BAB I
ASSESSMENT SEBAGAI BUKTI
PEMBELAJARAN
1.
1. Assessment sebagai bukti pembelajaran
Salam
dan Bahagia, Ibu Bapak Guru!
Selamat
Datang di modul "Memahami Asessmen".
Pada
materi pertama ini,kita akan memahami
"Asessmen
sebagai understanding evidence"
Yaitu"
Menempatkan asesmen sebagai salah satu bukti" atau informasi untuk
memahami proses pembelajaran yang akan,sedang dan telah dilaksanakan.
Dalam
materi ini,kita akan bersama-sama memahami makna asesment dalam fungsinya yang
lebih berpihak kepada murid,dan membantu murid mendapatkan pembelajaran yang
bermakna,bukan sekedar laporan yang berisi angka dan hasil belajar saja.
Nah,sebelum
masuk ke materi,mari kita segarkan ingatan kita sejenak.
Di
kelas ketika Bapak Ibu berkata,
"Anak-anak minggu depan kita ulangan,
ya."
Apa
tanggapan kebanyakan murid ke Bapak Ibu ?
Apakah
"horeeee,ujian!
" atau "Yaaaaahh, kok ujian lagi !"
Atau
mungkin Bapak Ibu pernah juga mendapati orang tua murid yang ikut cemas ketika
anak-anak menghadapi asesmen apapun.
Misalnya:
Ø
Ulangan
Harian
Ø
Penilaian
Tengah Semester
Ø
Penilaian
Akhir Tahun
Kecemasan
tersebut tentu beralasan.
Umumnya,
asesmen dipahami sebagai tahap penilaian atau bahkan penghakiman untuk
menentukan apakah anak-anak berhasil menguasai materi yang telah diajarkan.
Kadang
asessmen juga digunakan untuk mencari murid dengan rangking tertinggi,atau lima
besar,misalnya.
Menurut
Ibu dan Bapak Guru, asesmen itu dilakukan untuk tujuan apa?
Apakah
untuk keperluan mengisi rapor atau Untuk
menentukan siapa murid yang pintar atau tidak?
Siapa
yang melampaui KKM dan yang tidak ?
Mari
kita telusuri sejenak.
Biasanya,
asessmen dilakukan pada akhir penyampaian materi,berupa soal-soal yang sama
untuk dikerjakan semua murid.
Dan
hasilnya berupa nilai atau angka yang mewakili kemampuan masing- masing murid.
Cara
pandang sekedar sebagai alat menghasilkan nilai cenderung menghasilkan
informasi yang terbatas dan bahkan ini bisa kontraproduktif dengan semangat
pembelajaran.
Apa
akibatnya ?
Murid
yang mengalami kendala dalam menguasai materi akan mendapatkan nilai kurang.
Pada
saat yang sama,murid yang cenderung Mahir akan mendapatkan nilai baik.
Tetapi,nilai
tersebut hanya sebatas mengukur level pengetahuan saja,tanpa memberi mereka
peluang untuk meningkatkan pencapaian sesuai dengan kemampuan mereka.
Tenang,
Ibu Bapak.....
Secara
bertahap,Melalui Pembelajaran dengan Paradigma Baru, cara pandang terhadap
prosesnya pun bergeser.
Asesmen
tidak lagi sekedar menjadi tahap pelaporan dan penilaian kemampuan murid,
tetapi
"Asesmen
dipandang sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui
kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar."
Dengan
demikian,Salah satu tujuan utama asesmen adalah
1.
Asesmen
untuk memantau atau memonitor kualitas pembelajaran
2.
Asesmen
bisa dimanfaatkan sebagai umpan balik perbaikan pembelajaran
Apa,sih bedanya ?
Karena, memiliki fungsi memantau
atau memonitor,
3.
Asesmen
bertujuan untuk memahami posisi murid dalam rentang pembelajaran tertentu .
"Dengan
demikian, perkembangan belajar murid dapat teramati dari waktu ke waktu".
Artinya,
Ibu Bapak, yang menjadi perhatian kita bukan perihal murid mendapatkan nilai
berapa,tetapi apakah kemampuan mereka berkembang dibandingkan dengan kemampuan
awalnya.
"Informasi
ini membantu guru,murid, orang tua, dan sekolah untuk melakukan evaluasi serta
perbaikan pembelajaran selanjutnya ".
Selain
itu
4.
Asesmen
juga berfungsi memetakan progres atau kemajuan hasil belajar murid.
Apa
maksudnya ?
Dengan
informasi yang diperoleh melalui assessmen yang efektif,guru bisa mengetahui:
a)
Apa
yang saat ini dipahami murid dari apa yang dipelajari ?
b)
Apa
yang bisa dilakukan guru dengan kemampuan prasyarat atau pengetahuan murid
sebelumnya yang bisa membantu pemahaman murid terhadap materi yang sedang
disampaikan ?
c)
Apa
yang harus dilakukan guru ketika murid keliru memahami materi yang disampaikan
?
d)
Kapan
dan bagaimana guru bisa mulai penyampaian materi baru?
e)
Dukungan
apa yang diperlukan murid di kemudian hari agar pembelajaran lebih optimal ?
Dengan
demikian, Ibu Bapak Guru, terlihatlah bahwa prinsip-prinsip asesmen adalah
sebagai berikut:
1)
Asesmen
adalah bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran
Peran asesmen adalah memfasilitasi
proses pembelajaran dan menyediakan informasi yang utuh
Untuk apa ?
"Untuk umpan balik bagi
guru,murid dan orang tua ,Sebagai panduan dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya ".
2)
Assessment
dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi umpan balik.
Guru memiliki keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran.
3)
Asesmen
dirancang secara adil, proporsional, valid,dan dapat dipercaya atau reliabel.
Mengapa demikian?
"Agar asesmen dapat digunakan
untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang tindak
lanjut yang akan di lakukan terhadap murid ".
4)
Asesmen
merupakan laporan kemajuan belajar dan pencapaian murid bersifat sederhana dan
informatif .
5)
Hasil
asesmen digunakan oleh murid, guru,tenaga kependidikan dan orang tua sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Wah,Ternyata
asesmen bukan hanya ditujukan untuk mengevaluasi murid.Saja ya!!!
Assessmen
juga berguna bagi guru untuk mengevaluasi diri.
Khususnya
cara dalam mengelola pembelajaran, dan pada gilirannya untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Asessmen
yang efektif juga akan membantu guru dalam mengambil keputusan.
Apa
yang harus diajarkan lagi?
Apa
yang tidak perlu diajarkan lagi?
Apa
yang sudah baik ?dan
Apa
yang masih Perlu diperbaiki lagi ?
Bagaimana
pandangan Ibu Bapak Guru tentang asesmen ?Setelah menyimak materi ini ?
Sampai
Jumpa Pada Materi berikutnya,
Ibu
dan Bapak Guru hebat,
Salam
dan Bahagia.!
Ingat.......
"Assessment
bukanlah alat untuk menghasilkan nilai.Tetapi merupakan proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan, perkembangan, dan pencapaian
belajar murid. "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar