Keluh Kesahku Sebagai honorer
Oleh : Soneta,S.Pd
Aku orang sederhana , hidup susah bagiku hal biasa jujur sebenarnya cita-citaku bukan menjadi guru Namun karena kerasnya kehidupan dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan memaksa aku untuk menjadi tenaga honorer di sebuah sekolah di pedalaman tempatnya di desa Lubuk alai Kecamatan Sindang beliti Ulu Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu .pengabdian panjang memang sejak 2009 sampai dengan sekarang Kurang lebih 12 tahun ,tenaga Kami memang sangat dibutuhkan mengingat di sekolah-sekolah di pedalaman kurang tenaga guru PNS kurang lebih 2 tahun mengajar dengan modal ijazah SMK dan pengalaman olahraga di bidang bola voli aku dipercaya mengajar Penjaskes oleh kepala sekolah bapak Puli.I Nasution SPd.
Tidak Relevan rasanya kalau aku hanya mengandalkan ijazah SMA sederajat. Berkat dorongan terutama keluarga pada awal tahun 2010 aku mencoba menempuh pendidikan dalam jabatan pada Fakultas Keguruan Ilmuh Penidikan di Universitas Terbuka dengan program studi guru kelas melalui UPBJJ ( Unit Program Belajar Jarak Jauh) kelompok belajar Curup. Alhamdulillah pada tahun 2014 aku berhasil menyelesaikan pendidikan S1 PGSD, tanggal 16 Agustus 2016 aku diwisuda .
Setelah menempuh pendidikan kurang lebih 5 tahun aku merasakan bagaimana cara mengajari anak didik supaya lebih terarah. Begitu banyak liku-liku ,suka duka sebagai seorang honorer, mulai dari kesejahteraan perhatian pemerintah dan pembayaran upah ,dana upah kami honorer diambil dari sekolah yang boleh dikatakan jauh dari upah minimum dengan proses pembayaran triwulan atau 3 bulan sekali walaupun begitu banyak tantangan namun tidak menyurutkan Niatku untuk mencerdaskan anak bangsa ,dalam hatiku Kalau bukan kita siapa lagi hanya putra dan putri daerah yang akan membangun daerahnya sendiri.
Hanya harapan kosong yang selalu kami nantikan dari para pemimpin bangsa ini untuk lebih memperhatikan nasib kami, sejahteraan kami ,dan masa depan kami ,supaya lebih baik .Tidak mungkin sepanjang Hayat kami hanya menjadi seorang honorer...!!! "Jerit ku", begitu banyak teman sejawat yang nasibnya sama dengan apa yang kurasakan saat ini ,kami hanya bisa berharap uluran tangan dari pemerintahan. TKS ( tenaga kerja sukarela) bentuk perhatian Pemerintah Daerah Rejang Lebong namun itu semu tidak bertahan lama, kurang lebih 2 tahun dari tahun 2018 sampai tahun 2020 dengan upah 1 juta perbulan yang diambil dari dana APBD yang tidak menentu pembayarannya kadang 3 bulan kadang sampai 6 bulan.
Sebagai makhluk dan sebagai seorang guru aku hanya bisa bersabar berdoa dan berusaha. Hidup adalah sebuah ujian, Jika Allah menjawab doamu berarti Allah ingin meningkatkan keimananmu, Jika Allah menunda jawab doa-doamu berarti Allah ingin meningkatkan kesabaranmu, Jika Allah tidak menjawab doa-doamu maka Yakinlah bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik untukmu ( IG @ fakta agama).
Demikian cerita yang bisa aku ungkapkan Semoga bermanfaat untuk aku, teman sejawat Dan bisa menyentuh hati para pimpinan pemimpin bangsa ini.
Salam Literasi
Soneta,S.Pd
9 komentar:
Teruslah jika niat tulus akan ada hari Esok yang indah
Semua akan berakhir dengan indah Pak....tetap semangat disisi Allah semua yang Bapak kerjakan tidak ada yang sia-sia.
👍👍👍🤝🤝🤝
Semangat mengabdi Pak...
🤝🤝🤝💪💪💪🤲🤲
Tetap semangat pak dalam mengabdi...
Tetap semangat pak dalam mengabdi...
Tetap semangat pak dalam mengabdi...
💪💪💪💪
Posting Komentar