BAB IX
PEMAHAMAN BERMAKNA DAN PERTANYAAN
PEMANTIK
(
2. 1)Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik
Salam
dan Bahagia, Ibu dan Bapak Guru!
Selamat
datang di modul Membuat dan Memodifikasi Modul Ajar.
Pada
materi pertama di modul ini kita akan membahas Bagaimana merumuskan pemahaman
bermakna dan pertanyaan pematik.
Ibu
dan Bapak Guru, agar hasilnya maksimal, Ibu dan Bapak Guru dapat ikut mencoba
merumuskan sambil menyimak materi ini.
Kelak
dalam membuat pemahaman bermakna, pertanyaan pematik.Ibu dan Bapak bisa bekerja
sama bersama guru lain yang mengajar pada satu fase.
Ibu
dan Bapak Guru, kita mengingat kembali yuk masa-masa ketika kita muda dan
menjadi murid dahulu.
Pelajaran
apa yang paling Ibu dan Bapak Guru sukai?
Apakah
ada satu pelajaran menyenangkan yang masih ibu dan bapak guru ingat dan bisa
digunakan hingga sekarang?
Atau
justru ada pelajaran yang sampai saat ini kita tidak paham untuk apa kita
belajar hal tersebut?
Lalu
mari kita kembali pada peran kita sebagai guru.
Apa
saja cara yang sudah ibu dan bapak guru lakukan agar murid memahami maksud
pembelajaran dan manfaatnya untuk kehidupan mereka?
Pemahaman
bermakna dapat membantu kita menjelaskan manfaat pembelajaran dan tujuan
mempelajari sebuah materi ajar.
Sebagai
pendidik,kita berharap: jika murid mengetahui tujuan mereka mempelajari sebuah
materi,maka motivasi intrinsik Mereka pun akan tumbuh.
Sementara
itu
"Pertanyaan
pematik merupakan pertanyaan yang seharusnya mampu dijawab murid setelah mereka
mempelajari materi ajar."
Pertanyaan
pemantik dapat berupa 1 pertanyaan untuk 1 unit materi.
Bisa
juga berbeda-beda setiap pertemuannya.
Bergantung
dengan konsep yang sedang dipelajari.Yang penting,pertanyaan pemantik yang
dibuat memenuhi kriteria.
Pertanyaan
pemantik : merupakan rangkaian pertanyaan mengenai hal paling penting dalam
satu topik pembelajaran.
Pertanyaan
ini diturunkan dari pemahaman bermakna dan didiskusikan bersama murid-murid
sebelum memulai topik atau kelas.
Pertanyaan
pemantik ini digunakan untuk membantu murid mencapai pemahaman bermakna.
Pemahaman
bermakna ini
"Adalah
pemahaman yang kita ingin murid-murid capai setelah mempelajari topik
tertentu."
Ibu
dan Bapak Bapak Guru, Yuk kita coba membuat pertanyaan pemantik.
Materi
kali ini,
Kita
menggunakan Mapel IPAS di fase B
Materi
yang telah dibahas di modul sebelumnya yaitu
"Materi
perubahan wujud zat."
Tahap 1:
Menuliskan
semua ide yang terlintas di pikiran terkait topik pelajaran.
Maka,
kita tuliskan semua ide yang berkaitan dengan perubahan wujud zat,
Misalnya
:
Air
menjadi uap bila dipanaskan.Air menjadi es bila didinginkan dan ide-ide
lainnya.
Ide-ide
lainnya
·
Membuat
es batu adalah perubahan wujud benda
·
Kapur
barus bisa menyumblim
·
Air
yang dimasak terlalu lama di panci bisa habis karena menguap
·
Kalau
hujan kaca terlihat berembun
Tahap 2 :
Dari
ide-ide terkait topik yang telah dituliskan Ibu dan Bapak Guru dapat
Merumuskan
pertanyaan pemantik dengan kriteria:
1)
Berupa
pertanyaan terbuka, dapat, dan penting diperdebatkan di kelas bersama
murid-murid tanpa melakukan proses mencari tahu sebelumnya.
2)
Merupakan
inti dari topik pembelajaran
3)
Melahirkan
pertanyaan-pertanyaan baru di benak murid dan memikat ketertarikan mereka untuk
mempelajari topik pembelajaran
4)
Membahas
hal yang konseptual atau memiliki pemahaman filosofis.
Dengan
kriteria tadi,maka kita dapat membuat pertanyaan esensial untuk topik perubahan
wujud zat seperti contoh berikut :
1.
Pertanyaan
Pemantik
A. Mengapa kita butuh benda berubah
wujud ?(Misalnya air menjadi gas atau Air menjadi es)
B. Bagaimana hubungan antara suhu
dengan perubahan wujud benda?
C. Apa pentingnya bagi kita untuk
mengetahui fakta bahwa benda bisa berubah wujud ?
(misalnya air menjadi uap saat
dipanaskan)
2.
Bukan
Pertanyaan Pemantik
A. Bagaimana proses Air menjadi es?
B. Apakah suhu mempengaruhi perubahan
bentuk benda ?
C. Apa bentuk perubahan wujud benda di
kehidupan sehari-hari ?
Perhatikan pertanyaan-pertanyaan pemantik dan bukan
pertanyaan pemantik.
Mengapa
nomor 2 di katakan bukan pertanyaan pemantik?
"Wiggins
dan McTihhe"
Dalam
bukunya "The Understanding by design"
Menyatakan
bahwa:
·
Setiap
pertanyaan semacam ini hanya mencari jawaban "resmi"dan benar sesuai
dengan buku teks.
·
Pertanyaan
ini tidak membutuhkan jawaban dan penyelidikan yang mendalam.
·
Pertanyaan
seperti ini akan mempersingkat proses penyelidikan yang sebetulnya diperlukan
sebagai jantung pemahaman mendalam.
Setelah
mendapatkan pertanyaan pemantik, Ibu dan Bapak Guru dapat melakukan tahap 3
Tahap 3:
Menyusun
pemahaman bermakna dengan menjawab pertanyaan berikut.
Menyusun
pemahaman bermakna dengan pertanyaan:
A.
Setelah
mempelajari topik ini, apa yang bisa dipahami oleh murid?
B.
Setelah
memahami topik ini
diharapkan bisa melakukan apa?
Berikut
adalah contoh pemahaman bermakna untuk topik perubahan wujud zat.
Pemahaman
Bermakna
1)
Murid-murid
dapat memahami bahwa benda bisa berubah wujud, dan proses perubahan wujud ini
penting digunakan untuk membantu kehidupan sehari-hari
Bukan
Pemahaman Bermakna
2)
Murid-murid dapat memahami bahwa air bila
dipanaskan akan berubah menjadi uap
Pernyataan
nomor 2 bukan merupakan pemahaman
bermakna karena tidak dapat menjawab kedua pertanyaan kunci di atas.
Menurut
Wiggins dan McTighe
dalam
bukunya "The Understanding by Design"
Pemahaman
bermakna merupakan kalimat lengkap yang mencerminkan kesimpulan dan dapat
diperoleh hanya melalui proses terpandu di mana murid dibantu untuk membuat,
mengenali atau memverifikasi kesimpulan. Bukan hanya dengan "diajar"
atau disampaikan begitu saja.
Pernyataan
nomor 2 merupakan kesimpulan yang bisa diajarkan begitu saja pada murid- murid
tanpa melalui proses pencarian belajar.
Pada
pelaksanaannya,tahapan ini tidak harus dikerjakan secara berurutan.
Bila
merasa lebih mudah menentukan pemahaman bermakna dahulu
baru
masuk ke pertanyaan pemantik, boleh saja dilakukan.Tergantung mana yang paling
memudahkan.
Proses
merumuskan pertanyaan pemantik dan pemahaman bermakna ini tidak selalu
mudah,mengingat
"Capaian
Pembelajaran yang beragam dari tiap mata
pelajaran".
Agar
lebih dapat membayangkannya, kita simak yuk cerita pendek berikut ini:
Cerita Pendek
Murid
Putra :
Bu,
sebenarnya untuk apa ya kita belajar Aljabar ?
Ibu
Guru (Yuli):
ya
Ilmu Aljabar memang bukan sesuatu yang sering kalian gunakan atau lihat secara
langsung.seperti berhitung atau geometri.
Tapi
ilmu ini banyak digunakan oleh para insinyur.
Murid
Putri (Bella):
Ayahku
insinyur Bu !
Ibu
Guru (Yuli):
Nah,
nanti Ibu Coba cari tahu ya,apakah ayah Bella bisa bantu jelaskan fungsi dari
rumus Aljabar di profesinya.
Keesokan
harinya..................
Ibu
Guru (Yuli):
Anak-anak
perkenalkan ini Pak Janot. Pak janot adalah ayahnya Bella.Beliau seorang
Insinyur Teknik Sipil.Beliau akan menjelaskan manfaat Aljabar. Silakan Pak.
Pak
Janot:
Aljabar
digunakan untuk membuat rumus-rumus penghitungan proyek infrastruktur.
Misalnya:
Untuk
menghitung kapasitas produksi sebuah Bulldozer.Caranya dengan mengkalikan
kapasitas alat dengan faktor efisiensi,lalu membaginya dengan jarak gusur yang
sudah dihitung dengan kecepatan maju,kecepatan mundur dan waktu ganti
perseneling.
Nilai-nilai
yang dihasilkan diganti dengan variabel untuk membuat rumus penghitungan, yang
merupakan inti dari ilmu Aljabar.
Karena
itu, dengan ilmu Aljabar, saya dapat menghitung lama penggunaan Bulldozer. Dari
situ, saya bisa mengusulkan durasi penyewaan Bulldozer yang tepat,untuk membuat
anggaran biaya pengerjaan proyek yang efektif.
Ibu
Guru (Yuli):
Nah,anak-anak
apakah ada yang memiliki minat bekerja sebagai Insinyur ?
...,.......................................................................................................
Ibu
dan Bapak Guru, melalui cerita Bu Yuli tadi,kita belajar bahwa bisa saja ada
tantangan untuk mengaitkan topik pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari
murid.
Solusinya,Kita
harus mencari cara lain dalam memberikan pemahaman bermakna.
Dalam
kasus Bu Yuli, ia mengaitkannya dengan profesi yang menggunakan topik itu dalam
pekerjaannya.
Jika
menemukan tantangan seperti kasus tadi, Ibu dan Bapak juga bisa mencoba mencari
tahu di internet, berdiskusi dengan sesama rekan,atau berkolaborasi dengan
praktisi langsung.
Seperti
yang dilakukan Ibu Yuli tadi.
"Ibu
Bapak bisa berkolaborasi dengan orang tua murid,komunitas, institusi dan
lain-lain."
Dengan
mengetahui manfaat atau aplikasi ilmu yang dipelajari, murid-murid akan menjadi
lebih rispek terhadap ilmu tersebut.
Juga
terbuka dengan Ragam profesi yang ada di dunia profesional.
Nah,
Ibu dan Bapak Guru, merumuskan pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik mungkin
hal yang baru yang menantang bagi kita semua.
Namun
sesuai namanya,hal ini diharapkan akan memantik semangat belajar murid-murid
kita dan memberi makna pada pemahaman yang berusaha mereka pelajari
bersama-sama dengan kita di kelas.
Selamat
Belajar,
Ibu
dan Bapak Guru Hebat!
Salam
dan Bahagia.
Jangan
lupa........
jika
terdapat kesulitan, jangan ragu untuk berdiskusi dan berkolaborasi ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar