BAB XIII
MEMBUAT MODUL AJAR SD (IPAS)
2.5 Membuat Modul Ajar SD (IPAS)
Salam
dan Bahagia!
Halo
Ibu dan Bapak Guru!
Selamat
Datang kembali di Modul Membuat dan Memodifikasi Modul Ajar.
Pada
Materi kali ini kita akan belajar Membuat Modul Ajar untuk satu Ruang Lingkup
Materi Pada jenjang SD.
Kita
akan menggunakan Mata Pelajaran IPAS sebagai contoh dalam pembahasa kali ini.
Sebelum
memulai,Ibu dan Bapak Guru dapat mengunduh terlebih dahulu contoh cuplikan ATP
untuk mata pelajaran IPAS fase B.
Jika
Ibu dan Bapak Guru sudah mengikuti langkah-langkah di materi-materi
sebelumnya,maka beberapa komponen-komponen penyusun modul bahan ajar sudah
terpenuhi.
Kita
bisa lihat di sini :
Komponen
Penyusun Modul Ajar
1)
Tujuan
pembelajaran
2)
Alokasi
waktu
3)
Indikator
Pencapaian Kompetensi
4)
Rencana
Asesmen
5)
Pemahaman
Bermakna
6)
Metode
Pengajaran
Untuk
membuat Modul Ajar yang utuh, kita tinggal melengkapi komponen-komponen yang
lain.
Komponen
Penyusun Modul Ajar
1)
Tujuan
pembelajaran
2)
Alokasi
waktu
3)
Indikator
Pencapaian Kompetensi
4)
Rencana
Asesmen
5)
Pemahaman
Bermakna
6)
Metode
Pengajaran
Tinggal
melengkapi
1)
Kompetensi
Prasyarat
2)
Target
Peserta Didik
3)
Sarana
Prasarana
4)
Model
Pembelajaran
5)
Pertanyaan
Pemantik
6)
Rincian
Kegiatan
7)
Refleksi
Murid dan Guru
8)
Lampiran
yang memuat kebutuhan bahan ajar lainnya.
Kompetensi
prasyarat dan target peserta didik, didapatkan dari hasil asesmen diagnostik
yang dilakukan di awal.
Terkait
dengan asesmen diagnostik akan lebih rinci dibahas pada TOPIK Asesmen.
Untuk
melengkapi komponen lainnya, akan lebih mudah kalau kita membuat rancangan
kegiatan terlebih dahulu.
Saat
akan merancang kegiatan
"Lihat
lagi ATP, ruang lingkup materi, pemahaman bermakna, dan rencana asesmen yang
sudah dirumuskan sebelumnya ."
Pada
contoh kali ini.Kita akan membuat
"Modul
Ajar IPAS dengan mode Pembelajaran Daring.'
Kegiatan
juga dirancang berlandaskan dengan Visi dan Misi Sekolah.
Contoh:
v
Misi
Sekolah:
Melaksanakan
program pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan dengan
pendekatan STEAM.
v
Alokasi
waktu: 10 JP/5x tatap muka daring.
v
Mode
Pembelajaran: PJJ Daring
v
Tujuan
Pembelajaran
1)
Melalui
pengamatan dan penyelidikan siswa dapat menjelaskan kondisi air di sekitarnya
serta proses daur air.
2)
Melalui
pengamatan dan percobaan siswa dapat menjelaskan aktivitas manusia yang
memberikan pengaruh pada daur air.
v
Pemahaman
Bermakna
·
Menyadari
aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi daur air dan berdampak terhadap ketersediaan
air bersih.
v
Rencana
Asesmen
1)
Membuat
pameran karya yang menjelaskan hasil percobaan mengenai penjernihan air.
2)
Merancang
percobaan untuk menjernihkan air dan menjelaskan aktivitas manusia yang
memberikan pengaruh pada daur air.
v
Metode
1. Observasi
2. Penyelidikan
3. Diskusi
4. Percobaan
5. Presentasi
Berdasarkan
ATP yang sudah kita punya, kita lihat alokasi waktu dan jumlah tersebut untuk
Ruang Lingkup Materi yang akan dibuat modulnya.
Dari
contoh ini,kita memiliki alokasi waktu 5 x
tatap muka dengan durasi setiap tatap muka selama 2 JP.
Dari
tujuan pembelajaran,alokasi waktu, dan rencana asesmen yang sudah dibuat.
Kita
membuat gambaran besar kegiatan untuk setiap pertemuan kita lihat di sini:
Pertemuan
1:
ü
Diskusi
peran air
ü
Kegiatan
mengamati air di sekitar
ü
Membuat
perjalanan air di sekitarnya
ü
Pengenalan
konsep dan istilah daur air
Asinkron
(Pembelajaran Mandiri)
·
Melanjutkan
membuat perjalanan air dan membuat laporannya
Pertemuan
2:
ü
Pemberian
umpan balik oleh guru dan teman sebaya
ü
Refleksi
belajar
ü
Penguatan
atau klarifikasi konsep
Pertemuan
3:
ü
Prinsip
penjernihan air
ü
Merancang
alat penjernihan air
Asinkron
(Pembelajaran Mandiri)
·
Mempraktikkan
rancangan alat penjernih air
Pertemuan
4:
·
Uji
coba rancangan dan umpan balik oleh guru
·
Membuat
laporan
Asinkron
(Pembelajaran Mandiri)
·
Melanjutkan
membuat laporan
Pertemuan
5:
·
Pameran
karya percobaan dan pemberian umpan balik
·
Refleksi
belajar
Asinkron
(Pembelajaran Mandiri)
·
Melanjutkan
membuat laporan
Setelah
memiliki kerangka kegiatan keseluruhan pertemuan,kita tinggal membuat rincian
kegiatan untuk setiap pertemuan.
Pertemuan
1:
ü
Diskusi
peran air
ü
Kegiatan
mengamati air di sekitar
ü
Membuat
perjalanan air di sekitarnya
ü
Pengenalan
konsep dan istilah daur air
Asinkron
(Pembelajaran Mandiri)
·
Melanjutkan
membuat perjalanan air dan membuat laporannya
Termasuk
pertanyaan pemantik serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Karena
kita menggunakan IPAS sebagai contoh, maka strategi kegiatan selalu
mengutamakan keterampilan proses sebagai elemen dari mapel IPAS.
Misalnya:
Pertemuan
1 : Kemana Air Mengalir ?
Pertanyaan
pemantik :
Ø
Apa
fungsi air untuk kehidupanmu ?
Ø
Kemana
air di Bumi mengalir ?
Ø
Apakah
air di Bumi dapat habis?
Dari
kerangka kegiatan yang sudah dibuat, kelas dapat dimulai dengan
curah
pendapat mengenai peran air bagi kehidupan murid.
Lalu
dilanjutkan dengan curah pendapat untuk pertanyaan pemantik lainnya.
Kemudian
murid akan mengamati kemana air di sekitarnya mengalir beserta kondisinya.
Untuk
itu sebelumnya perlu ada pengarahan kegiatan terlebih dahulu.
Murid
menceritakan hasil pengamatannya di kelas.
Guru
memasukkan konsep daur beserta istilahnya berdasarkan hasil pengamatan murid.
Contoh:
Gambaran
Kegiatan
1)
Berdiskusi
mengenai peran air bagi murid
2)
Curah
pendapat pertanyaan
3)
Pengarahan
kegiatan "ke mana Air Mengalir?"
4)
Murid
mengamati air di sekitarnya beserta kondisinya
5)
Murid
menceritakan pengamatannya
6)
Guru
mengenalkan konsep daur air dan kosakata ilmiah Melalui aktivitas murid
7)
Murid
menyelidiki lebih lanjut dan membuat peta perjalanan air di sekitarnya
8)
Pengarahan
untuk sesi asinkron (pembelajaran Mandiri)
Sarana
dan Prasarana
Ø
Lembar
Aktivitas "Ke Mana Air Mengalir?"
Ø
Sumber
belajar konsep daur air
Selanjutnya
murid menyelidiki lebih lanjut dan membuat alur perjalanan air di sekitarnya
dengan konsep daur air.
Kegiatan
ini dilanjutkan sebagai PR.
Perhatikan
bahwa kata kerja yang disorot
"(Berdiskusi,
mengamati, menceritakan dan menyelidiki) merupakan keterampilan proses".
Kemudian
kita lakukan hal yang sama untuk pertemuan ke-2.
Pada
pertemuan kedua murid akan melakukan presentasi tugas mengenai perjalanan air
yang dibuatnya.
Pertemuan
2
Ø
Persentasi
karya, pemberian umpan balik oleh guru dan teman sebaya.
Ø
Refleksi
belajar
Ø
Penguatan
atau klarifikasi konsep
Pertanyaan
pemantik:
Ø
Kemana
air di bumi mengalir ?
Ø
Apakah
air di Bumi dapat habis?
Maka
kita bisa kembali menggunakan pertanyaan pemantik yang sama. dengan pertemuan
ke-1.
Karena
pada pertemuan ini murid akan menjawab pertanyaan tersebut.
Pada
pertemuan selanjutnya karena sudah masuk ke tema kegiatan baru, maka kita dapat
menyiapkan pertanyaan pemantik yang baru.
Hal
ini bergantung dengan kegiatan yang dirancang,sehingga dapat berbeda-beda antar
Modul Ajar.
Pada
pertemuan ini, karena murid akan mempresentasikan hasil karyanya, maka kita
perlu memikirkan dulu teknik kegiatan presentasi secara daring yang efektif
dari segi waktu.
Guru
dapat memanfaatkan aplikasi seperti padlet atau jamboard ,yang memungkinkan
murid untuk mengunggah karya dan memberikan komentar untuk karya temannya.
Di
pertemuan awal,perlu disampaikan dulu teknis kegiatan presentasi.
Contoh:
Gambaran
Kegiatan
1)
Guru
memberikan pengarahan kegiatan presentasi
2)
Murid
menyiapkan galeri presentasinya secara daring sesuai arahan.
3)
Pemberian
umpan balik oleh teman sebaya dan guru (30 menit)
4)
Guru
memberikan klarifikasi terhadap konsep yang masih salah atau memberikan
penguatan konsep
5)
Murid
melakukan refleksi belajar
Sarana
dan Prasarana:
-
Platform
daring untuk presentasi galeri
-
Sumber
belajar konsep daur air
-
Lembar
pertanyaan refleksi
Kemudian
guru memberikan waktu kepada murid untuk mempersiapkan galerinya.
Setelahnya
murid diajak untuk melihat karya teman-temannya dan memberikan umpan balik.Guru
pun melakukan hal yang sama.
Sepakati
waktu untuk kegiatan ini, misalnya 30 menit.
Setelah
itu guru dapat memberikan klarifikasi bagi konsep yang kurang tepat atau
memberikan penguatan konsep.
Kegiatan
dapat ditutup dengan refleksi belajar yang dilakukan murid.
Perhatikan
kembali bahwa kata kerja yang disorot (presentasi dan refleksi)
"Merupakan keterampilan proses'.
Ibu
Bapak Guru.Cara tadi kita lakukan untuk semua pertemuan
pada
akhirnya
Kita
sudah memiliki
Ø
Rincian
kegiatan 1 ruang lingkup materi
Ø
Kebutuhan
sarana prasarana
Selanjutnya
kita pikirkan kebutuhan lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran.
Contohnya
:
1)
Lembar
Aktivitas "Ke mana Air Mengalir?"(untuk pertemuan 1 )
2)
Rubrik
Penilaian peta perjalanan air (untuk pertemuan 1)
3)
Aplikasi
penunjang presentasi/sumber belajar untuk menunjang pemahaman konsep dalam
kegiatan daring.(untuk pertemuan 2)
4)
Lembar
refleksi setelah Melakukan asesmen.(Untuk pertemuan 2)
5)
Lembar
aktivitas percobaan penjernihan air(Untuk pertemuan 3)
6)
Rubrik
untuk penilaian percobaan (untuk pertemuan 3)
7)
Lembar
refleksi setelah Melakukan asesmen (untuk pertemuan 5)
Dengan
mengetahui waktu kebutuhan
Ibu
dan Bapak Guru dapat mengatur prioritas waktu untuk menyiapkan perangkat Ajar.
Setelah
semua kita rancang, kita dapat melihat kembali dimensi Profil Pelajar Pancasila
yang dibangun melalui kegiatan dalam Modul ajar tersebut.
Misalnya:
Dalam
contoh Modul Ajar IPAS mengenai daur,ini
akan membantu membangun
"Dimensi bernalar kritis ".
Lewat
kegiatan-kegiatan yang melatih keterampilan proses murid.
Kemudian
murid juga akan dilatih Mandiri
"Dimensi Mandiri"
Yang
terbangun karena mereka akan melakukan pembelajaran Mandiri dan kegiatan
asesmen secara mandiri di rumahnya.
Selain
itu murid akan berlatih untuk menggunakan kreativitasnya
"Dimensi Kreatif"
Saat
merancang percobaan sendiri dan menyampaikan hasil pembelajarannya melalui
berbagai media dalam pameran karya.
Profil
Pelajar Pancasila ini bisa jadi berbeda pada Modul Ajar yang lain.Karena
" Profil Pelajar Pancasila ini bergantung pada
strategi pengajaran yang kita rancang".
Melalu
kegiatan pembelajaran dalam Modul ini,misi sekolah terkait melaksanakan
pembelajaran aktif, kreatif ,dan menyenangkan dengan pendekatan STEAM bisa
dilakukan.
Tentunya
Ibu dan Bapak Guru dapat merancang pendekatan yang berbeda sesuai dengan visi
misi sekolahnya masing-masing.
Dari
rancangan yang sudah dibuat ini:
Komponen
Modul Ajar ;
Ø
Tujuan
pembelajaran
Ø
Profil
Pelajar Pancasila
Ø
Mode
Pembelajaran
Ø
Durasi
Waktu
Ø
Sarana
dan Prasarana
Ø
Pengetahuan
Dasar
Ø
Pertanyaan
Pemantik
Ø
Pemahaman
Bermakna
Ø
Alur
Kegiatan
Ø
Rubrik
Penilaian
Ø
Lembar
Kerja Siswa
Ø
Refleksi
Siswa
Ø
Refleksi
Guru
Akan
memudahkan kita untuk menyusun Modul Ajar yang utuh ,untuk satu ruang Lingkup
Materi.
Komponen-komponen
ini bukan suatu keharusan, silahkan Ibu dan Bapak sesuaikan.
Hasil
akhir Modul Ajar yang dibahas pada pertemuan ini dapat dilihat dan unduh di
lampiran.
Ibu
dan Bapak Guru, murid dalam kelas memiliki kebutuhan,kondisi,dan minat yang
berbeda-beda.
Maka,
saat membuat Modul Ajar, rancanglah kegiatan yang dapat mengakomodasi
karakteristik murid yang beragam.
Sehingga
murid pun tentunya akan lebih menikmati proses belajar.
Mengutip
kata Ki Hajar Dewantara
"
Anak-anak tumbuh sesuai kodratnya sendiri.Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun
tumbuhnya kodrat itu."
Seperti
itulah modul ini dibuat.
"Murid
diberikan kebebasan untuk membuat tugasnya".
Baik
itu tugas perjalanan air,maupun tugas percobaan penjernihan air.
Semua
dengan minat dan kreativitas masing-masing.
"Guru
hanya memberikan arahan kegiatan pertanyaan pemandu serta umpan balik."
Ibu
Bapak Guru
"Berkolaborasi
lah untuk membuat Modul Ajar."
Bisa
dengan sesama Guru yang mengajar di level yang sama atau dalam KKG.
Setelah
menggunakan modul di kelas lakukan refleksi sendiri atau bersama rekan-rekan
guru untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran selanjutnya.
Ibu
dan Bapak Guru juga dapat mempelajari lebih mengenai pembelajaran
berdiferensiasi pada topik "Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan dan
Karakteristik Murid."
Selamat
Belajar dan Mencoba
Ibu
dan Bapak Guru Hebat !
Salam
dan Bahagia.
Jangan
lupa....
"Rancanglah
kegiatan dalam Modul ajar yang dapat mengakomodasi karakteristik murid yang
beragam sehingga murid lebih menikmati proses belajar."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar