Rabu, 06 Mei 2020

Hanya Dengan 4R Sejarah Penulis Akan Terukir


Pada ini Rabu, 6 Mei 2020,dimana Narasumber Kali ini Yaitu: Ibu Farrah Dina, M.Sc, Beliau adalah pendiri tangga edu sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan.Founder Tangga Edu.  Blog http://www.tanggaedu.com  Materi
“Terbitkan Buku, Catatkan Sejarah”
Sebelum perkuliahan di mulai,Om Jay membuka perkulihan dengan mengucapkan salam Sebagai pembuka lalu Ibu Farah memaparkan materi melalui Video di bawah ini :




Tema hari ini adalah terbitkan buku, Catatkan sejarah Kenapa Tema ini di angkat, karena seorang filsuf pernah mengatakan bahwa membaca buku sama saja berbicara dengan orang-orang bijak di masa lalu. dan pastinya Setiap manusia ingin dikenang dalam sejarah dan ingin di catatkan dalam sejarah karena itu apa yang yang bisa kita tinggalkan adalah sebuah buku .Tentu menerbitkan buku adalah salah satu jalan ,untuk bagaimana pikiran kita ?apa yang ditangkap oleh perasaan kita ?supaya abadi hingga sepanjang masa.Menerbit buku dengan membuat buku adalah dua hal yang berbeda ,membuat buku bisa dilakukan siapa saja dan bahkan menerbitkan buku pun saat ini bisa dilakukan siapa saja ,tapi menerbitkan buku ,ke penerbit-penerbit besar itu adalah sebuah akibat dari sebuah karya yang baik .jangan jadikan itu sebagai awal tujuan atau Renjana. Jadikan itu sebagai tantangan.Tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita menulis dan menuangkan pikiran kita ,karena kita akan diingat sepanjang masa.


Nah ! Penerbitan adalah Sebuah akibat dari tulisan yang ingin diterbit.Saat ini caranya banyak sekali.Penerbitan sebenarnya sangat mudah , yang paling penting bagi Penulis itu hadirnya pembaca.Pembaca tidak selalu dalam bentuk buku.Kita bisa menulis, tulisan kita di mana saja.Misalkan di media sosial ,di penerbit penerbit Indie.kalau karya kita memang baik ,karya kita dibutuhkan , karya kita bisa menjawab permasalahan yang ada saat ini .maka karya kita dengan sangat mudah untuk diterbitkan.


Sekarang yang menjadi faktor utamanya adalah bagaimana kita mulai membuat karya ,lalu mengasahnya  menjadi sebuah Intan,menjadi sebuah berlian yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat dan pasti sebagai akibat akan diterbitkan .Bu Farrah sendiri telah beberapa menerbitkan buku .Awalnya menerbitkan buku dengan menulis bersama yaitu buku-buku dengan tema pendidikan kemudian setelah itu beliau menemukan Fashion beliau yang sebenarnya .Fashion bu Farrah adalah di buku anak .


Nah untuk hal ini secara singkat beliau rangkum dalam 4 R yaitu : pertama renjana,kedua rutin,ketiga review dan keempat ruang bagi pembaca.

Pertama : Renjana 

Apa Sih Renjana ?

Renjana itu adalah fashion , Bahasa Indonesia dari fashion sesuatu yang amat sangat menarik buat kita,sesuatu yang menjadi pemikiran kita, sesuatu yang terasa mudah jika dilakukan ,nyaman dan menyenangkan.Mulailah dengan sesuatu yang sesuai dengan renjana kita.
Menurut wikipedia renjana adalah perasaan antusiasme yang kuat atau dorongan hasrat terhadap seseorang atau sesuatu. Renjana dapat berkisar dari keinginan yang bersemangat atau kekaguman terhadap sebuah ide, dan tujuan.

Carilah renjana buku kita.Misalkan Buku anak,buku anak saat ini sangat dibutuhkan. Kemudian apakah bentuk bukunya penelitian ,Tapi kalau buku penelitian.Kita harus membuat buku penelitian itu menjadi sesuatu yang populer.kemudian apakah bentuk motivasi atau bentuk keagamaan dan sebagainya. Mulai lakukan yang menurut kita paling mudah , paling di kuasai dan paling di sukai.

Karya tulis di bagi dua Jenis yaitu :

1. Fiksi
Karya sastra fiksi yakni merupakan cerita khayalan atau cerita rekaan. 
Hal ini menjadikan karya fiksi menajadi karya naratif yang berisikan bukanlah kebenaran sejarah atau cerita sebenarnya.
Contoh:Kita suka menulis Novel,Dongeng ,Legenda atau Cerita rakyat.


2.Non Fiksi
Karya sastra nonfiksi yakni merupakan karya sastra yang dibuat dari hasil mengkaji keilmuan dan pengalaman.kalau kita suka penelitian tulisan kita cenderung dengan non fiksi.



Kedua : Rutin

Menulislah dengan rutin,Apapun itu Mulailah dari sesuatu yang memang kita kuasai dengan baik, karena dengan begitu akan mengalir kata-kata dengan mudah .Cara paling mudah untuk kita termotivasi untuk terus menulis adalah bagaimana kita merasa sukses untuk melakukan sesuatu.Banyak sekali yang bercerita kepada Bu Farrah tidak 1 teks pun yang jadi .tidak pernah sampai tuntas selalu berhenti di tengah jalan ,berhenti di tengah jalan sebenarnya hal yang wajar ,dialami siapa saja ,tetapi jika itu terus terjadi akhirnya tidak ada hasil karya  yang dilakukan .Maka itu adalah sebuah masalah ,ketika bu Farrah telusuri.Ternyata permasalahannya,apa yang dia tulis itu berawal dari sesuatu yang bukan Fashion bagi dirinya, karena dipaksakan.Sesuatu yang dipaksakan tidak akan menghasilkan karya bagus.

Rutin kuncinya  bukan hanya rutin menulis .tapi yang lebih penting lagi adalah rutin membaca.Misalkan rutin membaca kenampakan alam dengan baik .Membaca menjadi sesuatu yang otomatis. Kita akan terinspirasi apapun yang dilihat.Apa yang kita alami.Kita ingin selalu membuat bahan bacaan menjadi tulisan.Dengan kita sering membaca akan selalu termotivasi untuk menulis, ketika kita  banyak membaca ide kepala kita akan banyak,lalu ide kita ingin dikeluarkan dalam bentuk tulisan.Dengan membaca banyak kosakata yang kita miliki .


Ketiga : Review

jika kita suka makan buat review resep makanan.jika kita suka membaca buku buat review buku yang kita bacakan.jika suka menonton YouTube buat review masalah youtube.Jika kita suka baca buku-buku pendidikan untuk orang tua dan guru itu ,review tentang itu.Apa pun itu carilah yang mudah yang di sukai dan di kuasai supaya mudah mereviewkannya.


Keempat : Ruang Bagi Pembaca

Penulis hebat adalah mereka selalu menyiapkan waktu khusus dan Tempat khusus untuk terus menulis.Sehingga tersimpan dalam otaknya ,ketika dia berada di waktu itu , dari tempat itu.
ada saatnya dia untuk memulai menulis seperti meja yang biasa digunakan untuk menulis.Ada sesuatu yang khusus yang dilakukan.


Pernah Ibu Farrah menulis buku dengan tema Pendidikan karena tugas dari mentor  waktu itu .sehingga bu Farrah dan kawan kawan menulis bersama.Beliau bersama mentornya kemudian diterbitkan.Nah kemudian setelah itu yang menjadi renjana bu Farrah adalah 
Bagaimana menulis buku anak ?

Tentunya pengalaman pribadi beliau mencari buku sulit untuk anak sendiri dan buku-buku yang berkualitas itu biasanya impor harganya mahal.Itu pun kalau diteliti atau diterjemahkan ada konteks konteks yang tidak tepat. Sehingga sangat terkesan  dan termotivasi dalam pikiran beliau.Bagaimana menciptakan buku-buku anak berkualitas tapi terjangkau ?


Nah !,ini masalah sederhana dan menjadi besar,tapi bisa mempunyai dampak yang luar biasa kepada anak Indonesia .Pada saat itu menjadi titik awal, bagaimana bu Farrah fokus ke buku anak .Sekarang beliau menyiapkan buku untuk program bagi anak-anak di sekolah yang detail dan kemudian secara komprehensif.Tapi karena adanya sesuatu hal jadi belum .Tertunda dulu untuk penerbitan nya, itu yang menjadi renjana atau fashion beliau sehingga banyak bergelut di buku anak.



Membaca kecenderungannya adalah berkaitan dengan kosakata.Menulis tidak demikian halnya.Ketika kita mendengar,bicara. Kita selalu ingin mengungkapkan kembali pendengaran dan pembicaraan kita.tetapi ketika kita membaca kita ada keinginan untuk membuat bentuk tulisan yang lain.Setiap kita melihat sesuatu hal yang menarik. setiap kita melihat hal-hal  apapun itu.Misalkan ada orang cara berpakaian yang berbeda .ada orang melakukan sesuatu beda, belum sempat menulis. kita rekam untuk nanti kita mudah untuk dicatat.di mana pun orang yang memendam akan kalah dengan orang yang mengungkapkan.Orang yang menunggu akan kalah dengan orang yang melakukan. jadi yang harus dilakukan yaitu: tidak memendam tapi ungkapkan ,kemudian Jangan Menunggu tapi lakukan dengan rutinitas.


Sesi Tanya Jawab

Sangat antusias peserta hari ini di tandai adanya 23 pertanyaan,tetapi pada resume Kali ini saya hanya meresume7 pertanyaan nanti kalau di tulis semua, kening pembaca berkerut,mulut menguap alias bosan ha..haa


P1

Apakah kita harus melalui tahapan 4R itu agar buku yg diterbitkan berkualitas?
Nani
Bogor Jawa Barat

Jawaban

Bu Nani yang bersemangat, tidak selalu seperti itu. Ini dirangkum dr pengalaman2 penulis yg hebat yg sudah menerbitkan banyak buku dan disukai. Mereka akan menulis yg betul2 sesuai dgn renjananya lalu terbiasa menulis (rutin). Pada awal menulis buku, jangan kita dipusingkan dengan editing & lain2nya yg nanti justru akan menghambat jadinya sebuah naskah. Tapi setelah itu, baru dilakukan review berulang (dan ini proses panjang). Seringkali bahkan naskah final sangat berbeda dr naskah awalnya... Kekuatannya di review ini. Untuk ruang pembaca, tujuan kita menulis adalah untuk dibaca jadi perlu mendengar masukan dari pembaca juga.... Tapi jangan sampai kita juga hanyut menulis hanya untuk memenuhi kebutuhan pembaca, nanti tidak timbul kebahagiaan. Selamat terus menulis...



P2

Ini Bu Beni Bojonegoro, tanya bagaimana teknis / langkah mengubah tulisan dr best practice menjadi tulisan populer?  terima kasih 🙏🏽

Jawaban

Ibu Beni dari Bojonegore yang saya hormati, pertanyaan yang sangat menarik. Banyak buku-buku yang sekarang best seller adalah buku2 ilmiah tapi disajikannya dalam bentuk populer tidak penuh dengan data-data yang memusingkan . Sebaiknya ibu membaca contoh buku2 populer yang berdasarkan pendekatan ilmiah... Dari buku-buku ini yang saya perhatikan mereka akan membahas "Permasalahan" lalu "jawabannya" dgn sedikit2 memasukkan teori2 pendukung. Jadi yang dibahas bukan teroinya, ada unsur emosi kuat yang dibangun sehingga ada konektivitas dengan pembaca.

Beberapa contoh buku ilmiah dibuat populer (maaf yang terbayang saat ini buku2 terjemahan), seperti: Good to Great (penelitian dari 500 perusahaan sukses dunia, The Miracle of Endorphin (pendekatan psikologis untuk metode pengobatan), The Leader in Me (praktik-praktik di sekolah yang menerapkan 7 Habit).
Bagaimana menampilkan "voice" pada buku populer atau membangun emosi, misalnya dengan memasukkan isi wawancara, atau data-data non formal yg lebih hidup.


P3

Sebagai pemula saya masih bingung menentukan passion saya dimana. Bagaimana kita mengetahui passion kita dengan mudah.

Jawaban

Wa alaikum slm wr wb..
Ibu Fatimah, tidak sedikit orang yang merasakan hal yang sama dengan ibu. Memang ada orng-orang yang dari awal sudah tau apa bidang menulis yang akan digelutinya dan ada juga yang butuh waktu. Cara paling ampuh adalah dengan terus menulis, nanti akan kelihatan kecenderungan kita. Bahkan, dengan mengumpulkan bank tokoh, situasi, pengalaman ke dalam bentuk rekaman/tulisan pun nanti akan terlihat apa yang menjadi renjana kita. Kita bisa lihat dari bank yang sudah kita kupulkan, apa sih yang menarik untuk kita yang mendorong kita untuk mengungkapkannya ,  nah itulah renjana kita. Cara lain paling mudah mengetahuinya adalah dengan melihat mana tulisan yang paling cepat saya selesaikan dan kita merasa mudah.



P4

Mau menanyakan tentang pembuatan buku anak-anak. Misalnya kita menulis berdasarkan apa yang kita lihat, kemudian kita tambahkan dengan khayalan dan imajinasi kita boleh tidak. Jadi tidak pyur fiksi. Nah yang sperti itu termasuk kategori buku apa Bu. Trimakasih
Wa alaikum slm wr wb....

Jawaban

Ibu Asih pecinta buku anak, boleh sekali memasukkan imajinasi ke dalam buku anak. Justru imajinasi itu kekuatan dari buku anak. Seperti binatang berbicara, anak pergi ke ruang angkasa, berteman dengan robot, itu adalah imajinasi.

