Terhibur Membaca Cerita Rakyat

Malam ini aku merasa kelelahan habis keseharian berpuasa. pada hari ini puasanya sangat berbeda,badan rada-rada demam ,terasa puasa tidak sampai azan magrib tapi alhamdulillah kesampean juga,di waktu berbuka..
Habis berbuka langsung,sholat magrib dilanjutkan dengan makan Nasi,seleraku agak kurang ,makan nasi hanya satu sendok habis itu badan terasa lelah lagi,mata mengantuk . Ku coba membuka group WAmenulis legenda dan dongeng. Dimana group itu aku tidak terlalu aktif, langsung aja link yang di bagikan Admin group tentang cerita rakyat,langsung ku klik.lalu ku baca
Cerita pertama yaitu :Prabu Angling Dharma. Prabu Angling Dharma adalah nama seorang tokoh legenda dalam tradisi Jawa dan Nusantara, yang dianggap sebagai titisan Batara Wisnu. Terdapat Gua Naga Raja tepatnya di Sukolilo, Pati. Makam dan Peninggalan Prabu Angling Dharma berada di Desa Baleadi, Kec. Sukolilo, Kab. Pati, Jawa Tengah. Salah satu keistimewaan tokoh ini adalah kemampuannya untuk mengetahui bahasa segala jenis binatang. Selain itu, ia juga disebut sebagai keturunan Arjuna, seorang tokoh utama dalam kisah Mahabharata.Ku baca cerita tersebut sampai tuntas.

Cerita kedua yaitu :CEKI ATA DESU : Asal-Usul dan Pantangan Masyarakat Kampung Desu.Pada zaman dahulu, ada seorang pria yang bernama Sehadun hidup sebatang kara di sebuah kampung yang sangat terpencil tepatnya di atas bukit. Nama kampung tersebut adalah Desu. Sehadun tinggal sendiri setelah anak dan istrinya meninggal karena penyakit aneh. Cerita tersebut menceritakan lelaki yang menikah dengan seorang
Wanita cantik jelmaan burung pipit, sehingga masyarakat Kampung Desu menganggap bahwa burung pipit adalah nenek moyang mereka,maka di kampung Desu adanya larangan memakan dan membunuh burung pipit.Ku baca juga cerita tersebut sampai selesai.

Cerita Ketiga yaitu : WERIATA : Asal-Usul Tanaman Pangan di Manggarai.Dahulu kala, ada seorang pria yang gagah tinggal di sebuah kampung kecil. Kampung itu bernama Kolang sedangkan pria itu bernama “Poca”. Ia sudah lama menyendiri di kampung tersebut. Umurnya sudah mencapai 30 tahun tetapi ia masih belum menemukan seorang wanita yang akan dijadikan sebagai istrinya. Poca sangat taat kepada Tuhan atau dalam Bahasa Manggarai disebut “Mori De Kraeng”. Ia setiap hari selalu ingat berdo’a sebelum memulai kegiatannya sehari-hari. Tuhan tahu bahwa Poca sangat setia kepada-Nya, tetapi Ia ingin menguji kesetiaan Poca. Suatu malam, Poca berdoa memohon kepada Tuhan: Akhirnya Poca Menemukan sesosok wanita yang jadikan istrinya.tetapi Poca di Uji oleh sesembahannya Ia dan keluarganya di landa kelaparan.lalu datanglah mimpi ,untuk menyembelih anak si mata wayangnya..berpikir lama akhir permintaan tersebut di turutinya.Waktu penyembelihan ternyata hampir sama dengan cerita nabi ibrahim,anaknya di tukar oleh sesembahannya dengan seekor kambing.lalu daging kambing di cencang kecil kecil di lempar ke delapan penjuru mata angin.selama seminggu ternyata sebaran daging kambing tersebut tumbuh bermacam tanaman pangan. Ada padi, timun, pisang, jagung, umbi-umbian dan banyak lagi.Akhirnya mereka hidup berbahagia bergelimpangan makanan . Tanaman pangan ini menyebarluas sampai ke seluruh pulau Flores.ku baca juga cerita sampai selesai.

Cerita Keempat yaitu : Asal Mula Kota Pandeglang.Di satu desa di daerah Mandalawangi, tepatnya di Kampung tepatnya di Kampung Cilambungan (ada yang menyebut Cilampungan) terlihat sesosok perempuan yang cantik jelita, yang membuat hati dan perasaan lelaki manapun tertarik dan seakan membuat pepohonan yang ada dihutan pun menunduk seakan-akan memberi hormat kepada sang puteri dan buah-buahan tiba-tiba menjadi matang setelah dilewati oleh sang puteri, yang ternyata adalah Putri Grajati anak dari Sanghyang Kanali Putih. Sang Putri memiliki kebiasaan, apabila bulan purnama tiba, ia sempatkan mandi di telaga Cilambungan di dekat sungai Cilemer. Sang putri melahirkan anak setelah makan buah,anak putri tersebut putra kembar.Karena putra melanggar petuah dari bapaknya terjadilah musibah,salah satu putranya menjadi batu sedang putri dan suaminya menjadi sepasang meriam,sehingga daerah tersebut di kenal Pandeglang ( pandai buat gelang meriam).ku baca juga sampai selesai..

Dengan membaca empat cerita rakyat tersebut aku merasa terhibur,rasa lelah dan ngantukku hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar