BAB VIII
KOMPETENSI, CAPAIAN PEMBELAJARAN
DAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Salam
dan Bahagia,Ibu dan Bapak Guru!
Selamat
datang kembali pada Modul Pembelajaran dengan Paradigma Baru.
Pada
materi sebelumnya, Ibu dan Bapak Guru sudah mengetahui mengenai Capaian
Pembelajaran dan posisinya dalam struktur Kurikulum Prototipe.
Nah,pada
materi kali ini kita, akan membahas mengenai kaitan
"Kompetensi Capaian Pembelajaran dan
Profil Pelajar Pancasila"
Sebelum
membahas kaitan ketiga hal tersebut,mari kita pahami dulu sekilas tentang
Profil Pelajar Pancasila.
Profil
Pelajar Pancasila menggambarkan karakteristik pelajar yang diharapkan akan
terbangun seiring dengan perkembangan dan kemajuan proses pendidikan setiap
individu.
"
Untuk mewujudkan cita-cita Profil Pelajar Pancasila diperlukan kerjasama dari
seluruh komponen satuan pendidikan".
Profil
Pelajar Pancasila dijabarkan melalui 6 dimensi ,yaitu:
1.
Beriman,Bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak mulia.
2.
Mandiri,
3.
Bernalar
kritis
4.
Kreatif
5.
Bergotong-royong
6.
Berkebhinekaan
Global
Ke-6
dimensi ini harus dibangun terus-menerus secara konsisten.
Sejak
fase pondasi di PAUD sampai di akhir fase F,atau setelah lulus dari SMA/ SMK.
"Profil
Pelajar Pancasila merupakan karakter dan kompetensi yang menjadi fokus sistem
pendidikan nasional"
Merumuskannya
adalah langkah pertama yang sangat penting dalam penyusunan
"Strategi
peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia"Termasuk dalam perancangan
kurikulum.
Ibu
dan Bapak Guru, untuk membangun ke-6 dimensi Profil Pelajar Pancasila, satuan
pendidikan harus memastikan bahwa kegiatan dan pengalaman belajar sehari-hari
murid terkait dengan keenam dimensi tersebut.
Keenam
dimensi ini menjadi rujukan bagi guru saat menurunkan Capaian Pembelajaran
menjadi Alur Tujuan Pembelajaran, maupun Modul Ajar.
Disamping
itu,juga saat membangun lingkungan belajar yang nyaman.
Kita
bisa menganggap proses mewujudkan Profil Pelajar Pancasila sebagai proses
menanam benih.
Untuk
tumbuh, tanaman perlu tanah yang subur dan juga matahari yang cukup.Lingkungan
tempat tanaman ini dapat kita anggap sebagai lingkungan belajar.
Namun,
tanaman setiap harinya juga memerlukan air juga pupuk agar mendapatkan nutrisi
yang lebih baik.
Air
dan nutrisi tambahan ini dapat kita analogikan sebagai kegiatan dan pengalaman
belajar sehari-hari di kelas.
Jika
benih memiliki lingkungan tumbuh yang baik,mendapat air yang cukup dan nutrisi
yang baik setiap harinya,efeknya benih dapat tumbuh dengan baik menjadi tanaman
dewasa yang kuat dan kokoh.
Lalu,Bagaimana
menanamkan profil Pancasila pada pembelajaran di kelas ?
Mari
kita simak contoh:
Pembelajaran
IPS yang dilakukan ibu Liya di jenjang SMP. Ibu Liya dan muridnya sedang
belajar mengenai konsep mengelola keuangan sederhana di era digital.
Ia
mengajak muridnya untuk: Menganalisis kebutuhan dan keinginan dalam perilaku
murid ketika membeli sesuatu.
Mengumpulkan
data mengenai usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan di lingkungan sekitarnya
secara berkelompok.
Mewawancarai
narasumber langsung mengenai kemajuan teknologi dalam pengelolaan
keuangan,seperti dompet digital dan membuka rekening secara daring.
Menganalisis
risiko dari membeli dengan kredit/cicil, baik secara langsung maupun Melalui
aplikasi digital.
Di
akhir pembelajaran,muridnya diajak untuk membuat sebuah tujuan yang dinyatakan
berdasarkan nilai uang atau financial goals.
Misalnya:
Tujuan
untuk membeli sebuah tas seharga Rp.100.000 dalam waktu 1 bulan.
Kemudian
muridnya melakukan perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan tersebut.
Apa
saja pengeluaran yang berkaitan dengan kebutuhannya sehari-hari ?
Berapa
banyak yang ia bisa tabung setiap minggunya ?dan sebagainya..
Lalu
mereka mencatat pada lembar kerja.
Melalui
pembelajaran itu,Ibu Liya menanamkan dimensi :
"Mandiri
":Muridnya diajarkan untuk mencari informasi sendiri tidak bergantung pada
gurunya, juga belajar untuk mengelola keuangannya secara mandiri,
"Bernalar
Kritis": melalui kegiatan diskusi, menganalisis konsep, serta menganalisis
resiko.
"Bergotong Royong": melalui
kegiatan-kegiatan kelompok.
Ibu
Liya menanamkan dimensi-dimensi ini kepada muridnya melalui capaian
pembelajaran yang diturunkan menjadi
kegiatan dan pengalaman belajar sehari-hari.
Ibu
dan Bapak Guru
"
Setiap guru ,mata pelajaran apapun itu, memiliki peran dalam mewujudkan ke-6
dimensi pada Profil Pelajar Pancasila."
Jadi,
saat membuat perencanaan pembelajaran cobalah renungkan,
"Bagaimana
mata pelajaran saya dapat menanamkan ke-6 dimensi Profil Pelajar Pancasila
?"
"Dengan
begitu kita dapat memberikan kegiatan dan pengalaman belajar yang
bermakna,"
Dan
sekaligus membangun kompetensi dan karakter, sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila.
Selamat
Belajar berproses Ibu dan Bapak Guru Hebat!
Mari
kita wujudkan bersama cita-cita besar untuk memiliki Profil lulusan Pelajar
Pancasila demi Indonesia yang lebih bermartabat.
Salam
dan Bahagia
"Setiap
guru, mata pelajaran apapun itu, memiliki peran dalam mewujudkan ke 6 dimensi
pada profil pelajar Pancasila."
Referensi:
1. Pusat Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan. 2020. Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
2. Tim Penyusun. Naskah
Akademik Profil Pelajar Pancasila. 2020. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar