Jumat, 28 April 2023

BAB XVI MENGOLAH HASIL ASESMEN UNTUK RAPORT

 

BAB XVI

MENGOLAH HASIL ASESMEN UNTUK RAPORT

Setelah kita belajar mengolah nilai untuk suatu tujuan pembelajaran.

Selanjutnya kali ini kita belajar mengolah nilai-nilai tersebut untuk menjadi nilai akhir atau nilai rapor.

Yuk, mari kita bahas !

Dalam pengolahan hasil asesmen untuk raport. Kita dapat memanfaatkan dua jenis data yakni:

1)     Data kuantitatif

2)     Data kualitatif

Pertama mari kita coba lihat contoh pengolahan nilai raport yang menggunakan data kuantitatif sebagai berikut :

Ibu Tiwi telah merekap hasil nilai sumatif selama satu semester seperti ini

Rekap nilai ini terdiri dari sumatif tujuan pembelajaran dan sumatif akhir semester.

Nilai sumatif tujuan pembelajaran didapatkan dari pengolahan hasil asesmen yang dilakukan setelah menyelesaikan suatu tujuan pembelajaran.

Sedangkan nilai sumatif akhir semester didapatkan melalui assesmen yang dilakukan pada akhir semester.

Pelaksanaan sumatif akhir semester ini sifatnya pilihan dan bertujuan untuk konfirmasi.Bentuknya pun bisa berupah tes atau non tes.

Satuan pendidikan dan pendidik berhak menentukan apakah perlu melakukan sumatif akhir semester atau tidak.

Karena pendidik yang paling mengerti tentang pencapaian peserta didik di mata pelajarannya.

Saat mengolah hasil asesmen,Bu Tiwi menghitung

·       Nilai rerata untuk sumatif tujuan pembelajaran

·       Nilai rerata untuk nilai sumatif akhir semester

 

 

Untuk menentukan nilai akhir guru dapat membuat formula pembobotan. Antara rerata tujuan pembelajaran dengan sumatif akhir semester.

Misalnya: pada contoh ini guru membuat pembobotan 70% untuk nilai akhir sumatif dan 30% untuk sumatif akhir semester maka formula penghitungan nilai akhir seperti berikut dan di dapat hasil akhir sebagai berikut:

Selain dengan data kuantitatif.Kita dapat mengolah hasil asesmen dalam bentuk data kualitatif.

Mari kita perhatikan ilustrasi berikut :

Pak Dewa telah melakukan simulasi hasil asesmen IPAS untuk siswa kelas 4. seperti tabel berikut ini :

 

Berupa penilaian praktik seperti tergambar dalam tabel.

Setiap akhir tujuan pembelajaran Pak Dewa menuliskan deskripsi capaian belajar peserta didiknya.

Setelah satu semester Pak dewa merangkul penilaian yang berupa deskriptif tersebut dengan mengkategorikan pada tujuan pembelajaran mana yang sudah tercapai dan bagian mana yang perlu ditingkatkan kembali. Sehingga ia menuliskan deskripsi nilai rapor seperti dalam tabel

Nah ibu dan bapak guru itulah tadi cara mengolah hasil asesmen untuk nilai raport dengan data berupa kuantitatif dan kualitatif l.

Satuan pendidikan diberi kemerdekaan untuk memilih jenis pengolahan hasil asesmen yang tentunya disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan masing-masing.

Ibu dan bapak guru nilai rapor perlu menjadi dokumen yang menggambarkan kondisi peserta didik dalam memenuhi capaian pembelajarannya.Agar angka-angka tersebut memberikan makna maka perlu disertai dengan umpan balik dalam bentuk deskripsi.

Nah, bagaimana cara menyajikan deskripsi akan kita pelajari pada bahasan berikutnya.

 

 

 

Selamat belajar !

 

"Nilai rapot bukanlah angka tak bermakna yang bertugas menghakimi kemampuan anak, namun lebih dari itu nilai raport adalah sebuah bentuk penghargaan atas kerja keras belajar dalam kurun waktu tertentu. "

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh Pengolahan Hasil Asesmen untuk Rapor

1.     Contoh Pengolahan Hasil Asesmen Data Kuantitatif

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.     Contoh Pengolahan Hasil Asesmen Data Kualitatif

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...