Jumat, 13 Mei 2022

Merdeka Mengajar,(Modul 2.1),Mendidik dan Mengajar "Mendidik Menyeluruh"

Mendidik Menyeluruh 


Oleh : Dr.Iwan Syahril,Ph.D
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan  Kemendikbud Ristek


Salam dan bahagia ibu dan bapak guru selamat datang di modul mendidik dan mengajar

Modul ini terdiri dari beberapa materi yang akan kita pelajari bersama kali ini kita akan membahas materi pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara agar kita dapat memahami gagasan-gagasan Ki Hajar Dewantara mengenai tujuan pendidikan nasional.

Ibu dan bapak guru pemahaman terhadap kata pendidikan dan pengajaran kadang masih membingungkan,Penggabungan istilah tersebut dapat mengaburkan pengertiannya sesungguhnya .

pengajaran adalah suatu cara menyampaikan ilmu atau manfaat bagi hidup anak-anak secara lahir maupun batin. Maka pengajaran merupakan salah satu bagian dari pendidikan sama halnya dengan mengajar yang merupakan salah satu bagian dari mendidik.

Sementara pendidikan adalah tempat menaburkan benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat sekaligus sebagai instrumen tumbuhnya unsur terhadap anak ,agar kebudayaan yang kita wariskan kepada anak cucu kita di masa depan.

Ki Hajar Dewantara mendefinisikan "Pendidikan"sebagai "tuntunan"yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya murid.

Maka,"mendidik" adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Ibu dan bapak guru murid diciptakan sebagai makhluk yang memiliki kodrat untuk mereka hidup dan tumbuh.

Tidak dapat menentukan dan berkehendak akan hidup tubuhnya murid, yang bisa pendidik lakukan adalah menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan itu dengan mengerahkan segala daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti pikiran dan jasmani murid, agar dapat memperbaiki perilakunya, bukan dasar hidup dan tumbuhnya itu.

Layaknya seorang petani yang menanam padi, iya hanya bisa menuntun tumbuhnya padi, mengusahakan kondisi yang terbaik agar padi dapat tumbuh sesuai kodratnya.

Petani mungkin dapat memperbaiki keadaan tanaman padinya, atau bahkan menghasilkan tanaman padi yang lebih besar dari pada tanaman padi yang tidak dipelihara.

Bagaimanapun, ikhtiar terbaik yang dilakukan oleh petani untuk tumbuhnya padi, tidak akan dapat membuat tanaman padi itu tumbuh menjadi tanaman jagung atau tanaman lainnya.

Anak-anak tumbuh berdasarkan kekuatan kodratnya yang unik, tidak mungkin pendidik mengubah padi menjadi jagung atau sebaliknya.

Seperti itulah peran pendidik, yang bisa menuntun agar murid bisa bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya.

Pendidikan tidak hanya berbentuk pengajaran yang memberikan pengetahuan kepada murid, tetapi juga mendidik keterampilan berpikir, mengembangkan kecerdasan batin pada akhirnya murid dapat melancarkan hidup, untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.


Ibu dan bapak guru, ilmu dan pengetahuan sangat diperlukan sebagai bagian dari pendidikan, sebagai kunci untuk mengasah keterampilan berpikir, memajukan kecerdasan batin, dan melancarkan hidup pada umumnya.

Oleh karenanya, pikiran pendidikan (intelektual) murid sebaiknya dibangun setinggi-tingginya, seluas-luasnya, dan selebar-lebarnya, untuk mewujudkan perikehidupan lahir dan batin dengan sebaik-baiknya.

Sebagai pendidik, kita perlu cermat dalam menempatkan pendidikan pikiran murid sesuai dengan konteks Pendidikan Nasional berdasarkan garis-garis bangsanya atau kultural- nasional yang akan melengkapi, mempertajam, dan memperkaya pendidikan keterampilan berpikir murid.

Setiap murid memiliki kekuatan-kekuatan yang memerlukan " tutunan "orang dewasa. Menuntun potensi murid bertujuan agar ia semakin baik adabnya dan untuk mendapatkan kecerdasan yang luas, sehingga ia terlindungi dari pengaruh-pengaruh yang dapat menghambat, bahkan melemahkan tumbuhnya potensi atau kekuatan dirinya.

Ada murid yang tidak memiliki kesempatan mendapatkan tuntunan yang baik, sehingga ia cenderung tidak dapat menumbuhkan dan mengembangkan kekuatan atau potensinya dengan maksimal.

Ada juga murid yang mendapatkan tuntunan dengan baik, namun kekuatan atau potensinya tidak dapat tumbuh dan berkembang karena adanya pengaruh pengaruh yang membatasi tumbuh kembangnya potensi yang kita miliki.

Sebagai orang dewasa, kita dapat berupaya membangun dan menjaga suasana lingkungan yang kondusif, agar setiap murid dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya.

Seumpama dua garis yang saling tarik-menarik dan saling mempengaruhi, yang pada akhirnya berujung menjadi satu.

Dua garis itu adalah garis dasar yang menggambarkan potensi dari murid dan garis keadaan yang menggambarkan kesempatan untuk berkembang.

Kedua garis ini saling berhubungan, yang menurut ilmu pendidikan disebut"konvergensi"buah dari "Tuntunan"kepada murid adalah berkembangnya akal budi murid yang mendorong terciptanya kebudayaan.

Kebudayaan bangsa yang menjadi ciri khas dan dasar perubahan zaman di tengah kebudayaan kebudayaan negara lain membuat kita kadang-kadang khawatir akan tergerusnya kebudayaan kita.

Meskipun adat istiadat atau kebiasaan di masyarakat berubah karena akal budi manusia juga berkembang, kebudayaan bangsa Indonesia akan tetap ada, menjadi pilar utama dalam memajukan Pendidikan Nasional.

Contohnya, kebudayaan gotong royong membersihkan dan menghias kelas serta sekolah yang melibatkan murid dapat menumbuhkan karakter dan kecakapan sosial emosional.

Guru dapat memberikan praktik pembelajaran yang mengembangkan kerjasama, empati, menghargai sesama, dan berkontribusi sosial kepada sesama, sehingga murid dapat menemukan dan terbekali dengan kebudayaan-kebudayaan bangsa yang jika terus menerus ditumbuhkan, maka kebudayaan bangsa akan semakin kuat, tentu saja akan membantu murid atas kehidupan dan penghidupannya.

Dan yang paling utama dan yang paling penting, yang dapat membantu keberlangsungan hidup sebagai bangsa Indonesia.

Lalu bagaimana dengan pembelajaran di kelas kita saat ini?

Apakah kita sudah mendidik anak dengan menyeluruh?

Atau mungkin hanya sebatas mengajar?

Mari kita refleksikan bersama-sama.

Salam dan bahagia, ibu bapak guru, hebat!


Begitulah peran pendidik ...

Menuntun murid agar bisa bertumbuh dan berkembang sesuai kodratnya.


Mendidik Menyeluruh

Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang Ibu/ Bapak lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid mengisi masa depannya?

Pada modul ini kita akan bersama berefleksi mengenai praktik mengajar kita apakah sudah cukup menyiapkan murid di masa depan?

Referensi:

Ki Hadjar Dewantara - Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.

Penerbit:

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013







Tidak ada komentar:

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...