Selasa, 25 April 2023

BAB XI MERANCANG PEMBELAJARAN SD /PAKET A

 

BAB XI

MERANCANG PEMBELAJARAN SD /PAKET A

 


2.3 Merancang Pembelajaran SD /Paket A

Salam dan Bahagia, Ibu dan Bapak Guru.

Pada modul kali ini l,kita akan belajar merancang asesmen pada jenjang SD.

Asessment ini bisa merupakan asesmen formatif atau sumatif.

Salah satu tujuan asesment adalah untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

Seperti yang dipelajari di modul sebelumnya,rencana asesmen sudah ditentukan saat kita merumuskan Alur Tujuan Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran.

Pada materi ini,kita akan menggunakan contoh asesmen formatif pada mata pelajaran IPAS di fase B.

Ruang Lingkup:Daur Air

Tujuan Pembelajaran:

"Melalui pengamatan dan penyelidikan siswa dapat menjelaskan kondisi air di sekitarnya serta proses daur air"

Asessmen formatif:

Murid akan menceritakan perjalanan air di sekitarnya beserta kondisinya dengan menggunakan konsep daur air.

Murid dibebaskan untuk memilih media bercerita sesuai dengan minatnya.

Media yang dipilih yaitu:bisa berupa video, komik, infografis, lagu dan sebagainya.

Metode pengajaran akan dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu:

1). Observasi

2). Diskusi di Kelas

3). Demonstrasi di Kelas

4). Wawancara

5). Investigasi atau penyelidikan

Murid akan diminta mengamati air di sekitarnya. Kemudian, murid diminta untuk melakukan penyelidikan secara mandiri mengenai perjalanan air tersebut dalam proses daur air.

 

Melalui assessmen ini, guru dapat mengukur kemampuan observasi dan penyelidikan murid.

Ruang Lingkup:Daur Air

Tujuan Pembelajaran:

"Pengamatan dan penyelidikan siswa dapat menjelaskan kondisi air di sekitarnya serta proses daur air "

Asesmen formatif:

Murid akan menceritakan perjalanan air di sekitarnya beserta kondisinya dengan menggunakan konsep daur air

Guru juga bisa mengukur sejauh mana pemahaman murid mengenai konsep daur air sesuai dengan kompetensi dalam tujuan pembelajarannya.

Agar proses asesmen lebih terarah, maka TP tersebut perlu kita turunkan menjadi indikator kompetensi.

Apa yang perlu murid tunjukkan dalam kerjanya untuk membuktikan tujuan pembelajaran telah tercapai?

Indikator Tujuan Pembelajaran

1.     Murid dapat menjelaskan konsep daur air dengan menggunakan contoh air di lingkungan indikator kompetensi  ~~> (Pemahaman konsep)

2.     Saat menceritakan perjalanan air, murid dapat menyebutkan kondisi air yang diamati, apakah bersih atau tercemar.~~> (Indikator kompetensi mengamati serta melakukan penyelidikan)

3.     Murid dapat mengidentifikasi penyebab kondisi air tercemar dalam perjalanan air yang diceritakan.~~> (Indikator kompetensi mengamati serta melakukan penyelidikan)

 

Karena ada lebih dari 1 indikator yang mau diukur, kita dapat menggunakan rubrik sebagai instrumennya.

Data Kuantitatif:

Aspek 1

Mahir (31-40), Cakap (21-30),Layak (11-20), Berkembang (0-10)

Aspek 2

Mahir (46-60), Cakap (31-45),Layak (16-30), Berkembang (0-15)

 

Dengan rubrik ini, kita bisa melakukan penilaian terhadap beberapa indikator secara objektif dan transparan.

Dari indikator kompetensi yang sudah dibuat tadi kita dapat merancang rubrik untuk mengukur Pemahaman konsep serta pengamatan dan penyelidikan.

Aspek yang akan di ukur pada rubrik:

"Pemahaman konsep ,pengamatan dan penyelidikan"

Karena, murid akan menceritakan dalam sebuah media, Kita juga bisa menambahkan indikator media dalam rubrik ini.

Sekarang, mari kita coba simulasikan cara merancang rubrik untuk proyek tersebut.

Rubrik dapat memuat 4 sampai 5 tingkatan capaian kompetensi..

Misalnya:

Kita membuat 4 tingkatan yaitu:

Ø  Mahir

Ø  Cakap

Ø  Layak

Ø  Berkembang

Nama tingkatan dapat diganti menjadi

Ø  Baik Sekali

Ø  Baik

Ø  Cukup

Ø  Kurang

Dibebaskan kepada guru dan sekolah masing-masing.

Setiap indikator tadi kemudian dibuat kriterianya untuk setiap tingkatannya..

Misalnya:

Untuk indikator Pemahaman konsep,

Seperti apa kriteria Pemahaman konsep untuk tingkatan Mahir?

Contohnya:

*Dikatakan Mahir jika menceritakan perjalanan air murid mampu untuk:

1.     Menceritakan pemahamannya

2.     mengenai konsep daur air dengan benar dan runut.

3.     Menggunakan kosakata ilmiah yang tepat.

4.     Menggunakan contoh sungai atau kali yang ada di sekitarnya.

 

*Cakap, kita tinggal menurunkan dari kriteria yang Mahir,yaitu:

1.     Menceritakan pemahamannya mengenai konsep daur air dengan benar dan runut.

2.     Ada penggunaan kosakata ilmiah yang kurang tepat.

3.     Menggunakan contoh sungai atau kali yang ada di sekitarnya.

Perbedaan dari mahir dan cakap ada di penggunaan kosakata ilmiah.

*Dari kriteria untuk kelompok cakap ini, kita turunkan untuk kelompok layak, yaitu:

1.     Menceritakan pemahamannya mengenai konsep daur air dengan rumus, namun kurang tepat.

2.     Ada penggunaan kosakata ilmiah yang kurang tepat.

3.     Menggunakan contoh yang tidak spesifik.

Perbedaan dari cakap dan layak ada di Pemahaman konsep yang kurang tepat, serta contoh yang digunakan dalam ceritanya.

*Terakhir, kriteria layak kita turunkan untuk membuat kriteria berkembang, yaitu:

1.     Murid mampu menceritakan pemahamannya mengenai konsep daur air namun kurang tepat.

2.     Ada penggunaan kosakata ilmiah yang kurang tepat

3.     Menggunakan contoh yang tidak spesifik

Perbedaan dari layak dan berkembang ada di cara menceritakan Pemahaman konsep yang belum runut.

Lakukan dengan cara yang sama untuk setiap indikator hingga membentuk rubrik yang utuh !💪💪

Tentu kriteria dalam rubrik perlu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan murid di kelas.

Dalam menyiapkan rubrik penilaian, Ibu dan Bapak Guru dapat memodifikasi rubrik rubrik yang sudah ada ataupun membuat sendiri.

"Informasikan rubrik pada murid sebelum melakukan asesmen,"

Sehingga, murid dapat mengklarifikasi jika ada hal yang belum ia pahami terkait asesmen tersebut.Lalu,

"Murid juga dapat mengukur kemampuannya dan membuat target capaiannya sendiri".

Dengan begitu,

"Assesmen milik bersama, bukan sekedar tugas yang diberikan gurunya".

 

Jadi saat kita membuat rubrik, buatlah dengan tulisan yang juga dapat dipahami oleh murid.

Selanjutnya, agar proses asesmen berjalan lancar dan murid berhasil mencapai kompetensi dalam tujuan pembelajarannya, murid perlu dipersiapkan terlebih dahulu.

"Kita perlu membuat instruksi yang jelas beserta kriteria yang diminta agar murid mengetahui ekspektasi gurunya."

Pada asesmen mengenai daur air tadi, murid akan diminta untuk mengamati kondisi air di sekitarnya.

Sekarang perhatikan contoh berikut:

 

Ilustrasi Cerita

 

Ibu Nadira:

Anak-anak, kalian akan mengamati kondisi air di sekitar kalian ya

Bisa di rumah, got, sungai, danau, dan lain-lain di sekitar kalian.

 

....................................................................................................

Melalui instruksi yang diberikan, murid mengetahui letak-letak tempat bisa melakukan pengamatan.

Namun, belum ada instruksi yang jelas apa yang perlu mereka amati.

Apakah mengamati warna, aroma, atau faktor lain?

Akibatnya, saat murid menceritakan, bisa saja ada murid yang menjelaskan dengan sangat mendetail, atau hanya menjelaskan secara umum.

Ilustrasi Cerita

 

Murid Putri:

Air di rumahku terkadang suka berwarna coklat. Kalau didiamkan, nanti jadi jernih dan ada tanah coklat di bawah bak.

Murid Putra:

Air di got kotor

 

...............................................................................................................

 

Kita pun jadi kesulitan melakukan asesment untuk kompetensi mengamati.

Sekarang, Coba perhatikan contoh instruksi yang lain.

 

Ilustrasi Cerita

 

Pak Guru:

Kalian akan mengamati kondisi air di sekitar kalian ya.

Bisa di rumah, got, sungai, danau, dan lain-lain di sekitar kalian.

Amati warna, bau, serta pengotor yang terlihat.

 

............................................................................................................

 

Melalui instruksi yang jelas:

A.    Murid mengetahui hal yang perlu diamati

B.    Murid mengetahui hal yang dapat disampaikan pada laporannya

C.    Guru dapat Melakukan asesmen untuk kompetensi mengamati dari laporan murid

D.    Guru dapat memberikan umpan balik yang lebih terarah

 

Ibu dan Bapak Guru,

"Pemberian instruksi bisa melalui banyak media".

Kita bisa menyampaikan secara lisan dalam bentuk media tertulis seperti Lembar Aktivitas, atau melalui teks atau voice note di grup WhatsApp.

Apapun medianya yang penting adalah

"Instruksi disampaikan jelas dan bisa membantu murid dalam Melakukan asesmen"

Pada contoh ini, instruksi disampaikan melalui lembar aktivitas yang dapat ibu dan bapak guru unduh di lampiran.

Ibu dan Bapak Guru, ternyata instruksi menjadi bagian penting dalam merancang asesmen ya.

Instruksi yang jelas akan membuat proses asesmen lebih terarah dan terukur.

Mari kita ulas kembali apa saja yang perlu disiapkan dalam merancang proses asesmen.

1)     Menentukan Asesmen apa dan indikator pencapaian kompetensinya

2)     Menyiapkan alat ukur atau instrumennya

3)     Menyiapkan instruksi atau panduan untuk murid

 

Mari kita libatkan murid dalam Melakukan asesmen.

Sampaikan rubrik penilaian dari awal kepada murid singa murid mengetahui capaian yang diharapkan.

Dengan begitu"melalui rubrik yang terarah, murid dapat:

A.    Belajar menilai kemampuannya

B.    Menetapkan target

C.    Melakukan refleksi belajar

Rancanglah asesmen yang juga dapat memberikan keleluasaan, untuk murid menggunakan kemampuan dan minatnya.

Sehingga

"Asessmen bisa menjadi hal yang menyenangkan dan menantang".

Bagaimana ibu dan bapak guru, sudah siap merancang asessmen?

 

Selamat Belajar dan mencoba

 Ibu dan Bapak Guru Hebat !

 

Salam dan Bahagia!

 

Jangan lupa..

Rancanglah asesmen yang memberikan keleluasaan untuk murid menggunakan kemampuan dan minatnya masing-masing. Siapkan instruksi yang bisa membantu murid dalam Melakukan asesmen.

 

Tidak ada komentar:

HARI YANG DINANTI, TAPI SALAH KOSTUM

DI BALIK SENG DAN JENDELA KACA Di bawah langit siang yang panas membakar, angin tak peduli, seng mengerang dalam bisik keluh kesah. Adik ipa...