Kamis, 27 April 2023

BAB XIII MERENCANAKAN TINDAK-LANJUT ASESMEN CONTOH (1)

 

BAB XIII

MERENCANAKAN TINDAK-LANJUT ASESMEN

CONTOH (1)

 

 

 

Contoh (1) Merencanakan Tindak-Lanjut Asesmen

 

Salam dan bahagia, Ibu dan Bapak Guru!

Dalam menyusun rancangan program pembelajaran yang utuh.Ibu dan Bapak Guru pasti mempertimbangkan dan memikirkan banyak sekali komponennya.

Hasil analisis asesmen juga membantu guru dalam menentukan strategi pembelajaran dan intervensi yang tepat bagi para murid.

Bagaimana contoh prakteknya?

Apakah rumit?

Mari kita ikuti pengalaman Ibu Wasriah dan Ibu Meliza.

Keduanya adalah guru matematika sekolah dasar. Ibu Wasriah mengajar murid-murid di fase B, sementara Ibu Meliza mengajar di fase A.

Kesulitan terbesar Ibu Wasriah adalah dalam melakukan asesmen.Ibu Wasriah merasa bahwa asesmen merepotkan dan tidak membantunya dalam proses mengajar atau dalam membangun kompetensi para siswa.

Ibu Wasriah melakukan asessmen hanya untuk mendapatkan nilai pengisi raport murid.Ia tidak berfokus menggunakannya untuk tindak-lanjut dalam proses pembelajaran para murid menuju tercapainya kompetensi.

Ibu Wasriah sering melakukan tes tertulis,Metode asesmen lain dianggap rumit.Dampaknya adalah kompetensi murid tidak tercapai karena asesmen tidak selesai dianalisis hingga menjelang akhir semester.

Hasil asessmen tidak segera dikomunikasikan pada murid.Guru pun tidak sempat melakukan intervensi dan tindak lanjut bagi murid..Murid-murid bosan dan jadi tidak suka matematika karena seringnya tes tertulis.

Manfaat asesmen pun tidak dirasakan oleh murid maupun Ibu Wasriah sendiri sebagai guru.

Asessmen tidak digunakan sebagaimana fungsinya.

 

Ibu Wasriah merasa rendah diri karena kemampuan dan kompetensi murid-muridnya sulit berkembang.Ia banyak mengalami kegagalan, dan membuat kekeliruan dalam merencanakan asessmen dan tindak-lanjut.

Ibu Wasriah Kemudian menerapkan pola pikir bertumbuh.Ia pun mencoba menerapkannya ke dalam profesinya sebagai guru.

·       Kesalahan adalah kegagalan

·       Sulit menerima masukan

·       Belajar ingin cepat dapat hasil

·       Belajar dari kesalahan

·       Bantuan untuk perbaikan

·       Bersabar dan bertekun belajar

Pola pikir ini mendorong Ibu Wasriah untuk lebih eksploratif.Setelah menanamkan pola pikir bertumbu,

1)     Ibu Wasriah belajar dari pengalaman.

Ibu Wasriah membuat perencanaannya lebih baik saat akan menyampaikan materi pengukuran berat dan panjang di kelas IV atau Fase B.

2)     Ibu Wasriah mengawali rangkaian pembelajaran dengan Melakukan Asesmen Diagnostik yang ditujukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman murid-murid terhadap materi kelas III tentang satuan panjang dan berat.

3)     Ibu Wasriah Merencanakan tindak lanjut hasil Asesmen Diagnostik dengan mengubah strategi mengajarnya.

Melakukan tindak lanjut untuk para murid juga dilakukan.

4)     Ibu Wasriah pun berdialog langsung dengan murid yang masih kesulitan untuk menemukan penyebab dan solusi.

Intervensi bagi para murid yang belum paham. seperti:

·       Pembahasan ulang

·       Latihan tambahan

·       Buddy system (mentor teman sebaya),dan sebagainya

5)     Ibu Wasriah menggunakan metode assessment selain tes,yaitu observasi dan performa.

Di bantu instrumen Catatan Anekdotal , Rubrik dan Ceklis.

Hasilnya ia tidak lagi kewalahan memeriksa tumpukan tes.

Asesmen bisa dilakukan dengan cepat. Analisisnya pun efisien, tindak-lanjut dan umpan balik bisa segera diterapkan pada para murid.

6)     Ibu Wasriah melibatkan murid dalam Asesmen.

Masing-masing murid diajak untuk melakukan refleksi proses pembelajaran sebagai asesmen diri (self assessment).

Metodenya observasi dengan instrumen Rubrik dan Ceklis yang telah disiapkan guru.

 

Misalnya:

Ø  Aku Kesulitan saat..........

Ø  Aku senang belajar saat......

Para murid belajar untuk secara mandiri mengenali kendala dalam belajar dan menemukan solusi.Dengan acuan pola pikir bertumbuh.

7)     Berdasarkan hasil analisis asesmen formatif, Ibu Wasriah bisa segera melakukan tindak lanjut.

Seperti yaitu:

a)     Segera memberikan umpan balik biologis bagi para murid

b)     Segera mengubah strategi belajar jika diperlukan

c)     Segera melakukan intervensi bagi para murid yang membutuhkan

Dengan Fungsi Asesmen yang berjalan baik,maka

1)     Proses pembelajaran bisa berjalan lancar

2)     Kompetensi murid bisa tercapai

3)     Minat dan antusias murid terhadap matematika terjaga.

Hasil asesmen formatif dan sumatif digunakan untuk rencana pembelajaran di tahapan selanjutnya.

Pekerjaan ibu Wasriah lebih efektif dan efisien.

Kemajuan para murid pun bisa terus difasilitasi dengan baik.

Assessment dan tindak lanjut tidak lagi dipandang ibu Wasriah sebagai hal merepotkan dan rumit..

 

Mari kita ikuti pengalaman Ibu Meliza yang mengajar matematika pada murid-murid di kelas 1 atau fase A.Selama ini Ibu Meliza  tidak melakukan Asesmen Diagnostik.

Alasannya:

a.      Asumsi bahwa semua murid baru di sekolah dasar pasti belum mengenal angka dan belum bisa berhitung

b.     Program pembelajaran bisa dipakai ulang setiap tahun tanpa modifikasi

Dampaknya :

a.      Program pembelajaran yang dilaksanakan di kelas tidak sesuai dengan kebutuhan para murid

b.     Suasana belajar yang kondusif tidak tercapai

Murid yang sudah bisa merasa bosan dan mulai gaduh,mengganggu murid lain yang ingin dan perlu belajar.

c.      Minat dan antusiasme belajar murid tidak terbangun.

 

Ibu Meliza segera melakukan perubahan.Ia mengawali pembelajaran dengan Asesmen Diagnostik: tes lisan sambil bermain dibantu instrumen rubrik dan ceklis.

Hasilnya digunakan untuk menyusun strategi pembelajaran yang lebih tepat sasaran dengan diferensiasi sesuai kebutuhan para murid yang berbeda-beda.

Strategi mengajar kali ini lebih efektif bagi para murid yang sudah mengenal angka dan bisa berhitung.Juga untuk para murid yang benar-benar baru belajar.

Suasana kelas kondusif untuk berkegiatan dan dipenuhi antusiasme belajar.

Asessmen Formatif dilakukan berkala menggunakan metode observasi dan performa.Dibantu instrumen rubrik dan catatan anekdotal.

Hasil analisisnya menunjukkan bahwa sebagian besar murid masih mengalami kesulitan.

Memberi intervensi untuk murid yang kesulitan.

Ibu Meliza lalu mengubah strategi belajar antara lain:

1)     Dengan mengganti alat bantu mengajar dan mengantarkan materi lewat dongeng

2)     Intervensi untuk murid yang kesulitan dengan penjelasan dan bantuan individual

 

Misalnya ucapan mereka:

"Jadi Aldo sepertinya kesulitan dalam mengidentifikasi bentuk bangun datar,Bunda"

 

3)     Tindak lanjut untuk murid-murid yang masih kesulitan juga mencakup keterlibatan orang tua untuk memberi pengulangan materi di rumah.

Pola pikir bertumbuh pun ditularkan pada para orang tua.

Dampak yang terjadi:

a.      Makin banyak murid yang mencapai kompetensi karena strategi ajar yang baru, intervensi dan tindak lanjut berhasil baik.

b.     Kerjasama dengan orang tua bisa terjalin dengan baik.

Contoh Respon Orang Tua:

"Saya akan ajak Aldo bermain mencari bangun datar di rumah,Bu."

Dari pengalaman Ibu Wasriah dan ibu Meliza, beberapa hal bisa dicatat :

1.     Tentukan metode,instrumen,dan jenis Asesmen (assessment as,for, of learning)

2.     Analisis hasil asesmen dilakukan segera mungkin

3.     Berdasarkan hasil analisis asesmen, tentukan tindak lanjut

Beberapa contoh strategi tindak lanjut hasil asesmen.

(1)Kondisi:

v  Mayoritas murid sudah memahami materi dan kompetensi sudah tercapai.

Tindak lanjut:

v  Program pembelajaran bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya.

(2)Kondisi:

v  Terdapat beberapa murid yang mengalami kesulitan.

Tindak lanjut:

v  Lakukan intervensi yang sesuai bagi murid yang membutuhkan.

(3)Kondisi:

v  Mayoritas murid belum memahami materi.

Tindak lanjut:

v  Mengubah strategi pembelajaran.

 

Komunikasikan hasil asesmen pada murid melalui dialog yang didasarkan pada pola pikir bertumbuh.

Fungsi asesmen untuk memfasilitasi kemajuan belajar para murid akan berjalan baik ketika hasil bisa segera diketahui dan dikomunikasikan pada para murid.

Serta tindak-lanjut yang tepat bisa segera dilaksanakan.

Bagaimana dengan pengalaman Ibu dan Bapak Guru sendiri dalam melakukan asesmen dan melaksanakan tindak- lanjutnya ?

 

Apakah ada hal baru yang ingin ibu dan bapak terangkan dalam menindaklanjuti hasil asesment agar mendukung perkembangan para murid ?

 

Selamat Belajar,Ibu dan Bapak Guru Hebat !

 

Salam dan Bahagia

 

"Jangan lupa.....

Fungsi hasil asesmen akan terasa jika ada tindak lanjut dan umpan balik pada murid."

 

 

Tidak ada komentar:

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...