BAB V
PRINSIP UMUM PEMBELAJARAN
Salam
dan Bahagia Ibu dan Bapak Guru!
Di
modul sebelumnya kita sudah menyegarkan kembali pemahaman kita tentang"
Kurikulum".
Nah,sekarang
kita sampai pada materi pertama di
"Modul
Pembelajaran Paradigma Baru yaitu Materi Prinsip Umum Pembelajaran"
Tujuannya,
agar kita mampu memahami konsep dan prinsip pembelajaran yang berpihak pada
murid.
Pembelajaran
merupakan implementasi kurikulum di kelas. Sebagai pelaksanaan kurikulum,Guru
merancang dan melaksanakan
"Pembelajaran, dengan menggunakan
prinsip-prinsip yang dapat memfasilitasi beragam kebutuhan murid."
Apa
saja prinsip pembelajaran yang berpihak kepada murid ?
Yuk,kita
pelajari bersama.
Ada
5 prinsip pembelajaran dengan paradigma baru yang dapat diperankan oleh satuan
pendidikan dan guru, untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas
Pertama,
Mempertimbangkan
kebutuhan capaian belajar murid saat ini.
Pembelajaran
dirancang dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan capaian setiap murid
yaitu,kebutuhan belajar dan perkembangannya.
Harapannya:
"Perbedaan
kompetensi dan potensi setiap murid dapat difasilitasi"
Sehingga
murid mendapatkan hak belajarnya dengan baik.
Untuk
memahami kebutuhan dan kemampuan murid, Guru dapat melakukan evaluasi.sebelum
proses pembelajaran.
Salah
satunya adalah asesmen diagnostik.Dari hasil asesmen diagnostik.
Ø
Guru
memahami kebutuhan setiap murid
Ø
Kemudian
Guru memutuskan menggunakan pendekatan pembelajaran terdiferensiasi.
Ø
Untuk
mengakomudir kebutuhan murid yang beragam.
Kedua,
Membangun
kapasitas belajar murid menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Murid
mempunyai fisik, mental dan pikiran yang akan terus tumbuh dan berkembang.
Oleh
sebab itu diperlukan pembelajaran yang mengembangkan, pola pikir
tumbuh"growts mindset ".
Murid
mengetahui apa yang dipelajari, mengelola tantangan dan melakukan refleksi atas
pengalaman belajarnya.
Dalam
konteks kelas Misalnya:
Ø
Guru
melibatkan murid dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran
dengan membuka dialog dengan murid.
Ø
Guru
membantu murid menemukan dan menumbuhkan motivasi internal serta kepercayaan
dirinya, untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat..
Ketiga
Mendukung
perkembangan kognitif dan karakter murid.
Keseimbangan
kognitif dan sosial emosional menjadi penting bagi murid untuk menemukan budi
pekerti.
Maka,diperlukan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, yang mempertimbangkan perkembangan
karakter dan kompetensi murid.
Contohnya:
ü
Guru
mengembangkan kecakapan berpikir murid dengan penguatan literasi melalui teks.
ü
Guru
menumbuhkan kecakapan sosial- emosional murid dengan mengapresiasi proses
belajar, berempati, bekerjasama, dan sikap saling membantu antar murid.
Keempat
Menyesuaikan
konteks kehidupan murid.
Murid
tumbuh dan berkembang berdasarkan konteks kebudayaan di sekitarnya.
Oleh
karenanya, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran harus sesuai dengan konteks
kebudayaan dan kehidupan dimana murid berada.
Dan
ini selaras dengan fungsi satuan pendidikan yang salah satunya adalah untuk
memelihara warisan budaya yang hidup di masyarakat.
Sebagai
contoh:
v
Guru
membantu murid mengenal konteks diri dan lingkungannya.
v
Murid
berpartisipasi dalam kegiatan adat/budaya sebagai proses belajar murid.
v
Guru
menghubungkan murid dengan sumber belajar di sekitarnya. Misalnya komunitas
sebagai mitra belajar.
Kelima
Mengarah
pada masa depan yang berkelanjutan.
Murid
merupakan generasi penerus masa depan yang akan menjaga dan mengisi
keberlanjutan kehidupan.
Isu-isu
dan tantangan seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan, pelanggaran HAM
dan lain-lain, dapat menjadi konten/materi yang mendorong Murid memiliki
beberapa kompetensi, untuk turut berkontribusi menghadapi isu dan tantangan
tersebut.
Maka,
penting bagi guru untuk membangun kesadaran murid pada masa depan yang
berkelanjutan.
Misalnya:
Guru
membantu murid menemukan pemahaman bermakna dan relevan bagi dirinya saat ini
dan untuk masa depannya.
Ibu
dan Bapak Guru, ke lima prinsip tersebut muncul sebagai respon atas perubahan
yang terjadi begitu cepat di dunia, dan fakta keberagaman yang kita miliki.
Dengan
5 prinsip pembelajaran paradigma baru tersebut, guru dan satuan pendidikan
diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung beragamnya
kebutuhan, bakat, minat dan potensi murid.
Ibu
dan bapak guru, setelah memahami prinsip pembelajaran yang memihak kepada
murid,
Apa
yang selanjutnya kita dapat lakukan untuk mendampingi proses belajar murid ?
Sampai
jumpa di materi berikutnya.
Selamat
Belajar ibu dan Bapak Guru hebat!
Salam
dan Bahagia!
"Dengan
5 prinsip pembelajaran paradigma baru tersebut guru dan satuan pendidikan
diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung beragamnya
kebutuhan bakat minat dan potensi murid."
Referensi:
1. Pusat Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan. 2020. Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar