Jumat, 20 Desember 2024

KESATRIA SELANGIT KA JOGIL

KESATRIA SELANGIT KA JOGIL

(Versi Legenda/Dongeng/Mitos)

Di suatu masa yang telah lama berlalu, di sebuah daerah bernama Selangit Tinggi, hiduplah seorang pria sakti bernama Ka Jogel. Ka Jogel dikenal sebagai keturunan Rio Momot, seorang pendiri desa Segara Muncar yang memiliki garis keturunan dari kerajaan Majapahit dan seorang putri kahyangan. Kesaktiannya menjadikannya legenda, dihormati dan ditakuti oleh masyarakat setempat.

Awal Kehidupan Ka Jogel

Ka Jogel adalah anak kelima dari tujuh bersaudara. Ia tumbuh di bawah bimbingan ayahnya yang bijaksana dan ibunya yang penuh kasih. Sejak kecil, Ka Jogel sudah menunjukkan tanda-tanda kesaktiannya. Ketika anak-anak lain bermain di sungai kecil, Ka Jogel mampu memindahkan batu besar dengan tangannya yang mungil.

Di usia remaja, ia sering melatih kekuatannya di hutan Selangit. Setiap pagi, ia menantang dirinya dengan mencabut pohon kelapa, melawan derasnya arus sungai, dan membawa batu besar dari dasar sungai ke atas bukit. “Pohon ini terlalu mudah untukku,” ujar Ka Jogel suatu pagi sambil mencabut pohon kelapa dengan satu tangan, disaksikan burung-burung yang terbang ketakutan.

Pertarungan dengan Raja Penjajah

Namun, masa damai itu tidak berlangsung lama. Pada suatu hari, datanglah sekelompok penjajah yang dipimpin oleh seorang raja dari tanah seberang, Raja Bharanang. Raja ini terkenal kejam dan ingin menguasai wilayah Selangit untuk menjarah hasil bumi dan merampas kedamaian penduduk.

Raja Bharanang bersama pasukannya mendatangi desa Selangit. Mereka membakar rumah, menebang pohon, dan mengancam akan menjadikan penduduk sebagai budak. Para tetua desa berkumpul dan memutuskan untuk memohon bantuan kepada Ka Jogel.

“Ka Jogel, hanya kau yang bisa menyelamatkan kami,” kata seorang tetua dengan suara bergetar.
Ka Jogel mengangguk, matanya menyala-nyala. “Mereka telah mengusik kedamaian kita. Aku akan melawan mereka!”

Malam Pertempuran

Di bawah sinar bulan purnama, Ka Jogel berdiri tegak di tengah lapangan desa. Pasukan Raja Bharanang yang bersenjata lengkap mendekat dengan wajah penuh kesombongan.

“Siapa kau, yang berani menantangku?” Raja Bharanang tertawa sambil melompat turun dari kudanya.
“Aku Ka Jogel, penjaga Selangit! Pergilah dari sini, atau kau akan menyesal!” jawab Ka Jogel lantang.

Namun, Raja Bharanang hanya tertawa mengejek. Ia memerintahkan pasukannya untuk menyerang. Ka Jogel tidak mundur. Ia melangkah maju, mencabut sebatang pohon kelapa di dekatnya, dan mengayunkannya seperti tongkat raksasa.

Bruuuuk!

Pohon itu menghantam tanah, membuat pasukan Raja Bharanang kocar-kacir. Batu sebesar drum yang tergeletak di dekatnya, ia tendang dengan kuat, meluncur menghantam barisan pasukan seperti bola api.

“Ini baru permulaan,” ujar Ka Jogel sambil melangkah mendekati Raja Bharanang.

Raja Bharanang, yang merasa terhina, turun tangan sendiri. Ia menghunus pedang emasnya dan menyerang Ka Jogel. Tetapi Ka Jogel dengan sigap menghindar. Dengan kekuatannya, ia menangkap pedang itu dengan tangan kosong, lalu menghancurkannya menjadi serpihan kecil.

“Kesombonganmu berakhir di sini!” teriak Ka Jogel sambil mengayunkan pukulan ke arah Raja Bharanang.

Pukulan itu begitu kuat hingga Raja Bharanang terlempar jauh ke sungai. Sisa pasukannya melarikan diri, meninggalkan Selangit dalam damai.

Kehidupan Setelah Kemenangan

Setelah pertempuran itu, Ka Jogel kembali hidup tenang di desa. Namun, ia semakin dihormati oleh masyarakat. Makamnya yang kini terletak di dataran tinggi Selangit menjadi situs keramat, tempat orang-orang berdoa memohon perlindungan dan berkah.

Konon, batu besar yang dulu ia gunakan untuk bermain bola menghilang tanpa jejak, seolah terserap oleh bumi. Namun, kisah keberaniannya terus diceritakan turun-temurun, menginspirasi generasi muda Selangit untuk menjaga kehormatan dan kedamaian tanah kelahiran mereka.

Penutup

Legenda Ka Jogel bukan sekadar cerita tentang kesaktian, tetapi tentang keberanian, keadilan, dan cinta pada tanah air. Ia adalah simbol kekuatan rakyat Selangit yang tak tergoyahkan oleh ancaman mana pun. Hingga kini, di bawah bayang-bayang dataran tinggi Selangit, nama Ka Jogel tetap hidup di hati masyarakat.

(Cerito Tukang Jego Keramai+Imajinasi Penulis)
😁😁😁🙏🙏🙏

Tidak ada komentar:

LEGENDA DESA TANJUNG AGUNG: Batu Lebag dan Puyang Ketua

Legenda Desa Tanjung Agung: Batu Lebag dan Puyang Ketua Di tengah lembah hijau yang dikelilingi bukit-bukit tinggi, terdapat sebuah desa ya...