Sabtu, 16 Mei 2020

Dongeng Bunge Are,Raden Alit dan Ratu Kusna


Pada zaman dahulu Kala ada seorang Raja dan Seorang Ratu.memiliki seorang putri bernama Bunge Are.Bunge Are sangat rajin tiap pagi selalu membersihkan lingkungan kerajaan,menyapu halaman dan lain sebagainya.Suatu ketika Bunge Are lagi menyapu halaman tiba-tiba di sambar petir,dan mendadak meninggal di tempat,konon cerita ruh Bunge Are di ambil makhluk alam gaib,yang  sebenarnya Bunge Are masih hidup.

Selanjutnya Bunge Are Di kubur di samping batang langkuas .Tiap hari sang ratu selalu memandang kuburan Bunge Are,setiap memandang kuburan Bunge Are sang Ratu selalu menangis dan bermandikan Air mata.Sepeninggalan Bunge Are,sang ratu makan tak kenyang tidurpun tak nyenyak.

Kesedihan yang cukup mendalam yang di alami sang Ratu.Suatu ketika dalam kepiluan tanpa di sadari sang ratu hamil kembali,Hari berganti minggu,minggu berganti bulan seiring berjalan waktu tiba saatnya sang Ratu melahirkan anak kembar putra dan putri.Sang Putra di beri nama Raden Alit sedangkan sang putri di beri nama Ratu Kusna.

Akhirnya tumbuhlah Raden Alit dan Ratu Kusna.di usia mereka menginjak dewasa mereka tergolong anak bandel.Kenakalan mereka di tanggapi oleh tetangga.kata tetangga"jika kalian berdua memang hebat,coba kalian rebut kakak kalian Bunge Are dari bapak Halim Panjang"mereka berdua tidak menghiraukan omongan tetangga tersebut,tapi tiap hari setiap bermain selalu tetangga mengeluarkan omongan yang sama" jika kalian berdua memang hebat,coba kalian rebut kakak kalian Bunge Are dari bapak Halim Panjang"

Bapak Halim Panjang adalah seorang penguasa alam ghaib.karena keseringan mendengar omongan tetangga " jika kalian berdua memang hebat,coba kalian rebut kakak kalian Bunge Are dari bapak Halim Panjang"rasa penasaran mereka memuncak akhirnya mereka bertanya dengan sang Ratu"Bunda Ratu apa benar kami memiliki kakak yang sudah meninggal yang bernama Bunge Are,dan meninggalnya tidak wajar"jawab sang Ratu"benar putra-putriku,itu kuburannya di dekat batang langkuas "karena penasaran?

Suatu ketika sang Raja dan sang Ratu berpergian.Raden Alit dan Ratu Kusna memakai kain putih.Setelah mereka siap,Raden Alit dan Ratu Kusna menendang kuburan Bunge Are.Apa yang mereka lihat?sungguh aneh dan ajaib mereka melihat dalam kuburan Bunge Are,sebuah lubang yang sangat besar dan lebar membentuk sebuah terowongan.Mereka berdua langsung terjun dan masuk ke dalam lubang tersebut.

Setelah mereka terjun,tiba-tiba mereka jatuh di tengah laut.Anehnya lagi laut tersebut memiliki sembilan warna.Mulai dari warna kuning,warna merah,warna hijau,warna biru,warna kelabu,warna jingga,warna ungu,warna pink,dan warna hitam.Mereka berdua berenang lalu mendarat menuju pantai pinggir laut.

Selanjutnya mereka terus berjalan.Dalam perjalanan pertama mereka,mereka menemukan pemandian yang sangat indah dan banyak orang mandi di sana.Raden Alit beredui (berbicara dengan nada mendayu)"adoi mamak ka lawan ibung licang  ndak numpang  betanye ?Ade dak nyingok Bunge Are"(aduh paman dan bibik ananda ingin bertanya ?ada apa tidak melihat Bunge Are).

Jawab orang-orang tersebut"ami cul nyingok Bunge Are"(kami tidak pernah melihat Sosok Bunge Are).mendengar ucapan tersebut mereka meneruskan perjalanan.

Setelah berjalan begitu lama,mereka bertemu dengan orang-orang lagi menanam padi.Ratu Kusna
beredui (berbicara dengan nada mendayu)"adoi mamak ka lawan ibung licang  ndak numpang  betanye ?Ade dak nyingok Bunge Are"(aduh paman dan bibik ananda ingin bertanya ?ada apa tidak melihat Bunge Are).

Jawab orang-orang tersebut"ami cul nyingok Bunge Are"(kami tidak pernah melihat Sosok Bunge Are).mendengar ucapan tersebut mereka meneruskan perjalanan lagi.

lalu dalam perjalanan ketiga mereka bertemu sepasang suami istri sedang merumput.Mereka berdua beredui (berbicara dengan nada mendayu)"adoi mamak ka lawan ibung licang  ndak numpang  betanye ?Ade dak nyingok Bunge Are"(aduh paman dan bibik ananda ingin bertanya ?ada apa tidak melihat Bunge Are).

Jawab sepasang suami istri tersebut"ami cul nyingok Bunge Are"(kami tidak pernah melihat Sosok Bunge Are).mendengar ucapan tersebut mereka meneruskan perjalanan lagi.

