Kamis, 27 April 2023

BAB IX MEMBUAT LEMBAR AMATAN BAHASA INDONESIA

 

BAB IX

MEMBUAT LEMBAR AMATAN BAHASA INDONESIA

 

2.3 Membuat Lembar Amatan Bahasa Indonesia

 

Salam dan Bahagia!

Ibu dan Bapak Guru

Pada materi ini, kita akan membahas mengenai cara menyusun lembar amatan.Sebagai contoh, kita akan belajar menyusun lembar amatan untuk pelajaran Bahasa Indonesia di SMP.

Lembar amatan adalah salah satu bentuk dari Asesmen Formatif.

Dengan adanya lembar amatan yang terstruktur dan rinci maka proses Asesmen diharapkan dapat terjadi secara objektif dan bermakna bagi murid.

Pada materi Asesmen As,For dan Of Learning,dinyatakan bahwa dari asesmen guru juga mendapatkan umpan balik untuk memperbaiki cara mengajar atau memfasilitasi pembelajaran.

Oleh karena itu jika dilakukan secara objektif dan tepat sasaran maka proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan bermakna bagi murid dan guru.

Misalnya:

1.     Mayoritas belum memahami bacaan panjang --->>Memberikan bahan bacaan teks panjang pada kegiatan membaca bebas.

2.     Menyimak fiksi lebih baik dibanding non fiksi ---->>Mencari tahu tema non fiksi yang diminati murid.

Salah satu bentuk asesmen bermakna yang dapat digunakan untuk perbaikan pembelajaran dan merekam kompetensi atau keterampilan murid adalah lembar amatan.

"Lembar Amatan berisi catatan perkembangan kompetensi murid dalam sebuah mata pelajaran tertentu"

Kompetensi ini diturunkan dari aneka elemen terkait yang dapat Ibu dan Bapak Guru temukan pada Capaian Pembelajaran (CP).

Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia misalnya lembar amatan merekam perkembangan kompetensi murid dalam hal menyimak, membaca,memirsa, berbicara, serta menulis.

Isi lembar amatan akan berhubungan erat dengan Tujuan Pembelajaran (TP) kita di kelas.

"Capain Pembelajaran ( CP), Tujuan Pembelajaran (TP), serta indikator Pencapaian Kompetensi dapat dipelajari pada topik Perencanaan Pembelajaran "

Mari kita amati contoh berikut:

Ibu Yuli adalah seorang guru Bahasa Indonesia kelas IX.Beliau hendak mengajar pemaknaan teks cerita pendek kepada murid-muridnya.

"Tujuan Pembelajaran: Murid dapat mengidentifikasi gagasan dan pesan teks"

Salah satu bentuk instrumen asesmen yang dapat disusun oleh ibu Yuli adalah Lembar Amatan.

Mengapa Lembar Amatan?

Sebelum menyimpulkan bahwa seorang murid mampu atau tidak mampu mencapai kompetensi yang dituju, ada tahapan yang perlu dilakukan guru.

Salah satunya adalah observasi atau pengamatan perinci terhadap sikap dan keterampilan murid terkait dengan kompetensi yang akan dicapai.

Kapan guru perlu membuat Lembar Amatan?

Lembar Amatan berfungsi untuk mengamati keterampilan yang tidak dapat diukur melalui penugasan atau tes .

Oleh sebab itu,lembar amatan tidak perlu dibuat untuk setiap aktivitas.

Saat merencanakan dan menyusun sebuah kegiatan,penugasan atau tes, guru dapat menganalisis kebutuhan mereka,

"Apakah saya membutuhkan Lembar Amatan atau tidak?"

Apakah Lembar Amatan sama dengan Catatan Anekdotal?

Lembar Amatan dan Catatan Anekdotal sama-sama berasal dari hasil observasi guru terhadap murid.Faktor yang membedakan keduanya adalah objek yang diamati.

Lembar Amatan berisi aneka indikator yang harus dikuasai murid untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.Sedangkan Catatan Anekdotal umumnya fokus pada perilaku dan performa murid yang terlihat pada saat tertentu.

Bagaimana membuat Lembar Amatan?

