BAB II
MENGAPA KURIKULUM PERLU DIUBAH?
Salam
dan bahagia ibu dan bapak guru,pada materi sebelumnya,kita telah mempelajari
bahwa kurikulum merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pada
Materi ini, kita akan melanjutkan pembahasan pentingnya perubahan kurikulum
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan murid dan perkembangan zaman.
Saat
ini berbagai isu baru menuntut satuan pendidikan menyiapkan kurikulum yang
membantu murid untuk menghadapi dunia yang penuh dengan tantangan.
Isu
Kekinian :
v
Perubahan
Iklim Global
v
Teknologi
Digital
v
Industri
Multinasional
v
Transformasi
Budaya
Dari
materi sebelumnya,kita mempelajari bahwa "Kurikulum yang baik adalah
kurikulum yang sesuai dengan zamannya"
Kurikulum
bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan
karakteristik murid, demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka:kini dan
masa depan.
Ibu
dan Bapak Guru, mari kita ingat masa-masa sekolah kita waktu itu.
Apakah
Ibu dan bapak guru menyukai saat-saat mengerjakan tugas sambil mencari
referensi buku di perpustakaan ?
Atau
adakah ibu dan bapak guru yang dulu menggunakan disket untuk menghubungkan
tugas?wah ternyata sudah lama ya masa-masa kita menjadi murid.
Kini
murid kita tidak hanya memiliki buku-buku perpustakaan sebagai bahan referensi.
Berbagi materi bacaan dapat mereka jangkau melalui internet.Termasuk referensi
dari perpustakaan-perpustakaan terbaik di dunia.Betapa zaman sungguh berubah
ya,Ibu dan Bapak Guru.
Ketika
kita menjadi murid,mungkin cita-cita kita hanya menjadi dokter, polisi,tentara
atau tentu saja jadi guru.
Namun
kini,pilihan cita-cita murid kita lebih beragam dan mungkin sesuatu yang tidak
pernah terbayangkan sebelumnya.
Mereka
kini ingin menjadi ilustrator animasi karakter kartun,menemukan software
komputer,pengembang atau bahkan aplikasi gamer atau Youtuber.
Perubahan-perubahan
tersebut hanyalah sebagian contoh yang tentu membuat kita sadar:dunia ini
ternyata memang terus berubah.
Jika
mengingat kata-kata Ki Hajar Dewantara pada modul Merdeka Belajar.
Maksud
pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia,maupun sebagai anggota masyarakat.
Maka
demi Menuntun kodrat murid-murid kita, pembelajaran, termasuk kurikulum yang
kita selenggarakan juga harus terus menyesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Sebagai
Guru, kita harus belajar terus untuk mengikuti dan memahami
trend
kehidupan murid kita yang tergolong generasi Z dan Alpha.
Berbagai
penelitian menyampaikan bahwa mereka sulit dipisahkan dengan media
sosial.Keadaan ini bisa dimanfaatkan oleh guru untuk tujuan pembelajaran.
Misalnya:dengan
meminta murid membuat dan mengumpulkan tugas Melalui aplikasi digital.
Ibu
dan Bapak Guru,ada pepatah yang
mengatakan
"It
takes a village to raise a child"
"butuh
seluruh desa untuk membesarkan seorang anak"
Bagaimana
Ibu dan Bapak Guru memaknai pepatah tersebut ?
Pepatah
ini menyiratkan perlunya peran orang tua,masyarakat, dan sekolah dalam
mewujudkan kurikulum yang berpihak kepada murid.
Mereka
lah yang disebut sebagai tiga pilar pendidikan.Oleh sebab itu,ketika kita
merancang kurikulum,kita harus menempatkan
Ø
Kebutuhan,
Ø
Pendapat,
Ø
Pengalaman,
Ø
Hasil
belajar serta
Ø
Kepentingan
murid
Sebagai
rujukan utama.Sejatinya kurikulum dirancang untuk murid.
Agar
dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua pihak
harus berkolaborasi maksimal.
Misalnya:
a)
Guru
terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai.
b)
Orang
tua terus memahami perkembangan dan kebutuhan murid.
c)
Begitu
juga dengan pemerintah daerah dan pusat,
d)
Serta
semua yang bergerak di bidang pendidikan juga harus terus mengikuti
perkembangan kebutuhan murid.
Menurut
Ibu dan Bapak Guru, bagaimana perubahan kurikulum membantu kita mencapai tujuan
pendidikan ?
Bagaimana
cara kita sebagai pendidik terus berkembang bersama-sama murid kita, dengan
menggunakan kurikulum sebagai pusat dari pengembangan pembelajaran.
Mari
kita tetap bersemangat menghadapi dan menjadi bagian dari perubahan ke arah
yang selalu lebih baik.
Salam
dan Bahagia Ibu dan Bapak Guru hebat !
"It
Takes a Village to Raise a Child"
"Butuh
Seluruh Desa untuk Membesarkan Seorang Anak"
Semua
pihak harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar, serta
kepentingan murid sebagai rujukan pengembangan kurikulum titik sejatinya,
kurikulum dirancang untuk murid.
Referensi:
1. OECD. 2020. Curriculum
(re) design from the OECD Education 2030 project. Overview brochure
2. Pusat Asesmen dan
Pembelajaran. 2021. Paparan Pembelajaran Paradgima Baru. Jakarta: Kementerian
Pendidikan,, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar