Kamis, 19 Mei 2022

Perencanaan Pembelajaran"Lingkungan Belajar yang Nyaman "(Modul: Kurikulum Operasional Sekolah)

 Lingkungan Belajar yang Nyaman


Salam dan bahagia ibu dan bapak guru!


Halo selamat datang pada modul "Kurikulum Operasional Sekolah".

Ibu dan bapak guru,pada materi sebelumnya kita sudah belajar mengenai salah satu karakteristik satuan pendidikan yaitu visi dan misi sekolah.

Pada materi kali ini kita akan belajar lebih banyak mengenai beberapa variabel yang mendukung terciptanya lingkungan belajar sekolah yang nyaman.Kenyamanan ini untuk menciptakan pembelajaran murid yang berkualitas.


Ilustrasi Cerita

Pak Yori:
"Bu Polin Apa kabar ?"

Bu Polin:
"Halo Pak, baru selesai kelas Pak! bagaimana tadi kelasnya?"

Pak Yori:
" itu si Asep tidak hadir di kelas Kimia.Dia memang tidak masuk sekolah ya,Bu?

Bu Polin:
"Loh, sebelumnya dia hadir di kelas Ekonomi Pak."

Pak Yori:
"kalau begitu nanti saya skors saja ya Bu, biar jera dan tidak mengulangi."

Bu Polin:"
Maaf Pak, Apakah tidak sebaiknya kita coba tanyakan dulu ke muridnya ? supaya kita tahu alasannya kenapa ia tidak hadir di kelas kimia.Kenapa langsung diskors ?

Pak Yori:
"Biasanya kan juga langsung skor, Bu.

Bu Polin:
"Tapi kok Saya jadi khawatir itu tidak akan membuat jera ya,pak ?Mungkin saja Asep punya permasalahan yang perlu kita bantu ?Untuk menumbuhkan tanggung jawab sesuai dengan visi sekolah, murid kita sangat perlu dibantu,Pak.

Pak Yori:
"Oh begitu,saya jadi ingat lagi nilai menghormati dan tanggung jawab milik sekolah kita.Tetapi kan menumbuhkan tanggung jawab bisa melalui efek jera Bu ?Kalau ia menyesal, Ia tidak akan mengulanginya lagi.

Bu Polin:
"Menurut saya,belum tentu Pak.Bisa saja loh murid setelah dihukum akan mengulangi kesalahannya,bahkan lebih lihai.Bagaimana kalau kita ubah sistem hukum ini ?Daripada kita menghukum murid, mari kita tumbuhkan motivasi dan tanggung jawabnya melalui lingkungan belajar yang positif."

Pak Yori:
"Kadang-kadang saya pesimis Bu.Eh tapi jadi ingat ada murid yang malah lebih lihai dalam berbuat kesalahan."

Bu Polin:
"Nah,murid malah bisa menjadi lebih lihai ya.Kalau kita lihat lagi memang banyak guru yang melakukan skorsing. tetapi pelanggaran tidak menurun.Dengan hukuman,tidak menjamin Murid memiliki kesadaran diri dan bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar.

Pak Yori:
"iya nih,Jadi bagaimana,Bu?

Bu Polin:
"Kadang-kadang saya juga suka berpikir pesimis seperti Pak Yori.Tetapi Saya merenung lagi, apakah hukuman yang keras itu efektif ?Saya mengubah pandangan saya dan mencoba menciptakan lingkungan belajar menyenangkan.Saya meyakinkan diri bahwa pada dasarnya murid itu berniat baik.Hanya,terkadang mereka mengalami kendala atau permasalahan. Peran kita adalah membantu mereka mengatasi kendala dan permasalahan tersebut.

Pak Yori:
"Begitu ya,Bu.Perlakukan dan persepsi kita terhadap murid penting ya.
Sepertinya ini dulu yang harus saya ubah untuk membantu menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. kira-kira apalagi ya Bu,faktor yang mempengaruhi ?"

Bu Polin:
"Kalau dari pengalaman saya, keterlibatan semua pihak itu penting, Pak.Dalam artian kita mengikutsertakan semua warga sekolah dalam setiap kegiatan.Lalu ada faktor budaya sekolah yang perlu kita perhatikan dalam membangun lingkungan yang nyaman."

Pak Yori:
" Budaya sekolah itu bagaimana maksudnya Bu?"

Bu Polin:
"Budaya sekolah itu merupakan pola asumsi-asumsi dasar, nilai norma dan keyakinan yang dipegang bersama oleh seluruh warga sekolah.Jadi seperti tadi bertanggung jawab dan saling menghormati.Itu adalah nilai dari budaya sekolah kita pak?

Pak Yori:
"Kapan kita menentukan budaya sekolah ini Bu ?Apa budaya sekolah ini ada kaitannya dengan lingkungan belajarnya nyaman ?

Bu Polin:
"Untuk menentukan budaya sekolah, perwakilan seluruh warga sekolah berkumpul untuk berdiskusi.Pemikiran atau asumsi dasar warga sekolah akan dikumpulkan dan dianalisis,kemudian ada nilai dan norma yang kita yakini bersama.Jadi,untuk menciptakan lingkungan yang nyaman, kita perlu saling memahami dan menghargai pemikiran dan nilai-nilai yang diyakini semua orang.

Pak Yori:
"Iya betul juga ya Bu.Kalau saya pikir-pikir,apabila dihargai keunikannya, iya akan lebih termotivasi untuk belajar."

Bu Polin:.
"Nah, benar kan.Jika kita menegakkan aturan dengan mempertimbangkan keragaman situasi dan karakter murid maka semua warga sekolah menjadi nyaman.Bukan cuma murid, kita juga sebagai guru merasa nyaman.Apabila ada murid yang tidak menaati aturan, kita investigasi dulu penyebabnya agar murid sadar tentang makna dan tujuan aturan tersebut."

Pak Yori:
"Oh, begitu. terus terang saja saya suka tidak sadar kalau ternyata tindakan saya tidak memberikan rasa aman dan nyaman pada murid.Saya pikir ada betulnya kita mengajak Asep untuk bertemu dan menanyakan alasannya bolos kelas Kimia.

Bu Polin:
"Betul Pak Yori.memang kita sebagai guru dibesarkan dengan zaman yang berbeda dengan murid ,sehingga cara kita menghadapi masalah pun berbeda.
Saya juga suka bertindak tidak tepat terhadap murid ,tetapi saya ingat lagi bahwa saya harus memahami murid dengan baik.

Saya senang dengan kita berdiskusi seperti ini kita dapat bertukar informasi tentang latar belakang murid dan permasalahan yang mungkin mereka hadapi. Seringkali, murid bersikap berbeda pada setiap guru.

Akhirnya,informasi yang dimiliki guru tentang latar belakang murid pun berbeda.Semakin sering kita berdiskusi tentang murid,semakin mudah kita membantu satu sama lain."

Pak Yori:
"Wah,Terima kasih banyak Bu.
Saya akan mencoba mengubah cara interaksi saya dengan murid.semoga nanti saya bisa membangun hubungan yang lebih positif."

Bu Polin:
 "Semangat ya Pak Yori. saya juga masih perlu banyak belajar.Sebagai guru,kita terus belajar bersama-sama murid.Kita perlu menciptakan lingkungan belajar nyaman bagi murid.Jika lingkungan sudah nyaman dan aman, kegiatan belajar pun akan berjalan efektif."

Pak Yori:
"Dengankita berdiskusi tentang topik ini, saya jadi ingat profil pelajar Pancasila,Bu."

Bu Polin:
"Bagaimana maksudnya,Pak ?

Pak Yori:
" Di dalam pelajar profil Pancasila kan ada 6 dimensi Bu.Misalnya, dimensi bergotong-royong tercermin saat pembentukan kesepakatan dengan murid dan budaya sekolah.

Dengan kita mempunyai nilai dan norma,Saya rasa ini termasuk cerminan dimensi beriman,bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

Lalu, dimensi Mandiri,bernalar kritis dan kreatif juga hadir saat kita melibatkan murid dan proses pembelajarannya.


Bu Polin:
"Wah,Terima kasih infonya,Pak Yori.
.Ternyata ini juga merupakan bukti penguatan profil Pancasila pada lingkungan sekolah.Saya belajar banyak hari ini.

Pak Polin:
" sama-sama Bu Polin.Saya juga  belajar banyak.



Ibu dan bapak guru, kita belajar banyak dari ibu polin dan Pak Yori hari ini.

Mudah-mudahan ibu dan bapak guru juga ikut termotivasi ya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Tadi sudah disebutkan beberapa variabel yang mempengaruhi lingkungan belajar yang nyaman.

Mari kita berefleksi kira-kira variabel apalagi ya yang dapat mempengaruhi murid agar kita belajar dengan nyaman dan aman.Tetap semangat.

selamat belajar Ibu dan bapak guru hebat !
salam dan bahagia!


Kesimpulan

"Jika lingkungan sudah nyaman dan aman, kegiatan belajar pun akan berjalan efektif"

Tidak ada komentar:

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...