BAB XV
MENGOLAH
HASIL ASESMEN
DALAM
SATU TUJUAN PEMBELAJARAN
Salam dan bahagia untuk ibu dan bapak
guru!
Pada materi-materi sebelumnya,kita sudah
mempelajari cara melaksanakan asesmen.Nah, dalam bahasan kali ini kita akan
belajar tentang bagaimana cara mengolah hasil asesmen yang telah kita lakukan ?
Kita sudah mempelajari dua jenis asesmen
yaitu :
1)
Asesmen Formatif
2)
Asesmen Sumatif
Hal yang perlu diperhatikan adalah tidak
mencampur perhitungan dari hasil asesmen formatif dan sumatif
Karena keduanya memiliki fungsi yang
berbeda.
Asesmen Formatif
Untuk memberikan umpan balik pada proses
pembelajaran sehingga asesmen formatif bukan menjadi penentu atau pembagi untuk
nilai akhir
Asesmen Sumatif
Sedangkan asesmen Sumatif digunakan untuk
memastikan ketercapaian dari suatu tujuan pembelajaran.
Hasil asesmennya akan kita olah dalam
pembelajaran sampai nantinya menjadi nilai akhir adalah hasil asesmen Sumatif
Mengolah hasil asesmen dapat dilakukan
dengan membandingkan hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran.
Hasil belajar diperoleh dari data hasil
asesmen Sumatif baik berupa kualitatif maupun kuantitatif
Sedangkan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran didapatkan dari indikator yang disusun oleh peserta didik sebagai
standarisasi seorang peserta didik mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Mari kita lihat contoh berikutnya ini Bu
Sri, guru Bahasa Indonesia kelas 4 fase B.
Pada materi membaca puisi,Bu Sri
menetapkan tujuan pembelajarannya adalah peserta didik dapat membaca puisi
dengan intonasi dan ekspresi yang tepat.
Untuk pencapaian tujuan pembelajaran yaitu
1.
Suara dan intonasi
2.
Ekspresi dan penghayatan
Sebagai asesmen Sumatif, peserta didik
diminta membaca puisi satu per satu ke depan.Bu Sri menyusun kriteria ketercapaian
pembelajaran dengan pendekatan rubrik yang ditambah interval nilai.
Ia membagi menjadi empat kategori dengan
rentang nilai seperti tabel.
Bu Sri menetapkan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran pada
level berkembang untuk setiap indikator.
Hal ini berarti bahwa peserta didik
dikatakan mencapai tujuan pembelajaran. Jika setiap indikator mencapai minimal
level berkembang.
Setelah pembelajaran berlangsung Bu Sri
melakukan penilaian membaca puisi dengan dua cara :
1.
Penilaian antar teman dan
2.
Penilaian oleh guru
Dengan hasil sebagai berikut :
·
Dewi membaca puisi di depan kelas akan
dinilai oleh teman dan saya sebagai gurunya
·
Pada indikator satu yakni suara dan
intonasi Dewi mendapat nilai 85 oleh teman dan 80 oleh guru
·
Lalu, saya merata-rata nilai tersebut dan
menentukan nilai untuk suara dan intonasi yakni 82,5 atau kategori cakap
·
Sementara untuk indikator dua yakni
ekspresi dan penghayatan Dewi memperoleh nilai 80 dari teman dan 80 dari
saya.Sehingga rata-rata menjadi 80 atau kategori berkembang.
·
Dari hasil-hasil ini maka saya
mendeskripsikan hasil belajar Dewi sebagai berikut:
"Dewi mampu membaca puisi dengan
lantang dengan dinamika yang dinamis namun kadang belum sesuai dengan makna
puisi serta menunjukkan ekspresi namun masih monoton".
·
Dari pengolahan ini, kita dapat
menyimpulkan bahwa Dewi telah mencapai tujuan pembelajaranKarena sesuai dengan
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh saya.
Ibu
dan bapak guru, contoh Bu Sri tadi merupakan cara untuk mengolah hasil asesmen
dalam satu tujuan pembelajaran.
Hasil
pengolahan ini nantinya akan digunakan untuk mengolah nilai akhir pada raport.
Caranya
akan dipelajari pada pembahasan selanjutnya.
Sebagai
peserta didik,kita harus menyadari bahwa segala bentuk pengolahan hasil asesmen
bukan untuk mengadili kemampuan peserta didik.
Melainkan
untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik agar mereka tetap merasa
percaya diri atas kemampuan yang dimiliki.
Selamat
mencoba
"Pengolahan
asesmen peternasi mata mengakhiri kemampuan peserta didik namun menumbuhkan
keinginan memperbaiki hingga mencapai versi terbaik dari dirinya "
Contoh Pengolahan
Hasil Asesmen
Dalam Satu Tujuan
Pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar