Kamis, 26 Desember 2024

Jumat di Masjid Al-Hijaz

"Jumat di Masjid Al-Hijaz"

Di Desa Lubuk Alai, di bawah lengkung langit biru,
Masjid Al-Hijaz berdiri kokoh, memanggil hati yang rindu.
Muadzin menyeru, melagukan azan dengan nada syahdu,
Menggetarkan jiwa, mengundang langkah pada jalan yang lurus dan satu.

Pak Khatib naik ke mimbar, bagaikan purnama di malam sepi,
Kata-katanya ibarat embun, mendinginkan hati yang terjerat api.
Sang garam, tak bersuara, menjaga tatakrama,
Hening, mengingatkan bahwa dunia fana hanyalah fana.

Di tiap kalimat, khutbah meresap, bak hujan di tanah kering,
Siraman qolbu yang menyentuh, membawa iman kian teriring.
Khotib menyeru, "Hiduplah dengan taqwa dan sabar,
Karena di jalan-Nya, hidup penuh berkah dan sekar."

Saat imam berdiri, menjadi pemimpin shalat yang khusyuk,
Alunan ayatnya, ibarat angin yang lembut memeluk.
Ruku’ dan sujud memadukan hati dalam harmoni,
Hadirkan kedamaian yang tak terukur oleh duniawi.

Selesai shalat, langkah tak beranjak,
Di halaman masjid, berkumpul wajah-wajah penuh syahdu dan bijak.
Dermawan hadir, membawa rujak mie sebagai rasa syukur,
Senyum terukir, cinta sesama kian teratur.

Masjid Al-Hijaz bukan sekadar tempat bersujud,
Ia adalah rahmat yang tak pernah surut.
Di sana, Jumat menjadi pengingat hakiki,
Bahwa hidup di dunia, hanyalah sementara menuju abadi.

Tidak ada komentar:

NAMA YANG MENJADI TAKDIR

Matahari bersinar malu-malu di Desa Lubuk Alai Kecamatan Sindang Beliti Ulu. Angin berhembus lembut, seakan membelai dedaunan yang menari pe...