Kamis, 27 April 2023

BAB III METODE ASESMEN

 

BAB III

METODE ASESMEN

 1.3 Metode Asesmen

 

Halo Ibu dan Bapak Guru!

Salam dan Bahagia!

Pada materi sebelumnya.

Ibu dan Bapak Guru, telah mempelajari -Asessmen As Learning

Ø  Asessmen For Learning

Ø  Asessmen of Learning

Sekarang,mari kita sama-sama memahami lebih dalam mengenai "

 

"Metode Asessmen"

Untuk memulai pembahasan,kita akan memulainya dari cerita berikut:

 

Ilustrasi Cerita

 

Kita coba bayangkan ada 2 murid,yaitu Angga dan Septi.Keduanya sama-sama kelas 5, keduanya sama-sama belajar mata pelajaran yang sama yaitu topik mengenai puisi.

Sewaktu ujian akhir tertulis, nilai Angga lebih kecil daripada Septi.Akan tetapi, ternyata saat diminta untuk membuat puisi yang baik ,Angga lebih unggul daripada Septi.

 

.............................................................................................................

 

Menurut Ibu Bapak, bagaimana seharusnya guru menyikapi hal tersebut ?

Ibu Bapak tentu tahu bahwa:

"Asesmen harus disesuaikan dengan kompetensi dan tujuan belajar murid"

"Asessmen harus dirancang secara adil, proporsional, valid dan dapat dipercaya ( reliabel) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya"

Dalam Pembelajaran Paradigma Baru, Guru diharapkan bisa Melakukan asesmen yang berorientasi pada proses.Bukan sebatas hasil akhir saja.

Terdapat 3 pendekatan asesmen yang bisa diterapkan sesuai kebutuhan yaitu:

1.     Asesmen Diagnostik

2.     Asesmen Formattif

3.     Asesmen Sumatif

"Asesmen diagnostik  di awal pembelajaran atau memasuki topik baru untuk mengetahui kapasitas murid di kelas."

Asesmen diagnosis dilakukan terlebih dulu di setiap awal pembelajaran atau memasuki topik baru untuk mengetahui kapasitas murid di kelas.

Kemudian dilanjutkan dengan Asesmen Formattif .

"Asesmen Formatif terintegrasi dengan proses pembelajaran yang lebih mampu melibatkan dan melihat kemajuan belajar murid yang lebih mendalam. "

Misalnya,Melalui :

ü  Penilaian diri atau self assessment,

ü  Penilaian antarteman atau peer asessmen,

ü  Refleksi metakognitif

Terakhir, dilanjutkan

"Asessmen Sumatif dilakukan di akhir pembelajaran materi untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil belajar. "

"Asesmen Sumatif pada akhir semester merupakan pilihan jika diperlukan konfirmasi capaian lebih lanjut".

Asesmen dalam paradigma baru sendiri sangat ditekankan pada asesmen belajar murid yang lebih komprehensif dan student centered.

"Asesmen belajar murid yang lebih komprehensif dan berpusat pada murid atau student centered".

Dalam pelaksanaan asesmen diagnostik, formatif,maupun sumatif, kita bisa menggunakan 3 teknik asesmen yang paling umum, yaitu:

1.     Teknik observasi

Teknik Asesmen observasi,murid diamati secara berkala dalam kurun waktu tertentu dengan fokus secara keseluruhan maupun individu, sesuai kebutuhan dari masing-masing guru di kelas. Observasi bisa dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian.

Misalnya:

Dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris, guru melakukan observasi secara berkala dalam kurun waktu 1 bulan, dalam proses observasi tersebut guru mengamati.

Bagaimana peningkatan kepercayaan diri murid dalam berbicara menggunakan Bahasa Inggris selama dalam kelas.

Ada Murid berpendapat

"Teman-teman Bagaimana tugas dari Ibu Nora kita buat dalam drama."

2.     Teknik Asesmen Performa

Bentuk kegiatan yang dirancang untuk asesmen performa bisa begitu fleksibel. Dapat berupa praktik produk, projek, atau portofolio.

Di mana teknik asesmen performa bisa berupa praktik presentasi, pidato, melakukan gerakan atau permainan dalam olahraga dan sejenisnya.Lalu bisa juga menghasilkan produk.

Misalnya: membuat karangan puisi atau brosur. selain itu bisa juga melakukan projek atau membuat portofolio.

 Ibu Bapak bisa

"Berikan keleluasaan pada murid untuk menentukan sendiri bukti kemajuan belajar mereka."

Atau hal apa yang bisa menjadi bukti kemajuan belajar mereka, sehingga produk yang dihasilkan pun beragam dan sesuai dengan minat murid.

3.     Tes Tertulis/Lisan

Yaitu Digunakan untuk menguji pengetahuan murid terhadap suatu hal. Merupakan teknik asesmen yang paling umum dan banyak digunakan.

Biasanya Teknik ini digunakan hanya sebatas untuk menguji level pengetahuan yang sifatnya lebih menghafal saja.Padahal sebenarnya asesmen ini juga dapat digunakan untuk menguji level pemahaman murid dengan mengajak mereka merefleksikan suatu konsep dan mengaitkannya terhadap kehidupan sehari-hari melalui studi kasus.

Dalam melakukan asesmen tentu saja akan ada beberapa instrumen yang diperlukan dalam prosesnya:

a)     Instrumen Rubrik

Yaitu:sebuah panduan yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian murid dengan menggunakan kriteria dan Rubrik skor tertentu.

Ada 3 indikator setiap indikator dibuat masing-masing 4 kategori campain. Kemudian masing-masing kategori capaian diisi dengan kriterianya. Kriteria-kriteria inilah yang menjadi panduan guru dalam menilai capaian murid.

"Rubrik bisa digunakan sebagai alat ukur asesmen teknik performa. "

b)    Instrumen Ceklis

Yaitu berupa daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik, atau elemen yang dituju. Bisa digunakan dalam teknik observasi dan tes lisan/tertulis.

 

Misalnya:

Saat kita meminta murid untuk melakukan story telling di kelas, lalu guru atau murid bisa menilai dengan mengisi lembar ceklis untuk penilaian.

c)     Instrumen Catatan Anekdotal

Yaitu: catatan singkat hasil observasi pada murid. Bisa digunakan dalam teknik observasi.

Catatan singkat hasil observasi pada murid, catatan bisa difokuskan pada performa dan perilaku murid yang penting.Disertai latar belakang kejadian dan hasil analisis dari observasi yang telah dilakukan.

Contohnya:

saat murid-murid sedang aktif berdiskusi di dalam kelompok tentang suatu materi guru bisa membuat catatan anekdotal siapa murid yang aktif,pasif,atau lainnya.

d)    Lembar Amatan

Yaitu: Berisi catatan perkembangan kompetensi murid dalam sebuah mata pelajaran tertentu.Digunakan dalam asesmen formatif dengan teknik observasi.

Itulah tadi, 4 instrumen asesmen yaitu:

·       Instrumen Rubrik

·       Instrumen Ceklis

·       Catatan Anekdotal

·       Lembar Pengamatan

yang bisa Ibu Bapak gunakan agar asesmen lebih bermakna, yang juga perlu sama-sama kita ketahui bahwa

"Pelaku asesmen sendiri tidak harus selalu guru ".

Tetapi murid menilai diri sendiri,murid menilai murid sesuai atau lintas jenjang seperti murid kelas 6 menilai murid kelas 4 dan 5.

Atau bisa memberdayakan staf sekolah dan orang tua untuk menjadi tim penilai.Bisa digunakan Salah satu atau bisa dipadukan.

Nah, itu tadi ya, Ibu Bapak Guru beberapa hal terkait metode asesmen setelah mengikuti kelas ini kita jadi tahu bahwa :

"Dengan Pembelajaran Paradigma Baru asesmen harus lebih mampu mengakomodir keseluruhan proses belajar murid sesuai kebutuhan"

Pastinya, sekarang sudah lebih siap dong untuk menerapkan aslsesmen proses belajar murid yang lebih bermakna?

 

Salam dan Bahagia,

Ibu dan Bapak Guru Hebat!

Sampai Jumpa!

 

Ternyata.....

 

"Pelaku asesmen tidak harus selalu guru.Murid, staf sekolah, dan orang tua bisa dilibatkan dalam proses asesmen."

Tidak ada komentar:

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...