Oleh : Wijaya Kusumah,M.Pd

Banyak orang gembira setelah bukunya terbit.Tapi tidak dengan mereka yang menerbitkan bukunya melalui biaya sendiri. Mereka kesulitan memasarkan bukunya. Uang sudah habis berjuta-juta, namun tak bisa menjual bukunya.Itulah derita seorang penulis buku.

Bagi Om Jay secara pribadi, beliau tak mau menerbitkan buku dengan biaya sendiri.Beliau malah mendapatkan uang dari buku-buku yang beliau tuliskan. Kita harus mampu meyakinkan penerbit besar bahwa buku yang dituliskan akan laku di pasaran.Memang tidak mudah menerbitkan buku tanpa biaya sendiri. Tapi itulah kenikmatannya . Nikmati saja prosesnya. Bila buku lolos dari kacamata tim penerbit, maka akan banyak kebahagiaan muncul, sebab buku kita akan dibantu pemasarannya oleh tim mereka.

Kita tidak bekerja seorang diri.Terkadang kita cuma pintar ngomong. Jangan cuma ngomong, menulis dong! Dari menulis anda akan mendapatkan kenikmatan yang tidak dirasakan oleh mereka yang cuma pinter ngomong.Tulisan anda akan abadi, walaupun anda sudah mati.


Terus terang Om Jay kasihan dengan kawan-kawan yang menulis buku dan menerbitkan karyanya dengan biaya sendiri. Mereka sangat yakin karyanya akan laku di pasaran. Setelah buku jadi,buku hanya menumpuk di gudang dan tidak bisa dijual.Dulu, pertama kali menulis buku, sulit sekali meyakinkan penerbit buku mayor. Para penerbit itu sulit sekali ditembus. Padahal menurut Om Jay, naskah buku yang beliau tuliskan
akan laku di pasaran.

Om Jay tidak putus asa. Naskah buku beliau perbaiki kemudian  kirimkan kembali ke penerbit. Alhamdulillah gagal lagi.Om Jay ditolak lagi. Sampai sepuluh kali beliau hitung belum tembus juga.Ada keinginan menerbitkan buku sendiri dengan biaya sendiri. Namun uang di kantong tak cukup.Beliau pun tak punya tenaga pemasaran yang handal. Mereka sanggup menjual buku dan meyakinkan pembeli.

Setelah Om Jay pelajari, hampir semua penerbit ingin bukunya laku di pasaran sehingga modal kembali. Mulailah beliau belajar menulis dan banyak membaca buku buku best seller.Buku yang sekarang beliau tulis, lebih banyak ke buku ajar.Om Jay bantu kawan kawan untuk membuat buku ajar semua mata pelajaran.

Guru harus mampu membuat dan menerbitkan buku ajarnya sendiri. Jangan biarkan orang lain yang tidak mengajar di kelas yang membuat bukunya.Tidak mudah mengajak teman-teman guru karena banyak guru yang kurang membaca buku. Sampai saat ini,Om Jay melihat guru guru lebih suka memakai buku ajarnya buatan orang lain. Padaha
mereka memiliki kemampuan untuk itu.
  

Mari Kita Tulis Buku Ajar Sendiri
Pereview

Usman Alamsyah