Jumat, 21 April 2023

BAB IX STRUKTUR PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA

 

BAB IX

STRUKTUR PEMBELAJARAN

DALAM KURIKULUM MERDEKA


Salam dan Bahagia,..

Halo Ibu dan Bapak Guru, jumpa lagi di modul Pembelajaran Paradigma Baru.

Sekarang kita sampai di materi terakhir di topik ini,yaitu:

"Struktur Pembelajaran dalam Kurikulum Prototipe (Kurikulum Merdeka)"

Pembelajaran dengan Paradigma Baru merupakan upaya menumbuhkan Pembelajar sepanjang hayat yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Proses Pembelajaran dengan Paradigma Baru dilaksanakan melalui Kurikulum Prototipe yang memuat program:

1.     Intrakurikuler

2.     Ekstrakurikuler dan

3.     Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Bagaimanakah pelaksanaannya pada setiap jenjang ?

Apa saja perubahan utama pada struktur pembelajaran kali ini ?

Yuk kita langsung saja pada pembahasannya.

Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya seperti muatan lokal,jika memang ada di satuan pendidikannya.

Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu murid mencapai kompetensi yang diharapkan.

 

Rancanglah kegiatan yang menarik, membangun rasa ingin tahu murid dan dihubungkan dengan kehidupan atau lingkungan sekitarnya sehingga menjadi bermakna.

Dalam proses pembelajaran, Ibu dan Bapak Guru memfasilitasi murid untuk mengamati,bertanya,dan,mengumpulkan informasi dari lingkungan nyata,menalar kritis, mengasosiasi, dan mengkomunikasi temuannya.

Dalam setiap tahapan tersebut,murid melakukan refleksi terhadap proses belajarnya.

Semua proses ini dilakukan dalam suasana aman, nyaman, saling menghargai dan sesuai kebutuhan murid.

Apa yang dapat kita lakukan untuk membantu murid dalam mengumpulkan informasi dari lingkungan nyata ?

Berikut adalah beberapa contoh yang bisa dilakukan.

Misalnya:

1)     Memberikan kesempatan pada murid untuk ke halaman sekolah dan belajar tentang tanah pada pelajaran IPA atau

2)     Ke pasar untuk observasi dan mewawancarai pedagang dan pembeli saat belajar tentang proses jual beli pada pelajaran ekonomi.

Wah,seru sekali ya

Lebih lanjut,Ibu dan Bapak dapat melihat beberapa perubahan utama pembelajaran di setiap jenjang pada kurikulum prototipe ini.

Apa saja ya?

 

Pertama

Pada fase pondasi yaitu PAUD pada jenjang ini murid akan belajar melalui kegiatan bermain yang mencakup antara lain : literasi, numerasi, agama ,moral dan sebagainya

Pendidikan PAUD mempersiapkan murid untuk jenjang pendidikan berikutnya yaitu Sekolah Dasar (SD).

Selanjutnya,

Kedua,

Pada jenjang SD pada pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS.

Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa anak usia SD masih dalam tahap berpikir konkret (sederhana),holistik, komprehensif dan tidak detail.

Meskipun IPAS belum diajarkan secara spesifik di fase A, tetapi bukan berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS. Muatan pelajaran IPAS terintegrasi pada mata pelajaran lain.

Ketiga,

Pada jenjang SMP,mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib.

Keempat,

Pada jenjang SMA murid lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan pendidikan pada jenjang berikutnya.

Sehingga pembelajaran dibagi menjadi mata pelajaran umum dan program peminatan.

Program peminatan,dimulai di kelas 11. Pada program peminatan di SMA, murid diperbolehkan mengambil beberapa mata pelajaran pilihan sesuai minat, bakat dan aspirasinya,meskipun pelajaran itu lintas jurusan.

Dalam program peminatan,apabila sumber daya yang memungkinkan, sekolah juga dapat membuka Kelas Mata pelajaran baru.

Misalnya:

Kelas bahasa Jerman, kelas tata boga, kelas budidaya kopi dan lain-lain.

·       Untuk jenjang SMK,

Sekolah dapat mengambil kelompok Mata Pelajaran Vokasi dan Prakarya yang berkolaborasi dengan masyarakat industri sekitar.

Sehingga pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri pada lingkungannya.

Terakhir,untuk sekolah luar biasa( SLB) Penggunaan Capaian Pembelajaran akan berbeda-beda karena bergantung pada hasil analisis usia mental murid.

Karena meskipun usia kronologisnya sama,tapi bisa saja usia mentalnya berbeda.

Untuk kegiatan ekstrakurikuler, kegiatannya tetap diadakan pada pembelajaran dengan kurikulum prototipe.

Pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik murid.

Selanjutnya,mari kita bahas mengenai pembelajaran projek.

Program ini merupakan pembelajaran berbasis projek yang ditujukan untuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Melalui tema yang telah ditetapkan yaitu:

1)     Gaya Hidup Berkelanjutan

2)     Kearifan Lokal

3)     Bhinneka Tunggal Ika

4)     Bangunlah Jiwa dan Raganya

5)     Suara Demokrasi

6)     Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI

7)     Kewirausahaan

Dalam pelaksanaannya,kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak terikat dengan mata pelajaran apapun.

Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada ke-6 dimensi Profil Pelajar Pancasila.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual,mengasah kemampuan berpikir,dan pemecahan masalah kepada murid.

Murid akan belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini.

Sekarang kita bahas tentang assesmen, Sebenarnya apa sih asesmen itu?

Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar,perkembangan dan pencapaian hasil belajar.

Kita mempunyai kewenangan untuk merancang menentukan teknik,dan waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

Dalam hal ini

"Asesmen berperan memberikan informasi sebagai umpan balik bagi guru murid dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya".

Hasil asesmentl juga menjadi bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Dengan demikian, assesmen yang dilakukan di kelas,bukan hanya memberikan data perkembangan belajar murid,tetapi juga

"Upaya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran".

Ini akan dipelajari lebih lanjut pada topik asesmen.

Ibu dan Bapak Guru, Pada pelaksanaan kurikulum prototipe,

"Satuan pendidikan juga memiliki keleluasaan ( kebebasan ) untuk menentukan Alokasi Waktu Pembelajaran."

Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat diadaptasi yaitu:

Model Reguler,Blok dan Model Kolaborasi.

1.     Model Reguler

Adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan

" Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya.

2.     Model Blok

Pada model blok waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu

Misalnya :

Dalam 1 semester mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan pertama, kemudian 3 bulan selanjutnya digunakan untuk mata pelajaran IPS.

3.     Model Kolaborasi

Pada model kolaborasi, guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan,melaksanakan,dan Melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu.

Misalnya:

Kolaborasi antara bahasa Indonesia dan seni musik.Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut.

Dalam menentukan lokasi waktu ini, pertimbangkanlah

"Sarana-prasarana,jam mengajar guru, atau strategi lainnya."agar pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar.

Ibu dan Bapak Guru, selain keleluasaan dalam menentukan alokasi waktu,kita juga mempunyai keleluasaan untuk memilih dan memberikan perangkat ajar kepada murid,selama masih ada dalam prinsip Pembelajaran dengan Paradigma Baru.Jadi

"Perangkat ajar bukan saja melalui buku teks, tetapi bisa menggunakan media lain seperti ":

a)     Modul Ajar

b)     Modul Projek

c)     Buku non teks

d)     Video

e)     Media Cetak /media digital

 

Ibu dan Bapak Guru,

Sampai di sini "Materi Struktur Pembelajaran dalam Kurikulum Prototipe".

Ibu dan Bapak diharapkan untuk selalu ingat bahwa struktur ini di desain dengan

"Prinsip Pendidikan yang berpusat pada murid ,sehingga dalam pelaksanaannya harap diperhatikan bahwa masing-masing satuan pendidikan dapat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteksnya".

Setelah semua materi pada topik kurikulum kita pelajari kira-kira Apa yang harus kita persiapkan atau perbaiki dalam penerapan struktur pembelajaran ini di satuan pendidikan masing-masing?

Semangat dan belajar terus ya

Ibu dan Bapak Guru Hebat!

 

Salam dan Bahagia

 

Jangan Lupa....

 

"Struktur pembelajaran pada kurikulum merdeka di desain dengan prinsip pendidikan yang berpusat pada murid. Dalam pelaksanaannya masing-masing satuan pendidikan dapat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteksnya."

 

Referensi:

1. Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2020. Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi

2. SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka.

3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2021. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak. Jakarta.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

HARI YANG DINANTI, TAPI SALAH KOSTUM

DI BALIK SENG DAN JENDELA KACA Di bawah langit siang yang panas membakar, angin tak peduli, seng mengerang dalam bisik keluh kesah. Adik ipa...