Jumat, 03 April 2020

Menulis Momen Spesial Kala Mengajar di Kelas 6

Menulis Momen Spesial Kala Mengajar di kelas
Resume 6, Tanggal 3 April 2020

Usman Alamsyah
SDN 163 Rejang Lebong

MENULIS TENTANG MOMEN SPESIAL KALA MENGAJAR

Seperti biasa om jay membuka kelas menulis gelombang ke 5 dengan menyapa dan mengunci WA agar pembelajaran berjalan lancar .

Materi malam ini Yaitu: *Menulis tentang Momen Spesial Kala Mengajar*

Nara sumber yang akan memberikan adalah _Bapak Munif Chotib_ 
penulis buku best seller Gurunya Manusia dan juga pembicara nasional yang sangat berpengalaman.


Setelah omjay, Narasumber mengirimkan video  menulis momen spesial dan mengirimkan artikel yang berjudul 80 menit dikelas neraka .

Sangat antusias saya membacanya dan menunjukkan luar biasa metode guru tersebut memecahkan suasana kelas yang sangat dicap sebagai kelas teramai, ternakal dan kelas tidak baik.

Momen Spesial menurut Munif Chatib adalah kejadian khusus yang terjadi antara guru dan siswa baik didalam maupun diluar kelas. Momen special ini dapat masuk dalam memori jangka panjang. Memori jangka panjang yaitu memori yang tidak akan terlupakan dalam seumur hidup seseorang.

Beberapa peserta melontarkan pertanyaan :
Lalu pak Munif Chatib pun menjawab dengan penuh suka cita dan bijaksana. Banyak sekali yang bertanya membuat interaksi yang dimoderatori Omjay berjalan dinamis.

Berikut yang disampaikan pak munif dalam tanya jawab:

Kedua dari pokok pikiran atau bahan tulisan tersebut, saya menulis secara bebas. sementara saya kesampingkan aturan-aturan ejaan. karena itu seperti yang sudah saya share, terkadang bentuknya seperti cerita, terkadang seperti informasi saja. Perasaan bebas menulis inilah yg membantu kita untuk lancar menuangkan pokok pikiran.

Terkadang satu kejadian, kalau kita analisa bisa mewakili beberapa poin dari momen yang bisa masuk long term memory.

Ketiga, barulah kita edit pelan-pelan. makin banyak kita lakukan ini, nanti editingnya makin sedikit.

Tetap cerdas inspiratif dan menarik menambah wawasan berpikir luas.

Pertanyaan
Bagaimana cara mengajar sederhana ttpi siswa dapat memahami dan dapat memperhatikan dengan jelas akurat dan cepat?

Lebih mudah mana pendokumentasian moment psesial itu. lewat rekaman atau tulisan. bisakah momen spesial itu kita ciptakan?

Apakah boleh kalo suka duka dalam mengajar itu ditulis dalam blog dan terkesan curhat?

Bagaimana cara memunculkan perasaan peka terhadap momen spesial, orang seperti saya merasa datar2 saja dalam mengajar, mungkin bagi sebagian guru menemukan banyak momen spesial.

Boleh-boleh saja, tapi harus ditutup dengan kesimpulan yg jelas atau semacam pernyataan kepada pembacanya. Hal ini berupa pesan moral atau info apa yg ingin dibagi oleh penulis.

Percayalah maind set kita harus kita tata dulu bahwa TIDAK ADA ANAK YG NAKAL, YG ADA ADALAH ANAK YG KEBUTUHANNYA BELUM TERPENUHI. Jika kita sudah sepakat dg paradigma ini, maka kita akan fokus kebutuhan apakah yg belum terpenuhi dari anak tsb. ketika kita melakukan pnedekatan utk cari tahu kebutuhan yg belum terpenuhi, maka si anak bandel itu akan punya perasaan bahwa dia ternyata diperhatikan. dan gurunya berusaha utk membantunya.

Harus dibedakan antara guru keras dan guru tegas. Guru killer adalah sebutan untuk guru keras. Ciri2nya, guru keras berdampak akan dijauhi, dihindari oleh siswa. Namun guru tegas, sebaliknya, akan dirindukan oleh siswanya. Perayalah zaman sekarang, siswa kita butuh guru yg tegas. Kedisiplinan yg diterapkan oleh guru tegas akan menjadi unsur siswa suka kepada gurunya.

Triknya adalah kumpulkan saja dalam bentuk kalimat pendek ttg banyaknya kejadian. hanya dikumpulkan saja. lalu utk menulisnya harus satu persatu. Jangan kepikiran semua untuk ditulis. Mulailah dari yg kita mudah utk menulisnya. Insyallah nanti lanar

Saya baru sadar ternyata banyak momen spesial dengan murid-murid saya yang terlewat begitu saja. Murid nakal tentu saja ada karena memang demikianlah sifat di usia mereka. Tapi saat nakalnya berubah menjadi suatu bakat yang bisa membanggakan saya dan orang tuanya itu adalah suatu hal yang luar biasa. Murid yang pendiam dan pemalu pasti ada. Namun ketika diamnya berganti menjadi tarian dan lagu adalah hal yang hebat. Dan banyak momen lain yang hampir saya lupa yang akhirnya teringat kembali malam ini.

Kalau saya, mengajar itu yg terpenting ada pada awalnya, pendahuluannya. Harus keren. saya biasa sebut apersepsi. Jika apersepsi berhasil, biasanya siswa tertarik utk belajar, sehingga kemungkinan besar paham. Yg kedua adalah bagian penutup. Juga harus keren, berupa kesimpulan ttg hikmah dari materi ajar. Ingat secara neurosains, awal dan akhir itu penting dan itu yg 80% teratat di otak siswa kita. Ketiga baru memilih metode yg student center learning. Metoe ini tempatnya di tengah. Seperti itu.

Satu hal yang saya temui sekarang bagaimana memotivasi guru yang lain untuk lebih inovatif dan menarik dalam mengajar. kebetulan teman-teman guru kami sering ijin tidak dapat hadir karena kesibukan , padahal mereka sudah dijadwal dan diberikan surat perintah.

Setelah membaca pengalaman proses pembelajaran pak Munif, saya menjadi terinfirasi untuk menceritakan pengalaman pribadi selama mengajar, tetapi karena siswa dan kelas yang saya ajar banyak dan bervariasi membuat bingung untuk memulai. Kira kira ada triknya tidak supaya kita tidak bingung mau nulis yang mana dulu, karena banyak pengalaman belajar bersama siswa yang mengesankan.

Saya pernah mengikuti seminar bapak Munif yang diadakan oleh Rahasia Guru di Pusat study Bahasa Jepang, UI. Di  situ saya mulai jatuh cinta dengan buku bapak yang renyah untuk dibaca.

Ada hal yang ingin saya tanyakan mengenai 5 pintu untuk menciptakan moment spesial d antranya menghadirkan emotional ketika kita mengajar, lalu
Bagaimanakah cara kita untuk memasukkan  pintu emotional tersebut ke dalam Pembelajaran kita? 
Apakah hypno teaching ( Pemberian sugesti positif kepada siswa) bisa menjadi salah satu caranya dan?
Bagaimanakah cara mengoptimalkan emotional tersebut agar kita bsa menemukan moment spesial  dalam proses belajar sebagai bhan menulis untuk kita? 
Ada 3 cara sederhana mejadi guru tegas:
Kita menjadi gurunya, orang yg memberikan ilmu.
 Kita menjadi orantuanya, kita memberikan nasihat2.
Kita menjadi sahabat siswa, dengan membuka diri untuk menerima curhat dari siswanya. Hanya yg perlu diperhatikan adlah WAKTU. Kapan kita harus jadi guru, orangtua, dan sahabat siswa2 kita.
2. Utk hypno teaching saya rasa bisa juga kita gunakan.

3. Cara optimalkan emotinal dengan refleksi diakhir pertemuan dengan menanyakan harapan setelah mendapat materi ini. Harapan ini bisa apa saja, misalnya dengan bertanya kepada orgtuanya ketika pulang sekolah, atau tantangan membuat proyek2 belajar yang berkaitan dg materi.

Metode yang sangat bagus.
Saya pernah mengalami hal yang sama. Jurusan Agama kurang respon dengan sains (Matematika). Hampir semua guru mengeluh karena merasa di sepelehkan mata pelajarannya. Dari kondisi itu maka saya sendiri minta jam di kelas tersebut. Saya penasaran dgn cerita dari teman 2. Dan pada awal saya masuk mereka acuh tak acuh dgn mata pelajaran Matematika.

Ternyata mereka ingin diakui keberadaannya. Mereka butuh perhatian. Dengan pendekatan anak juga saya coba anak-anak menyampaikan unek-uneknya. Kemudian dibahas bersama. Mereka sangat antusias sekali karena saya mengembalikan permasalan dari mengapa menjadi bagaimana. Alhasil sampai saat ini mereka setiap tahun datang ke rumah meski sudah lama lulus. Menurut mereka saya sudah membuka wawasan terhadap manfaat Matematika Dalam kelangsungan hidup.

