Senin, 16 Mei 2022

Asesmen "Asesmen Sebagai Bukti Pembelajaran"(Modul: Memahami Asesmen)

 Asesmen Sebagai Bukti Pembelajaran


Salam dan bahagia, ibu bapak guru !
Selamat datang di modul "Memahami Asesmen".

Pada materi pertama ini, kita akan memahami"Asesmen sebagai understanding evidence"yaitu menempatkan asesmen sebagai salah satu bukti atau informasi untuk memahami proses pembelajaran yang akan kau sedang, dan dilaksanakan.

Dalam materi ini kita akan bersama-sama memahami makna assessment dalam fungsinya yang lebih berpihak kepada murid, dan membantu murid mendapatkan pembelajaran yang bermakna, bukan sekedar laporan yang berisi angka dan hasil belajar saja.

Nah, sebelum masuk ke materi, mari kita segarkan ingatan sejenak. Di kelas, ketika Bapak Ibu berkata,

"Anak-anak, minggu depan kita ulangan, ya."

Apa tanggapan kebanyakan murid bapak ibu guru?

Apakah "horeeee!" atau "yaahha!"?
Kok ujian lagi, atau, mungkin Bapak Ibu pernah juga mendapatkan orang tua murid, yang ikut cemas ketika anak-anak menghadapi assessmen apapun . Kecemasan tersebut tentu beralasan, umumnya, assessment dipahami sebagai tahap penilaian atau bahkan penghakiman untuk menentukan apakah anak berhasil menguasai materi yang telah diajarkan.

Kadang assesmen juga digunakan untuk mencari murid dengan ranking tertinggi, atau lima besar, misalnya .

Menurut ibu dan bapak guru, Asman itu dilakukan untuk tujuan apa?

Apakah untuk keperluan mengisi raport?

Atau menentukan siapa murid yang pintar dan tidak?

Siapa yang melampaui KKM dan yang tidak?

Mari kita telusuri sejenak. Biasanya, assessmen dilakukan pada akhir penyampaian materi, berupa soal-soal yang sama untuk dikerjakan semua murid.

Dan hasilnya berupa nilai atau angka yang mewakili kemampuan masing-masing murid. Cara pandang asesment sekadar sebagai alat untuk menghasilkan nilai cenderung menghasilkan informasi yang terbatas, dan bahkan ini bisa kontraproduktif dengan semangat pembelajaran.

Apa akibatnya?

Murid yang mengalami kendala dalam menguasai materi, akan mendapatkan nilai kurang.

Pada saat yang sama, murid yang cenderung mahir akan mendapat nilai yang baik , tetapi nilai tersebut hanya sebatas mengukur level pengetahuan saja, tanpa memberi mereka peluang untuk meningkatkan pencapaian sesuai kemampuan mereka.

Tenang, ibu bapak guru. Secara bertahap Oma melalui pembelajaran dengan paradigma baru, cara pandang terhadap assessment pun bergeser.

Asesmen tidak lagi sekadar menjadi tahap pelaporan dan penilaian kemampuan murid, tetapi dipandang asisten sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar perkembangan dan pencapaian hasil belajar.

Dengan demikian, salah satu tujuan utama assessment adalah
  • Memantau atau memonitor kualitas
  •  Pembelajaran 
  •  Sebagai umpan balik perbaikan pembelajaran
Apa sih bedanya?
Karena memiliki fungsi memantau atau monitoring, asesmen bertujuan untuk memahami posisi murid dalam rentang pembelajaran tertentu .

Dengan demikian, perkembangan belajar murid dapat teramati dari waktu ke waktu , artinya, ibu bapak guru, yang menjadi perhatian kita. Bukan perihal murid mendapatkan nilai berapa, tetapi apakah kemampuan mereka berkembang dibandingkan dengan kemampuan awalnya.

Selain itu, asesmen juga berfungsi untuk memetakan kemajuan hasil belajar murid.

Apa maksudnya?

Dengan informasi yang diperoleh melalui asesmen yang efektif, guru bisa mengetahui:
  1.  Apa yang saat ini dipahami murid dari apa yang dipelajari?
  2. Apa yang bisa dilakukan guru dengan kemampuan prasyarat murid atau pengetahuan murid sebelumnya yang bisa membantu pemahaman murid terhadap materi yang sedang disampaikan ?
  3.  Apa yang harus dilakukan guru ketika murid salah memahami materi, yang disampaikan ?
  4.  Kapan dan bagaimana guru bisa mulai menyampaikan materi baru ?
  5.  Apa yang diperlukan murid di kemudian hari agar pembelajaran lebih optimal?

Dengan demikian, ibu bapak guru, terlihatlah bahwa prinsip prinsip asesmen adalah sebagai berikut:

Pertama
Assessment adalah bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran.
Peran assessment adalah memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang utuh untuk apa?

Untuk umpan balik bagi guru, murid dan orang tua sebagai panduan dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.

Kedua, 
Assessment dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi umpan balik.

Ibu bapak guru memiliki keluasan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan agar efektif mencapai tujuan pembelajaran 

Ketiga,
Asesmen dirancang secara adil, proporsional, X, dan dapat dipercaya atau reliabel.

Mengapa demikian?

Agar assessment dapat digunakan untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya, yang akan diambil oleh ibu dan bapak guru.

Keempat,
Asesmen merupakan laporan kemajuan belajar, dan pencapaian murid bersifat sederhana dan informatif.

Kelima,
Hasil asesmen digunakan oleh murid ,guru, tenaga kependidikan, dan dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Wah, ternyata assessment bukan hanya ditujukan untuk mengevaluasi murid..

Asesmen juga berguna bagi guru untuk mengevaluasi diri, khususnya cara dalam mengelola pembelajaran, dan pada gilirannya untuk meningkatkan mutu pembelajaran.Asesmen yang efektif juga akan membantu guru mengambil keputusan.

Apa yang harus diajarkan (lagi) dan apa yang tidak perlu diajarkan lagi ?

Apa yang sudah baik dan apa yang masih perlu diperbaiki lagi?

Nah, ibu bapak guru. Bagaimana pandangan ibu bapak guru tentang asesment setelah menyimak materi ini?

Sampai jumpa pada materi berikutnya, ibu bapak guru hebat!

Salam dan bahagia


Ternyata,

Assessment bukanlah alat untuk mengukur hasil nilai titik tetapi merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan, perkembangan, dan pencapaian belajar murid.

Tidak ada komentar:

SALAH KAPRAH ANTARA GURU DAN MURID TENTANG PANTAT

SALAH KAPRAH ANTARA GURU DAN MURID TENTANG PANTAT  Pak Miko adalah seorang guru asal Jawa Tengah yang baru saja ditugaskan di sebuah desa di...