Kamis, 27 April 2023

BAB XII MERENCANAKAN TINDAK-LANJUT ASESMEN

 

BAB XII

MERENCANAKAN TINDAK-LANJUT ASESMEN

 

 

 

3.1.Merencanakan Tindak-Lanjut Asesmen

 

Salam dan Bahagia, Ibu dan Bapak Guru !

Selamat datang kembali pada Topik Asesmen.

Pada materi sebelumnya, Ibu dan Bapak Guru sudah mengenal asesmen serta cara menyiapkan asesmen.

Kali ini kita akan bersama-sama menggunakan hasil asesmen.

 

Nah,pada materi kali ini,kita akan membahas mengenai Merencanakan Tindak Lanjut Asesmen.

Seperti yang sudah Ibu dan Bapak Guru pelajari.Asesmen yang dilakukan perlu menjadi bukti pembelajaran yang bermakna, yang mampu membantu siswa untuk menumbuhkan potensinya.

Untuk mencapai itu guru perlu mengenal dan memahami pola pikir bertumbuh dalam perencanaan tindak lanjut Asesmen.

Pola pikir bertumbuh atau growith mindset digagas oleh Carol S.Dweckdari Stanford University.

Growth Mindset

"Seseorang yang memiliki pola pikir bertumbuh berkeyakinan bahwa kecerdasan dan bakat dapat dikembangkan seiring berjalannya waktu, usaha,dan belajar yang diikuti kesunguhan dan ketekunan."

Sementara seseorang yang memiliki pola pikir tetap.

Fixed Mindset

"Pola pikir tetap, berkeyakinan bahwa kecerdasan dan bakat bersifat tetap tidak bisa berubah."

Penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen diharapkan membangun kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran lebih penting daripada sebatas hasil akhir.

Dalam menerapkan pola pikir bertumbuh ada 7 hal yang perlu diperhatikan yaitu:

1)     Kesalahan dalam belajar itu wajar

jika diterima,dikomunikasikan,dan dicarikan jalan keluar maka

 

"Kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak murid "

Guru perlu memahami bahwa kesalahan merupakan kesempatan murid untuk belajar lebih banyak lagi.

Alih-alih menyalahkan, guru perlu memberitahu dimana letak kesalahan yang dilakukan murid dan mencari solusi bersama.

Melalui proses tersebut murid berkesempatan untuk belajar dari kesalahan-kesalahan dan menstimulasi rasa ingin tahunya agar dapat mengerjakan tugas selanjutnya dengan lebih baik.

2)     Belajar bukan tentang kecepatan tetapi tentang pemahaman,penalaran,penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.

Setiap anak unik dan memiliki prosesnya sendiri-sendiri untuk mencerna dan Memahami sebuah konsep.

Alih-alih memaksa semua murid memahami materi dalam waktu yang bersamaan, guru seharusnya memberikan waktu yang cukup kepada murid untuk mengeksplorasi dan memahami pelajaran sesuai dengan kecerdasan mereka.

Guru juga perlu mendampingi murid untuk terus-menerus mencoba.Guru perlu percaya bahwa tidak ada murid yang tidak bisa,mereka hanya butuh waktu.Semakin sering murid mencoba maka akan semakin mahir.

3)     Ekspektasi guru yang positif tentang kemampuan murid akan sangat mempengaruhi performa murid.

Guru perlu memahami bahwa otak kita seperti otot, begitu pun dengan para murid.

Semakin sering dilatih maka akan semakin kuat, sehingga semakin banyak kesempatan dan stimulus positif yang diberikan kepada murid,semakin kuat pemahaman,penalaran dan kemampuan yang akan mereka miliki .

4)     Setiap anak unik dan memiliki cara-cara khusus untuk belajar sesuai dengan bakat atau kecerdasan bawaan yang dimiliki.

Alih-alih menyamaratakan proses belajar murid, guru perlu memahami bahwa kecerdasan murid bersifat multidimensional, unik, dan tidak bisa disamaratakan.

Hindari membandingkan satu murid dengan murid lainnya.

5)     Pengkondisian lingkungan belajar baik fisik maupun psikis,di sekolah dan rumah akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar .

Lingkungan belajar yang aman dan nyaman akan meningkatkan kemampuan belajar anak.

Saat anak merasa aman dan nyaman belajar baik di rumah atau di sekolah, pelajaran yang disampaikan akan lebih mudah,diterima dan dicerna.

Sebelum memulai pembelajaran,guru perlu memastikan murid merasa aman dan proses pembelajaran bebas dari segala bentuk kekerasan baik fisik maupun psikis.

Tidak ada hukuman fisik, tidak ada bentakan maupun ucapan-ucapan yang merendahkan anak.

6)     Melatih dan membiasakan murid untuk melakukan:

o   Asessmen diri ( self assessment )

o   Asesmen antar teman (peer assessment)

o   Refleksi diri

o   Pemberian umpan balik antarteman(peer feedback)

Guru perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk menilai hasil karya sendiri ataupun bersama dengan teman sebayanya dalam setiap pembelajaran.

 

Berikan kesempatan pada teman sebangkunya untuk  melakukan koreksi atas pekerjaan teman lainnya.

Dorong murid untuk memberikan masukan atau saran yang positif tanpa merendahkan kemampuan murid lain.Sehingga alih-alih merasa disalahkan

"Umpan balik akan menjadi motivasi yang berharga dan mudah dipahami karena disampaikan oleh teman sebayanya".

7)     Umpan balik atau Apresiasi atau pesan  yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar murid.

Pemberian umpan balik dilakukan dengan mendeskripsikan usaha terbaik,

a)     Untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh

b)     Memotivasi murid

c)     Membangun kesadaran pemangku kepentingan bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran lebih diutamakan dibandingkan dengan hasil akhir

Guru perlu memahami dan percaya bahwa selalu ada sisi terbaik dari karya yang dihasilkan murid.Sehingga guru perlu memperhatikan sisi terbaik tersebut terlebih dahulu dan menyampaikannya kepada murid sebelum mengoreksi kesalahan hasil belajar murid.

Guru juga perlu mengingat bahwa kemauan murid untuk belajarlah yang harus dijaga, bukan hanya semata hasil pelajarannya saat itu.Sehingga kemampuan murid akan terus tumbuh seiring berjalannya waktu.

Ibu dan Bapak Guru, sama halnya dengan murid, guru juga memiliki kemampuan dan peluang untuk terus belajar dan bertumbuh.

 

Pengembangan diri yang dilakukan oleh guru diharapkan mampu mendorong guru untuk menciptakan pembelajaran yang membantu murid untuk terus tumbuh dan berkembang.

Untuk mencapai pembelajaran seperti itu. Guru perlu memberikan umpan balik yang bermakna terhadap asesmen yang dilakukan.

Bapak dan Ibu Guru akan mempelajari hal tersebut pada materi selanjutnya.

 

Selamat Belajar dan Berproses, Ibu dan Bapak Guru  hebat !

 

Salam dan Bahagia.

 

Ingat....

 

"Guru yang memiliki pola pikir bertumbuh diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang membantu murid untuk terus tumbuh dan berkembang. "

 

 

Tidak ada komentar:

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...