LEGENDA ASAL-USUL DESA JABI
(Sebuah Kisah tentang Pohon Keramat dan Para Leluhur Sakti)
Di jantung hutan belantara yang kini menjadi Desa Jabi, hiduplah sebuah pohon raksasa bernama Pohon Lebi/Jabi. Batangnya kokoh bagai tiang langit, akarnya mencengkeram bumi seperti naga tertidur, dan daunnya lebat hingga menutupi cahaya matahari. Pohon itu bukan sekadar pohon biasa. Konon, ia memiliki kesaktian dan menjadi penjaga keseimbangan alam.
Pertemuan Takdir di Bawah Pohon Lebi/Jabi
Pada suatu masa, hiduplah seorang leluhur sakti bernama Puyang Komes. Ia adalah pria gagah yang memiliki ilmu tinggi, dapat berbicara dengan alam, dan memiliki kemampuan mengendalikan angin serta hujan. Puyang Komes dikenal sebagai penjaga hutan, penakluk makhluk halus, dan pelindung manusia dari ancaman gaib.
Suatu hari, Puyang Komes berjalan di tepi sungai ketika mendengar bisikan halus dari angin. "Datanglah ke Pohon Lebi/Jabi, bahaya mengintai di sana," kata angin. Tanpa ragu, ia melangkah menuju pohon tersebut. Setibanya di sana, ia melihat tiga sosok asing berwujud bayangan hitam yang berusaha menebang Pohon Jabi.
"Kalian siapa? Berani menyentuh pohon keramat ini!" suara Puyang Komes bergema, membuat tanah bergetar.
Salah satu bayangan itu menjelma menjadi manusia berwajah bengis. "Kami adalah utusan dari seberang gunung. Pohon ini menghalangi kekuasaan kami!" katanya sambil menghunus tombak api.
Puyang Komes tak tinggal diam. Dengan sebatang rotan di tangannya, ia menghantam tanah, dan seketika akar-akar Pohon Lebi/ Jabi keluar dari dalam bumi, menggulung makhluk-makhluk hitam itu hingga mereka lenyap dalam pusaran tanah.
Kehadiran Para Leluhur Sakti
Berita tentang peristiwa ini sampai ke telinga Kelepah Agung Anom dari Desa Tanjung Heran. Ia adalah seorang petapa sakti yang dapat mengendalikan air. Bersama Moneng Takok dan Pangku Lurah dari Desa Pengambang, mereka datang untuk membantu Puyang Komes menjaga Pohon Jabi.
"Kami telah melihat pertanda buruk. Hutan ini harus kita lindungi," kata Kelepah Agung Anom.
Dengan kesaktian mereka, keempat leluhur sakti itu menciptakan perisai gaib yang menjaga Pohon Lebi/Jabi dari tangan-tangan serakah. Namun, mereka tahu bahwa tidak selamanya mereka bisa menjaga tempat itu. Maka, sebelum mereka menghilang ke alam gaib, mereka meninggalkan pesan kepada penduduk setempat:
"Rawatlah pohon ini, jadikanlah ia lambang desa kalian. Selama nama Lebi/Jabi tetap disebut, berkah akan mengalir di tanah ini."
Lahirnya Desa Lebi/Jabi
Sejak hari itu, desa di sekitar pohon tersebut dinamakan Desa Lebi/Jabi, sebagai penghormatan kepada pohon keramat dan leluhur sakti yang telah menjaganya. Hingga kini, penduduk masih mengenang kisah ini, dan di suatu tempat di desa, terdapat Keramat Puyang Komes, tempat yang diyakini sebagai petilasan terakhir sang leluhur sebelum ia lenyap ke alam gaib.
Setiap kali angin berhembus melewati desa, terdengar bisikan halus di antara dedaunan Pohon Lebi/Jabi. Mereka yang peka dapat mendengar pesan para leluhur:
"Selama kalian menjaga tanah ini dengan hati yang tulus, berkah tak akan pernah pergi dari Desa Jabi."
— Tamat —
(Jiwangwe)
😁😁😁🙏🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar