BAB XIV
MEMBERIKAN
UMPAN BALIK
3.2.Memberikan
Umpan Balik
Salam
dan Bahagia, Ibu dan Bapak Guru !
Halo,
Selamat Datang di Modul "Penggunaan Hasil Asesmen, materi Umpan Balik
Jenjang SD,SMP,dan SMA".
Pada
materi ini kita akan belajar mengenai cara memberikan umpan balik yang spesifik
dan bermakna.
Seperti
yang sudah disampaikan dalam materi Merencanakan Tindak Lanjut Asesmen, pada
pembelajaran paradigma baru ini.
Penilaian
atau Asesmen menerapkan paradigma growth mindset atau pola pikir bertumbuh.
Pola
pikir yang mendorong pembelajaran sepanjang hayat.
Salah
satu dampak dari penerapan paradigma tersebut adalah penekanan akan pentingnya
umpan balik terhadap pencapaian tujuan belajar murid.
Umpan
balik yang tepat akan berpengaruh pada motivasi belajar murid.
Siklus Umpan Balik
|
|
V
Asesmen
--->Modifikasi--->Perencanaan---> Implementasi --->Asesmen
Pemberian
umpan balik dilakukan untuk membangun kesadaran pemangku kepentingan bahwa :
"Proses
pencapaian tujuan pembelajaran lebih diutamakan dibandingkan dengan hasil
akhir."
Lantas,bagaimana
cara melakukan umpan balik yang tepat di jenjang SD SMP dan SMA?
Ibu
dan Bapak Guru, sebenarnya Apa itu umpan balik ?
Umpan
balik adalah komentar atau respon terhadap hasil karya dan proses belajar murid
yang relevan dengan teknik penilaian formatif yang diberikan.
Umpan
balik menggambarkan apa saja yang sudah dicapai dan apa yang seharusnya dapat
dilakukan oleh murid dengan lebih baik dalam mencapai kompetensi yang dimaksud.
Selain
itu, umpan balik juga berisi saran terkait strategi apa saja yang dapat
diterapkan oleh murid untuk membantu meningkatkan hasil belajar yang telah
ditargetkan.
Umpan
balik sangat diperlukan baik bagi murid maupun guru untuk perbaikan proses
pembelajaran yang berkelanjutan.
Umpan
balik juga dapat dilakukan antar murid atau peer feedback.
Guru
dapat memberikan umpan balik,baik secara verbal (Tertulis,Lisan) maupun non
verbal (Ekspresi wajah, Gerak-gerik, Senyuman, Isyarat Tangan, Demonstrasi)
sesuai dengan kondisi yang ada.
Guru
didorong untuk melakukan umpan balik secara interaktif dengan murid.Guru juga
dapat memberikan umpan balik dengan cara mencontohkan.
Jika
murid memerlukan contoh bagaimana melakukan sesuatu.
"Umpan
balik dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.Setelah melakukan
penilaian,atau setelah murid Selesai mengerjakan tugas."
Guru
sebaiknya memberikan umpan balik sesegera mungkin agar murid dapat memberikan
peningkatan hasil pembelajaran yang diharapkan.
Adapun
prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam memberikan umpan balik adalah
1.
Fokus
Umpan balik harus fokus pada isi
yang relevan dengan kriteria tugas, indikator pencapaian kompetensi,dan tujuan
pembelajaran.
2.
Bermakna
Umpan balik tidak sebatas skor
berupa angka atau nilai, tetapi juga deskripsi terkait pencapaian murid dan
motivasi terkait apa yang perlu ditingkatkan.
Jadikan respon murid terhadap umpan
balik sebagai indikator mengenai ketepatan umpan balik yang diberikan.
Contoh Respon Guru
"Jadi, berdasarkan postermu
itu, dapat disimpulkan bahwa siklus air dimulai dari penguapan air laut, Apakah
benar begitu?"
Contoh Respon Murid
"Ya, betul sekali, Bu. Seperti
yang saya jelaskan dalam poster dan presentasi tadi."
3.
Adaptif
Berikan umpan balik sesuai
karakteristik murid, jenis dan kompleksitas tugas, serta jenis kesalahan.
4.
Spesifik
Pemberian umpan balik berupa ucapan
"bagus"," keren" atau "masih kurang baik", belum
dapat memberikan informasi yang jelas bagi murid.
Sampaikanlah secara spesifik
informasi tentang apa yang murid telah lakukan dengan baik,dan apa yang mungkin
masih perlu perbaikan.
Sampaikan juga apa yang mereka
lakukan secara berbeda dari sebelumnya.
Salah satu acuan dalam memberikan
umpan balik adalah dengan menggunakan tangga Umpan balik atau leader of
feedback.
Berdasarkan
tangga ini umpan balik diawali dengan :
A.
Klarifikasi.
Pada tahap ini guru dapat
memberikan pertanyaan klarifikasi terhadap Tugas atau interaksi yang dilakukan
murid pada proses pembelajaran.
B.
Nilai.
Pada tahap ini guru memberikan
komentar atas kekuatan yang terlihat pada pencapaian murid.
C.
Perhatian.
Pada tahapan ini guru dapat
memberikan komentar Jika ada hal yang kurang sesuai atau kurang lengkap dan
menjadi perhatian.
D.
Saran
Pada tahap ini guru memberikan
saran yang dapat dilakukan oleh murid untuk pengembangan yang berkelanjutan.
E.
Apresiasi
Berikanlah apresiasi atas usaha
yang dilakukan oleh murid,berikanlah pujian yang spesifik terhadap pencapaian
murid.
Ibu
dan Bapak Guru, marilah kita simak penjelasan contoh penerapan tangga umpan balik,agar
Ibu dan Bapak Guru mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
Ilustrasi
Di
kelas IV, seorang guru melakukan pembelajaran IPAS dengan tujuan pembelajaran
sebagai berikut:
Tujuan
Pembelajaran;
1.
Murid
mengidentifikasi urutan siklus air.
2.
Murid
mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk
mengukur ketercapaian pembelajaran tersebut,guru Melakukan asesmen dimana murid
dapat menunjukkan pemahaman mengenai pengaruh siklus air dalam presentasi dan
pameran karya.
Dalam
pameran karya, salah seorang murid menampilkan karya sebagai berikut:
Membuat
Lukisan (poster):Gunung , pepohonan,laut,awan lalu air dari awan(hujan) dengan
Tanda panah.
Laut
---->Penguapan --->Kondensasi berupa awan biru --->awan hitam
---->Hujan ---->menyirami pepohonan (Tanaman/Bumi)
Berdasarkan
hasil karya ini, guru dapat memberikan umpan balik seperti pada tayangan
berikut.:
Respon
Guru:
"
jadi, berdasarkan postermu itu,dapat disimpulkan bahwa siklus air dimulai dari
penguapan air laut. Apakah benar begitu ".
(Klarifikasi)
Respon
Murid :
"
Ya betul sekali,Bu.Seperti yang saya jelaskan dalam poster dan presentasi
tadi."
Respon
Guru:
"Postermu
sudah bagus.Alurnya sudah sesuai dengan tahapan dalam siklus air."
(Nilai)
Respon
Murid:
"
Terima kasih ,Bu ."
Respon
Guru:
"Ibu
lihat kamu menggunakan gambar panah untuk menggambarkan proses siklus".
(Perhatian)
Respon
Murid:
"Oh
ya,Bu.Tanda itu saya gunakan untuk mempermudah orang lain memahami
alurnya."
Respon
Guru:
"
Menurutmu, adakah yang perlu ditambahkan pada postermu ?."
Respon
Murid:
"
Apa Ya ? sepertinya sudah cukup.Bu..."
Respon
Guru:
"Hmm,bagaimana
jika ditambahkan nomor pada setiap tahapan siklus, Nak ?".
(Saran)
Respon
Murid:
"Wah,bisa,Bu.Saya
pikir itu akan membuat orang lain lebih mudah memahami alurnya. Nanti saya akan
tambahkan ".
Respon
Guru:
"Selamat.
ya,Nak.Kamu telah menunjukkan karya yang kreatif dan sesuai dengan materi yang
telah dipelajari.Pasti kamu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.
(Apresiasi)
Respon
Murid:
"
Terima kasih, Bu.."
.............................................................………………………………..
Ibu
dan Bapak Guru juga dapat mengeksplorasi pertanyaan lainnya bertujuan
serupa.Sesuaikan sapaan dan kalimat yang digunakan dengan kondisi dan situasi
murid serta lingkungan sekolah.
Umpan
balik pun tidak harus diberikan oleh guru.Umpan balik dapat diberikan oleh
teman sebaya atau peer feedback.Bahkan oleh murid sendiri atau self feedback.
Dengan
begitu murid dapat belajar mengelola umpan balik dari orang dewasa dan juga
teman-temannya.
Misalnya:
Murid
1:
"Aku
lihat gambarmu masih ada yang belum diberikan keterangan".
Murid
2:
"Benar
juga,aku terlewat sepertinya.Terima kasih."
...............................................................................................................
Penilaian
diri dapat mendorong murid menjadi pembelajar Mandiri ( autonomus learners ).
Untuk
melakukan umpan balik antar teman atau penilaian diri,guru perlu menyiapkan
daftar ceklis atau panduan untuk membantu murid.
Pastikan
panduan memuat dengan jelas aspek-aspek yang perlu diberikan umpan balik.
Beberapa
contoh pemberian umpan balik antar teman dan penilaian diri yang dapat
dilakukan dalam pembelajaran adalah
A.
Murid
saling mengoreksi tugas berdasarkan kriteria yang telah disepakati atau
ditentukan oleh guru
Contoh:
Murid
1:
"Aku
lihat gambarmu masih ada yang belum diberikan keterangan"
Murid
2:
"Benar
juga,aku terlewat sepertinya.Terima kasih
B.
Murid
dalam satu kelompok menilai kelompok lainnya
C.
Murid
menilai tugas mereka sendiri dengan menggunakan daftar ceklis dan menyampaikan
alasan hasil penilaian dirinya kepada guru atau murid lain.
Contoh
Murid:.
"Saat presentasi Aku gugup
sehingga ada hal yang tidak aku sampaikan. "
Tabel
ceklis:
Aspek:
Saya
mampu mempresentasikan laporan hasil observasi
Ceklis
dan Isian:
(Sudah
dapat, masih perlu belajar lagi,Rencana Tindak Lanjut)
Ibu
dan Bapak Guru, sekian materi tentang pemberian umpan balik.
Guru
dapat menjadikan hasil umpan balik untuk mengembangkan pembelajaran yang
berkelanjutan.
Sebagai
penutup,mari kita refleksikan bersama beberapa hal berikut:
1.
Umpan
balik seperti apa yang pernah Ibu dan Bapak Guru lakukan ?
2.
Bagaimana
Ibu dan Bapak Guru memanfaatkan hasil umpan balik yang dilakukan ?
3.
Manfaat
apa yang ibu dan bapak dapatkan dari pemberian umpan balik ?
Selamat
Belajar, Ibu dan Bapak Guru Hebat !
Salam
dan Bahagia !
"Jangan
lupa....
Umpan
balik tidak harus selalu diberikan oleh guru, tapi bisa juga diberikan oleh
teman sebaya bahkan oleh murid sendiri. "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar