Rabu, 18 Mei 2022

Merdeka Belajar "Peran Keluarga,Sekolah dan Masyarakat"(Modul:Pendidikan Yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan)

 Peran Keluarga,Sekolah dan Masyarakat


Salam dan bahagia ibu dan bapak guru hebat Selamat datang kembali di modul pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan.

Kali ini kita akan mengulas materi tentang peran alam keluarga alam perburuan dan alam pergerakan pemuda atau masyarakat dalam pendidikan agar kita dapat memahami peran ketiga alam tersebut dan mengimplementasikannya dalam pembelajaran.

Momen menjalani pendidikan di lembaga sekolah merupakan momen yang dinanti-nantikan bagi sebagian orang tua untuk memenuhi kebutuhan belajar anaknya.Ada orang tua yang benar-benar menyerahkan segala urusan Didik mendidik murid kepada guru dan sekolah sebagai satu-satunya wadah karena kesibukannya bekerja, tapi ada juga orang tua yang ikut proaktif mendampingi tumbuh kembang anaknya, dengan berkolaborasi dengan guru dan sekolahnya agar apa yang diberikan guru di sekolah selaras dengan apa yang dilatihkan di rumah.

Tidak jarang orang tua menganggap guru sebagai faktor utama keberhasilan belajar murid, sehingga guru dianggap berhak melakukan apapun kepada murid asalkan murid berhasil dididik dalam belajarnya.Seakan-akan beban berat hanya ada di punggung guru dalam mendidik murid, padahal orang tua atau keluarga lah yang menjadi contoh teladan dan berkewajiban mendidik anak-anaknya.

Selain itu bagian yang juga berdampak pada perkembangan murid adalah, lingkungan sekitar atau masyarakat karena di sanalah murid berperan dan berinteraksi langsung menjadi bagian dari masyarakat.Maka apa yang dapat kita lakukan sebagai pendidik agar lingkungan pembelajaran murid memberikan dampak dan berkontribusi terhadap tumbuh kembang murid ?

Tri Sentral pendidikan adalah 3 wadah dasar proses pembentukan pendidikan murid yang terdiri dari alam keluarga alam perguruan dan alam pergerakan pemuda atau komunitas atau masyarakat.


Ketiganya berperan dan berkontribusi mengembangkan pengetahuan, nilai nilai dan keterampilan murid.

Kita tidak cukup hanya membantu murid dengan wawasan ilmu pengetahuan dan teladan sikap, tetapi juga dapat membantu murid untuk dapat menemukan suasana (atmosfer) di mana ia hidup dan berada.

"Menghidupkan, menambah dan menggembirakan perasaan kesosialan tidak akan dapat terlaksana jika tidak didahului oleh pendidikan diri (pendidikan individu kurang tutup karena inilah dasarnya pendidikan budi pekerti yang akan dapat menimbulkan rasa kemasyarakatan atau rasa sosial".-ki Hajar Dewantara

Guru bersama orang tua membantu murid untuk menemukan dan memiliki budi pekerti luhur yang siap digunakan dalam mengembangkan rasa sosial murid di lingkungan di mana ia berada

Maka, hubungan antara alam keluarga, dalam perguruan dan alam pergerakan pemuda (masyarakat) perlu dikeluarkan dan diwujudkan dalam pembelajaran murid-murid kita.

Sekarang, mari kita bahas satu persatu buah pada dasar proses pendidikan tersebut. balai wiyata ;

Alam keluarga

Merupakan sistem kecil di mana anak tinggal dan mendapatkan pendidikan pertama dan yang terpenting dalam hidupnya.

Pada alam keluarga lah anak mendapatkan dasar pendidikan budi pekerti dan pendidikan sosial. Karena secara naluri, baik disadari atau tidak manusia memiliki kecakapan dan keinginan untuk mendidik anak-anaknya secara rohani dan jasmani.

Sebagai contoh, kasih sayang, cinta, dan perasaan-perasaan lain dapat tumbuh dalam hidup keluarga anak yang berperan penting menemukan pendidikan budi pekerti yang kuat itu.

Pendidikan sosial juga dapat muncul dari tercermin dari interaksi antar anggota keluarga seperti, tolong-menolong antar mereka, membantu dan menjaga anggota keluarga yang sedang sakit, bersama-sama menjaga kebersihan dan ketertiban dalam keluarga, dan lainnya menjadi modal pendidikan sosial yang berasal dari alam keluarga.

Keluarga di sini bukan berarti keluarga inti (ayah ibu, kakak, adik) saja, melainkan lebih luas dari itu yaitu orang-orang dewasa yang merawat, memelihara, melindungi dan peduli terhadap tumbuh kembang anak.

Alam perguruan

Merupakan wadah yang memfasilitasi pengembangan intelektual murid serta menuntun murid menemukan wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas .


Alam perguruan ini meliputi semua jenis dan bentuk satuan pendidikan yang berperan dalam mengembangkan kecakapan murid.

Di sinilah kecakapan murid dapat terus diasah melalui pendidikan intelektual, akan tetapi Ki Hajar Dewantara juga mengingatkan kita bahwa semakin cakap kemampuan berpikir dan luasnya pengetahuan, semakin kuat pula ego dan Budi ke duniawian (materealisme), akibatnya dapat menghasilkan jiwa antisosial murid.

Oleh karena itu, alam perburuan sebisa mungkin dapat selaras dan berkesinambungan, dengan hidup dalam keluarga dan tidak boleh terpisah, agar murid mendapatkan kecerdasan kecakapan berpikir dan juga kecakapan sosial emosional.

Alam perguruan dianggap sebagai media perantara dari kesinambungan tiga wadah dasar proses pendidikan (alam keluarga, alam perguruan dan alam pemuda/masyarakat).

 Alam perguruan atau balai wiyata yang dulu menjadi tempat satu-satunya mengasah kecakapan intelektual, saat ini, bentuk dan cara menuntun murid pun menyesuaikan zaman.

Sebagai contoh guru menyelenggarakan pembelajaran daring dengan menggunakan berbagai media. Murid mencari tahu informasi dan pengetahuan yang membuatnya penasaran, melalui mesin pencari pada gawainya, kemudian didiskusikan bersama guru dan teman-temannya.

Maka guru perlu memahami konteks kebutuhan dan cara belajar murid, pada masa sekarang juga sekaligus menjadi mitra kolaborasi dengan keluarga.


Alam pergerakan pemuda/masyarakat

Merupakan wadah yang memfasilitasi murid untuk mengaktualisasikan dirinya dan mengembangkan watak.

Alam pergerakan pemuda atau masyarakat inilah sebagai penguat pendidikan, baik itu untuk kecerdasan budi pekerti dan sosial-emosional murid.

Masyarakat merupakan lingkungan pembelajaran murid, atau dapat dikatakan sebagai laboratorium pendidikan murid menumbuh kembangkan, apa yang telah ia dapat di keluarga dan perguruan.

Di masyarakat pula murid membangun koneksinya dengan lingkungan dan alam sekitar dimana ia berada untuk mengetahui siapa dirinya dan perannya di dalam masyarakat.

Sama dengan apa yang terjadi pada alam perguruan, majunya teknologi, terhubungnya setiap warga negara dengan warga negara lain, melalui jaringan internet membuat kita berpikir kembali tentang.

Definisi alam masyarakat yang semakin luas, tidak hanya berada di lingkungan sekitar tetapi juga meluas bagian dari dunia yang tanpa sekat.

Hadirnya teknologi juga membuat terbentuknya wadah-wadah baru dalam proses pendidikan murid, proses belajar murid.

Sebagai contoh alam digital atau Maya, alam algoritma ,alam data dan wadah atau alam-alam lain yang dibentuk dari majunya teknologi mempengaruhi cara belajar, berperilaku dan aktualisasi diri murid-murid kita.

Maka, bukan hanya definisi alam pemuda atau masyarakat yang semakin luas, melainkan juga cara pandang kita sebagai pendidik, dalam memahami bagaimana murid terhubung dengan lingkungannya.

"Proses pendidikan yang menggunakan kuatnya hubungan antar alam-alam inilah yang akan mengantarkan murid untuk dapat menghidupkan, menambah, dan menggembirakan perasaan hidup bersama dalam masyarakat (Sosial), yang pada akhirnya menuju pada kecerdasan budi pekerti yang berdasarkan adab kebangsaan dan semakin menguatkan hubungan antar keluarga perguruan dan pergerakan pemuda/masyarakat".-. Ki Hajar Dewantara

Sebagai contoh, keluarga menanamkan nilai kemandirian pada anak sejak dini, artinya sedapat mungkin anak diberi kepercayaan untuk dapat mengeksplorasi dan mengerjakan banyak hal secara mandiri.

Selain itu keluarga juga menanamkan prinsip-prinsip kolaborasi, keterbukaan dan dialog. Orang tua atau keluarga dapat membantu anda untuk mencari sumber-sumber pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Apabila kemudian menemui kesulitan maka orang tua bisa mengajak anak untuk mendiskusikannya bersama guru di sekolah.

Apabila kemudian pengetahuan dan pengalaman guru di sekolah belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan belajar anak, maka bisa bersama-sama bertanya atau mencari narasumber lainnya yang ada di sekitar.

Guru dan murid dapat belajar bersama menggunakan mesin pencari dan sasaran lain, yang ada di luar sana yang bisa membantu memfasilitasi kebutuhan belajar anak .

Ibu dan bapak guru, mari kita refleksikan bersama,

Apakah kita sudah memahami peran keluarga, perguruan dan masyarakat dan menerapkannya dalam pembelajaran yang kita rencanakan?

Apa yang dapat kita lakukan untuk dapat mempraktikkan peran-peran tersebut dalam proses pembelajaran untuk murid-murid kita?

Selamat belajar ibu dan bapak guru hebat !

Salam dan bahagia!


Kesimpulan

Di dalam hidupnya anak-anak adalah 3 tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya, yaitu alam keluarga, alam perguruan, dan alam pergerakan pemuda (masyarakat).~Ki Hajar Dewantara


Tidak ada komentar:

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...