Selama 2 Hari bersama Guru-guru Hebat di Talang Babungo
Om Jay menangis haru. Sebab beliau telah bertemu guru-guru hebat negeri ini. Meski singkat tapi padat. Syarat dengan pembelajaran yang bermakna dalam kehidupan beliau. Sebuah kisah
nyata yang ingin beliau bagikan kepada para pembaca.Sungguh Om Jay tak mengira akan dibawa ke desa wisata. Sebuah desa yang belum beliau kenal sebelumnya.Sebuah desa wisata yang sudah terkenal di manca negara. Sudah banyak orang dari luar negeri berkunjung ke desa wisata ini.
Pikir Om Jay, panitia akan membawa ke hotel bintang lima. Dimana semua serba dilayani oleh petugas hotel yang ramah. Tidur di kasur yang empuk dengan televisi berbagai chanel.Tinggal klik, Om Jay bisa menikmati siaran televisi dari berbagai negara.Pikiran Om Jay berubah. Setelah tahu dibawa oleh panitia ke desa wisata. Talang Babungo kecamatan Hiliran Gumanti kabupaten Solok Sumatera Barat, menjadi tempat terasyik Om Jay dan kawan-kawan menikmati liburan akhir tahun 2019. Beliau belum tahu desa ini sebelumnya.Pertama kali datang, Dingin menusuk tulang.Hujan rintik rintik menyambut kedatangan mereka.Pak Toni tuan rumah menyambut mereka dengan penuh kehangatan. Hampir saja kami tersesat, karena hari sudah larut malam. Banyak penduduk desa sudah tertidur lelap. Sampailah mereka di homestay. Tempat mereka menginap selama acara. Bicara sebentar langsung masuk kamar. Mereka berempat langsung tertidur
nyenyak. Perjalanan lebih dari 8 jam membuat mereka kelelahan.Esoknya suara adzan subuh membangunkan mereka,tapi kaki ini tak sanggup melangkah ke masjid.Pertama karena belum tahu. Kedua karena tak ada orang yang bisa Om Jay ajak pergi ke masjid. Om Jay orang baru dan belum melapor kepada pengurus RT.Bisa-bisa beliau dituduh maling nantinya, hahaha.
Usai sholat subuh Om Jay tidur lagi. Terdengar suara adzan subuh untuk kedua kalinya. Waduh ternyata beliau salah, itu panggilan sholat pertama seperti di Mekah. Artinya kita siap-siap bangun dan melaksanakan sholat subuh. Akhirnya Om Jay sholat subuh lagi. Terus kemudian tertidur lagi. Mirip mbah Surip. Bangun tidur... Tidur lagi... Hehehe.
Om Jay terbangun dari tidur. Padahal saat itu bidadari cantik hendak mencium beliau. Hampir bibir bertemu bibir. Namun sayang, suara obrolan di luar kamar membangunkan guru tambun itu. Hihihi.
Kamar mandi adalah tujuan beliau dan membersihkan tubuh adalah sebuah keharusan. Tapi tubuh beliau tak bisa menerima air dingin seperti air yang berada di dalam kulkas rumah beliau. Untunglah di kamar mandi ada keran air panas. Selamatlah Om Jay untuk mandi pagi ini tanpa harus mengalami dinginnya Talang Babungo.Keluar kamar adalah pilihan. Lontong sayur sudah disiapkan tuan rumah. Habis sudah tanpa
banyak bicara. Hanya sendok dan piringnya yang tak berani Om Jay makan. Takut pak Toni dan keluarga marah. Hahaha.
Hari pertama begitu menggoda dan selanjutnya anda bisa baca dalam tulisan Om Jay terdahulu.Begitulah seorang guru blogger. Apa saja bisa dituliskan. Terkadang beliau suka tertawa dan
senyum-senyum sendiri.Singkat cerita Om Jay bertemu guru-guru hebat di SDN 09 Talang Babungo. Sebuah sekolah berakreditasi A dan bersih sekolahnya. Bila anda tim penilai akreditasi, sekolah ini memang layak mendapatkan nilai A. Bahkan nilai A Plus.Kepala sekolahnya sangat rajin menjaga keberhasilan sekolahnya. Pak Haji Muchtar memang patut dijadikan teladan.Om Jay melihat sendiri beliau rajin mengambil sampah yang ada di depan matanya.Tak salah bila beliau memimpin menjadi ketua panitia workshop penyusunan buku ajar dan pengayaan. Tak banyak bicara dan banyak bekerja.Membuat kami yang muda banyak berguru kepadanya.Keteladanan kunci keberhasilan dalam sebuah kepemimpinan.
Hari pertama Om Jay lebih banyak menyimak. Terkadang beliau cari kesempatan untuk menggali
informasi dari peserta. Mondar mandir ke depan dan belakang. Ikut merasakan menjadi peserta bimtek.Duduklah beliau di belakang, sambil menyimak para nara sumber dari Epson Indonesia dan penerbit andi Yogyakarta. Sedangkan beliau belum mendapatkan giliran karena waktunya tak cukup.Sudah habis untuk acara pembukaan dan sambutan-sambutan.
Bersama guru guru hebat memang berbeda auranya. Beberapa dari mereka sudah menjadi kepala sekolah. Kagum Om Jay dibuatnya. Masih muda sudah memimpin dan mengelola sekolah.
Salutnya Om Jay, mereka tidak berhenti belajar dan mau bersusah payah menjadi peserta Bimtek.Lebih kagum lagi Om Jay. Buat bapak dan ibu guru yang berusia senja. Masih mau belajar menulis dan menerbitkan buku.Om Jay menyebutnya guru ulama. Usia Lanjut Masih Aktif.
Hehehe.
Walaupun Om Jay melihat ada peserta yang tertidur karena kelelahan hahaha.Hari pertama berjalan lancar acaranya.Walaupun Om Jay merasakan peserta kurang puas.Nanti akan beliau buat angket agar tahu kepuasan peserta di akhir acara. Om Jay akan tanya mereka melalui jawaban tertulis di kertas selembar.Meskipun panitia tak jua memberikan susunan acara. beliau senang-senang saja. Bagi Om Jay tak mengapa. Mungkin panitia sudah memberikannya.Mungkin juga panitia membiasakan diri untuk mengurangi penggunaan kertas. Kata orang Go Green.
Malam hari hujan turun. Pak Haji Muchtar
menjemput mereka di rumah homestay nomor 15. Mereka diajak makan malam di sekolahnya. Dingin merasuk kulit. Rasanya ingin berselimut dan lekas pergi ke kamar tidur. Tapi perut terasa lapar, makan
malam adalah sebuah kebutuhan alami.
Sampailah mereka di tempat acara. Tak Om Jay sangka. Banyak guru penyanyi di sini. Hampir saja Om Jay ikut menyanyi. Namun beliau tak berani menampilkan diri. Sebab takut sound system besok tak berbunyi. Suara Om Jay terlalu sumbang untuk menyumbangkan lagu malam itu.Suara Om Jay ini sumbang dan akan banyak pendengar pergi ke dokter Tehate. Telinga Hidung dan tenggorokan. Hahaha.
Om Jay nikmati lagu-lagu. Suara merdu guru-guru bernyanyi, melupakan sejenak kasedihan berpisah dengan anak dan istri.Malam semakin larut. Tak ada juga panitia yang menjemput.Om Jay dan Kawan-kawan putuskan berjalan kaki saja.
Badan sehat kaki kuat. Jalan menanjak mereka lalui dengan senang hati dengan nafas sedikit ngos-ngosan hehehe.Om Jay bersyukur jadi tahu lokasi desa wisata ini. Banyak tanaman dan bunga yang indah di sepanjang jalan. Om Jay menyebutnya sepanjang jalan kenangan. Mirip lagu yang baru saja dinyanyikan guru guru hebat di Sumatera Barat."SEPANJANG JALAN KENANGAN. KITA SELLAU BERGANDENG TANGAN".
Malam itu mereka tertidur pulas. Sangat pulas.Om Jay berada di surga yang dirindukan. Penduduknya ramah dan udara dingin seperti di Lembang Bandung. Suara jangkrik dan binatang malam meramaikan suasana malam.Nasi goreng lezat sudah menunggu di pagi hari.Sambil makan Om Jay belajar bahasa minang dengan ketiga anak pak Toni. Pinter sekali mereka.Kecil kecil sudah pandai bahasa minang.Hehehe.
Acara workshop dimulai agak terlambat. Om Jay terlalu asyik dengan anak anak. Lupa kalau hari ini akan menyampaikan materi bagaimana memasarkan buku. Padahal sudah ditunggu para
peserta bimtek di SDN 09 Talang Babungo. Om Jay berlari ke lokasi acara. Panitia acara memberikan beliau pengeras suara. Ingin Om Jay langsung praktik menulis tapi beliau berpikiran
beda.Lebih baik Om Jay beri motivasi berprestasi dulu. Perkara menulis urusan mudah kalau kita punya komitmen yang tinggi.Ibu Betti Om Jay persilahkan lebih dulu berbagi pengalamannya. Dengan begitu kawan kawan guru bisa bercita cita punya sekolah sendiri. Judulnya dengan buku kubangun sekolahku.
Om Jay sendiri tahun depan akan membuka sekolah. Namun bukan sekolah biasa. Om Jay akan membuka sekolah blogger dan youtuber Indonesia.Sekolah dibuka selama 24 jam di dunia maya.Internet memudahkan kita berbagi ilmu dan pengalaman guru tangguh berhati cahaya. Menjadi nara sumber workshop bukan pekerjaan
mudah. Anda butuh kepandaian berbicara. Namun menulis adalah kepandaian tertinggi bagi mereka kaum akademisi di dunia.Om Jay yakin kawan kawan guru hebat tidak puas.Om Jay baca itu dari hasil evaluasi peserta. Ini masukan sangat berharga buat kami yang ingin kaya di usia muda. Bukan karena anak orang kaya atau terlahir kaya.Tapi karena kita mampu mengembangkan kreativitas dan imajinasi yang ada.
Pepatah bijak mengtakan. Kalau ada sumur di ladang. Boleh kita menumpang mandi. Kalau ada umurku panjang. Bolehlah kita berjumpa lagi.Semoga dua hari bersama di dunia nyata membuat kita seperti keluarga. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. Buku kitapun terbit di tahun 2020.Jumpa guru-guru hebat di Talang Babungo,Solok, Sumatera Barat membuat Om Jay yakin akan semakin banyak guru penggerak di negeri ini.Teruslah bergerak dengan tulisan yang
menarik dan memikat. Bila esok sang mentari pagi bersinar lagi. Kita akan menuju cita cita yang pasti.
Kesimpulan:
Selama 2 Hari bersama Guru-guru Hebat di Talang Babungo Om Jay terkesima
1).Melihat Sebuah desa wisata yang sudah terkenal di manca negara : Desa Talang Babungo
2).Bertemu guru-guru hebat di SDN 09 Talang Babungo
3).Kepala Sekolah SDN 09 sangat rajin Pak Haji Muchtar namanya ,beliaumemang patut dijadikan teladan.
4).Buat bapak dan ibu guru yang berusia senja. Masih mau belajar menulis dan menerbitkan buku.Om Jay menyebutnya guru ulama. Usia Lanjut Masih Aktif.
5).kaya di usia muda. Bukan karena anak orang kaya atau terlahir kaya.Tapi karena kita mampu mengembangkan kreativitas dan imajinasi yang ada.
6).Sumatera Barat membuat Om Jay yakin akan semakin banyak guru penggerak di negeri in.
Peresensi
Usman Alamsyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar