Selasa, 25 April 2023

BAB VIII CONTOH (1) MENYUSUN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

 

BAB VIII

CONTOH (1)

MENYUSUN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN




Setelah mempelajari tentang Prinsip Penyusun Alur Tujuan Pembelajaran,.

Sekarang mari kita coba mempraktikkannya pada salah satu mata pelajaran

Pembahasan kali ini akan menggunakan Mata Pelajaran IPAS di fase B sebagai contoh:

Ibu dan Bapak Guru yang mengajar mata pelajaran lain tetap bisa mengikuti karena prinsip dan proses berpikir yang digunakan tetap sama.

Menyusun ATP dilakukan setelah kita semua telah menurunkan Capaian Pembelajaran menjadi Tujuan Pembelajaran.

 

Saat menyusun ATP, langkah pertama yang dilakukan adalah:

1)     Berkolaborasi dengan guru satu fase

Pada contoh ini berarti ATP harus disusun berdasarkan hasil diskusi guru kelas 3 dan 4 SD

2)     Susun tujuan pembelajaran secara logis, dari kemampuan yang sederhana yang lebih rumit

Misalkan:

Kita mau mengurutkan secara hierarki, adakah konsep dasar yang perlu dipelajari dulu sebelum mempelajari konsep lainnya ?

Dalam lingkup materi IPAS di fase B,Peserta didik harus terlebih dulu

menguasai mengenai wujud zat dan energi.

 

Sebelum mempelajari siklus air atau sebelum mengidentifikasi tempat tinggalnya di tingkat provinsi,peserta didik perlu mengidentifikasi dulu wilayah tempat tinggal dimulai dari level Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten/Kota.

Ini yang disebut dengan cara pengurutan hierarki atau kita mau mengurutkan dari yang konkret ke yang abstrak.

Misalnya:

Murid sebaiknya memahami dulu mengenai konsep alat tukar sebelum mengaitkannya dengan nilai mata uang

Ibu Bapak juga bisa mengurutkan secara deduktif yaitu dari Lingkup Materi yang Umum ke yang spesifik

Misalnya:

Berbicara tentang keragaman budaya/ kearifan lokal sebelum mengerucut ke pelestariannya.

Selain itu, Penyusunan ATP juga dapat mempertimbangkan tingkatan kelas, karena 1 fase bisa terdiri dari  1-3 tahun

Kita bisa mempertimbangkan mengenai konsep yang sebaiknya diajarkan di  kelas yang lebih tinggi, karena sudah masuk ke konsep yang lebih abstrak/kompleks.

Misalnya:

Dalam contoh IPAS di fase B, pendidik berpendapat pemahaman mengenai sejarah sebaiknya diajarkan di kelas 4 karena membutuhkan tingkat literasi yang lebih baik

Sedangkan, mengelompokan tumbuhan dan hewan berdasarkan ciri-cirinya bisa diajarkan di kelas 3 karena lebih konkret dan peserta didik juga bisa diajak mengamati langsung.

Dengan beberapa cara pengurutan tadi, akhirnya tersusunlah ATP dengan gambaran besar sebagai berikut:

 

"Star àAwal Fase B Kelas 3 à3.1 siswa menjelaskan peran dan tanggung jawab manusia terhadap lingkungan. à3.2 siswa menjelaskan kebutuhan makhluk hidup melalui pengamatan. à3.3 siswa melakukan investigasi untuk mencari tahu kebutuhan tumbuh-tumbuhan dan binatang untuk hidup. à3.4 sampai dengan tujuan pembelajaran 3.11à4.1 siswa menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh manusia (panca indra) à4.2 siswa menjelaskan peran dan tanggung jawab manusia dalam kehidupan bermasyarakatà4.3 siswa mengidentifikasi wujud zatàsampai dengan tujuan pembelajaran 4.20àAwal Fase B Kelas 4àFinis"

Inilah yang disebut dengan Alur Tujuan Pembelajaran.Sebuah rangkaian peta belajar murid dalam 1 fase yang disusun agar murid mendapatkan pengalaman belajar yang berkesinambungan menuju Capaian Pembelajaran yang diharapkan di akhir fase.

Itulah contoh cara menyusun ATP, jika kita ulas kembali ada 2 langkah yang dilakukan yaitu:

1)     Berkolaborasi dengan guru satu fase

2)     Menyusun urutan Tujuan pembelajaran secara logis

Cara-cara Menyusun Tujuan Pembelajaran Menjadi Alur Tujuan Pembelajaran:

A.    Pengurutan dari yang konkret ke yang abstrak

Yaitu: Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis.

Contoh:

Memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).

B.    Pengurutan Deduktif

Yaitu: Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik.

Contoh:

Mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

C.     Pengurutan dari mudah ke yang lebih sulit

Yaitu: Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit

Contoh:

Mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.

D.    Pengurutan Hierarki

Yaitu: Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks.

Contoh:

Siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.

E.     Pengurutan Prosedural

Yaitu: Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur,kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya.

Contoh:

Dalam mengajarkan cara menggunakan t-tes dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.

A.    Scaffolding

Yaitu: Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap.

Contoh:

Dalam mengajarkan berenang,guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencoba, guru hanya butuh membantu.Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap.Pada akhirnya,siswa dapat berenang sendiri.

Ibu Bapak Guru bisa memilih cara pengurutan yang sesuai dengan karakteristik mata pelajarannya.

Bisa juga mengkombinasikan beberapa metode seperti yang dilakukan pada contoh di atas.

 

Selamat mencoba

Ingat......

"Yang Pertama dilakukan saat menyusun ATP adalah berdiskusi dengan guru 1 fase "

Tidak ada komentar:

HARI YANG DINANTI, TAPI SALAH KOSTUM

DI BALIK SENG DAN JENDELA KACA Di bawah langit siang yang panas membakar, angin tak peduli, seng mengerang dalam bisik keluh kesah. Adik ipa...