Rabu, 18 Maret 2020

Kesuksesan Bukan Mie Goreng Instan

*Kesuksesan Bukan Mie Goreng*

Mi Goreng instan adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya.

Menurut Bapak Wijaya Kusuma"Seorang Penulis Buku Nasional,yang akrab di Sapa"Om Jay"
*Tiga Cara Menjadi Kaya di Usia Muda*
1.Terlahir dari Keluarga Kaya
2.Menikah/Kawin dengan anak Orang Kaya
3.Jadilah Orang Yang Kreatif dan Berkarakter

Pertama:
"Terlahir dari Keluarga Kaya"
Boleh di katakan Kaya karena Warisan Orang Tua,itupun Sebentar jika kita tidak Pandai untuk mengelolahnya.Karena Mudah mendapatkannya tanpa Perjuangan.

Kedua
"Menikah dengan anak orang Kaya"
Kita bisa kaya dengan menjadi Benalu atau Numpang dengan Kekayaan Mertua.
Ini bisa di Raih Namun Faktanya Kita Kurang di Hargai Istri,jika terjadi Pertengkaran dengan Istri harta kita Menjadi Buah Bibir Istri, Mertua,adik Ipar dan Kakak Ipar.

Ketiga
"Jadilah Orang Yang Kreatif dan Berkarakter"
Yang Ini Jika kita Kaya Melalui Point 3 ini,Titik Kepuasannya beda

Bapak Wijaya Kusuma seorang guru blogger Indonesia dan penulis buku nasional yang mempunyai Sejuta pengalaman , banyak pendapat dan teori beliau membuat saya terinspirasi karena beliau bercerita bahwa pertama kali menulis buku  beliau hanyalah seorang guru honorer yang gajinya tidak sampai Rp500.000 dengan menulis beliau mendapat penghasilan atau royalti dari penerbit dengan nominal yang menggiurkan sampai-sampai beliau mendapat penghargaan Mendapat laptop kemudian bisa membeli mobil dari royalti menulis buku dan menjadi narasumber sehingga beliau mendapat penghasilan Ratusan Juta pertahun

Jika ingin menjadi orang sukses perlu pengorbanan, perjuangan dan kesabaran. Hanya Mie yang instan tidak ada kata sukses dan berhasil bagi orang pemalas orang sukses hanya dimiliki oleh orang yang pantang menyerah bekerja keras dan tidak takut gagal

Pesan Wijaya Kusumah: Terus Perbaiki Naskahmu Sampai Diterima Penerbit Mayor

Wijaya Kusumah: Terus perbaiki sampai Penerbit Mayor Menerima


omjay-muda

Anda ingin menerbitkan buku? Sekarang ada banyak penerbit indie yang menawarkan jasa penerbitan. Kalau kita buka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penerbit indie berarti penerbit kecil, misalnya penulis yang menerbitkan hasil karyanya sendiri. Keberadaan penerbit indie memang bisa menjadi alternatif penerbitan buku selain penerbit mayor.

Hari Jum’at malam Sabtu, 7 Februari 2020, di Grup WA Belajar Menulis Gel.2, Pak Wijaya Kusumah berbagi pengalaman perjuangan menerbitkan buku. “Materi malam ini adalah kisah nyata yang saya alami ketika naskah buku yang saya susun ditolak penerbit mayor,” begitu Pak Wijaya Kusumah yang biasa disebut Om Jay ini mengawali penyampaian materi kedelapan.

Menurut Om Jay, memilih penerbit indie sebagai alternatif penerbitan ketika ditolak penerbit mayor juga ada kelemahannya. “Bukannya dapat uang tapi malah keluar uang,” jelas Om Jay. Memang ada beberapa penerbit indie yang siap melayani jasa penerbitan buku bukan dengan sistem royalti tapi lebih mirip seperti jasa percetakan buku (kadang termasuk desain sampul dan tata letak/layout), pengurusan ISBN, dan kadang ditambah jasa pemasaran online.

Om Jay lebih menyarankan ketika naskah buku yang kita tawarkan ke penerbit mayor ditolak, kita tidak boleh menyerah dan langsung lari ke penerbit indie. Om Jay mempunyai pengalaman yang inspiratif tentang perjuangan menerbitkan buku. Sewaktu menerbitkan buku Mengenal Penelitian Tindakan Kelas,

Waktu itu naskah buku Om Jay dan pak Dedi ditolak oleh sembilan penerbit karena penulisnya kami bukan dosen perguruan tinggi. Akan tetapi ternyata menurut Ibu Prof. Conny R. Semiawan naskah tersebut layak terbit. “Wijaya, setelah Ibu baca buku PTK kamu isinya bagus. Layak untuk diterbitkan. Hanya perlu ditambahkan gambar supaya lebih menarik,” begitulah kata mantan rektor IKIP Jakarta ini seperti diceritakan Om Jay.

Akhhirnya setelah buku tersebut diterbitkan oleh penerbit indeks dengan tambahan gambar karikatur sehingga lebih mudah dicerna oleh pembaca. “Alhamdulillah laku di pasaran. Kami banyak diundang menjadi pembicara dan nara sumber PTK,” cerita Om Jay dengan bahagia.

Royalti yang diterima Om Jay dari penerbitan buku PTK ini lumayan besar sehingga beliau bisa membeli iPad Apple baru. “Waktu itu belum banyak guru yang punya iPad Apple,” kenang Om Jay. “Jadi, sumber pendapatan kami kala itu dari tiga sumber. Pertama penjualan buku. Pembicara PTK dan royalti buku,” lanjutnya.

Jadi, pada materi pelatihan menulis yang kedelapan ini Om Jay ingin memberi semangat kepada para peserta dan kawan-kawan semua agar bila buku yang kita tawarkan, ditolak penerbit, kita tidak boleh patah semangat. “Perbaiki dan terus perbaiki sampai ada penerbit mayor yang menerima naskah buku Anda,” pesan Om Jay menyemangati.

Berbeda dengan menerbitkan buku secara indie, biasanya penulis tidak perlu membayar biaya layout, desain sampul, pengurusan ISBN, bila buku kita diterima oleh penerbit mayor

Demikian rangkuman materi kedelapan belajar menulis bersama omjay di gelombang kedua. Semoga menginspirasi dan bermanfaat untuk pembaca.

Itulah Cerita Om Jay

Kesimpulan :Boleh di Katakan Kesuksesan Karena terlahir dari Keluarga Kaya dan Menikah dengan anak Orang Kaya
Itu Instan yang Hasilnya tanpa Kepuasan.Karena Kebanyakan menjadi Pemalas.

Tidak ada komentar:

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...