BAB XIV
MEMODIFIKASI MODUL AJAR SD
(MATEMATIKA)
2.6
Memodifikasi Modul Ajar SD (Matematika)
Salam
dan Bahagia!
Halo
Ibu dan Bapak Guru!
Selamat
Datang kembali di Modul Membuat dan Memodifikasi Modul Ajar.
Sebelumnya
kita sudah belajar membuat Modul Ajar untuk 1 unit materi.
Nah,
pada materi kali ini,kita akan belajar memodifikasi modul ajar yang sudah ada
sesuai dengan kebutuhan murid.
Kita
akan menggunakan Mata Pelajaran Matematika di jenjang SD sebagai contoh dalam
pembahasan kali ini.
Seperti
yang disampaikan pada materi sebelumnya, untuk merancang pembelajaran kita
perlu mengacu kepada :
1)
Profil
Pelajar Pancasila
a) A).Beriman, Bertakwa kepada
b) Tuhan YME dan berakhlak Mulia
c) B). Mandiri
d) C). Bernalar Kritis
e) D). Kreatif
f) E). Bergotong-Royong
g) F). Berkebinekaan Global
2)
ATP
a)
TP
b)
Konten
Inti
c)
Pemahaman
Bermakna
d)
Produk
Akhir
3)
Karakter
dan Elemen dari
Mata
Pelajaran masing-masing
Contoh Matematika:
-
Elemen
Konten)Subjek
-
Elemen
Kecakapan Matematis
Ketiga
hal inilah yang akan menjadi bekal kita,dalam membuat dan memodifikasi Modul
Ajar.
Ilustrasi Cerita
Pak
Bambang adalah Guru kelas 2 SD.
Di
sekolah tempatnya mengajar, terdapat tiga rombongan belajar pada jenjang 2 SD.
Jumlah
murid dalam 1 kelas berkisar 28 sampai 30 murid.Ia dan Guru yang lain membagi
peran dalam menyiapkan Modul Ajar.
Pak
Bambang Ibu bertanggung jawab untuk menyiapkan Modul Ajar Matematika, yang akan dipakai juga oleh guru
kelas 2 yang lain.
Sebagai
Inspirasi,Pak Bambang memilih Modul Ajar yang dikembangkan dari
Kemendikbudristek dan Platform Guru Berbagi untuk dimodifikasi.
Modifikasi
ini ia lakukan berdasarkan:
1)
Kebutuhan
dan kondisi muridnya
2)
Sarana
dan Prasarana Sekolah
Ia
sedang merancang kegiatan untuk memotong belajar pada pelajaran Matematika.
Contoh:
v Kelas: 2 SD
v
Materi:
Bilangan ganjil dan genap
v
Tujuan
Pembelajaran:
Mengidentifikasi bilangan ganjil
berdasarkan konsep menggandakan
v
Model
Belajar:
Luring
v
Target
Murid:
Reguler
v
Jumlah
Murid:
35-40 murid
v
Materinya
adalah tentang bilangan ganjil dan
genap.
Umumnya
pada Modul Ajar yang tersedia,komponennya sudah cukup lengkap.
Ia
cukup mempelajari dulu Modul Ajar tersebut secara keseluruhan.Kemudian melihat
kembali ATP yang sudah disusunnya:
Alur
Tujuan Pembelajaran (ATP)
a)
Apakah
selaras dengan rencana yang sudah dibuat saat penyusunan ATP?
b)
Apakah
cocok dengan kondisi murid saya?
c)
Apakah
sarana dan prasarananya tersedia di sekolah?
d)
Adakah
yang perlu/bisa dimodifikasi?
Jadi
apa yang dipelajari saat memilih Modul Ajar ?
1)
Kelebihan
atau hal yang dapat diaplikasikan dari Modul Ajar tersebut
a) Tujuan Pembelajaran sesuai dengan
perencanaannya
b) Metode penyampaian cocok untuk
mengembangkan keterampilan bernalar kritis
c) Kegiatan dapat melatih keterampilan
kerjasama
d) Ada penggunaan gambar sebelum masuk
ke simbol matematis
e) Menggunakan metode presentasi
f) Tersedia lembar kerja yang bisa
langsung dipakai
g) Media Ajar sederhana dan murah
2)
Bagian
dari modul ajar yang tidak dapat diaplikasikan atau belum sesuai
a) Durasi waktu dalam Modul ajar
terlalu singkat (Sedangkan jumlah murid di Sekolahnya terlalu banyak sehingga
kegiatan perlu durasi yang lebih lama)
b) Ada perbedaan dengan kondisi murid
dan sekolah (situasi dan alat pendukung berbeda dengan sekolah Pak Bambang)
c) Belum mencantumkan pertanyaan
pemantik
d) Assessment kurang optimal untuk
kemampuan individu
e) Metode persentasi memakan waktu
lama
f) Kegiatan penguatan hanya dilakukan
akhir saja
g) Ada fasilitas yang tidak tersedia
Dari
kendala yang ditemukan kemudian Pak Bambang mempertimbangkan.
Apakah
Modul Ajar ini dapat digunakan atau tidak ?
Ternyata,dengan
beberapa modifikasi, Modul Ajar tetap bisa digunakan sebagai referensi.
Apa
saja yang dimodifikasi? mari kita lihat.
1)
Modifikasi
Durasi Belajar
Modifikasi durasi belajar ini bisa
diimplementasikan dalam
A.
Modifikasi
jumlah pertemuan
Pak Bambang membutuhkan waktu lebih
lama dibandingkan yang direkomendasikan pada Modul Ajar.
Ia menentukan pada kegiatan mana
muridnya membutuhkan waktu lebih panjang.
B.
Modifikasi
Alur Kegiatan
Alur Kegiatan presentasi yang
direkomendasikan adalah setiap kelompok mempresentasikan kedua lembar
aktivitasnya.
Ini tidak cocok dengan kondisi
kelasnya yang muridnya cukup banyak, karena akan berpotensi membuat muridnya
bosan.Dan durasi yang dibutuhkan akan lebih lama.
Lalu ia memodifikasi kegiatan
presentasi agar lebih efektif.
Setiap kelompok hanya
mempresentasikan salah satu nomor dari lembar kerjanya.
Sehingga, setiap kelompok tetap
akan mendapatkan kesempatan berbicara dan mempresentasikan hal yang berbeda
dari kelompok lain.
2)
Modifikasi
terkait sarana dan prasarana belajar
Pada modul ajar dibutuhkan
fasilitas multimedia untuk pemaparan dan menampilkan gambar.
Namun, hal ini masih bisa diatasi
oleh Pak Bambang dengan memanfaatkan gambar kertas papan tulis dan benda nyata.
3)
Modifikasi
terkait konten isi
Konten isi dalam Modul ajar bisa
dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu:
A. Guru sebagai pengguna dan yang
mengaplikasikan Modul Ajar
B. Murid sebagai pihak yang mengikuti
kegiatan
Dari sudut pandang guru, terlebih
sebagai pembuat modul ajar untuk guru lain ia melihat:
Modifikasi
dari Sudut Pandang Guru
a)
Apakah
Guru dapat memahami informasi yang terdapat dalam Modul ajar?
b)
Apakah
arahan yang diberikan modul ajar cukup jelas?
c)
Apakah
asesmen yang direkomendasikan sudah dapat menggambarkan ketercapaian belajar
seluruh murid?
Pada
Praktek Modul Ajar ini, modifikasi yang dilakukan Pak Bambang dari sudut
pandang Guru yaitu:
·
Memodifikasi
assessmen dengan teknik performa agar dapat memetakan kemampuan setiap
muridnya(menambahkan jenis asesmen)
Dalam
Modul Ajar referensi, asesmen dilakukan secara berkelompok dengan cara test.
"Ia
menamakan assessment individu dengan teknik performa agar dapat memetakan
kemampuan setiap muridnya"
Uji
pemahaman dibuat untuk menguatkan pondasi murid terhadap literasi numerasi.
"Menambahkan
contoh uji pemahaman agar rekannya memiliki persepsi yang sama."
Hal
ini dilakukan karena modul ajarnya juga akan dipakai oleh rekannya.
Sedangkan
dari kacamata murid, yang dilihat adalah:
Modifikasi
dari sudut Pandang Murid
a)
Apakah
murid mendapatkan pemahaman bermakna yang relevan dengan diri dan
lingkungannya?
b)
Bagian
manakah yang tidak relevan dan harus dihilangkan? Apa yang harus ditambahkan
agar menjadi relevan ?
c)
Apakah
kedalaman konten isi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi murid?
d)
Apakah
media yang dipilih atau digunakan sesuai untuk menunjang pembelajaran murid
dalam memahami topik ini?
e)
Apakah
kegiatan berfokus pada murid?
Pada
praktik modul ajar ini, modifikasi yang dilakukan Pak Bambang dari sudut
pandang murid yaitu:
Ø
Menambahkan
pertanyaan yang relevan dan konkrit untuk muridnya sebagai kegiatan pembuka.
Ø
Menamakan
pertanyaan pemantik sesuai kriteria pada materi pertanyaan pemantik dan
Pemahaman Bermakna.
Ø
Asessmen
individu menggunakan teknik performa yang mana murid diberikan kebebasan untuk
memilih sendiri sesuai dengan benda yang dilihatnya, dimiliki, atau berada di
lingkungan sekitarnya.
Ø
Menambahkan
waktu durasi belajar agar muridnya mendapatkan pemahaman yang cukup.
Ø
Menyesuaikan
pertanyaan refleksi belajar sesuai fase muridnya.
Setelah
menemukan alternatif dari semua kendala yang ditemukannya, Pak Bambang tinggal
menyusun ulang modul ajar tersebut menjadi modul ajar yang utuh.
Ia
bisa menggunakan ulang komponen yang sesuai, dan melakukan penyesuaian terhadap
beberapa komponen yang diperlukan.
Komponen
yang dipakai
1.
Tujuan
Pembelajaran
2.
Profil
Pelajar Pancasila
3.
Model
Pembelajaran
4.
Durasi
waktu
5.
Pengetahuan
Dasar
6.
Sebagian
Alur Kegiatan
7.
Rubrik
Penilaian Kelompok
8.
Lembar
Aktivitas
Komponen
yang dimodifikasi
1.
Pertanyaan
Pemantik
2.
Durasi
Belajar
3.
Rencana
Asesmen Individu
4.
Sarana
dan Prasarana
5.
Rencana
Asesmen
6.
Refleksi
Siswa
7.
Refleksi
Guru
Setelah
digunakan, ia dan rekannya melakukan evaluasi bersama,
"Lakukan
Evaluasi bersama rekan Guru .baik dari segi pelaksanaan Modul Ajar sampai
referensi murid dan guru."
"Hasil
evaluasi dapat dijadikan perbaikan untuk Modul ini, dan modul-modul
selanjutnya."
Semoga
praktik baik yang dilakukan Pak Bambang ini, dapat membantu Ibu dan Bapak Guru
dalam menyiapkan Modul Ajar yang tepat untuk kebutuhan kelasnya.
Selamat
Belajar dan Mencoba
Ibu dan Bapak Guru Hebat!
Salam
dan Bahagia!
Jangan
lupa...
"Untuk
selalu melihat dari sudut pandang murid dalam melakukan modifikasi Modul
Ajar."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar