BAB XVI
MENGOLAH HASIL ASESMEN UNTUK RAPORT
Setelah
kita belajar mengolah nilai untuk suatu tujuan pembelajaran.
Selanjutnya
kali ini kita belajar mengolah nilai-nilai tersebut untuk menjadi nilai akhir atau
nilai rapor.
Yuk,
mari kita bahas !
Dalam
pengolahan hasil asesmen untuk raport. Kita dapat memanfaatkan dua jenis data
yakni:
1)
Data
kuantitatif
2)
Data
kualitatif
Pertama
mari kita coba lihat contoh pengolahan nilai raport yang menggunakan data
kuantitatif sebagai berikut :
Ibu
Tiwi telah merekap hasil nilai sumatif selama satu semester seperti ini
Rekap
nilai ini terdiri dari sumatif tujuan pembelajaran dan sumatif akhir semester.
Nilai
sumatif tujuan pembelajaran didapatkan dari pengolahan hasil asesmen yang
dilakukan setelah menyelesaikan suatu tujuan pembelajaran.
Sedangkan
nilai sumatif akhir semester didapatkan melalui assesmen yang dilakukan pada
akhir semester.
Pelaksanaan
sumatif akhir semester ini sifatnya pilihan dan bertujuan untuk konfirmasi.Bentuknya
pun bisa berupah tes atau non tes.
Satuan
pendidikan dan pendidik berhak menentukan apakah perlu melakukan sumatif akhir
semester atau tidak.
Karena
pendidik yang paling mengerti tentang pencapaian peserta didik di mata pelajarannya.
Saat
mengolah hasil asesmen,Bu Tiwi menghitung
·
Nilai
rerata untuk sumatif tujuan pembelajaran
·
Nilai
rerata untuk nilai sumatif akhir semester
Untuk
menentukan nilai akhir guru dapat membuat formula pembobotan. Antara rerata tujuan pembelajaran
dengan sumatif akhir semester.
Misalnya:
pada contoh ini guru membuat pembobotan 70% untuk nilai akhir sumatif dan 30%
untuk sumatif akhir semester maka formula penghitungan nilai akhir seperti
berikut dan di dapat hasil akhir sebagai berikut:
Selain
dengan data kuantitatif.Kita dapat mengolah hasil asesmen dalam bentuk data
kualitatif.
Mari kita
perhatikan ilustrasi berikut :
Pak Dewa
telah melakukan simulasi hasil asesmen IPAS untuk siswa kelas 4. seperti tabel
berikut ini :
Berupa
penilaian praktik seperti tergambar dalam tabel.
Setiap
akhir tujuan pembelajaran Pak Dewa menuliskan deskripsi capaian belajar peserta
didiknya.
Setelah
satu semester Pak dewa merangkul penilaian yang berupa deskriptif tersebut
dengan mengkategorikan pada tujuan pembelajaran mana yang sudah tercapai dan bagian
mana yang perlu ditingkatkan kembali. Sehingga
ia menuliskan deskripsi nilai rapor seperti dalam tabel
Nah ibu
dan bapak guru itulah tadi cara mengolah hasil asesmen untuk nilai raport
dengan data berupa kuantitatif dan kualitatif l.
Satuan
pendidikan diberi kemerdekaan untuk memilih jenis pengolahan hasil asesmen yang
tentunya disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan masing-masing.
Ibu dan
bapak guru nilai rapor perlu menjadi dokumen yang menggambarkan kondisi peserta
didik dalam memenuhi capaian pembelajarannya.Agar angka-angka tersebut
memberikan makna maka perlu disertai dengan umpan balik dalam bentuk deskripsi.
Nah,
bagaimana cara menyajikan deskripsi akan kita pelajari pada bahasan berikutnya.
Selamat
belajar !
"Nilai
rapot bukanlah angka tak bermakna yang bertugas menghakimi kemampuan anak,
namun lebih dari itu nilai raport adalah sebuah bentuk penghargaan atas kerja
keras belajar dalam kurun waktu tertentu. "
Contoh
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Rapor
1.
Contoh
Pengolahan Hasil Asesmen Data Kuantitatif
2.
Contoh
Pengolahan Hasil Asesmen Data Kualitatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar