  7. Perencanaan monev program
  8. Pelaksanaan monev program
  9. Analisis data dan penyusunan hasil monev program
  10. Praktik pelaksanaan monev program di sekolah

Kegiatan Pembelajaran (I)

Perkuliahan Sesi I
1-2. Konsep dasar supervisi pendidikan
3. Model-model dan pendekatan supervisi 
4. Penyusunan program supervisi pendidikan
5. Pelaksanaan supervisi pendidikan 
6. Penelitian tindakan supervisi pendidikan


Kegiatan Pembelajaran (II)

Perkuliahan Sesi II
7. Konsep dasar monev program pendidikan
8. Model-model rancangan monev program
9. Perencanaan monev program pendidikan
10.Pelaksanaan monev program
11.Analisis data dan pelaporan hasil monev
12.Praktik pelaksanaan monev 

Sistem Penilaian

  • Kehadiran (5%)
  • Portofolio pembelajaran
  • Tes tulis, re-call dan problem solving
  • Penilaian tugas: 
> Book-Report/Chapter Repot
> Karya Tulis Ilmiah / Makalah
> Studi Kasus, pemecahan maslah
  • Presentasi & Diskusi
  • Ujian Tengah Semester
  • Ujian Akhir Semeter





SUB KOMPETENSI

Menguasai metode, teknik dan prinsip -prinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.


KEMAMPUAN IDEAL  YANG HARUS DIMILIKI PENGAWAS

  • Memiliki pemahaman yang luas dan mendalam tentang pendekatan, prinsip-prinsip, metode dan teknik supervisi manajerial
  • Memiliki pengalaman dan pemahaman tentang problematika pelaksanaan supervisi manajerial
  • Mampu memberikan/melaksanakan supervisi manajerial kepada kepala sekolah dalam meningkatkan mutu


PENGELOMPOKAN

  • Peserta dibagi menjadi 5 (lima) kelompok
  • Setiap kelompok mendiskusikan Prinsip-prinsip, metode dan teknik supervisi manajerial (konspetual, empirik, dan metode)
  • Setiap kelompok memilih SETTING jenjang sekolah.
  • Hasil diskusi dituangkan dalam bentuk rencana kepengawasan 


WAKTU



TOPIK DISKUSI (KONSEPTUAL)

  • Ruang lingkup supervisi manajerial
  • Pendekatan dalam supervisi manajerial
  • Prinsip-prinsip supervisi manajerial
  • Metode-metode supervisi manajerial
  • Teknik-teknik supervisi manajerial

TOPIK DISKUSI (EMPIRIK)

  • Masalah apa saja yang muncul dalam pelaksa-naan supervisi manajerial?
  • Adakan perbedaan permasalahan pelaksanaan supervisi manajerial di tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK?
  • Adakah perbedaan permasalahan pelaksanaan supervisi manajerial pada sekolah di bawah standar, SSN, RSBI dan SBI?
  • Langkah-langkah  (pendekatan, metode, dan teknik) seharusnya dilakukan pengawas dalam melakukan supervisi manajerial sesuai karakteristik permasalahan?

TOPIK DISKUSI (METODE)

  • Kemampuan/keterampilan apa yang seharusnya dimi-liki oleh pengawas dalam melaksanakan supervisi manajerial?
  • Bagaimana strategi Pengembangan Metode dan Teknik Supervisi Manajerial (penyusunan Rencana Kepengawasan)?
  • Bagaimana Strategi Penyusunan instrumen kepengawasan?
  • Bagaimana Evaluasi dan tindak lanjut hasil kepengawasan?

PRODUK

  • Pengembangan materi (topik inti) Metode dan Teknik Supervisi Manajerial
  • Desain pembelajaran (Rencana Kepengawasan
  • Simulasi Pelaksanaan Metode/Teknik Super-visi Manajerial (Setiap kelompok memilih DUA  metode/teknik yang hendak disimu-lasikan, dan peran yang hendak dimainkan masing-masing anggota)

SKENARIO SIMULASI MASING-MASING KELOMPOK  DUA SKENARIO

  • Diserahkan masing-masing kelompok dengan mempertimbangkan:
  • Problem apa yang hendak disupervisi?
  • Subyek (kepala sekolah) pada jenjang apa?
  • Metode/teknik apa yang hendak digunakan?



METODE SUPERVISI: LANGSUNG

  • Metode langsung, yaitu cara yang ditempuh seorang supervisor baik secara pribadi maupun dinas langsung berhadapan dengan orang yang akan disupervisi baik secara individual maupun kelompok. Contoh metode langsung antara lain adalah: observasi ruang kerja ke-pala sekolah, guru, dan tenaga adminis-trasi; pertemuan individual, dan rapat guru. 
  • Metode tidak langsung, ialah suatu cara di mana seorang supervisor baik secara pribadi maupun dinas menggunakan berbagai media komunikasi dalam berhubungan dengan orang yang akan disupervisi baik secara individu maupun kelompok. Contoh, metode tidak langsung antara lain adalah: internet/email, radio, televisi, surat, dan papan pengumuman.

TEKNIK SUPERVISI

  1. Kunjungan sekolah.
  2. Pembicaraan individual.
  3. Diskusi kelompok dengan anggota MKKS/MGMP.
  4. Focused Group Discussion
  5. Metode Delphi
  6. Demonstrasi manajerial.
  7. Kunjungan ke sekolah lain (studi  banding antar kepala sekolah)
  8. Pengembangan kurikulum.
  9. Buletin supervisi.
  10. Perpustakaan profesional.
  11. Lokakarya supervisi manajerial.
  12. Survei sekolah-masyarakat 
  13. Penelitian Tindakan Sekolah


Kunjungan sekolah

Pengawas berkunjung ke sekolah mengadakan observasi terhadap kepala sekolah tentang perencanaan, pelaksanaan, permasalahan manajerial, dan pemecahan masalahnya dengan menyiapkan instrumen kepengawasan sekolah.


Pembicaraan individual

Pengawas berkunjung ke sekolah, mengadakan wawanacara dengan kepala sekolah tentang perencanaan, pelaksanaaan, permasalahan manajerial, dan pemecahan masalahnya dengan menyiapkan instrumen kepengawasan sekolah.



Diskusi kelompok dengan anggota Musyawarah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (MKKKS)

  • Pengawas mengadakan diskusi dengan anggota MKKKS tentang perencanaan, pelaksanaaan, permasalahan manajerial, dan pemecahan masalahnya dengan menyiapkan instrumen kepengawasan sekolah.

Focused Group Discussion

  • Pengawas memfasilitasi (mendorong/ mendampingi) kepala sekolah untuk menyelenggarakan diskusi yang melibatkan berbagai komponen stakeholder mengenai harapan terhadap sekolah, serta merumuskan langkah-langkah untuk memajukan sekolah.

Metode Delphi

  • Dalam diskusi/musyawarah yang melibatkan banyak peserta, biasanya pembicaraan didominasi orang-orang tertentu.
  • Banyak peserta yang hanya menjadi pendengar pasif karena berbagai kendala yang ada pada mereka.
  • Metode Delphi merupakan salah satu cara yang efisien untuk melibatkan seluruh peserta diskusi.
  • Metode ini dapat dilaksanakan oleh sekolah dalam musyawarah yang melibatkan stakeholders.
  • Pengawas dapat membantu kepala sekolah dengan penggunaan metode ini.

Langkah-langkah Penerapan Metode Delphi Gorton (1976: 26-27) 

  1. Mengidentifikasi dan mengumpulkan pihak-pihak yang berkom-peten dan hendak dimintai pendapatnya mengenai pengembangan sekolah;
  2. Masing-masing pihak diminta mengajukan pendapatnya secara tertulis tanpa disertai nama/identitas;
  3. Mengumpulkan pendapat yang masuk, dan membuat daftar urutannya sesuai dengan jumlah orang yang berpendapat sama.
  4. Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai pihak tersebut untuk diberikan urutan prioritasnya.
  5. Mengumpulkan kembali urutan prioritas menurut peserta, dan menyampaikan hasil akhir prioritas keputusan dari seluruh peserta yang dimintai pendapatnya. 


Demonstrasi

  • Metode ini biasa dilakukan dalam supervisi akdemik (pembelajaran) terhadap guru, di mana pengawas  mendemontrasikan cara mengajar yang baik (efektif, kreatif, dsb) di hadapan guru secara individual atau kelompok. 
  • Dalam supervisi manajerial, Pengawas dapat memberikan contoh bagaimana sebaiknya  kepala sekolah melaksanakan dan menyelesaikan/atau mengatasi persoalan manajerial.


Kunjungan antar kepala sekolah (studi banding)

  •  Pengawas mengajak kepala sekolah untuk mempelajari keterampilan manajerial kepala sekolah yang dianggap baik (misalnya: di sekolah favorit)


Pengembangan Kurikulum

  • Pengawas bersama-sama kepala sekolah mengem-bangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).


Buletin Supervisi

  • Pengawas mendiskusikan buletin (mengenai upaya peningkatan keterampilan manajerial kepala sekolah) dengan kepala sekolah secara berkala
  • Pengawas dapat memprakarsai penerbitan buletin manajemen sekolah.


Penyediaan dan Pemanfaatan Perpustakaan Profesional

  • Pengawas bersama-sama kepala sekolah  membaca buku-buku yang relevan, kemudian mendiskusikan hasil bacaannya dengan hasil bacaan kepala sekolah tentang buku-buku peningkatan keterampilan manajerial kepala sekolah yang tersedia di perpustakaan. 

Lokakarya Supervisi Manajerial

  • Pengawas mengadakan lokakarya supervisi manajerial untuk meningkatkan keterampilan manajerial kepala sekolah. 
  • Dalam lokakarya aspek-aspek yang harus diperhatikan antara lain: (a) tujuan dan target (b) waktu,(c) materi, (d) penyaji, dan (e) peserta.

Survei sekolah-masyarakat

  • Pengawas mendorong/mengajak kepala sekolah untuk mengetahui harapan masyarakat setempat terhadap sekolah melalui survei. 
  • Hal-hal penting yang harus diperhatikan, antara lain: (a) proposal: memuat latar belakang, tujuan, waktu pelaksanaan, manfaat, dsb., (b) instrumen, (c) petugas survei, (d) pengolahan dan analisis data hasil survei, (e) penarikan kesimpulan, dan (f) tindak lanjut.

Penelitian Tindakan Sekolah

  • Pengawas membimbing kepala sekolah, guru dan komite untuk melaksanakan action research bagi peningkatan mutu sekolah. 
  • Topik-topik yang diambil antara lain: (a) peningkatan disiplin guru, staf, dan siswa, (b) pengembangan budaya mutu, (c ) peningkatan prestasi siswa, dsb. 

Hal-hal penting dalam Penelitian Tindakan Sekolah

  • Proposal: memuat latar belakang, tujuan, waktu pelaksanaan, manfaat, dsb. Lengkap dengan instrumen sampai teknik analisis data.
  • Pihak-pihak yang terlibat, misalnya: Kepala sekolah, guru, karyawan siswa, anggota komite, dan konsultan penelitian (bila diperlukan) 




KOMPONEN SKENARIO

  1. Bentuk kegiatan supervisi: Pembinaan
  2. Bidang : ……. 
  3. Subyek (Kepala Sekolah……)
  4. Waktu Pelaksanaan
  5. Setting (lokasi di mana)
  6. Metode/teknik yang digunakan   
  7. Tahapan/Langkah-langkah
  •    Pertemuan Awal
  •    Inti (pelaksanaan teknik) supervisi
  •    Pertemuan akhir


PERTEMUAN AWAL

  • Menjalin hubungan baik/akrab
  • Menanyakan informasi perkembangan sekolah
  • Menanyakan permasalahan (manajerial) dihadapi kepala sekolah, misalnya berkaitan dengan: siswa, guru, administrasi keuangan, humas, dsb.
  • Membuat kesepakatan (antara pengawas dengan kepala sekolah), mengenai indikator kertercapaian komponen yang disupervisi.
  • Bila diperlukan disertai dengan  data (berdasarkan pengamatan pengawas sebelumnya) sesuai permasalahan yang hendak dipecahkan bersama.

PERTEMUAN SUPERVISI (INTI)

  • Berisi langkah-langkah pelaksanaan metode/teknik supervisi manajerial yang disepakati pada pertemuan awal. 
  • Menggunakan/menerapkan instrumen yang dsepakati.


PERTEMUAN AKHIR

  • Refleksi bersama antara kepala sekolah dengan pengawas mengenai pelaksanaan supervisi
  • Menunjukkan data hasil supervisi 
  • Merevie target-target yang telah disepakati
  • Menyimpulkan (hasil pencapaian) hal-hal yang sudah bisa dipecahkan dan menetukan bersama rencana pelaksanaan supervisi berikutnya.
  • Pengawas memberi penguatan kepada kepala sekolah dengan menciptakan suasana menyenangkan. 



































































































A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari pokok bahasan “Penyusunan Program Pengawasan Sekolah” Peserta Diklat Dapat : 
  • Memahami Siklus Kegiatan dan Ruang Lingkup  Program Pengawasan Sekolah
  • Memahami Prinsip dan Prosedur Penyusunan   Program Pengawasan Sekolah
  • Mengetahui Format dan Sistematika Program Pengawasan Sekolah
  • Menyusun Program Kepengawasan Sekolah

B. Dimensi Kompetensi
  • Pada akhir Diklat Peserta memiliki kompetensi supervisi manajerial (Khususnya dalam Penyusunan Program Pengawas) 
C. Kompetensi  yang Hendak Dicapai
  • Pengawas mampu menyusun program kepengawasan berdasarkan visi, misi, dan tujuan sekolah binaan.

D. Indikator Pencapaian 
Pengawas Sekolah dapat: 
  1. Memahami konsep dasar dan tujuan penyusunan program  pengawasan sekolah.
  2. Menguasai prosedur penyusunan program pengawasan sekolah.
  3. Menyusun program pengawasan sekolah secara sistematis.  

E. Ragam kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah  meliputi: 

  • Pelaksanaan analisis kebutuhan
  • Penyusunan program kerja pengawasan sekolah
  • Penilaian kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan kinerja tenaga kependidikan lain (TU, Laboran, dan pustakawan).
  • Pembinaan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lain.
  • Pemantauan kegiatan sekolah serta sumber daya pendidikan yang meliputi sarana belajar, prasarana pendidikan, biaya, dan lingkungan sekolah.
  • Pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pemantauan, dan pembinaan.
  • Evaluasi proses dan hasil pengawasan.
  • Penyusunan laporan hasil pengawasan.
  • Tindak lanjut hasil pengawasan untuk pengawasan berikutnya.




G. Ruang Lingkup Program Pengawasan

  • Program Pengawasan Tahunan
  • Program Pengawasan Semester

Isi Program Pengawasan:
  1. Latar belakang 
  2. Tujuan pengawasan yang ingin dicapai. 
  3. Data atau informasi yang diperlukan.
  4. Deskripsi kegiatan pengawasan yang akan dilakukan. 
  5. Tahapan atau rangkaian kegiatan yang menunjukkan bagaimana masalah dipecahkan serta bagaimana pekerjaan diselesaikan.





H. Prinsip Penyusunan Program Kepengawawan

Why : Mengapa kegiatan pengawasan dilakukan?
What : Apa tujuan dan sasaran pengawasan?
Who   : Siapa yang terlibat dalam pengawasan?
How    : Bagaimana pengawasan dilakukan?
When  :  Kapan pengawasan dilakukan?


Ketentuan Penyusunan Program (SMART)
Specific             jelas dan fokus pada pencapaian tujuan.
Measureable  dapat diukur pencapaiannya.
Achieveable    dapat dicapai sesuai kondisi di sekolah.
Realistics          tidak mengada-ada, sesuai kebutuhan dan keadaan sekolah  dalam pencapaian hasilnya.
Time Bound     jelas target waktu pencapaian dalam setiap langkah kegiatan.


















D. SISTEMATIKA  PROGRAM pengawasan sekolah




DAFTAR PUSTAKA

  • Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 118/1996 yang dirubah dengan Keputusan Menpan No. 91/2001 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. 
  • Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 87/2002 tentang Akreditasi Sekolah.
  • Masruri, Siswanto. 2002. Kualitas Pribadi dan Keterampilan Supervisi. Jakarta: Panjimas.
  • Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/ Madrasah.
  • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Kependidikan.
  • Siagian, Sondang P. 2005. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara
  • Stoner, James A. F. dan R. Edward Freeman. 1992. Manajemen. Jakarta: Intermedia.






























































Tidak ada komentar:

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...