Kamis, 27 April 2023

BAB IV FORMAT ASESMEN

 

BAB IV

FORMAT ASESMEN

 1.4 Format Asesmen

 

Halo Ibu dan Bapak!

Salam dan Bahagia!

Pada materi sebelumnya

Ibu Bapak Guru telah bersama-sama mempelajari "Metode Asesmen".

Kali ini Ibu Bapak akan di ajak untuk lanjut memahami lebih dalam mengenai

"Format Asesmen"

Jika Ibu Bapak, ingat.Bagaimana reaksi murid-murid di kelas saat mendengar kalimat.

" Anak-anak, besok kita ulangan, ya ! "

Pasti banyak murid yang merespon kalimat itu dengan perasaan cemas, khawatir.

Dan biasanya,murid-murid akan lebih fokus "menghafal" daripada "memahami".

Kira-kira mengapa ya ?

Dalam format asesmen yang selama ini berjalan, seringkali murid terjebak sekedar menghafal.

Padahal seharusnya murid bisa lebih diarahkan untuk proses belajar yang lebih bermakna. seperti

Ø  Merenungkan

Ø  Merefleksikan

Ø  Menganalis

Ø  Menghubungkan pengetahuan

Dengan fenomena yang ada di sekitar.

Berdasarkan formatnya, Asesmen sendiri bisa kita klasifikasikan ke dalam dua hal yaitu:

1.     Asesmen Tradisional

2.     Asesment Alternatif

Kira-kira apa saja perbedaannya ?

Mana yang lebih baik untuk digunakan?

Asesmen Tradisional  merupakan format asesmen yang paling umum digunakan.

 

"Beberapa bentuk asesmen tradisional adalah:

·       Tes pilihan ganda

·       Tes benar/salah

·       Soal isian pendek dan

·       Esay

Kelemahan dari asesmen tradisional adalah

"Asesmen tradisional terbatas dalam menerjemahkan capaian pembelajaran murid.Hanya sebatas pada pengetahuan saja dalam waktu itu saja ".

Seperti,

"Pada tes benar/ salah, melihat apakah Murid benar-benar paham atau hanya menebak dengan benar. "

Ibu Bapak akan bingung untuk mencari tahu apakah murid yang mampu menjawab dengan benar karena benar-benar paham atau karena faktor keberuntungan saja ?

Nah,tipe tes benar salah ini sebenarnya mirip juga dengan tipe soal pilihan ganda dan isian pendek.

·       Tes benar/salah,

·       Pilihan ganda, atau

·       Isian pendek

Ini cocok untuk recalling pemahaman murid terkait materi yang sudah diajarkan dengan cepat, tetapi kurang tepat untuk mengukur pemahaman mendalam atas apa yang sudah murid pelajari sebelumnya.

Sebenarnya kita tetap bisa menggunakannya secara lebih optimal untuk mengukur pemahaman murid.

 

Misalnya :

Dengan tetap menggunakan pilihan ganda tetapi bentuk soalnya dibuat lebih panjang dan bisa menggunakan soal-soal yang bersifat analitik.

"Soal bersifat analitik menuntut murid melakukan proses berpikir secara mendalam sebelum menjawab soalnya. "

Berikutnya,ada tipe tes esai.

Secara implementasi,

"Esai lebih optimal dalam melihat kemajuan belajar murid karena bisa untuk uji kemampuan analisis, melihat keterkaitan, dan refleksi murid atas materi yang telah dipelajari. "

Dalam menerapkan esai sebagai alat asesmen,ibu bapak bisa

"Membuat penilaian secara objektif dengan rubrik"

Seperti yang telah disinggung di materi sebelumnya.Berikutnya,kita akan berkenalan dengan format asesmen alternatif dan beberapa alat tes yang bisa kita gunakan.

Assesmen Alternatif ini sendiri lebih mampu mengakomodir hal-hal yang kurang bisa diukur lewat asesmen tradisional.

Beberapa alat asesmen yang bisa digunakan dalam asesmen alternatif adalah

ü  Tes melalui pertanyaan terbuka

ü  Bermain peran

ü  Demonstrasi

ü  Praktik langsung

ü  Eksperimen projek dan

ü  Portofolio

"Portofolio terdiri dari karya murid yang menampilkan penguasaan keterampilan tugas dan ekspektasi atas suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya."

Misalnya:

Guru bisa membuatkan suatu template jurnal atau diary untuk setiap murid.

Lalu,murid diwajibkan untuk mengisi jurnal atau diary  setiap selesai pembelajaran.

Di dalamnya guru meminta setiap murid untuk melakukan refleksi terkait:

1.     Hal apa saja yang sudah dipelajari

2.     Hal apa saja yang belum dipahami

3.     Hal apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki hal yang belum dipahami pada poin kedua

"Di akhir pembelajaran atau semester, guru bisa melihat kembali isi portofolio murid untuk ditarik penilaian berdasarkan rubrik dan kriteria yang telah ditentukan ".

Di akhir pembelajaran atau semester, guru bisa melihat seluruh konten dan rangkaian jurnal atau diary dari setiap murid,untuk ditarik penilaian berdasarkan rubrik dan kriteria tertentu yang telah ibu bapak tentukan sebelumnya.

"Projek dapat kita definisikan sebagai proses yang mampu menunjukkan kemampuan murid dalam mengolah seluruh pengetahuan yang telah mereka miliki ke dalam suatu hal yang lebih konkret seperti karya atau kegiatan."

Penugasan melalui projek bisa secara individual atau kelompok.

Dalam Pembelajaran Paradigma Baru sendiri,

"Tujuan dari penilaian melalui projek adalah untuk membuat pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan sekaligus untuk mengasah kemampuan pemecahan masalah setiap murid".

Bisa Melalui pembelajaran di kelas oleh masing-masing guru mata pelajaran atau melalui berbagai projek penguatan profil pelajar Pancasila di sekolah.

Beberapa penugasan projek yang bisa diberikan pada murid seperti:

ü  Pengembangan rencana

ü  Karya seni

ü  Proposal penelitian dan

ü  Presentasi multimedia

Lalu di akhir projek ,guru bisa memberikan penilaian, secara individu maupun kelompok.

Di dalam implementasi format assessmen alternatif, proses belajar murid mesti dilihat dari banyak sisi.

Bukan semata-mata tahu dan paham pengetahuannya seperti apa, melainkan lebih bisa dikembangkan lagi.

Misalnya :

·       Mencari tahu kemampuan mengaplikasikan suatu pengetahuan ke dalam kehidupan sehari-hari,

·       Refleksi murid terhadap pengetahuan yang telah dipelajari dan sebagainya.

Oleh karenanya, di sisi lain

"Penerapan asesmen alternatif sendiri menuntut komitmen  dalam mengevaluasi  ketercapaian kompetensi pada capaian pembelajaran setiap murid."

Jika kita bandingkan ibu bapak lebih memilih format assessment tradisional atau alternatif?

Secara umum, tentu sebaiknya kita mampu menggunakan kedua format assessmen sesuai kebutuhan.

Asesment alternatif, walau di sisi lain terkesan lebih merepotkan tentu lebih -

1)     Mampu mendokumentasikan kemajuan belajar murid yang lebih berorientasi pada proses bukan hasil saja

2)     Penilaian Sikap lebih menyeluruh dari berbagai aspek dan kriteria

Perilaku,pengaplikasian,pemahaman mendalam dan aspek lainnya yang lebih menyeluruh dan lengkap.

Sedangkan format assesmen tradisional bisa digunakan:

a.      Dapat mengukur kemampuan murid dalam waktu yang relatif singkat

b.     Mengukur kemampuan di level pengetahuan dan pemahaman

Untuk mengukur kemampuan murid dalam waktu yang relatif singkat namun hanya sebatas kemampuan di level pengetahuan dan pemahaman saja.seperti: kuis pilihan ganda .Setelah pembelajaran atau validasi akhir

Bagaimana Ibu Bapak Guru?

Sekarang mestinya sudah lebih siap untuk mulai membuat asesmen yang lebih bermakna bagi murid-murid di sekolah ya...

Selamat bekerja Ibu dan Bapak Guru hebat Salam dan Bahagia.

 

Ternyata....

 

"Dengan menggunakan format Asesmen Alternatif, kita mampu mendokumentasikan kemajuan belajar murid yang lebih berorientasi pada proses, bukan sekedar hasil. Proses pembelajaran pun akan semakin bermakna. "

Tidak ada komentar:

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...