Selanjutnya dalam perjalanan keempat,mereka bertemu sebuah keluarga sedang memanen jagung.Raden Alit beredui (berbicara dengan nada mendayu)"adoi mamak ka lawan ibung licang  ndak numpang  betanye ?Ade dak nyingok Bunge Are"(aduh paman dan bibik ananda ingin bertanya ?ada apa tidak melihat Bunge Are).

Jawab salah satu keluarga tersebut"ami cul nyingok Bunge Are"(kami tidak pernah melihat Sosok Bunge Are).mendengar ucapan tersebut mereka meneruskan perjalanan lagi.

Lalu dalam perjalanan kelima, mereka bertemu, Sepasang suami istri sedang membersihkan buah padi.Ratu Kusna beredui (berbicara dengan nada mendayu)"adoi mamak ka lawan ibung licang  ndak numpang  betanye ?Ade dak nyingok Bunge Are"(aduh paman dan bibik ananda ingin bertanya ?ada apa tidak melihat Bunge Are).

Jawab sepasang suami-istri tersebut"ami cul nyingok Bunge Are"(kami tidak pernah melihat Sosok Bunge Are).mendengar ucapan tersebut mereka meneruskan perjalanan lagi.

Sehabis itu dalam perjalanan keenam,Mereka bertemu Rombongan Penduduk sedang memanen buah padi.Mereka berdua beredui (berbicara dengan nada mendayu)"adoi mamak ka lawan ibung licang  ndak numpang  betanye ?Ade dak nyingok Bunge Are"(aduh paman dan bibik ananda ingin bertanya ?ada apa tidak melihat Bunge Are).

Jawab salah satu penduduk tersebut"ami cul nyingok Bunge Are"(kami tidak pernah melihat Sosok Bunge Are).mendengar ucapan tersebut mereka meneruskan perjalanan lagi.

Dalam perjalanan ketujuh mereka bertemu,Rombongan Warga sedang makan Beras baru.Mereka berdua beredui (berbicara dengan nada mendayu)"adoi mamak ka lawan ibung licang  ndak numpang  betanye ?Ade dak nyingok Bunge Are"(aduh paman dan bibik ananda ingin bertanya ?ada apa tidak melihat Bunge Are).

Jawab salah satu warga tersebut"ade tu a gok gerbang pitu laut,dak ka mungkin depat wat unga karne di tawan Halim Panjang yang gerot ninya"( ada itu dekat gerbang pintu laut,tidakkah mungkin kalian dapat menjemputnya karena di tawan Bapak Halim Panjang yang sangat sakti).

Di jawab Raden Alit "daripade potih mate lebih baek potih tulang"(daripada putih mata lebih baik putih tulang) Raden Alit dan Ratu Kusna sudah nekat.

Selanjutnya nya mereka bertemu dengan Bapak Halim Panjang.setelah bertemu Halim Panjang,Bapak Halim Panjang berkata"jika benar Bunge Are saudari kalian,kalian harus  bertarung dengan Bunge Are dan harus mengalahkan Bunge Are"Raden Alit menyangupinya.

Terjadilah pertarungan antara Raden Alit dan Bunge Are"haiit tang,haiit tung,gaaar"pertarungan terjadi selama beberapa jam.dan akhirnya pertarungan di menangkan oleh Raden Alit.Lalu

Bapak Halim Panjang berkata"sebelum kalian membawa Bunge Are,kalian harus mengalahkan saya dulu"! ucap Halim Panjang."baik saya layani"kata Raden Alit.hingga terjadilah pertarungan dahsyat antara Halim Panjang dan Raden Alit"hait gaar tum,hait gaar"

Adu ketangkasan dan tenaga dalampun terjad.selang beberapa jam,Halim Panjang tekapar oleh Raden Alit.sehingga Halim Panjang mengaku kalah.

Lalu Halim Panjang berpesan"jika kalian ingin membawa Bunge Are hidup-hidup,kalian harus membunuhnya dulu selanjutnya jasadnya kalian bawa, setelah sampai kedunia Manusia,Oleskan minyak mengulang nafas"

Raden Alet dan Ratu Kusna menuruti pesan Halim Panjang.seketika "haiiit"di bunuhlah Bunge Are lalu jasadnya di pangku Raden Alit,sambil memegang tangan Ratu Kusna,sambil mereka melompat "triiiing "tiba-tiba mereka sudah berada di dekat batang langkuas yang merupakan pintu  masuk alam ghaib.

Sesampai kedunia manusia di oleslah minyak penyambung nafas,yang di berikan Halim Panjang.setelah di oles minyak tersebut tiba-tiba Bunge Are Hidup kembali.

Mereka bertiga(Raden Alit,Ratu Kusna dan Bunge Are)pulang kekerajaan.menghadap Sang Raja dan Sang Ratu(orang tua mereka).Sang Raja dan sang Ratu sangat bahagia lalu di adakanlah pesta selama tujuh hari tujuh malam menyambut hidup kembalinya Sang Putri Bunge Are dan menyambut kedatangan Raden Alit dan Ratu Kusna yang selamat melawan Halim Panjang.Setelah kejadian itu sang Raja dan sang Ratu hidup bahagia bersama tiga orang anaknya...

Tamat






  Penulis

Usman Alamsyah

Tidak ada komentar:

BARQODE BIMTEK LITERASI