Emosional itu adalah perasaan yang bermacam-macam, dalam suka maupun duka. Rahasianya pada saat kita mulai dari apersepsi dan penutup. Metode apapun akan menjadi hidup dan emotional, ketika awal dan akhirnya keren. Apalagi kita bisa menghubungkan materi ajar dengan kejadian yang dialami siswa2 kita secara personal. Saya pernah mengajar di SD kelas 2 di Sidoarjo jawa timur, ketika terjadi bencana lumpur lapindo. Saya menggunakan aperspsi ttg bencana tersebut dan beberapa siswa menangis sebab rumah keluarga mereka ada yang terkena bencana tersebut

Bagaimana menyusun kata-kata yang indah tuntut enak dan mudah dipahami oleh  pembaca. Karena terkadang susunan kalimat atau tata bahasa kurang pas. Pada kelas spesial terkadang ada yg menyenangkan dan kadang ada pula yang menyedihkan.  Karena ada siswa yang memiliki kelainan (ABK). Dan pada kelas spesial terkadang menambah beban pikiran guru. Pinginnya guru hasil tentunya menginginkan bagus semua.  Tapi hal tersebut tdk bisa tercapai. Bagaimana mengatasinya.

Momen Spesial Mengajar

Memang betul momen sepesial itu tiga hal yaitu perubahan motivasi, perubahan kemampuan dan perubahan sikap. Namun sering kita ini terjebak kedalam target kurikulum yang begitu banyak dan gemuk sehingga suka mengabaikan atau kurang memperhatikan 3 aspek perubahan tersebut. Maka endingnya secara umum baik motivasi, kualitas maupun sikap itu jauh dari harapan yang ada. Apalagi sekarang ini siswa lebih cepat mendapatkan pengaruh dan informasi dari luar yang lebih menarik dari yang kita sampaikan.

Betapa banyak siswa yang kita kelola atau didik tidak mencapai target harapan dari 3 aspek tadi dan ini terbukti dari sisi motivasi cenderung siswa tidak minat belajar keinginan main jauh lebih tinggi, kualitaspun dengan sistem KKM ini sangat syarat memaksakan siswa yang kurang targetpun terjadi konfersi supaya target, karna proses untuk pembelajarannya yang juga terjebak dengan waktu dan materi yang begitu banyak. Belum lagi sikap maka banyak sikap para siswa lebih mengikuti pada yang mereka dapatkan dari lingkungan pergaulan mereka dan media sosial yang lebih cepat mereka dapatkan.

Berdasarkan kejadian dilapangan secara empiris ini maka harus ada kebijakan secara kuat dari struktur pendidikan untuk mengevaluasi kembali tentang beban guru dari target target materi yang begitu banyak dan gemuk. Kedua perlu adanya waktu yang cukup agar guru bisa fokus bersama siswa. Guru tidak lagi disibukkan dengan administrasi karir statusnya. Sehingga konsentrasi guru dapat bergaul dan mendidik siswa dengan baik. Ketiga guru memang harus terus meningkatkan kualitas untuk cara mendidik dan membentuk proses pendidikan terhadap anak didik keempat kesejahteraan guru yang memang sudah harus lebih memadai dan selalu dihargai untuk diberikan hak haknya secara khusus misal kenaikan golongan jangan sampai mengganggu beban pikiran guru yang kemudian berdampak kepada menurunnya kualitas mengajar. Kelima seyogyanya terpenuhi pasilitas guru baik secara umum yang harus disediakan sekolah maupun khusus yang disiapkan oleh guru sendiri.

Bagaimana Cara Menulis Momen Spesial?
Ada tiga tahapan menulis special momen. Tahapan tersebut adalah:
Catat/ rekam kejadian momen special pada saat terjadi.
Elaborasi, mencari data-data pendukung terhadap momen special. Data dapat berupa fakta, saat bertanya, atau kita menambahkan imajinasi.
Menulis. Menulis ini dapat dilakukan apabila data telah terkumpul, setelah itu kita dapat menuliskannya dalam bentuk artikel bebas.
Beliau juga memberikan contoh menulis artikel bebas. Artikel bebas ini dapat kita buat ketika ada suatu kejadian dikelas yang kita anggap unik ataupun berkesan. Supaya artikel bebas menarik, maka buatlah judul menarik. Artinya pembaca penasaran dengan isinya ketika membaca judul artikel bebas yang kita tulis.

Berbagai pertanyaan dan jawaban telah dijawab oleh beliau narasumber hebat nah banyak sekali pengalaman spesial kita dalam pembelajaran.
Jadilah guru yang bisa menjadi guru, orang tua dan teman, pekalah dengan keadaan di kelas. Kepekaan di kelas membuat hati kita tergerak unntuk menuliskan kejadian yang spesial sehingga menjadi guru yang terus belajar tanpa henti untuk menjadi yang bermanfaat. (Mr.BamS).

Materi malam ini bersama bapak Munif Chatib menjelaskan bahwa:
1. Momen spesial dapat menggugah kita untuk menulis
2. Untuk awal tulis saja semampu kita tanpa kita khawatir salah dalam kaidah penulisan
3. Tuangkan semua kejadian spesial ke dalam tulisan kita
4. Guru harus bisa memainkan 3 peran yaitu menjadi guru, orang tua dan sahabat bagi siswa
5. Saya semakin termotivasi untuk menulis

Terima kasih Pak @Munif Chotib.

Dari dulu saya kagum dengan judul buku yang Bapak tulis. Dari judulnya sudah sangat menarik, langsung menyentuh hati. Langsung tertuju pada objek bahwa murid itu adalah manusia, yang harus diperlakukan secara manusiawi.

Setelah membaca pengalaman proses pembelajaran pa munif, saya menjadi terinfirasi untuk menceritakan pengalaman pribadi selama mengajar, tetapi karena siswa dan kelas yang saya ajar banyak dan bervariasi membuat bingung untuk memulai. Kira kira ada triknya tidak supaya kita tidak bingung mau nulis yang mana dulu, karena banyak pengalaman belajar bersama siswa yang mengesankan, kalau ada mohon bagi trik2nya. Terima kasih.

Tujuh tahun saya menjadi guru di sekolah yayasan, satu tahun merasakan seperti yg ditulis oleh Pak Munif menemukan kelas yang benar-benar membuat tidak betah Pak. Lambat laun menemukan solusinya, benar sekali yang Bapak tulis pertemuan pertama dengan siswa adalah titik awal keberhasilan guru dalam mengelola kelas. 

Dari situlah banyak moment-moment istimewa Pak. Sayangnya moment spesial baru bisa saya abadikan melalui gambar di IG. Semoga dengan motivasi dari Pak Munif ini akan memberi semangat kepada saya dalam menulis, sehingga dapat meninggalkan jejak yang dapat menginspirasi orang lain seperti Pak Munif.

Setelah membaca spesial moment Pak Munif yang berjudul "80 Menit di Kelas Neraka". Saya tertarik sekali dengan teknik pembelajaran untuk mengembalikan marwah seorang guru dihadapan para siswanya. Hal ini terjadi di sekolah kami, salah seorang wali kelas di sekolah saya mengeluh karena sikap dari anak-anak dikelasnya bisa dikatakan nakal bahkan tidak mau belajar dengan guru tersebut.

Hanya sebagian dari siswa yang mau belajar, yaitu siswa perempuan saja yang masih mau belajar dengan baik, siswa yang laki-lakinya belajar semaunya saja, di waktu jam belajar mereka keluar masuk kelas dengan seenaknya. Singkat kata hubungan emosional guru dengan siswa tidak terjalin baik. Siswa tidak semangat belajar bahkan tidak mau belajar dengan alasan tidak suka sama perangai dan sikap gurunya, yang kata anak-anak guru tersebut galak.

Hal yang akan saya tanyakan, bagaimana sikap saya sebagai kepala sekolah untuk bisa mengembalikan situasi dan hubungan siswa dengan gurunya tersebut akan terjalin baik dan siswa mau belajar dengan guru tersebut, serta bisa merubah mind set siswa yang sudah tertanam terhadap guru tersebut sebagai guru galak?

Apakah saya coba dengan teknik yang telah dilakukan oleh Pak Munif Chotib, dan saya bertindak sebagai guru di depan kelas tersebut? Dan apakah guru tersebut dihadirkan di kelas tersebut atau tidak perlu dihadirkan di kelas? ataukah ada solusi lain untuk mencari jalan keluar untuk situasi yang terjadi di sekolah saya tersebut? Mohon pencerahannya dari Pak Munif Chotib dan Om Jay, terimakasih......🙏🙏🙏
Saya bilal dari Curup, Bengkulu. Terimakasih pak munif berkaca-kaca membaca tulisan bapak, membawa saya mengenang akan banyak sekali momen special yang pernah terjadi dalam aktivitas bersama siswa. Seandainya momen-momen itu saya tulis pasti sudah banyak sekali perbaikan dari saya pribadi untuk menjadi guru yang lebih baik. Pertanyaan saya pak, apakah boleh kita menuliskan nama siswa dalam tulisan yang kita buat? Trus seandainya momen spesialnya tidak ada yang baru (hanya itu-itu saja) bagaimana cara menciptakannya? Terimakasih pak.

Keren banget materi malam hari ini, terasa tidak ada beban, menginfirasi dan memotivasi untuk menuliskan pengalaman mengajar, belajar terasa sebentar pengalaman belajar hari ini menjadi momen yang spesial bagi kami peserta belajar menulis. Kami ucapkan terima kasih Om Jay dan terima kasih pak Munif

Tidak ada komentar:

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...