Rabu, 30 September 2020

JUARA INOBEL Go To BELANDA

Kali ini mendengar cerita Guru Berprestasi Juara 1 Inobelnas yang berhasil berangkat kenegeri Belanda.Suatu inspirasi yang menganggumkan salah satu anak bangsa yang mempunyai segudang prestasi.Emi Sudarwatinya nama,beliau menceritakan pengalaman dimana
Sejak SMA, sekitar tahun 1990'an sudah mulai suka menulis cerita menjadi mahasiswa.

Beliau menceritakan saat cerpen perdana dimuat dalam majalah,prasaan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Mulai saat itu Ia semakin rajin menulis dan mengirim ke media.karena menulis Ia dapat honor yang lumayan untuk membeli buku.Ia juga menceritakan saat Kuliah suka berjualan baju,celana dan jam tangan karena sejak kelas 1 SMP bapaknya sudah meninggal.

 
Bu Emi berhenti menulis sejak menjadi PNS,Ia merasa kebutuhan sudah terpenuhi.Pada tahun 2013 setelah bertemu dengan penulis-penulis hebat di Bojonegoro kenginginan menulis tumbuh kembali,tetapi menulis kali ini bukan untuk uang melainkan ingin berhasil bersama siswa oleh karena di tahun 2014 pertama kali beliau menerbit buku bersama siswa.



Bu Emi di tugaskan mengikuti lomba inobel tingkat Nasional pada tahun 2015.Beliau tidak percaya diri saat itu,karena dorongan dan motivasi dari Kepala Sekolah yang sangat mendukung.akhirnya beliau mengirim karya Inobel dalam keaadaan setengah hati.

Ternyata tidak disangka, dapat panggilan sebagai finalis inobelnas. 102 Guru dari seluruh indonesia,bergabung bersama beliau yang di undang ke jakarta hanya untuk persentasi.
sampai di jakarta bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis .Selesai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan.  Meskipun belum mendapat juara, namun sudah membuat beliau cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.


Di samping itu,  di tahun yang sama juga mengikuti sayembara di BBJT.   BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur.  Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.
Puji sukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi.  Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa.  Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi.  Dengan status baru ini,bu Emi merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di manapun juga.  Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk sesama guru.  Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.



Di tahun berikutnya pada tahun 2016,ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro.Pada saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya.  Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya beliau ditugaskan lagi.  
Alhasil tidak sia-sia.Sebab beliau bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta.dan juga di tahun yang sama,  kembali mengirimkan karya inobel. Tapi Kali ini bukan atas inisiatif  bapak kepala sekolah, tetapi keinginan beliau sendiri.  Pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi. 


Beliau membuat karya lama yang di edit, dengan tambahan sesuai  saran dari dewan juri.Hasilnya, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).Ternyata dengan rentang waktu yang tidak lama,  mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda.  Belajar sistem pendidikan di negri  yang super maju itu.Di sana beliau  berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain.  Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.
Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali. 
Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisaya keliling kota terindah di negeri ini.  Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal.  Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional.  Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.


Tidak berhenti sampai di situ,di Tahun 2017 selang beberapa bulan beliau diundang untuk mengikuti worshop literasi di kota Batam. Beliau mengambil kesempatan untuk mampir di negara Singapura akhirnya melahirkan kan buku yang diberi judul Dag Dig Dug Singapura.Setelah menyandang predikat juara I inobelnas,Bu Emi belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama.  Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi.Beliau tidak ingin kesepian.terus mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku. menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah.  Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,  berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan.  Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).Dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif
Ratusan buku lahir .  Karena sejak tahun 2018 ini beliau lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah.  Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).  


BeliauMenghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media.  Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat.  Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah.  Lama kelamaan pasti dimuat juga.
Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman Menulis itu sangat diperlukan.  Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula.  Dari proses tersebut kita belajar.  Belajar meminimalisir kekesalahan.



TAHUN 2019 Bu Emi mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Karya ini di tulis  berdua dengan suami. Harapan beliau Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan  semakin bahagia.Di tahun yang sama.Menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah.  Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah adalah kumpulan esai Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia.  Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.  Yaitu menulis bersama siswa S
dan bersama grup Penerbit Buku  Inspiratif.  Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang dan lain sebagainya.  Tapi yang paling banyak  di Penerbit Majas Grup.  Majas memiliki 3 penerbitan. Yaitu Majas sendiri, Praktek Mandiri dan Dwi Putra Jaya.


Menurut Bu Emi tidak menyangka mendapat juara Inobel.  Karena semua karya finalis itu bagus-bagus.  Bahkan menurut beliau, inobel Iaitu paling sederhana dan biasa-biasa saja.  
Karena tujuan ikut lomba bukan untuk juara, tapi ingin belajar pada guru-guru hebat seluruh Indonesia.  Kalau pada akhirnya menjadi juara, itu merupakan bonus menurutnya.


 Beliau setiap hari menulis.  Hanya butuh waktu 10 - 20 menit saja kok.  Kita kan punya 24 jam sehari semalam.  Jadi beliau paksakan diri untuk menulis, minimal 10 menit dalam sehari.  Kalau bisa setelah tahajud.  Kalau tidak bisa ya jam berapa saja. 
Tidak semua tulisan beliau terbitkan.tapi menurut beliau  Biarkan saja yang lain menjadi tabungan di laptop atau blog.


Bagi Bu Emi buku adalah bukti sejarah.  Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.  Oleh karena itu,beliau ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku.  Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri.  Semoga kisah sederhana ini mengispirasi banyak orang. Nuwun nuwun rahayu. Wassalamu'alaikum wr wb



Itu cerita juara 1 Inobel. Benar-benar cerita yang menginspirasi,semoga saya juga nanti bisa menorehkan cerita yang walau kini  hanya di angan-angan..pokoknya semangat terus


Salam Penyimak

Usman Alamsyah

6 komentar:

Wijaya kusumah mengatakan...

terima aksih bu emi atas motivasi berprestasinya yg luar biasa

Tini Sumartini mengatakan...

Keren judulnya sangat eye catching..

Tini Sumartini mengatakan...

Kereen judulnya sangat eye catching..

Emi Sudarwati mengatakan...

Terima kasih Pak Usman. Resume yang luar biasa. Hebat

Cakinin mengatakan...

Keren. Mampir ke cakinin.blogspot.com

AAM NURHASANAH, S.Pd. mengatakan...

Mantul resumenya.. Blognya juga cantik

NAMA YANG MENJADI TAKDIR

Matahari bersinar malu-malu di Desa Lubuk Alai Kecamatan Sindang Beliti Ulu. Angin berhembus lembut, seakan membelai dedaunan yang menari pe...