Ibu dan Bapak Guru bisa mulai dengan:

1)     Menentukan indikator turunan dari Tujuan Pembelajaran.

 " Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai murid untuk mencapai Tujuan Pembelajaran?"

2)     Membuat pemetaan berdasarkan tingkat penguasaan murid.Pemetaannya bisa seperti:

 

·       Sudah mencapai

·       Sedang  belajar

·       Belum mencapai

Proses memetakan murid seperti ini termasuk ke dalam Asesmen Diagnostik.

Materi ini sudah Ibu dan Bapak Guru pelajari pada bahasan sebelumnya.Sekarang, kita lihat bagaimana Bu Yuli mengaplikasikan tahapan ini di kelasnya saat akan membuat lembar amatan.

Ia mulai dengan menentukan indikator dari Tujuan pembelajarannya.

"Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai murid saya untuk mengidentifikasi gagasan dan pesan?"

Untuk dapat mengenali gagasan dan pesan, maka tentunya murid harus mampu memahami bacaan dengan baik.

"Kemampuan memahami bacaan dapat terlihat dari penguasaan murid terhadap aneka unsur intrinsik cerita. "

Lalu, apalagi ?

Bisakah kita mengaitkannya dengan keterampilan yang lain ?

Bagaimana dengan sikap kerja murid?

Keterampilan yang diamati:

Ø  Memahami Instruksi

Ø  Memahami bacaan

Ø  Memberikan tanggapan yang sesuai

Indikator-indikator tersebut kemudian Bu Yuli susun menjadi sebuah Lembar Amatan

"Contoh lembar amatan yang sudah lengkap dapat di unduh pada lampiran yang tersedia di PMM atau saya share berikutnya".

Apa saja informasi yang dapat dicantumkan pada kolom "catatan"?

Ibu dan Bapak Guru dapat mencantumkan informasi apapun pada kolom tersebut.

Kolom "catatan"pada dasarnya merupakan penjelasan yang lebih lanjut dan rinci dari pengamatan keterampilan yang telah Ibu dan Bapak Guru lakukan.

Kolom catatan dapat berisi keterampilan spesifik yang perlu dikembangkan murid, rencana umpan balik,bentuk tindak lanjut, sikap belajar,sikap kerja,atau keterampilan bahasa lainnya.

Kapan saja kita mengisi Lembar Amatan?

Lembar Amatan dapat diisi sebulan sekali atau dalam frekuensi lain yang dipilih guru.

Pada saat mengisi laporan perkembangan murid atau rapor,guru dapat merujuk kepada Lembar Amatan itu.

Apa saja keuntungan menggunakan Lembar Amatan?

Lembar Amatan

1)     Menyajikan informasi yang nyata dan terkini mengenai kondisi murid

2)     Informasi dan pemetaan dalam lembar amatan dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran yang berbeda.

Kemampuan yang sudah dibuat dalam Lembar Amatan sebelumnya juga dapat Ibu dan Bapak guru gunakan untuk tujuan pembelajaran yang berbeda.

3)     Lembar Amatan dapat membantu Ibu dan Bapak Guru menyusun laporan perkembangan murid yang lebih bermakna

Tantangan dalam melakukan kegiatan ini adalah kita harus bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk duduk dan berpikir sejenak.

Apa saja kebutuhan dari masing-masing murid kita?

Kita juga harus berkomitmen untuk terus konsisten menyusun lembar amatan sebagai salah satu bentuk asesmen yang akan kita gunakan.

 

Mari,kita saling bekerja sama untuk dapat mewujudkan sebuah pengalaman belajar yang berharga dan bermakna tidak hanya bagi murid-murid kita,tetapi juga untuk pengembangan diri kita sendiri.

 

Salam dan Bahagia.

Ibu dan Bapak Guru hebat!

 

Ternyata,

 

"Dengan menggunakan lembar amatan, kita bisa melihat nyata dan terkini mengenai kondisi murid serta menyusun laporan perkembangan yang lebih bermakna ".

 

Contoh Lembar Amatan

Tidak ada komentar:

TUGAS DAN WEWENANG PEGAWAI DI KANTOR CAMAT (KECAMATAN)

  A.    CAMAT Tugas dan wewenang seorang Camat dapat beragam tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara atau ...