YAng tidak boleh adalah takhayul dan imajinasi yang mengandung kekekrasan. Saya pribadi keberatan dengan anak durhaka menjadi batu, siasat membuh raksasa seperti dalam legenda asal usul Danau Batur, dll. Sikap jahat akan ada akibatnya, dan bisa dalam bentuk imajinasi tapi sebisa mungkin berkaitan dengan perbuatannya & tidak berlebihan.


P5

kota tangerang mau bertanya apa yang ibu  lakukan sehingga dapat  menemukan passion ibu yaitu menulis buku anak?

Jawaban

Wa alaikum slm wr wb... Saya menemukan renjana saya berawal dari pendidikan sy di Amerika & Jepang yang di mana mereka sangat serius memikirkan buku anak. TIdak halnya di Indonesia. Sebenarnya ini juga berawal dari kebutuhan, saat di Jepang anak saya masih TK dan akan kembali ke Indonesia masuk SD. Jadi saya harus mengajarkan membaca. Sy minta dikirimkan buku2 dari Indonesia tapi saya tidak puas. Lalu saya menulis buku sendiri dan ternyata itu menyenangkan buat saya dan saya merasa bisa memberi solusi pada permaslaahan yang ada.
Selanjutnya saya juga melakukan penelitian di bidang membaca usia SD, dan salah satu hal yang dibutuhkan adalah buku anak berkualitas. Di pasar, buku anak berkualitas itu biasanya harganya mahal. Ini yang menjadi motivasi besar, menciptakan buku-buku berkualitas dengan harga terjangkau. Ini yang menjadi motivasi terbesar dan itulah passion saya... Walaupun saya tetap memaksakan diri untuk terus menulis genre lain.
Karena rutinnya saya menulis buku anak dan pendidikan, saya agak meninggalkan bentuk tulisan ilmiah. Pada saat saya mengalami ini, saya "memaksa" diri saya untuk mengirimkan rencana penelitian utk mendapat beasiswa. Denagn tenggat yang jelas akan jadi motivasi untuk kita. Ini juga perlu dilakukan. Alhamdulillah dengan research plan yg sy buat, sy bs diterima di univ di jepang.


P6

Pertanyaan buat Bu Farrah
Ibu masih muda sekali...dan tentunya bersemangat, apa yang melatarbelakangi ibu mendirikan Tangga Edu dan juga bisa menjadi penulis .Terima kasih Rachmi Banyuwangi 🙏🙏🙏



Jawaban

Ibu RAchmi yang juga pastinya bersemangat, jawabannya sama dengan pertanyaan kelima ya bu.... Yang menjadi motivasi sy adalah bagaimana memberi manfaat sebesar mungkin untuk negri Indonesia tercinta ini... Sama dengan BApak & Ibu semua...



P7

Slmt siang ibu Farrah, Bagaimana memanage 4 R ini agar menjadi sebuah kesatuan utuh untuk saling melengkapi dalam menulis? Yulius Roma-Tana Toraja. Tks


Jawaban

Pak Yulius dari Toraja, LAKUKAN... itu kunci utamanya pak... Dengan melakukan maka saya yakin Bapak akan menemukan polanya tersendiri. Yang perlu diingat adalah di awal, tulis dulu apa yang mudah untuk kita, tapi perlu dipaksakan juga agar menjadi rutinitas. Dengan begitu kita akan sangat terbiasa.... Saat ingin dipublish ke orang lain, maka perlu dilakukan review berulang-ulang. Jangan lakukan review saat menulis di awal, karena nanti tidak akan jadi karya krn kita berkutat dengan banyak hal. Selamat menulis


Kesimpulan :
Terbitkan Buku, Catatkan Sejarah Ingat 4R
1. Renjana
2. Rutin
3. Review
4. Ruang Bagi Pembaca

     Peresume

Usman Alamsyah

8 komentar:

ged pollo mengatakan...

mantap, teruslah menulis sampai menulis itu menjadi gaya hidup
indahnya berbagi, tinggalkan jejak di halobelajarsesuatu.blogspot.com

Unknown mengatakan...

Apakah dalam penulisan harus selalu menuliskan latar belakang?

Bernad mengatakan...

Semangat.

Unknown mengatakan...

Walaupun usiaku sudah tidak muda lagi ,tapi ingin selalu belajar untuk menulis

Usman Alamsyah mengatakan...

Semangat Bu...

Usman Alamsyah mengatakan...

Kalau saya tergantung bu..kadang kita utk menghargai narasumber kita krn sudah mendapat pembelajaran dari mereka.atau kadang untuk memancing tulisan berikut Supaya lebih enak di baca...makasih bu mampir ke blog saya...
kita sama2 penulis pemula semangat kita bisa

Usman Alamsyah mengatakan...

Semangat juga

Usman Alamsyah mengatakan...

Sip Oke

BARQODE BIMTEK LITERASI