Selasa, 13 Desember 2022

Memodifikasi Modul Ajar SD (Matematika)


Perencanaan Pembelajaran

Merancang Pembelajaran SD/Paket A

Membuat dan Memodifikasi Modul Ajar

Merumuskan Modul Ajar

2.6 Memodifikasi Modul Ajar SD (Matematika)

Salam dan Bahagia!
Halo Ibu dan Bapak Guru!

Selamat Datang kembali di Modul Membuat dan Memodifikasi Modul Ajar.

Sebelumnya kita sudah belajar membuat Modul Ajar untuk 1 unit materi.

Nah, pada materi kali ini,kita akan belajar memodifikasi modul ajar yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan murid.

Kita akan menggunakan Mata Pelajaran Matematika di jenjang SD sebagai contoh dalam pembahasan kali ini.

Seperti yang disampaikan pada materi sebelumnya, untuk merancang pembelajaran kita perlu mengacu kepada :

1). Profil Pelajar Pancasila
    A).Beriman, Bertakwa kepada
          Tuhan YME dan berakhlak Mulia
    B). Mandiri
    C). Bernalar Kritis
    D). Kreatif
    E). Bergotong-Royong
    F). Berkebinekaan Global

2). ATP
     A).TP
     B). Konten Inti
     C). Pemahaman Bermakna
     D). Produk Akhir

3). Karakter dan Elemen dari
     Mata  Pelajaran masing-masing
     Contoh Matematika:
               -Elemen Konten)Subjek
               -Elemen Kecakapan  Matematis

Ketiga hal inilah yang akan menjadi bekal kita,dalam membuat dan memodifikasi Modul Ajar.

Ilustrasi Cerita

Pak Bambang  adalah Guru kelas 2 SD.
Di sekolah tempatnya mengajar, terdapat tiga rombongan belajar pada jenjang 2 SD.

Jumlah murid dalam 1 kelas berkisar 28 sampai 30 murid.Ia dan Guru yang lain membagi peran dalam menyiapkan Modul Ajar.

Pak Bambang Ibu bertanggung jawab untuk menyiapkan Modul Ajar  Matematika, yang akan dipakai juga oleh guru kelas 2 yang lain.

Sebagai Inspirasi,Pak Bambang memilih Modul Ajar yang dikembangkan dari Kemendikbudristek dan Platform Guru Berbagi untuk dimodifikasi.

Modifikasi ini ia lakukan berdasarkan:
1). Kebutuhan dan kondisi muridnya
2). Sarana dan Prasarana Sekolah

Ia sedang merancang kegiatan untuk memotong belajar pada pelajaran Matematika.

Contoh

*Kelas: 2 SD

*Materi:
Bilangan ganjil dan genap

*Tujuan Pembelajaran:
Mengidentifikasi bilangan ganjil berdasarkan konsep menggandakan

*Model Belajar:
Luring

*Target Murid:
Reguler

Jumlah Murid:
35-40 murid

Materinya adalah tentang bilangan ganjil dan genap.

Umumnya pada Modul Ajar yang tersedia,komponennya sudah cukup lengkap.

Ia cukup mempelajari dulu Modul Ajar tersebut secara keseluruhan.Kemudian melihat kembali ATP yang sudah disusunnya:

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

A). Apakah selaras dengan rencana yang sudah dibuat saat penyusunan ATP?

B). Apakah cocok dengan kondisi murid saya?

C). Apakah sarana dan prasarananya tersedia di sekolah?

D). Adakah yang perlu/bisa dimodifikasi?

Jadi apa yang dipelajari saat memilih Modul Ajar ?

1).Kelebihan atau hal yang dapat diaplikasikan dari Modul Ajar tersebut

(a).Tujuan Pembelajaran sesuai dengan perencanaannya

(b). Metode penyampaian cocok untuk mengembangkan keterampilan bernalar kritis

(c). Kegiatan dapat melatih keterampilan kerjasama

(d). Ada penggunaan gambar sebelum masuk ke simbol matematis

(e). Menggunakan metode presentasi

(f). Tersedia lembar kerja yang bisa langsung dipakai

(g). Media Ajar sederhana dan murah

2). Bagian dari modul ajar yang tidak dapat diaplikasikan atau belum sesuai

(a). Durasi waktu dalam Modul ajar terlalu singkat (Sedangkan jumlah murid di Sekolahnya terlalu banyak sehingga kegiatan perlu durasi yang lebih lama)

(b). Ada perbedaan dengan kondisi murid dan sekolah (situasi dan alat pendukung berbeda dengan sekolah Pak Bambang)

(c). Belum mencantumkan pertanyaan pemantik

(d). Assessment kurang optimal untuk kemampuan individu

(e). Metode persentasi memakan waktu lama

(f). Kegiatan penguatan hanya dilakukan akhir saja

(g). Ada fasilitas yang tidak tersedia

Dari kendala yang ditemukan kemudian Pak Bambang mempertimbangkan.

Apakah Modul Ajar ini dapat digunakan atau tidak ?

Ternyata,dengan beberapa modifikasi, Modul Ajar tetap bisa digunakan sebagai referensi.

Apa saja yang dimodifikasi? mari kita lihat.

1). Modifikasi Durasi Belajar

Modifikasi durasi belajar ini bisa diimplementasikan dalam

A).Modifikasi jumlah pertemuan

Pak Bambang membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan yang direkomendasikan pada Modul Ajar.

Ia menentukan pada kegiatan mana muridnya membutuhkan waktu lebih panjang.

B).Modifikasi Alur Kegiatan

Alur Kegiatan presentasi yang direkomendasikan adalah setiap kelompok mempresentasikan kedua lembar aktivitasnya.

Ini tidak cocok dengan kondisi kelasnya yang muridnya cukup banyak, karena akan berpotensi membuat muridnya bosan.Dan durasi yang dibutuhkan akan lebih lama.

Lalu ia memodifikasi kegiatan presentasi agar lebih efektif.

Setiap kelompok hanya mempresentasikan salah satu nomor dari lembar kerjanya.

Sehingga, setiap kelompok tetap akan mendapatkan kesempatan berbicara dan mempresentasikan hal yang berbeda dari kelompok lain.

2). Modifikasi terkait sarana dan prasarana belajar

Pada modul ajar dibutuhkan fasilitas multimedia untuk pemaparan dan menampilkan gambar.

Namun, hal ini masih bisa diatasi oleh Pak Bambang dengan memanfaatkan gambar kertas papan tulis dan benda nyata.

3). Modifikasi terkait konten isi

Konten isi dalam Modul ajar bisa dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu:

A).Guru sebagai pengguna dan yang mengaplikasikan Modul Ajar

B). Murid sebagai pihak yang mengikuti kegiatan

Dari sudut pandang guru, terlebih sebagai pembuat modul ajar untuk guru lain ia melihat:

*Modifikasi dari Sudut Pandang Guru*
a).Apakah Guru dapat memahami informasi yang terdapat dalam Modul ajar?
b).Apakah arahan yang diberikan modul ajar cukup jelas?
c).Apakah asesmen yang direkomendasikan sudah dapat menggambarkan ketercapaian belajar seluruh murid?

Pada Praktek Modul Ajar ini, modifikasi yang dilakukan Pak Bambang dari sudut pandang Guru yaitu:

-Memodifikasi assessmen dengan teknik performa agar dapat memetakan kemampuan setiap muridnya(menambahkan jenis asesmen)

Dalam Modul Ajar referensi, asesmen dilakukan secara berkelompok dengan cara test.

"Ia menamakan assessment individu dengan teknik performa agar dapat memetakan kemampuan setiap muridnya"

Uji pemahaman dibuat untuk menguatkan pondasi murid terhadap literasi numerasi.

"Menambahkan contoh uji pemahaman agar rekannya memiliki persepsi yang sama."

Hal ini dilakukan karena modul ajarnya juga akan dipakai oleh rekannya.

Sedangkan dari kacamata murid, yang dilihat adalah:

*Modifikasi dari sudut Pandang Murid*
a).Apakah murid mendapatkan pemahaman bermakna yang relevan dengan diri dan lingkungannya?
b).Bagian manakah yang tidak relevan dan harus dihilangkan? Apa yang harus ditambahkan agar menjadi relevan ?
c). Apakah kedalaman konten isi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi murid?
d). Apakah media yang dipilih atau digunakan sesuai untuk menunjang pembelajaran murid dalam memahami topik ini?
e). Apakah kegiatan berfokus pada murid?

Pada praktik modul ajar ini, modifikasi yang dilakukan Pak Bambang dari sudut pandang murid yaitu:

-Menambahkan pertanyaan yang relevan dan konkrit untuk muridnya sebagai kegiatan pembuka.

-Menamakan pertanyaan pemantik sesuai kriteria pada materi pertanyaan pemantik dan Pemahaman Bermakna.

-Asessmen individu menggunakan teknik performa yang mana murid diberikan kebebasan untuk memilih sendiri sesuai dengan benda yang dilihatnya, dimiliki, atau berada di lingkungan sekitarnya.

-Menambahkan waktu durasi belajar agar muridnya mendapatkan pemahaman yang cukup.

-Menyesuaikan pertanyaan refleksi belajar sesuai fase muridnya.

Setelah menemukan alternatif dari semua kendala yang ditemukannya, Pak Bambang tinggal menyusun ulang modul ajar tersebut menjadi modul ajar yang utuh.

Ia bisa menggunakan ulang komponen yang sesuai, dan melakukan penyesuaian terhadap beberapa komponen yang diperlukan.

Komponen yang dipakai
1. Tujuan Pembelajaran
2. Profil Pelajar Pancasila
3. Model Pembelajaran
4. Durasi waktu
5. Pengetahuan Dasar
6. Sebagian Alur Kegiatan
7. Rubrik Penilaian Kelompok
8. Lembar Aktivitas

Komponen yang dimodifikasi
1. Pertanyaan Pemantik
2. Durasi Belajar
3. Rencana Asesmen Individu
4. Sarana dan Prasarana
5. Rencana Asesmen
6. Refleksi Siswa
7. Refleksi Guru

Setelah digunakan, ia dan rekannya melakukan evaluasi bersama,

"Lakukan Evaluasi bersama rekan Guru .baik dari segi pelaksanaan Modul Ajar sampai referensi murid dan guru."

"Hasil evaluasi dapat dijadikan perbaikan untuk Modul ini, dan modul-modul selanjutnya."

Semoga praktik baik yang dilakukan Pak Bambang ini, dapat membantu Ibu dan Bapak Guru dalam menyiapkan Modul Ajar yang tepat untuk kebutuhan kelasnya.

Selamat Belajar dan Mencoba
Ibu dan Bapak Guru Hebat!

Salam dan Bahagia!

Jangan lupa...

"Untuk selalu melihat dari sudut pandang murid dalam melakukan modifikasi Modul Ajar."

(Sumber Video Pelatihan Mandiri di PMM)

Tidak ada komentar:

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...