BAB VIII
CONTOH (1)
MENYUSUN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah
mempelajari tentang Prinsip Penyusun Alur Tujuan Pembelajaran,.
Sekarang
mari kita coba mempraktikkannya pada salah satu mata pelajaran
Pembahasan
kali ini akan menggunakan Mata Pelajaran IPAS di fase B sebagai contoh:
Ibu
dan Bapak Guru yang mengajar mata pelajaran lain tetap bisa mengikuti karena
prinsip dan proses berpikir yang digunakan tetap sama.
Menyusun
ATP dilakukan setelah kita semua telah menurunkan Capaian Pembelajaran menjadi
Tujuan Pembelajaran.
Saat
menyusun ATP, langkah pertama yang dilakukan adalah:
1)
Berkolaborasi
dengan guru satu fase
Pada contoh ini berarti ATP harus
disusun berdasarkan hasil diskusi guru kelas 3 dan 4 SD
2)
Susun
tujuan pembelajaran secara logis, dari kemampuan yang sederhana yang lebih
rumit
Misalkan:
Kita
mau mengurutkan secara hierarki, adakah konsep dasar yang perlu dipelajari dulu
sebelum mempelajari konsep lainnya ?
Dalam
lingkup materi IPAS di fase B,Peserta didik harus terlebih dulu
menguasai
mengenai wujud zat dan energi.
Sebelum
mempelajari siklus air atau sebelum mengidentifikasi tempat tinggalnya di
tingkat provinsi,peserta didik perlu mengidentifikasi dulu wilayah tempat
tinggal dimulai dari level Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten/Kota.
Ini
yang disebut dengan cara pengurutan hierarki atau kita mau mengurutkan dari
yang konkret ke yang abstrak.
Misalnya:
Murid
sebaiknya memahami dulu mengenai konsep alat tukar sebelum mengaitkannya dengan
nilai mata uang
Ibu
Bapak juga bisa mengurutkan secara deduktif yaitu dari Lingkup Materi yang Umum
ke yang spesifik
Misalnya:
Berbicara
tentang keragaman budaya/ kearifan lokal sebelum mengerucut ke pelestariannya.
Selain
itu, Penyusunan ATP juga dapat mempertimbangkan tingkatan kelas, karena 1 fase
bisa terdiri dari 1-3 tahun
Kita
bisa mempertimbangkan mengenai konsep yang sebaiknya diajarkan di kelas yang lebih tinggi, karena sudah masuk
ke konsep yang lebih abstrak/kompleks.
Misalnya:
Dalam
contoh IPAS di fase B, pendidik berpendapat pemahaman mengenai sejarah
sebaiknya diajarkan di kelas 4 karena membutuhkan tingkat literasi yang lebih
baik
Sedangkan,
mengelompokan tumbuhan dan hewan berdasarkan ciri-cirinya bisa diajarkan di
kelas 3 karena lebih konkret dan peserta didik juga bisa diajak mengamati
langsung.
Dengan
beberapa cara pengurutan tadi, akhirnya tersusunlah ATP dengan gambaran besar
sebagai berikut:
"Star
àAwal Fase B Kelas 3 à3.1 siswa menjelaskan peran dan
tanggung jawab manusia terhadap lingkungan. à3.2 siswa menjelaskan kebutuhan
makhluk hidup melalui pengamatan. à3.3 siswa melakukan investigasi
untuk mencari tahu kebutuhan tumbuh-tumbuhan dan binatang untuk hidup. à3.4 sampai dengan tujuan pembelajaran 3.11à4.1 siswa menganalisis hubungan antara bentuk dan
fungsi bagian tubuh manusia (panca indra) à4.2 siswa menjelaskan peran dan
tanggung jawab manusia dalam kehidupan bermasyarakatà4.3 siswa mengidentifikasi wujud zatàsampai dengan tujuan pembelajaran 4.20àAwal Fase B Kelas 4àFinis"
Inilah
yang disebut dengan Alur Tujuan Pembelajaran.Sebuah rangkaian peta belajar
murid dalam 1 fase yang disusun agar murid mendapatkan pengalaman belajar yang
berkesinambungan menuju Capaian Pembelajaran yang diharapkan di akhir fase.
Itulah
contoh cara menyusun ATP, jika kita ulas kembali ada 2 langkah yang dilakukan
yaitu:
1)
Berkolaborasi
dengan guru satu fase
2)
Menyusun
urutan Tujuan pembelajaran secara logis
Cara-cara
Menyusun Tujuan Pembelajaran Menjadi Alur Tujuan Pembelajaran:
A.
Pengurutan
dari yang konkret ke yang abstrak
Yaitu: Metode pengurutan dari
konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis.
Contoh:
Memulai
pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu
sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).
B.
Pengurutan
Deduktif
Yaitu: Metode pengurutan dari konten
bersifat umum ke konten yang spesifik.
Contoh:
Mengajarkan
konsep database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database,
seperti hierarki atau relasional.
C.
Pengurutan dari mudah ke yang lebih sulit
Yaitu: Metode pengurutan dari
konten paling mudah ke konten paling sulit
Contoh:
Mengajarkan
cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang
lebih panjang.
D.
Pengurutan
Hierarki
Yaitu: Metode ini dilaksanakan
dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih
dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks.
Contoh:
Siswa
perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep
perkalian.
E.
Pengurutan
Prosedural
Yaitu: Metode ini dilaksanakan
dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur,kemudian membantu siswa
untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya.
Contoh:
Dalam
mengajarkan cara menggunakan t-tes dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada
beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan
tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam
sebuah perangkat lunak statistik.
A.
Scaffolding
Yaitu: Metode pengurutan yang
meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap.
Contoh:
Dalam
mengajarkan berenang,guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa
mencoba, guru hanya butuh membantu.Setelah ini, bantuan yang diberikan akan
berkurang secara bertahap.Pada akhirnya,siswa dapat berenang sendiri.
Ibu
Bapak Guru bisa memilih cara pengurutan yang sesuai dengan karakteristik mata
pelajarannya.
Bisa
juga mengkombinasikan beberapa metode seperti yang dilakukan pada contoh di
atas.
Selamat
mencoba
Ingat......
"Yang
Pertama dilakukan saat menyusun ATP adalah berdiskusi dengan guru 1 fase "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar